Anda di halaman 1dari 9

All About Story

Welcome in my blog. Blog Gado Gado. Ku menulis apapun yang ingin aku tulis. Just enjoyed :')

Home / Bahasa Indonesia / Contoh teks Biografi, Autobiografi, dan Memoar

Contoh teks Biografi, Autobiografi, dan Memoar

September 29, 2018 - Bahasa Indonesia

Teks Biografi

Dewi Sartika

Orientasi

Dewi Sartika dilahirkan dari keluarga priyayi daerah Sunda, Nyi Raden Rajapermas dengan Raden
Somanagara. Walaupun bertentangan dengan adat waktu itu, ayah ibunya bersih keras untuk
menyekolahkan Dewi Sartika di sakola Belanda.

Setelah ayahnya wafat, Dewi Sartika di asuh oleh pamannya yang pada saat itu menjadi patih di
Cicalengka. Oleh pamannya, ia mendapatkan pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda. Sedangkan
wawasan kebudayaan barat ia dabatkan dari seorang Nyonya Asisten Residen berkebangsaan Belanda.

Peristiwa dan Masalah

Dari kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidikan dan kegigihan yang dimilikinya untuk
dapat meraih kesuksesan. Sambil bermain di belakang gedung kepatihan, ia sering melakukan kegiatan-
kegiatan yang pernah ia dapat di sakola yaitu belajar membaca, belajar menulis, belajar bahasan
Belanda, bersama anak-anak pembantu di Kepatihan. Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan
genting dijadikannnya sebagai media untuk mereka belajar bersama.

Waktu itu, Dewi Sartika baru berusia sekitar sepuluh tahun, namun ia dapat membatu anak-anak
pembantu untuk belajar membaca dan menulis dengan menggunakan bahasa Belanda. Setelah beranjak
Remaja, Dewi Sartika kembali lagi kepada ibunya di Bandung. Jiwanya yang telah tumbuh menjadi
dewasa semakin membawanya untuk dapat mewujudkan cita-citanya. Tetapi, meski keinginan yang
sama dengan pamannya, tidak menjadikan cita-cita tersebut dapat terwujud dengan mudah.Karena
pada saat itu terdapat adat yang mengekang kaum wanitaNamun karena kegigihan dan perjuangannya,
akhirnya Dewi Sartika bisa meyakinkan pamannya dan mendapatkan izin untuk mendirikan sekolah
untuk perempuan.

Sejak tahun 1902, Dewi Sartika sudah dapat merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di sebuah
ruangan kecil, tepatnya di belakang rumah ibunya, Dewi Sartika mengajar di hadapan beberapa anggota
keluarganya yang perempuan. Merendam memasak, membaca, menulis, jahit-menjahit menjadi materi
pelajaran pada saat itu.

Usai berkonsultasi dengan Bupati R.A Martanagara pada tanggal 16 Januari 1904, Dewi Sartika
membuka sebuah Sakola Istri yang merupakan sekolah perempuan pertama se- Hindia Belanda.

Tenaga pengajarnya ada 3 orang, yaitu Dewi Sartika sendiri dan dibantu oleh dua saudaranya, Nyi
Poerwa dan Nyi. Oewid, Murid-muridnya pada saat itu terdiri dari 20 orang.

Setahun kemudian tepatnya pada tahun 1905, sekolahnya menambah kelas, sehingga kemudian pindah
ke Jalan Ciguriang, Kebon Cau. Lokasi ini dibeli oleh Dewi Sartika dengan uang tabungannya sendiri.
Serta bantuan dana dari Bupati Bandung.

Pada tahun-tahun berikutnya, dibeberapa wilayah di Pasundan bermunculan beberapa sakola Istri,
terutama sekolah yang dikelola oleh perempuan-perempuan Sunda yang mempunyai cita-cita yang
sama dengan Dewi Sartika.

Pada tahun 1912 sudah berdiri sembilan sakola Istri di kota-kota Kabupaten Se-Pasundan. Memasuki
usia yang ke sepuluh, nama sekolah ini diganti menjadi Sakola Keutamaan Istri.

Seluruh wilayah Pasundan lengkap mempunyai Sakola Keutamaan Istri di tiap daerahnya pada tahun
1920. Pada bulan September 1929, kemudian berganti nama lagi menjadi “Sakola Raden Dewi”. Atas
jasa dalam bidang pendidikan, Dewi Sartika dianugrahi bintang jasa oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Dewi Sartika meninggal pada tanggal 11 September 947 di Tasikmalaya dan dimakamkan di Cigagadon
Desa Rahayu, Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian dia dimakamkan kembali di kompleks
pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Kabupaten Bandung.

Reorientasi

Semangat dan jasa Dewi Sartika dalam memperjuangkan pendidikan untuk kaum wanita tidak
sepantasnya kita lupakan begitu saja.Perjuangan Dewi Sartika Inilah yang dapat menjadi teladan bagi
wanita-wanita di Indonesia dalam memperoleh pendidikan yang lebih baik lagi untuk masa depan yang
lebih cerah.

