Anda di halaman 1dari 19

Tugas bahasa Indonesia

Analisis dan resensi


Buku nonfiksi

Oleh :
-Rifqy Bintang Prasetyo (9.5)
-Gandhi Prima Rajasa (9.5)
SMP Negeri 26 Kota Bekasi
Perum.Graha Harapan Blok B -17
Mustika Jaya Bekasi
1.Identitas Buku
a.Judul: Bahagia: Berbagi dalam keberagaman
b.Dekskripsi cover buku: Cover buku yg didominasi
warna kuning terdapat tulisan "Bahagia berbagi dalam
keberagaman" memiliki warna Ungu pekat dengan
disertai wajah para penginspirasi dari buku ini, dengan
seni yang memanjakan mata, dan didasari dengan warna
putih.
c.Penulis: Tim Kick Andy
d.Ukuran buku: 20,5 cm
e.Tebal buku :166 halaman
f.Penerbit: Penerbit Bentang
g. Cetakan dan tahun terbit: Cetakan pertama, Februari
2018
2.Ikhtisar buku
a.Rangkuman kata pengantar: Sebuah keniscayaan bahwa
banyak ragam suku, agama, bahasa, adat istiadat, dan ras
di Indonesia. banyak pertikaian yang terjadi seperti
mahalnya pendidikan, hingga elite potitik yang salung
berselisih. Namun, percayalah bahwa masih banyak
orang yang peduli dan ingin mewujudkan masyarakat
bahagia di negeri ini.
Seperti peribahasa, besi baik tiada berkarat.Perbuatan
baik selamanya adalah terpuji. Seperti seseorang yang
membangun sekolah gratis dengan pengahasilan sebagai
juru parkir, hingga seseorang yang menghidupkan
kembali seseorang yang "isitimewa" dengan membuka
bisnis batik yang berhasil membawanya ke kancah
internasional.
b.Daftar Isi :
4.Berpaling dari migas ke ikan Petek
22.Cendrawasih, ubah batu jadi emas
40.Ketika dokter tidak mau dibeli
58.Panggilan jiwa di balik desain batik
76.Jalan sunyi penyelamat satwa liar
98.Brigadir berhati berlian
116.Sang perintis Teknologi tepat guna
132.TK gratis persembahan juru parkir
151.Juru Kick Andy heroes 2017
155.11 Tahun anniversary Kick Andy heroes
c.Daftar Pustaka: -
d.Indeks: -
e.Glosarium:-
f.Riwayat penulis:Pertama kali terjun sebagai reporter
ketika pada 1985 Andy membantu Majalah Tempo untuk
penerbitan buku Apa dan Siapa Orang Indonesia. Saat itu
pemuda berdarah Ambon, Jawa, Belanda dan Portugis ini
masih kuliah di Sekolah tinggi Publisitik (STP) Jakarta.

Andy sebenarnya lulusan sekolah teknik. Begitu lulus SD


Sang Timur Di Malang, Jawa Timur, pria kelahiran
Surabaya ini melanjutkan sekolah di Sekolah Teknik lalu
ke STM Jayapura. Tidak sampai tamat, ia pindah ke
Jakarta dan melanjutkan ke STM 6 Jakarta.

Meski demikian, sejak kecil dia sangat jatuh cinta pada


dunia tulis-menulis. Kemampuannya menggambar kartun
dan karikatur semakin membuatnya memilih dunia tulis
menulis sebagai jalan hidupnya. Oleh sebab itu begitu
lulus STM, walau mendapat beasiswa untuk melanjutkan
ke IKIP Padang, Andy memilih mendaftar ke Sekolah
Tinggi Publisistik (sekarang Institut Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Jakarta). Sebenarnya Andy tidak diterima kuliah di
perguruan tinggi tersebut sebab kampus tidak menerima
lulusan STM. Namun karena tekadnya menjadi wartawan
sudah sedemikian membara, akhirnya Andy "Naik
banding" dan menemui Rektor Sekolah Tinggi Publisistik
Ali Mochtar Hoeta Soehoet. Kepada sang rektor Andy
Noya mengungkapkan suara hatinya. Akhirnya sang
rektor menyerah dan memberikan kesempatan kepada
Andy untuk ikut tes masuk, dengan catatan (syarat) dia
harus meminta surat rekomendasi dari Dirjen Pendidikan
Tinggi. Selain itu, apabila di kemudian hari nilai mata
kuliah Andy jelek, dia harus keluar. Ternyata prestasi Andy
bagus dan kuliahnya pun berlanjut.
