Anda di halaman 1dari 7

Analisis novel

Disusun oleh:
Dimas Fahri Afa(10)
Kelas XI TKRO4

SMK N 1 ALIAN, KEBUMEN


2020/2021
Analisis Novel “Surat Kecil untuk Tuhan”

Nama Pengarang   :  Dimas Fahri Afa


Penerbit                     : Inandra Published, Jakarta
Tebal                           : 232 Halaman

Kategori                      : True Story (non fiksi)

1.  Unsur intrinsik novel Surat Kecil untuk Tuhan


 A.   Tema  :
         Perjuangan seorang Remaja melawan penyakit kanker Ganas (Rabdomiosarcoma)
,tetapi  memiliki semangat untuk Hidup.
 B.   Alur      :
        Maju, penceritaan berdasarkan urutan waktu yang berjalan maju.
Tahapan alur :
a.      Pengenalan
Keke adalah seorang anak yang cantik dan pandai, ia suka bermain volley. Ia juga memiliki
banyak kawan dan tentunya memiliki keluarga yang bahagia walaupun ayah dan ibunya
telah berpisah, namun ia selalu bahagia dengan apa yang ia miliki.

b.      Pemunculan Konflik
Kak Kiki kakaknya Keke menderita sakit mata, memang pada saat itu sakit mata sedang
banyak menyerang siswa disekolah Keke. Dan pada saat itu juga ternyata Keke tertular
penyakit mata itu, sehingga mata Keke membengkak. Awalnya memang bengkak biasa,
namun lama kelamaan bengkak itu makin membesar sampai wajah Kekepun ikut
membesar. Dan dokterpun memvonis bahwa Keke mengidap penyakit kanker jaringan lunak
yang amat ganas.
c.       Klimaks
Lama-lama kanker itu mulai melemahkan Keke, tapi ayah Keke terus berusaha untuk
menyembuhkan Keke. Setelah melakukan pengobatan alternatif kesana kemari, keadaan
Keke tak kunjung membaik. Hingga akhirnya Keke bertemu dengan seorang profesor yang
hebat. Kemudian Keke melakukan pengobatan kemoterapi. Kemoterapi ini berhasil,
walaupun Keke harus meraskan dingin dan rambutnya yang berguguran.
d.      Penurunan Konflik
Kanker tersebut sempat hilang, namun kanker itu datang kembali dan semakin menyebar.
Namun ayah Keke terus berusaha. Disisi lain Keke terus berusaha untuk membahagiakn
orang disekitarnya. Ia pun mulai menyadari bahwa hidupnya takkan lama lagi. Ia makin rajin
belajar karna ia ingin tetap belajar pada detik-detik terakhir dihidupnya.

e.       Penyelesaian
Setelah berusaha sedemikian kerasnya dengan tak ada hasil, maka ayah Keke mulai
merelakan Keke jika Keke harus pergi meninggalkannya. Saat Keke dirawat di rumah sakit,
Keke sempat koma untuk beberapa lama, dan sempatterbangun dari komanya. Namun
setelah itu ia kembali tertidur dengan tenang untuk selamanya. Ayah dan keluarga yang lain
telah merelakan kepergian Keke. Dan pada saat Keke memejamkan mata, seluruh ruangan
rumah sakit tempat dimana Keke dirawat harum bunga melati.
 C.  Tokoh   :
1.      Keke
2.      Ayah Keke
3.      Sahabat-sahabat keke (Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini)
4.      Andi
5.      Pak Iyus
D.   Penokohan   :
       1.  Keke (Gita sesa wenda cantika, Tokoh utama yang Berperan Sebagai “Aku”)
             Seorang remaja yang aktif,cerdas,dan percaya diri.Memiliki Keinginan dan cita-cita
dirinya sendiri, walau hidupnya tidak akan lama Lagi.
(Bacaan hal 11) :
           “Satu Lagi kebiasaanku setiap pulang sekolah Sambil menunggu ayah selesai
bekerja di kantor sekolah.AkuSering ikut ekstrakulikuler volley dengan kakak-kakak kelas
dan kedua Kakakku.Selain itu, aku juga suka ikutmembantu mereka untuk memBuat Mading
(Majalah Dinding).Kemudian aku diarahkan oleh kakak kelasku menjadi team Kreatif
MADING karena kata mereka aku berbakat menggambar dan daya imajinasiku tinggi.
Bagitu kata mereka.”
    

        2.  Ayah Keke :
              Seorang ayah yang sabar, baik, selalu berusaha, bijaksana dan perhatian kepada
ketiga Anaknya.
(Bacaan halaman 61) :
“Akumenolak di gigitankedua, tetapi ayah dengan setiaberada disampingku dan terus
memberikandukungan kepadaku sambil merayuku untuk memakan obat- obat herbal
tersebut. ’Ayo,Keke… Dimakan sayang… kan Kamu mau sembuh.Kita berangkat umroh
sama-sama nanti kalau kamu Sembuh. Nanti di tanah suci kita bersyukur kepada Allah
karena kamu diberikan kesehatan.Kamu mau kan sayang…??? Kata Aya”.
3.    Sahabat-sahabat keke (Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini) :
               Baik, setia menemani Keke Disaat-saat terakhir Keke.
(Bacaan Hal 99) :
“Hal pertama yang kulakukan ketika aku kembali ke bangku sekolahku, yaitu Kuletakkan
tanganku dan kusentuh dengan jariku.Rasa lembut meja coklat Ini nyaris telah kulupakan.
Fadha dan Sahabat- sahabatku hanya tersenyum padaku sambil berkata…… “Welcome
back,Keke..!!” Ujar Mereka..”
4.     Andi :
Tampan, sabar,perhatian, penyayang dan baik.
(bacaan halaman 72) :
“Keke, Andi tau kamu marah terhadap keadaan! Tapi bukanlah menyiksa diri seperti ini
bukanlah Keke yang sesungguhnya ?! Keke yang sesungguhnya adalah orang yang Andi
cintai dan seorang gadis yang tabah.Keke yang Andi cintai adalahm putri yang selalu
tersenyum dan riang dalam keadaan apapun! “ Ujar Andi.
5.      Pak Iyus :
Sangat setia pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke.
( Bacaan Hal 113) :
“Kamu tenang aja, Ke…. Nggak usah khawatir.Ada ayah,ada kak Chika, ada kak Kiki dan
ada pak Iyus yang nemenin kamu kemana aja.Pokoknya kamu tenang aja…. Mendingan
kita lanjutkan Makan kita ini, oke?” Ujar pak Iyus sambil mengajakku bercanda.