Teks Autobiografi
Namaku Dewi Anggini, bermunculan di Majalengka, 12 Desember 1997. Aku ialah anak kedua dari lima
bersaudara, buah dari pasangan Dimas Koswara dan Nyimas Ratuwangi. Dewi ialah panggilan akrabku,
Aku tercetus dari keluarga yang paling sederhana. Namun ketika SMA, aku bermukim di kota Jakarta dan
menjadi di antara siswa di ruang belajar X, SMA Negeri 21 Jakarta Jurusan IPS.

Aku mempunyai hobi-hobi yang sehubungan dengan tumbuh-tumbuhan dan pun berolahraga,
khususnya olahraga jogging. Bagiku tanaman dan kesehatan adala dua hal yang sehubungan antara satu
dengan lainnya.

Semasa kecil aku pernah tinggal di sekitar sungai Ciliwung, masing-masing musim hujan rumahku tentu
kebanjiran oleh luapan sungai tersebut. Aku bareng keluargaku lantas mengungsi ketempat evakuasi
sementara hingga banjir mereda. Hal tersebut terus saja terulang dari tahun ketahunnya laksana tanpa
terdapat pemecahan.

Menginjak tahun kesatu di SMA, aku mulai sadar bahwa persoalan banjir sebenarnya bukan sebatas
tanggung jawab pemerintah saja. Masyarakat pun harus ikut bertanggung jawab menanggulangi
masalah tersebut. Salah satu caranya ialah dengan tidak melemparkan sampah sembarangan lagipula
membuang sampah ke sungai.

Sejak ketika itu, lantas aku mulai bergabung dengan Komunitas Peduli Lingkungan. Komunitas ini
bergerak masing-masing minggunya guna mensosialisasikan sekian banyak cara yang dapat
dilaksanakan untuk menangkal banjir dan pun pola-pola hidup sehat. Tak lupa pun kadang kami
menyelenggarakan bakti sosial di masing-masing kelurahan yang dikunjungi.

Kini aku merasa lebih bermanfaat untuk orang lain. Dengan berbagi ternyata menciptakan orang
menjadi lebih tahu dan anda menjadi tahu lebih.

Saat ini aku tinggal bareng ayahku yang bekerja di di antara perusahaan Negeri di distrik Jakarta Pusat.
Di samping aktif di komunitas peduli lingkungan, aku pun aktif di komunitas Goowes Jakarta dan pun
Komunitas parkour Batavia.

Teks Memoar
Kentang, Telur, dan Biji Kopi

Perasaan Gesah dan gelisah selalu menghantuiku. Akupun mengeluh kepada ayahku bahwa hidupku
sengsara dan bahwa aku tidak tahu bagaimana dia akan berhasil. Dia lelah berjuang dan berjuang
sepanjang waktu.Tampaknya hanya salah satu dari masalahnya yang dapat ia selesaikan, kemudian
masalah yang lainnya segera menyusul untuk dapat diselesaikan.

Ayahnya yang juga seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air dan
menaruhnya di atas api yang besar. Setelah tiga panci tersebut mulai mendidih, ia memasukkan
beberapa kentang ke dalam sebuah panci, beberapa telur di panci kedua, dan beberapa biji kopi di panci
ketiga.

Kemudian ia duduk dan membiarkan ketiga panci tersebut di atas kompor agar mendidih, tanpa
mengucapkan sepatah kata apapun kepada putrinya. Putrinya mengeluh dan tidak sabar menunggu,
bertanya-tanya apa yang telah ayahnya lakukan.

Setelah dua puluh menit, ia mematikan kompor tersebut. Ia mengambil kentang dari panci dan
menempatkannya ke dalam mangkuk. Ia mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk.

Kemudian ia menyendok kopi dan meletakkannya ke dalam cangkir. Lalu ia beralih menatap putrinya
dan bertanya, “Nak, apa yang kamu lihat?”

“Kentang, telur, dan kopi,” putrinya buru-buru menjawabnya.

“Lihatlah lebih dekat, dan sentuh kentang ini”, kata sang ayah. Putrinya melakukan apa yang diminta
oleh ayahnya dan mencatat di dalam otaknya bahwa kentang itu lembut. Kemudian sang ayah
memintanya untuk mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapatkan
sebuah telur rebus. Akhirnya, sang ayah memintanya untuk mencicipi kopi. Aroma kopi yang kaya
membuatnya tersenyum.

“Ayah, apa artinya semua ini?” Tanyanya.

Kemudian sang ayah menjelaskan bahwa kentang, telur dan biji kopi masing-masing telah menghadapi
kesulitan yang sama, yaitu air mendidih.

Namun, masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Kentang itu kuat dan keras. Namun ketika dimasukkan ke dalam air mendidih, ketang tersebut menjadi
lunak dan lemah.

Telur yang rapuh, dengan kulit luar tipis melindungi bagian dalam telur yang cair sampai dimasukkan ke
dalam air mendidih. Sampai akhirnya bagian dalam telur menjadi keras.