3.Garis besar isi buku / Rangkuman tiap bab
-Bab I : Berpaling dari migas ke ikan Petek
Ide bisnis ini berawal dari ikan petek yang banyak
terbuang di pinggir Danau Cirata, Cianjur, Jawa Barat. Bau
ikan seukuran teri bernama latin Parambassis ranga itu
sangat amis sehingga tidak ada yang mau membeli.
Namun, Aang Permana mengubah nasib pakan bebek
tersebut menjadi bisnis rumah tangga beromzet
besar.Pekerja di sebuah perusahaan migas itu tahu
bahwa di balik bau amis ikan petek terkandung kalsium
dan protein yang lebih besar daripada ikan air tawar
lainnya. Agar amisnya berkurang, alumnus Fakultas
Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB)
tersebut membungkus ikan dengan terigu sebelum
digoreng garing. Awalnya, pria kelahiran 1990 yang
menawarkan ikan krispi dengan merek Crispy Ikan
Sipetek itu di situs jejaring sosial dan menitipkan pada
toko oleh-oleh. Lantas, Masper menggandeng 500
reseller di Indonesia untuk memasarkan olahan ikan
endemik sungai Citarum tersebut.
Bab II: Cendrawasih ubah batu jadi emas
Alex Waisimon, berasal dari Kabupaten Jayapura, Papua.
Sudah sejak lama dia menlanglang buana ke negara lain.
Setiap tempat yang dikunjunginya memiliki keindahan
yang khas. Sempat timbul rasa cemburu akan hal ini.
tetapi ia sadar tanah kelahirannya tidak kalah indah.
Selain itu, juga kaya raya karena memiliki harta karun
yang luar biasa. Namun, karena selalu ditemui seharu-
hari, menurutnya berubah menjadi biasa saja. Salah
satunya adalah Cendrawasih. Dia sering menemukan
orang, terutama dari luar negeri, yang rela menempuh
ribuan kilometer hanya untuj melihat seekor burung.
Oleh Karena itu, dia pun yakun bahwa Cendrawasih itu
anugerah dari Tuhan.
Melihat hal itu Alex memutuskan untuk membangun
kembali tanah kelahirannya. Ketidaktahuan dan
ketidakpedulian masyarakat akan Cendrawasih juga
tantangan baginya. Namun, Alex sudah mengambil
keputusan. Dia ingin mengubah wajah kampung
halamannya agar kembali menjadi rumah yang nyaman
bagi kawanan Cendrawasih seperti sedia kala. Hingga kini
daerah tersebut mulai dikenal sebagai tempat wajib
kunjung untuk mengamati burung Cendrawasih.
Bab III : Ketika dokter tak mau dibeli
Aznan Lelo, seorang dokter sekaligus dosen di Universitas
Sumatera Utara (USU) yang tidak ingin memeras uang
dari pasien. Tidak ada hutang, maupun tarif, tetapi ia
membiarkan pasien membayarnya dengan ikhlas karena
sejak kecil ia bercita-cita ingin menolong orang banyak
dengan caranya sendiri. Sempat terpikir ingin menjadi
Sarjana nuklir, tetapi hal itu sangat berbahaya. akhirnya ia
memeringkatkan masa depannya. Peringkat pertama
yaitu dokter, jika dia tidak bisa menjadi dokter dia akan
menjadi guru, sementara guru tidak dapat dicapainya,
maka dia akan menjadi seorang perawat.
