Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BAHASA INDONESIA

Keterangan Warna
Oren : Pernyataan Jawaban
Merah : Jawaban Salah
Biru

: Jawaban Benar

1. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring


Teks
MENGGULUNG PABRIK EKSTASI
Inilah tahun keberhasilan polisi menghadapi sindikat narkotik dan
obat-obatan berbahaya. Secara berturut-turut polisi menggerebek kilang
ekstasi dan shabu-shabu berskala besar. Penggerebekan pertama terjadi pada
bulan April tahun 2005 di sebuah pabrik pil godek di Jasinga, bogor, jawa
barat. Hans philip, otak dibalik pabrik ini, ditembak mati saat mencoba kabur.
Tujuh bulan kemudian, polisi kembali membongkar sebuah pabrik
ekstasi dan shabu-shabu, kali ini di Cikande, Banten. Presiden susilo
bambang yudhoyono menyebut the big fish. Polisi berhasil menangkap
hidup-hidup pemilik pabrik, Beni Sudrajat. Turut ditangkap pula seorang
warga Prancis dan Belanda serta lima warga negara republik rakyat cina yang
menjadi pekerja di kilang tersebut.
November 2005, giliran pabrik ekstasi di Batu dan Banyuwangi, Jawa
Timur, yang digerebek. Kedua kilang diduga saling berkaitan dan dimiliki oleh
orang yang sama.
Teks di atas tidak memperhatikan pemakaian huruf kapital dan huruf
miring. Oleh sebab itu, Perbaikilah teks tersebut.

MENGGULUNG PABRIK EKSTASI


Inilah tahun keberhasilan polisi menghadapi sindikat narkotik dan
obat-obatan berbahaya. Secara berturut-turut polisi menggerebek kilang
ekstasi dan shabu-shabu berskala besar. Penggerebekan pertama terjadi pada
bulan April tahun 2005 di sebuah pabrik Pil godek di Jasinga, Bogor, Jawa
Barat. Hans Philip, otak dibalik pabrik ini, ditembak mati saat mencoba kabur.

Tujuh bulan kemudian, polisi kembali membongkar sebuah pabrik


ekstasi dan shabu-shabu, kali ini di Cikande, Banten. Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono menyebut The big fish. Polisi berhasil menangkap
hidup-hidup pemilik pabrik, Beni Sudrajat. Turut ditangkap pula seorang
warga Prancis dan Belanda serta lima warga negara Republik Rakyat Cina
yang menjadi pekerja di kilang tersebut.
November 2005, giliran pabrik ekstasi di Batu dan Banyuwangi, Jawa
Timur, yang digerebek. Kedua kilang diduga saling berkaitan dan dimiliki oleh
orang yang sama.
2. Penulisan Kata
Teks
Komik adalah media komunikasi yang populer, tetapi yang paling
sedikit di perbincangkan sebagai suatu gejala kebudayaan. Sejauh ini, jumlah
kajian tentang komik di Indonesia sangat tidak seimbang di bandingkan
popularitas atau pun usia keberadaan komik itu. Sejarah komik di Indonesia,
melalui strip komik bersambung dimedia cetak, mencatat Put On karya Kho
Wang Gie di surat kabar Sin Po sebagai komik Indonesia terawal pada 1931,
sedangkan strip komik Mentjari Poetri Hidjoe, Karya Nasroen A.S., mengisi
lembaran-lembaran mingguan Ratoe Timoer sejak 1939. Dengan kata lain,
sejarah komik di Indonesia sudah terentang selama 70 tahun lebih. Namun,
dalam kurun waktu itu, terlalu sedikit karya ilmiah yang mengkaji komik
Indonesia. Diantara yang sedikit itu sangat menonjol Les Bandes Dessines
Indonesiennes, disertai Marcel Bonneff yang selesai di tulis pada tahun 1972
untuk di uji di Prancis, dan terbit dalam bahasa Prancis pada tahun 1976.
Disertai tersebut baru di terjemahkan dan terbit dalam sebagai buku pada
1998. Meski sejak tahun 80-an terdapat sejumlah kajian ilmiah, tetap belum
sebanding dengan keberadaan komik Indonesia itu sebagai gejala kebudayaan.
Kesastraan Komik dan Wacana Indonesia (dengan perubahan)
Seno Gumira Ajidarma

Teks di atas tidak memperhatikan penulisan kata depan dan awalan. Oleh
sebab itu, perbaikilah teks tersebut.

