UNSUR INTRINSIK
1. Tema
Tema novel Surat Kecil Untuk tuhan adalah Perjuangan seorang Remaja melawan penyakit
kanker Ganas. Novel ini menceritakan tentang perjuangan gadis remaja yang
sedang melawan penyakit kanker ganasnya yaitu Rabdomiosarkona (kanker jaringan lunak).
Ia adalah Gadis cantik bernama Gita Sesa Wanda Cantika, bisa dikenal sebagai mantan
seorang artis cilik era 1998-an. Dalam novel ini Gita diceritakan sebagai tokoh keke, ia
adalah remaja aktif yang baru duduk di bangku 2 SMP.
2. Alur
Dari kutipan novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” memiliki alur yang bersifat maju. Cerita
disusun berdasarkan urutan waktu yang berjalan ke depan. Bukan berbalik ke masa
lalu/lampau.
A. Pengenalan
Keke adalah seorang anak yang cantik dan pandai, ia suka bermain volley. Ia juga memiliki
banyak kawan dan tentunya memiliki keluarga yang bahagia walaupun ayah dan ibunya telah
berpisah, namun ia selalu bahagia dengan apa yang ia miliki.
B. Pemunculan Konflik
Kak Kiki kakaknya Keke menderita sakit mata, memang pada saat itu sakit mata sedang
banyak menyerang siswa disekolah Keke. Dan pada saat itu juga ternyata Keke tertular
penyakit mata itu, sehingga mata Keke membengkak. Awalnya memang bengkak biasa,
namun lama kelamaan bengkak itu makin membesar sampai wajah Kekepun ikut membesar.
Dan dokterpun memvonis bahwa Keke mengidap penyakit kanker jaringan lunak yang amat
ganas.
C. Konflik Memuncak
Lama-lama kanker itu mulai melemahkan Keke, tapi ayah Keke terus berusaha untuk
menyembuhkan Keke. Setelah melakukan pengobatan alternatif kesana kemari, keadaan
Keke tak kunjung membaik. Hingga akhirnya Keke bertemu dengan seorang profesor yang
hebat. Kemudian Keke melakukan pengobatan kemoterapi. Kemoterapi ini berhasil,
walaupun Keke harus merasakan dingin dan rambutnya yang berguguran.
D. Penurunan Konflik
Kanker tersebut sempat hilang, namun kanker itu datang kembali dan semakin menyebar.
Namun ayah Keke terus berusaha. Disisi lain Keke terus berusaha untuk membahagiakn
orang disekitarnya. Ia pun mulai menyadari bahwa hidupnya takkan lama lagi. Ia makin rajin
belajar karna ia ingin tetap belajar pada detik-detik terakhir dihidupnya.
E. Penyelesaian
Setelah berusaha sedemikian kerasnya dengan tak ada hasil, maka ayah Keke mulai
merelakan Keke jika Keke harus pergi meninggalkannya. Saat Keke dirawat di rumah sakit,
Keke sempat koma untuk beberapa lama, dan sempat terbangun dari komanya. Namun
setelah itu ia kembali tertidur dengan tenang untuk selamanya. Ayah dan keluarga yang lain
telah merelakan kepergian Keke. Dan pada saat Keke memejamkan mata, seluruh ruangan
rumah sakit tempat dimana Keke dirawat harum bunga melati.
3. Latar
Latar tempat : Penggambaran latar tempat dalam novel ini adalah di Kota Jakarta. lebih
tepatnya di kawasan Green Garden-Jakarta menuju ke Pedagang Kaki lima.
Latar waktu : Latar waktu dalam novel ini adalah pagi, siang dan malam hari
Ketiga latar dalam kutipan novel tersebut terungkap dalam cerita pada Bacaan Hal 111. “ . .
.Ayah pun mangajak kami makan malam diluar sambil menikmati udara malam Kota Jakarta,
karena hari ini menu makan malam kami tidak tersedia. Sejenak kami menikmati sea food di
kaki lima yang enak di kawasan Green Garden.Aku senang kami bisa tertawa bersama-sama
dan aku berhasil melenyapkan rasa gundah dihati ayah dan kakak-kakakku.”
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa bentuk ungkapan :
BUKTI: bacaan hal 83 ”Aku merasa bagaikan makhluk asing yang tiba di Bumi.Ditempatkan
di sebuah ruang kosong.”
6. Sudut pandang
Sebagai Orang Pertama yang menceritakan tentang dirinya sendiri.
BUKTI :bacaan Hal 5
Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya..
Ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga
Bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingkat
Saja.Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe….
Jadi diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.
7. Amanat
”Jangan mudah menyerah menjalani hidup ini, meskipun harus menderita
Penyakit kanker (Kanker Rabdomiosarkoma)”
Bukti : Bacaan halaman 64 : “…Ayah..Keke udah cukup sabar.Tapi Keke sudah tidak sanggup
Lagi…!! Keke ingin menyerah dan lebih baik Keke mati saja..!!
UNSUR EKSTRINSIK
1. Latar belakang keagamaan (religius)
Dalam novel ini terkandung nilai keagamaan yang islami. Dan mengajarkan kita untuk
lebih banyak bersyukur kepada Tuhan dan tidak menyombongkan diri kita.
2. Latar belakang moral
Terkandung nilai moral yang amat baik, yaitu disaat teman Keke mengejeknya, ia tetap
diam dan hanya tersenyum dengan ejekan itu. Di saat Keke jatuh sakit teman yang
mengejeknya memberi dukungan kepada ia untuk tetap bertahan untuk menghadapi
penyakitnya.
3. Latar belakang sosial
Saling membantu dan memberi dukungan kepada teman dan siapapun (orang lain) yang
ada disekitar kita.
4. Latar belakang budaya
Terdapat nilai-nilai budaya di Jakarta, yaitu budaya para remaja didaerah Jakarta dan
sekitarnya.
5. Latar belakang pengarang
Agnes Dovanar ialah seorang fenomenal dalam dunia sastra. ia mengawali karirnya
sebagai seorang penulis amatir di sebuah blog. Kemudian dengan cepat berkembang
menjadi penulis yang mau belajar sampai melahirkan novel ini dan 42 cerita pendek yang
begitu melekat bagi semua pembaca blognya.Agnes Lahir di jakarta pada tanggal 8
Oktober sedangkan adiknya Dovanor lahir di jakarta pada tanggal, 7 Agustus. Mereka
berdua adalh saudara yang ahli dalam bidang seni. Ayahnya adalah seotang pelukis
kaligrafi China sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang tangguh.