Saat dia ingin masuk ke fakultas kedokteran ia
mendapatkan kesenangan dan kecemasan. Kesenangan
yang didapatnya adalah dia lulus, sementara
kecemasannya adalah orang tuanya tidak mampu
membiayai kuliahnya. Aznan meminta uang
pendaftarannya kemudian selanjutnya dia yang mencari,
setelah sekian lama ia berjuang akhirnya cita-citanya
terwujud. Dia memberikan kemudahan bagi orang,
karena dia bepikir "capaian materi tidak menjadi tolok
ukur kesuksesan"
Bab IV: Panggilan jiwa di balik desain batik
Dea Valencia, seorang mahasiswa 17 tahun yang memulai
bisnis kain lawas milik ibunya secara online yang telah
berhasil membuat lapangan kerja bagi orang orang yang
"istimewa". Saat banyak orang cenderung menghindar
atau menolak mempekerjakan para penyandang
disabilitas, perempuan ini justru merangkul mereka.
Tanpa ragu dia menjadikan orang-orang istimewa
tersebut sebagai karyawan dalam bisnisnya yang
beromzet fantastis
Selama menjalani bisnisnya Dea tidak merasa mengalami
hambatan para pekerjanya memiliki keunikan yang khas
karena tidak ada kesalahan dalam berkomunikasi dengan
mereka yang tunarungu, dan tunawicara. Dea juga
bertekad untuk terus bekerja sama dan memberi ruang
bagi orang-orang istimewa ini agar tetap berkarya dalam
hidupnya.
Bab V: Jalan sunyi penyelamat satwa liar
Drh. Erni Suyanti Musabine merupakan seorang dokter
hewan yang memupuk impian untuk bisa memperdalam
ilmu bidang kedokteran hewan Baginya satwa liar bukan
sekadar binatang yang tinggal di hutan. Kehidupan
hewan-hewan itu justru, menurut dia amat bergantung
pada perilaku dan kebiasaan manusia.
Seiring waktu, karena semakin sering terlibat dalam
kegiatan konservasi, Yanti merasa memiliki hubungan
emosional dengan satwa liar. Mengobati binatang
peliharaan memang sewajarnya dilakukan dokter hewan.
Namun, keinginan menerobos rimba belantara demi
menyelamatkan satwa liar tak dimiliku setiap dokter
hewan. Dia siap meninggalkan gemerlap kehidupan kota
demi mencurahkan perhatian terhadap satwa yang
terbaikan dan nyaris punah.
Bab VI: Brigadir berhati berlian.
Rochmat Trimarwoto merupakan seorang anggota
kepolisian yang tercatat pada 2007 telah mengadopsi
sekitar 50-an anak untuk membantu melanjutkan
pendidikan mereka. Anak-anak tersebut datnang dari
keluarga hasil perceraian, keluarga tak mampu, anak
jalanan, dan masih banyak lagi. Rochmat ingin
melanjutkan kuliahnya di Kuningan, Jakarta sebagai
mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Indonesia.
Namun, Gajinya tidak dapat memenuhi biaya kuliah,
kebutuhan sehari-harinya dan anak-anak hasil adopsinya.
Masih ada cara lain untuj dirinya memenuhi
kebutuhannya diantaranya dengan mengojek, sebagai
guru ekstrakurikuler pramuka, palang merah, pasukan
peibar bendera, dan sempat mengajar di beberapa
sekolah. Istrinya membuat usaha kecil dengan berjualan
pulsa dan mereka juga membuat toko sembako.
