Anda di halaman 1dari 7

Identitas Buku

Judul novel : surat kecil untuk tuhan

penulis : Agnes Danovar

Penerbit : Inandra Published

Jumlah halaman : 232 halaman

Novel ini mengisahkan tentang perjuangan gadis remaja yang sedang melawan penyakit kanker
ganasnya yaitu Rabdomiosarkona (kanker jaringan lunak). Ia adalah Gadis cantik bernama Gita Sesa
Wanda Cantika, bisa dikenal sebagai mantan seorang artis cilik era 1998-an.

Dalam novel ini Gita diceritakan sebagai tokoh keke, ia adalah remaja aktif yang baru duduk di
bangku 2 SMP.

Tema

Tema yang tergambar dalam novel surat kecil untuk tuhan ini adalah perjuangan seorang remaja
dalam melawan penyakitnya (kanker), akan tetapi memiliki semangat untuk hidup yang hebat.

PENOKOHAN

Keke

Adalah tokoh utama yang berperan sebagai “Aku”. Ia adalah seorang gadis remaja yang cerdas, aktif
dan percaya diri. Mempunyai keinginan dan cita-cita yang mulia, meski hidupnya sudah diprediksi
tidak lama lagi.

Hal ini dapat dibuktikan dari : “satu lagi kebiasaanku setiap pulang sekolah sambil menunggu ayah
selesai bekerja di kantor sekolah. Aku sering ikut ekstrakulikuler volly bersama kakak-kakak kelas dan
kedua kakakku.

Selai itu aku juga senang ikut membantu mereka membuat mading (majalah dinding), Selanjutnya
aku diarahkan oleh kakak kelasku menjadi team Kreatif Mading sebab kata mereka aku berbakat
menggambar dan daya imajinasiku tinggi. Begitu kata mereka” – hal. 11

Ayah keke

Seorang ayah yang hebat, bijaksana serta perhatian kepada anaknya. Hal ini dapat dibuktikan :

“Aku menolak di gigitan kedua, namun ayah dengan setia berada disampingku dan terus
memberikan dukungan kepadaku sambil merayuku untuk memakan obat.’ Ayo, keke…. dimakan
sayang…. kan kamu mau sembuh.
kita berangkat umrah sama-sama nanti kalau kamu sudah sembuh. Nanti di tanah suci kita
berangkat umrah sama-sama kalau kamu sembuh. Nanti di tanah suci kita bersyukur kepada Allah
karena kamu diberikan kesehatan. Kamu mau kan sayang..?? kata ayah’” – hal. 61

Andi

Perhatian serta penyayang, hal ini dapat dibuktikan :

“keke, Andi tau kamu marah kepada keadaan! Tapi buka menyiksa diri seperti ini bukanlah keke
yang sesungguhnya! keke yang sesungguhnya adalah seorang yang andi cintai dan seorang gadis
yang tabah.

Keke yang Andi sayangi adalah putri yang selalu tersenyum dan riang dalam situasi dan keadaan
apapun!” ujar Andi – hal. 72

Pak Iyus

ia adalah seorang yang setia pada keluarga keke. Baik, penyabar serta perhatian kepada keke. Hal ini
dapat dibuktikan :

“Kamu tenang aja ke,.. ngga usah khawatir. Ada ayah, ada kakak Chika, ada kakak kiki dan pak Iyus
yang nemenin kamu kemana aja. Pokoknya kamu tenang aja….Mendingan kita lanjutkan makan kita
ini,, oke??” ujar pak Iyus sambil mengajakku bercanda – hal.113

Sahabat-sahabat keke

Baik, setia menemani keke pada saat-saat terakhir keke baik, setia kawan. Hal ini dapat dibuktikan :

“Hal pertama yang kulakukan ketika aku kembali ke bangku sekolah, yaitu… Kuletakkan tanganku
dan kusentuh dengan jariku. Rasa lembut meja coklat ini nyaris telah kulupakan. Fadha dan teman-
temanku hanya tersenyum padaku sambil berkata …”Welcome back, Keke …!!!” Ujar mereka hal.99