E.  Latar :
       a.  Waktu  :

·         Pagi hari : “Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit- langit kamarku.”
(halaman 5)

·          Siang hari: “ Cuaca siang yang panas membuat aku sedikit lemah pada saat itu, tapi aku
tidak ingin menunjukan kepada timku.” ( halaman 34)

·          Malam hari: “Malam hari ketika aku bangun, ayah, kak Chika, dan kak Kiki mengajak aku
makan malam diluar sambil mencari angin segar.” (halaman 119)
        b. Tempat :

·         Jakarta : “Kamipun membeli rambut palsu WTC ternama di Jakarta.” (halaman 7)

·          Bandung : “Suasana berubah seketka kami memasuki kota Bandung.” (halaman 179).
·          Singapura: ” Setelah sepanjang malam kami berjalan dan Menikmati kota Singapura,
tubuhku terasaletih dan tak kuat berjalan kembali menuju rumah sakit.” (halaman 171)
F.    Amanat  :
§  Dalam menghadapi sebuah cobaan seberat apapun itu, kita harus tetap berusaha untuk
bangkit dan tak menyerah.
§  Tetap rajin belajar dan menuntut ilmu pada keadaan apapun selama kita masih mampu untuk
bernafas.
§  Tetap berusaha untuk membahagiakan orang yang kita sayangi dan orang-orang yangada
disekeliling kita.
G.  Sudut Pandang :
a.      Sebagai Orang Pertama yang menceritakan tentang dirinya Sendiri. Bukti dapat dilihat dari
bacaan Hal 5 :
           “Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya.. Ok! Biar
gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga bersaudara.  Aku mempunyai
dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingkat saja. Panggil mereka Chiko yang tampan dan
Kiki yang manis.Hehehe…. Jadi diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-
satunya.”

2.  Unsur Ekstrinsik Novel “Surat Kecil Untuk Tuhan”


1.      Latar Belakang Pengarang
            Agnes Davonar adalah seorang fenomenal dalamdunia sastra Indonesia. Ia memulai
kariernya sebagaiseorang penulis amatir di sebuah blog. Kemudian dengan cepat
berkembang menjadi penulis yang mau belajar hingga melahirkannovel online dan 42 cerita
pendek yang begitu melekat bagi semua pembaca situs pribadinya. Tak heran bila sebuah
kutipan dari sebuah portal informasi detik.com mengatakan “bahwa tidak sulit untuk mencari
karya dari seorang Agnes Davonar”.
           Keunikan sendiri terdapat dalam nama Agnes Davonar. Agnes berasal dari namanya,
sedangkan Davonar diambil dari nama adiknya. Jadi mereka adalah dua saudara yang
bersatu dalam sebuah karya.
          Agnes lahir di Jakarta 8 Oktober sedangkan Davonar lahir di Jakarta, 7 Agustus.
Merka adalah dua saudara yang besar dalam lingkungan seni. Ayahnya adalah seorang
pelukis kaligrafi Cina sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang tangguh.
Mereka berdua membentuk sebuah blog dengan situs http://
lieagneshendra.blogs.friendster. com.
         Agnes bekerja sebagai karyawan swasta dan Davonar berkuliah di Universitas sastra
Jepang Bina Nusantara. Keduanya memiliki hobby yang sama yakni menyukai olahraga.
Tapi kelihaian menulis tekah mengantarkan keduanya sebagai penulis muda berbakat
dalam jajaran sastra Indonesia. Agnes Davonar menyebutnya sebagai Novelis dan Cerpenis
online. Karena ketulusan dan kedisiplinan dalam berkarya sebuah situs peringkat Blog
Topseratus.com menempatkan Blognya sebagai peringkat pertama dari 100 blog terbaik di
Indonesia. Sangat mencengangkan, sebuah Blog sastra mengalahkan Blog dansitus internet
yang pada umumnya lebih memfokuskan pada music ataupun tips-tips mencari uang
marketing melalui internet.
            Surat kecil untuk Tuhan adalah kisah nyata yang pertama mereka tulis dan sempat
dipublikasikan di blog mereka. Ribuan air mata berjatuhan ketika kisah ini dibaca, atas
permintaan pembacanya Agnes Davonarpun membuat kisah inimenjadi novel keduanya dan
pastinyakisah ini lebih sempurna dengan ribuan air mata yang siap berjatuhan disetiap bait
perjalanan Keke.

Anda mungkin juga menyukai