Perlakuan Rochmat terhadap anak-anaknya tulus dan
mengajarkan hidup mandiri, ada juga beberapa anak
yang mencari uang. Agar tahu bahwa ketika ingin boros
hendaklah berpikir terlebih dahulu
Bab VII: Sang perintis teknologi tepat guna
I Gusti Made Rus Alit merupakan anak bungsu dari
sebelas bersaudara, sejak kanak-kanak ia menjalani
kehidupan yang bisa dibilang cukup berat karena
sebelum ia genap berumur satu tahun kedua orang
tuanya meninggal Keadaan ekonomi yang tidak terlalu
baik membuat ia tidak dapat menamatkan SMA. Namun,
karena adanya kenalan dia ditawari untuk sekolah di
Selandia baru.
Selama tiga tahun ia belajar dia tidak terlalu cukup
mendapat pengetahuan karena bahasa inggris yang dia
kuasai tidak terlalu fasih. Tapi, dia tetap mendapatkan
banyak pengalaman dan pemahan baru. Ijazah
pendidikan formalnya mentok di jenjang Sekolah
Menengah Pertama. Namun, Jalan hidupnya mengalir
jauh melintas samudera. Rutin diundang menjadi Dosen
terbang di Swiss dan Hawaii. Berhasil menciptakan
pompa yang sederhana, murah, dan mudah dibuat untuk
mengalirkan air ke desa-desa nan jauh di atas bukit
Bab VIII: TK persembahan juru parkir
Undang suryana merupakan anak dari buruh tani yang
memiliki ekonomi yang kurang baik keempat saudaranya
tidak memiliki ijazah sd,hanya Undang sajalah yang
memiliki itu pun sedikit memaksa. Jarak dari rumah ke
Sekolah juga cukup jauh yaitu 12 km jarak itu harus ia
tempuh dengan jalan kaki. Sekiranya undang melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi ia harus menempuh jarak tiga
kali lebih jauh. Akhirnya dia berusaha untuk bisa
menolong orang yang memiliki nasib seperti dirinya
Untuk mewujudkannya Undang harus menjadi juru parkir
dan menabung. Undang juga berpikir sekiranya parkir
ditempatnya sepi berarti tidak ada pendapatan. Setelah
ia mengamati masjid dekat rumahnya, tidak ada kegiatan
Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) akhirnya ia membuka
TPA di masjid tersebut. Pembukaan TPA ini juga dibantu
oleh istrinya. Akhirnya Undang berhasil membangun
Sekolah gratis untuk anak-anak yang bernasib seperti
dirinya dulu.
4.Kelebihan dan kekurangan buku
•Kelebihan: A.Isi: Secara isi buku ini dapat menuntun
anak-anak remaja untuk bisa lebih bersemangat dalam
belajar. Karena yang tidak terpelajar saja bisa sukses.
Maka tidak menutup Kemungkinan bahwa yang
terpelajar akan lebih sukses.
B.Bahasa: Tidak terdapat bahasa yang tidak
baku.
C.Fisik buku :mudah didapat, dengan
mengunjungi website resmi Kick Andy dan datang ke
Studio Kick Andy. Harganya pun termasuk murah jika
ingin membelinya
•Kekurangan: A. Isi : terdapat beberapa kata yang salah
dalam penulisannya, dan daftar isi kurang lengkap.
B. Bahasa : -
C. Fisik Buku:-
5. Komentar dan tanggapan pribadi
-Komentar : Buku ini sangat bagus untuk dibaca pada
setiap bab nya terdapat inspirasi yang membangun diri
kita untuk meningkatkan kualitas hidup. kemudahan lebih
mudah didapat ketimbang masa-masa para pahlawan
Kick Andy, dengan ini tentunya kita bisa lebih baik
daripada mereka. Tidak ada hambatan bagi kita untuk
jadi lebih baik.
Resensi Buku
Buku yang berjudul Bahagia : Berbagi dalam
keberagaman memiliki cover buku yang sangat menarik
untuk dilihat. dengan penulis Andy. F. Noya merupakan
seorang pembawa acara tv yaitu Kick Andy Show.