Teks
Komik adalah media komunikasi yang populer, tetapi yang paling
sedikit dibincangkan sebagai suatu gejala kebudayaan. Sejauh ini, jumlah
kajian tentang komik di Indonesia sangat tidak seimbang dibandingkan

popularitas atau pun usia keberadaan komik itu. Sejarah komik di Indonesia,
melalui strip komik bersambung di media cetak, mencatat Put On karya Kho
Wang Gie di surat kabar Sin Po sebagai komik Indonesia terawal pada 1931,
sedangkan strip komik Mentjari Poetri Hidjoe, Karya Nasroen A.S., mengisi
lembaran-lembaran mingguan Ratoe Timoer sejak 1939. Dengan kata lain,
sejarah komik di Indonesia sudah terentang selama 70 tahun lebih. Namun,
dalam kurun waktu itu, terlalu sedikit karya ilmiah yang mengkaji komik
Indonesia. Di antara yang sedikit itu sangat menonjol Les Bandes Dessines
Indonesiennes, di sertai Marcel Bonneff yang selesai ditulis pada tahun 1972
untuk diuji di Prancis, dan terbit dalam bahasa Prancis pada tahun 1976. Di
sertai tersebut baru diterjemahkan dan terbit dalam sebagai buku pada 1998.
Meski sejak tahun 80-an terdapat sejumlah kajian ilmiah, tetap belum
sebanding dengan keberadaan komik Indonesia itu sebagai gejala kebudayaan.
Kesastraan Komik dan Wacana Indonesia (dengan perubahan)
Seno Gumira Ajidarma

3. Pelatihan
Teks
KAMPUS SEBAGAI PUSAT BUDAYA
Saat membaca judul diatas, teman-teman mungkin bertanya mengapa
kampus di sebut demikian. Bukankah yang sering disebut sebagai pusat
budaya adalah kota-kota besar seperti jakarta, bandung, medan atau kota-kota
besar lainnya yang dopenuhi oleh orang-orang dengan latar budaya yang
berbeda? Tetapi ternyata tidak sebatas itu saja. Bila ditinjau kembali,
pengertian pusat budaya adalah tempat berkumpul atau bertemunya banyak
orang dengan latar budaya yang berbeda dalam jangka waktu yang lama.
Pengertian tersebut mungkin telah menjawab pertanyaan mengapa kampus di
sebut sebagai pusat budaya.
Kampus adalah tempat mahasiswa belajar, berkreasi bahkan meraih
mimpi. Dalam melakukan hal-hal tersebut mereka pasti punya caranya
masing-masing dan cara yang mereka tunjukkan menggambarkan budaya
mereka. Mungkin ada bahkan banyak mahasiswa yang cara belajarnya pasif
dalam arti mereka datang ke kampus hanya untuk duduk dan mendengar apa
yang di bicarakan oleh dosen, meskipun tidak sepenuhnya mereka mngerti.
Namun sebaliknya banyak juga mahasiswa yang budaya belajarnya aktif.
Setiap ada kesempatan, dia mencoba bertanya pada dosen tentang hal-hal yang
tidak diketahuinya atau bila memungkinkan, mahasiswa dapat berdiskusi
diluar jadwal kuliah/ Hal-hal demikian sangat sering kita lihat di dunia
kampus. Budaya yang ditunjukan setiap mahasiswa selalu berberda.
Memang wajar kampus di sebut sebagai pusat budaya. Yang mana
mahasiswanya tidak terbatas berasal dari daerah Universitas itu berada.
Bahkan universitas cendrawasih dan universitas syahkuala sebagai universitas

paling timur dan barat Indonesia, mahasiswanya majemuk. Bila demikian kita
dapat membayangkan kemajemukan budaya di universitas negeri yang ada di
jawa yang selama ini menjadi pavorite anak muda Indonesia. Mereka
berlomba-lomba untuk memperebutkan satu kursi saja. Saat mereka
berkomunikasi satu sama lain, mereka dapat mengetahui asal daerah teman
mereka dengan mengenali logat mereka. Contohnya adalah logat batak yang
dikenal kasar. Logat inipun termasuk budaya.
Saat masih SMA, mugkin kita ditempatkan orangtua di sekolah dekat
rumah dengan alasan kenyaman dan di anggap belum cukup dewasa untuk
merantau. Beda halnya saat kita menjadi seorang mahasiswa. Kita dapat
mencari universitas terbaik di Indonesia, yang kita suka. Otomatis kita juga
harus rela berpisah dengan orangtua. Karena saat kuliah itulah kepribadian
kita di bentuk. Di kampus kita dapat bertemu dengan teman-teman yang
berberda budayanya sehingga kita dapat saling memahami tanpa harus
menjadi seperti budaya oranglain. Satu sama lain menunjukan cirinya baik
dalam berpakaian, berbicara, berpikir, dan berperilaku. Yang masing-masing
menggambarkan budaya.
Perbaikilah pemakaian huruf kapital, huruf miring, dan penulisan kata
pada teks diatas.
Teks
KAMPUS SEBAGAI PUSAT BUDAYA
Saat membaca judul di atas, teman-teman mungkin bertanya
mengapa kampus disebut demikian. Bukankah yang sering disebut sebagai
pusat budaya adalah kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan atau
kota-kota besar lainnya yang dipenuhi oleh orang-orang dengan latar budaya
yang berbeda? Tetapi ternyata tidak sebatas itu saja. Bila ditinjau kembali,
pengertian pusat budaya adalah tempat berkumpul atau bertemunya banyak
orang dengan latar budaya yang berbeda dalam jangka waktu yang lama.
Pengertian tersebut mungkin telah menjawab pertanyaan mengapa kampus
disebut sebagai pusat budaya.
Kampus adalah tempat mahasiswa belajar, berkreasi bahkan meraih
mimpi. Dalam melakukan hal-hal tersebut mereka pasti punya caranya
masing-masing dan cara yang mereka tunjukkan menggambarkan budaya
mereka. Mungkin ada bahkan banyak mahasiswa yang cara belajarnya pasif
dalam arti mereka datang ke kampus hanya untuk duduk dan mendengar apa
yang dibicarakan oleh dosen, meskipun tidak sepenuhnya mereka mngerti.
Namun sebaliknya banyak juga mahasiswa yang budaya belajarnya aktif.
Setiap ada kesempatan, dia mencoba bertanya pada dosen tentang hal-hal yang
tidak diketahuinya atau bila memungkinkan, mahasiswa dapat berdiskusi di
luar jadwal kuliah atau Hal-hal demikian sangat sering kita lihat di dunia
kampus. Budaya yang ditunjukan setiap mahasiswa selalu berberda.

Memang wajar kampus disebut sebagai pusat budaya. Yang mana


mahasiswanya tidak terbatas berasal dari daerah universitas itu berada. Bahkan
Universitas Cendrawasih dan Universitas Syahkuala sebagai universitas paling
timur dan barat Indonesia, mahasiswanya majemuk. Bila demikian kita dapat
membayangkan kemajemukan budaya di universitas negeri yang ada di Jawa
yang selama ini menjadi pavorite anak muda Indonesia. Mereka berlombalomba untuk memperebutkan satu kursi saja. Saat mereka berkomunikasi satu
sama lain, mereka dapat mengetahui asal daerah teman mereka dengan
mengenali logat mereka. Contohnya adalah logat Batak yang dikenal kasar.
Logat inipun termasuk budaya.
Saat masih SMA, mugkin kita ditempatkan orang tua di sekolah dekat
rumah dengan alasan kenyaman dan dianggap belum cukup dewasa untuk
merantau. Beda halnya saat kita menjadi seorang mahasiswa. Kita dapat
mencari universitas terbaik di Indonesia, yang kita suka. Otomatis kita juga
harus rela berpisah dengan orang tua. Karena saat kuliah itulah kepribadian
kita di bentuk. Di kampus kita dapat bertemu dengan teman-teman yang
berberda budayanya sehingga kita dapat saling memahami tanpa harus
menjadi seperti budaya orang lain. Satu sama lain menunjukan cirinya baik
dalam berpakaian, berbicara, berpikir, dan berperilaku. Yang masing-masing
menggambarkan budaya.

4. Teks Formatif
Keterangan Warna
Biru : Jawaban

1. Benar
Kata berikut baku kecuali

A.
B.
C.
D.

izin
azas
jenazah
ijazah

2. Penggunaan huruf kapital yang benar terdapat pada kalimat.


A. Kita harus berusaha menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
B. Pada Bulan Agustus ia akan berangkat ke Amerika.
C. Di mana banyak tedapat Suku Jawa?
D. Pegunungan yang membentang di dataran Sumatra itu bernama Bukit
Barisan.
3. Pemakaian huruf miring atau garis bawah dibenarkan, kecuali untuk
A. nama orang atau nama instansi atau lembaga.
B. menegaskan bagian kata, kata atau kelompok kata.
C. menuliskan kata nama-nama ilmiah.
D. menuliskan nama buku dan majalah yang dikutip dalam karangan
4. Penulisan gabungan kata berikut salah, kecuali .
A. Kita harus pandai mendayagunakan segala yang kita miliki.
B. Atas perhatian Anda, kami sampaikan terima kasih.
C. Tidak benar membebastugaskan pegawai tanpa alasan.
D. Ada juga pengusaha non pribumi yang mau menjadi orang tua asuh.
5. Penulisan huruf kapital dalam kalimat berikut betul, kecuali .
A. Badak di Pulau Sumatera semakin berkurang.
B. Tegangan listrik di rumah kami 220 Volt.
C. Sebagai orang timur kita menghormati adat-istiadat kita.
D. Harga gula jawa lebih murah daripada gula pasir.
6. Penulisan nama majalah yang benar ialah ..
A. Telah lama saya berlangganan Femina.
B. Telah lama saya berlangganan Femina.
C. Telah lama saya berlangganan FEMINA.
D. Telah lama saya berlangganan FEMINA.
7. Penulisan singkatan yang benar ialah .
A. a.l. singkatan antara lain
B. a/n singkatan atas nama
C. s.d.a singkatan sama dengan atas
D. d.a singkatan dengan alamat
8. A. Mohon maaf lahir dan batin.
B. Mohon map lahir dan bathin.
C. Mohon maaf dlahir dan bathin
D. Mohon maaf lahir dan batin.
9. Penulisan yang benar menurut ejaan adalah .

A.
B.
C.
D.

masyarakat, tidak syah, komplek


masyarakat, tidak sah, komplek
masyarakat, tidak sah, kompleks
masyarakat, tidak syah, kompleks.

10. Himpunan kata yang semua anggotanya benar ialah.


A. advokat, propesi, bugenvil.
B. zaman, azan, hewan
C. metoda, dzikir, takzim
D. akuarium, asesori, boutiq

Anda mungkin juga menyukai