Namun, biji kopi tanah yang paling unik. Setelah biji kopi terkena air mendidih, biji kopi mengubah air
dan menciptakan sesuatu yang baru.

“Kamu termasuk yang mana, nak?” tanya sang ayah kepada putrinya.
“Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana caramu dalam menghadapinya? Apakah kamu adalah
sebuah kentang, telur, atau biji kopi?”

Pesan Moral : Dalam hidup ini, Banyak sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Banyak hal-hal yang terjadi
pada kita. Tetapi satu-satunya hal yang benar-benar penting adalah apa yang terjadi di dalam diri kita.

SHARE THIS:

Bahasa Indonesia

No Comments:

Berkomentar itu memang sulit :" Terima Kasih!

FOLLOW US

FACEBOOKLIKE

TWITTERFOLLOW

INSTAGRAMFOLLOW

YOUTUBESUBCRIBE

POPULAR POSTS

Unsur Intrinsik Kumandanging Katresnan Dalam Bahasa Jawa

Unsur Intrinsik Kumandanging Katresnan Dalam Bahasa Jawa

Quotes Penyemangat BTS ARMY

Quotes Penyemangat BTS ARMY

Cerita Jimin Hampir Gagal Debut

Cerita Jimin Hampir Gagal Debut

Unsur Intrinsik ing Cerkak Sing Nandur Bakal Ngundhuh

Unsur Intrinsik ing Cerkak Sing Nandur Bakal Ngundhuh

Contoh Teks Deskripsi KEBAYA dalam Bahasa Jawa beserta strukturnya

Contoh Teks Deskripsi KEBAYA dalam Bahasa Jawa beserta strukturnya


PSIKOTES DI PT YAMAHA MUSIC MANUFACTURING ASIA Kawasan Industri MM2100

PSIKOTES DI PT YAMAHA MUSIC MANUFACTURING ASIA Kawasan Industri MM2100

Contoh Text Report dan Artinya

Ringkasan Materi Pembebasan Irian Barat

Ringkasan Materi Pembebasan Irian Barat

Contoh Laporan Praktik Kerja Lapangan SMK LENGKAP

Contoh Laporan Praktik Kerja Lapangan SMK LENGKAP

Drama Mini Bahasa Inggris "PENDIDIKAN"

Report Abuse

ABOUT ME

My photo

Lilis Mardiana

Hi, I'm the owner of this blog. Seseorang yang suka nulis apapun di blog tapi bukan penulis. Hanya
menyalurkan curahan hati lewat tulisan :)) Just enjoyed moga bermanfaat ^^

View my complete profile

CONTACT FORM

Name

Email *

Message *

TOTAL PAGEVIEWS

ARSIP BLOG!!

► 2016 (10)

► 2017 (104)

▼ 2018 (21)

► January (2)

► March (1)
► April (9)

► May (2)

▼ September (3)

Cerita Random tentang Aplikasi Anonim

Meyakini Hari Akhir : Hal Hal Yang Berhubungan Den...

Contoh teks Biografi, Autobiografi, dan Memoar

► December (4)

► 2019 (30)

► 2020 (49)

SEARCH THIS BLOG

CATEGORIES

BAHASA INDONESIA

BAHASA INGGRIS

BAHASA JAWA

BPN30DAYCHALLENGE

CURCOL BELANJA

CURCOL BIASA

CURCOL KDRAMA

CURCOL KERJA

CURCOL KPOP

DARK SUMMER

ETIKA PROFESI

FOTO ABAL - ABAL

INFO BTS

MANDARIN DAY
MATEMATIKA

NGEBAPERIN BTS

PAK

PAP

PEB

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PKWU

PPKN

PRIVACY POLICY

RELATIONSHIP

REVIEW MAKE UP

SEJARAH

SENI BUDAYA

SIMULASI DIGITAL

TAHAPAN PT YMMA

TUGAS SEKOLAH

Follow by Email

Email Address

We are Indonesian Female Blogger Social Network. We aim to create a cozy space where Indonesian
female bloggers can learn, share, and inspire each other. Our network consists of 5000+ registered
Indonesia female bloggers, spread throughout Indonesia.

MENU FOOTER WIDGET

Home

About
Contact Us

RANDOM POSTS

randomposts

TAGS

Bahasa IndonesiaBahasa InggrisBahasa JawaBPN30DayChallengeCurcol BelanjaCurcol BiasaCurcol


KDramaCurcol KerjaCurcol KPOPDark SummerEtika ProfesiFoto Abal - AbalInfo BTSMandarin
DayMatematikaNgeBaperin BTSPAKPAPPEBPendidikan Agama IslamPKWUPPKnPrivacy
PolicyRelationshipReview Make UpSejarahSeni BudayaSimulasi DigitalTahapan PT YMMATugas Sekolah

RECENT POSTS

recentposts

Created By SoraTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

Anda mungkin juga menyukai