Pada bab pertama terdapat kisah dari Aang Permana
yang telah sukses menjadi penjual ikan Petek yang
dimanfaatkan dengan baik.
Pada bab kedua itu kisah dari Alex Waisimon adalah
sesorang yang telah membangun tanah kelahirannya
dengan melestarikan burung Cendrawasih serta
membuat temoat untuk mengamati perilaku burung
burung surga tersebut.
Pada bab ketiga merupakan kisah Prof.Dr.Aznan Lelo yang
merupakan dokter teladan yang membuat puskesmas
dengan tarif seikhlasnya, tidak ada hutang disana. Jika
ditanya tarif yang harus dikeluarkan justru dokter itu akan
marah.
Pada bab keempat Dea Valencia memliki kisah yang
cukup membantu para penyandang disabilitas, dimana
kebanyakan dari orang "istimewa" tersebut tidak
diizinkan oleh pemilik suatu bisnis untuk bergabung.
Namun, perempuan satu ini malah sebaliknya karena
semangat dan kesabarannya dia juga telah berhasil
membuat batiknya masuk ke kancah internasional.
Pada bab kelima merupakan kisah dari Drh.Erni Suyanti
Musabine yang memiliki keinginan untuk mencari tahu
sikap hewan di hutan, dia juga telah melakukan
konversasi satwa, dan tidak berkeinginan untuk tinggal di
kota karena keinginannya untuk menerobos rimba dan
menyelamatkan satwa yang terdapat di dalamnya
Pada bab keenam adalah kisah dari Brigadir Rochmat
Trimarwoto yang ingin menyelamatkan anak-anak dari
kesulitannya untuk melanjutkan pendidikannya,
mengadopsi mereka serta mengajarkannya hidup
mandiri. Untuk memenuhi hal ini Rochmat harus mencari
hasil tambahan dengan dibantu dengan istrinya.
Pada bab ketujuh merupakan kisah dari anak yang telah
ditinggalkan orang tuanya karena meninggal saat dia
belum genap satu tahun, yaitu I Gusti Made Rus Alit
Pada bab kedelapan terdapat kisah seorang juru parkir
yang telah berhasil membangun Sekolah gratis untuk
anak-anak yang tinggal di sekitarnya yaitu, Undang
Suryana. Ekonomi yang tidak baik membuatnya sulit
untuk menamatkan SD, dengan hal itu ia hanya dapat
ijazah sd yang membuatnya mau tidak mau harus
menjadi juru parkir di suatu universitas. untuk
mewujudkannya dia harus menabung mengumpulkan
dana. terdapat sedikit peluang karena di masjid dekat
rumahnya tidak ada kegiatan Taman Pendidikan Al-
Qur'an (TPA), maka ia tergerak untuk mengadakan
kegiatan TPA dan dari situlah dia mulai mewujudkan
keinginannya untuk menolong anak-anak yang bernasib
seperti dirinya.
Isi dari buku ini cukup membangun seseorang untuk
berusaha lebih keras lagi, dan bisa memanfaatkan
kemudan yang sekarang memang sudah didapatkan. Dari
segi isi bahasa yang digunakan cukup baku, tidak ada kata
yang sulit dipahami, walaupun terdapat beberapa kata
yang salah dalam penulisannya. Secara fisik buku tidak
langka dan mudah didapatkan dari website resmi Kick
Andy Show, dan datang ke studionya. cover dari buku ini
juga sangat memanjakan mata dengan seni khas yang
dibuat, harganya pun termasuk murah jika ingin
membelinya
Buku ini sangat bagus untuk dibaca pada setiap bab nya
terdapat inspirasi yang membangun diri kita untuk
meningkatkan kualitas hidup. kemudahan lebih mudah
didapat ketimbang masa-masa para pahlawan Kick Andy,
dengan ini tentunya kita bisa lebih baik daripada mereka.
Tidak ada hambatan bagi kita untuk jadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai