Anda di halaman 1dari 2

Untuk mempersiapkan lulusan yang mampu hidup di masa depan yang penuh dengan

ketidakpastian, sekolah harus mampu mengubah dirinya menjadi a learning school, yakni sekolah
yang memiliki kepastian melakukan pembelajaran guna memperkuat transformasi menjadi
inovasi,’’kata Zamroni.

Dilanjutkan, untuk mewujudkan a learning school, diperlukan kepala sekolah yang visioner,
inspirasional, serta mampu mengembangkan hubungan sosial dan pembangunan moral.

Idham Samawi mengatakan bahwa situasi zaman yang semakin berkembang, tidak hanya sekedar
mengandalkan pekerjaan yang sudah ada. Untuk itu, proses belajar mengajar di sekolah ditantang
mampu melahirkan SDM dengan mentalitas kewirausahaan. Jadi, tidak sekedar kecerdasan. Dengan
demikian, lulusan kelak diharapkan menjadi barisan pencipta lapangan kerja yang secara kreatif,
inovatif, dan produktif menghasilkan jenis-jenis pekerjaan baru.

Satu-satunya negara yang berpendapatan menengah di G-20, Indonesia berpeluang menyuarakan


banyak inisiatif di G-20. Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, bertekad
memperjuangkan pembangunan ekonomi dunia yang lebih berkeadilan dan berimbang bagi semua
dalam forum G-20. Sayangnya, kita belum mampu menunjukkan kemampuan diplomasi optimal
dalam memperjuangkan isu-isu yang menjadi kepentingan kita dan juga negara berkembang pada
umumnya, melainkan lebih sering hanya menjadi pengekor. Kita tak jarang mempertontonkan
diplomasi yang kedodoran di segala bidang, mulai dari perdagangan, utang, investasi,
ketenagakerjaan, pertahanan, keamanan, sampai perubahan iklim sehingga kita sering berada dalam
posisi yang dirugikan.

Sebagai sastrawan, Nh. Dani menulis berbagai genre sastra, seperti puisi, drama, cerita pendek, dan
novel. Akan tetapi, dia sangat terkenal sebagai novelis. Bakat kepengarangannya terbina sejak kecil,
terutama karena dorongan ayahnya yang selalu menyediakan bacaan bagi putri bungsunya ini. Dia
baru menyadari bakat menulisnya ketika gurunya di sekolah mengatakan bahwa tulisannya
merupakan yang terbaik di antara tulisan kawan-kawannya sehingga dijadikan sebagai contoh
tulisan yang baik. Dia memupuk bakatnya dengan selalu mengisi majalah dinding di sekolahnya. Dia
juga menulis esai dan puisi secara teratur dalam buku hariannya. Pada tahun 1952, puisi Nh. Dini
dimuat dalam majalah Bedaya dan Gadjah Mada di Yogyakarta dan juga dibacakan pada acara
“Kuntjup Mekar” di Radio Jakarta. Cerpennya dimuat di dalam majalah Kisah dan Mimbar Indonesia,
seperti “Kelahiran” (1956), “Persinggahan” (1957), dan “Hati yang Damai” (1960). Di dalam lembar
kebudayaan majalah Siasat dibuat cerita pendek yang berjudul “Penungguan” (1955), “Pagi Hudjan”
(1957), “Pengenalan” (1959), “Sebuah Teluk” (1959), “Hati yang Damai” (1960), dan “Seorang
Paman” (1960).

Adalah sebuah negeri, dalam negeri itu ada sebuah kebun, terlalu besarnya. Pada suatu pagi,
datanglah seorang pemburu serta membawa juring dan panah. Berdirilah ia di tepi kolam itu, adalah
kelakuannya seperti malaikat maut hendak mengabil nyawa. Demi dilihatnya sekalian gagak itu,
sekaliannya pun berterbanglah. Tinggallah gagak yang bernama Si Pandai terbang bersembunyi
hendak melihat bagaimana kelakuan pemburu itu. Pemburu itu merentangkan jaringnya dan
membubuh umpannya berkeliling, dan bersembunyilah ia. Seketika datanglah sekawanan burung
tekukur dan rajanya. Sekalian tekukur itu singgahlah memakan umpan itu, sekaliannya itu pun
terkena jaring. Demi dilihatnya oleh pemburu itu dan sukacitalah ia terlalu sangat dan berlari-lari
hendak menangkap burung itu. Pada ketika itu raja dan tekukur menyuruh kepada segala rakyatnya
untuk terbang membawa jaring itu, maka sekaliannya itu terbang ke udara membawa jaring itu.

Tubuh manusia dapat diibaratkan seperti lingkungan atau bumi. Kondisi lingkungan kita di masa
yang akan datang tentunya bergantung pada perilaku kita terhadap lingkungan. Bila kita terus
mencemari bumi dengan limbah beracun, tentu kita akan mewariskan bumi yang gersang dan
berbau busuk.

Banyak orang belum menyadari pentingnya kebersihan. Mereka membuang sampah di sembarang
tempat. Bahkan ada yang membuang sampah di sungai, got, atau menimbun sampah di tepi jalan.
Kebiasaan ini seharusnya dihilangkan dengan segera karena dapat menyebabkan banjir.

Sejak KB (keluarga berencana) mulai digalakkan di Indonesia, muncul suara-suara yang pro dan
kontra. Padahal, kalau melihat tujuan dari KB, yaitu membentuk keluarga kecil yang bahagia dan
sejahtera (MKKBS), maka tidak ada alasan untuk menolaknya.

Anda mungkin juga menyukai