Bibi

adalah seorang pembantu yang begitu baik dan perhatian pada keke. Hal ini dapat dibuktikan :

Ayah sudah menunggu bersama dengan sopirnya, Aku berlari menuju kursi belakang. kemudian ayah
berkata padaku, “Lama banget sih …. katanya mau latihan dulu sebelum upacara pagi ini dimulai!”
“Aduh ayah… Maaf, tadi kesiangan sedikit..”kemudian bibi memberikan roti kepada ayah untuk
diberikan padaku”ini, makan roti yang telah disiapkan bibi!” – hal.13-14
Kaka Kiki

ia adalah seorang yang suka bercanda dan cukup jahil pada keke, Hal ini dapat dibuktikan :

“ Kak kiki tidak percaya begitu saja. Waktu aku lengah, ia langsung mencopot kacamata hitamku. dan
akhirnya semuapun tau. Benar saja dugaanku!! Tawa kakaku meledak dan dia terlihat senang
melihat wajahku.

Untung ayah langsung melotot ke arah kakak dan kak kiki pun terdiam. Ayah memperhatikan
keadaan mataku. Ia sedikit panik melihat aku dapat tertular penyakit mata karena sejak kecil bisa
dibilang aku jarang sakit.” – hal. 29

Angel

Diceritakan Angel adalah sosok orang yang memiliki sifat ; norak, sombong dan senang mengejek
temannya. Hal tersebut dapat dibuktikan :

“Aduh, sepertinya kalau memang dengan keadaan musuh yang sakit ngga enak juga ya?? Tapi apa
boleh buat… Kita terpaksa harus menang dengan keadaan kayak gini!!” Fadha langsung bangkit. Aku
menarik tangannya untuk melayani ejekan Angel.

“Oops. Awas ada yang mau nabrak. sebaiknya simpan saja tenaganya buat ngalahin kita…Daa,,
“Ucap Angel sambil meninggalkan kami.” – hal.33

Dr. Adi Kusuma

Diceritakan ia adalah seorang dokter yang pertama kali merawat keke saat keke sakit. Dr. Adi sangat
baik dalam merawat kek. Hal ini dapat dibuktikan :

“Jadi, keke kenapa dok?? kok sakit mata sampai mimisan gitu??” Hmm… Sampai sejauh ini saya kira
sinus. Namun belum tau juga kalau belum di Ronsen. Sekarang saya tulis resep saja.

Kalau bisa sih keke jangan sekolah dulu selama proses pengobatan…” “iya…” Jawabku singkat. “Obat
ini diminum dulu secara teratur selama lima hari. Jika tidak ada perubahan, saya akan buat surat
pengantar ke dokter THT (telinga hidung tenggorokan). “Ujar dokter Adi Kusuma. – hal. 35-36

Prof. Mukhlis

Diceritakan ia adalah seorang profesor yang ahli di bidang kanker. Prof Mukhlis sangat berjuang
dalam mengatasi penyakit kanke keke. hal ini dapat dibuktikan :
“Kita coba lakukan hal yang sama, yakni dengan proses kemoterapi satu seri lagi, dilanjutkan
dengan Radioterapi dengan sinar. Jika ini belum berhasil maka akan saya diskusikan dengan teman-
teman saya di Universitas Indonesia. Kita berdo’a saja, semoga dengan cara ini akan berhasil.” –
hal.115

SETTING/LATAR

Latar tempat : Penggambaran latar tempat dalam novel ini adalah di Kota Jakarta. lebih tepatnya di
kawasan Green Garden-Jakarta menuju ke Pedagang Kaki lima.

Latar waktu : Latar waktu dalam novel ini adalah pagi, siang dan malam hari

Suasana kejadian : Kesedihan, membahagiakan dan mengharukan

ALUR/PLOT

Dari kutipan di novel ini mempunyai alur yang bersifat maju. Jalinan cerita disusun berdasarkan
urutan waktu yang berjalan ke depan. Bukan berbalik ke masa lampau/lalu.

Tahap perkenalan konflik

Tahap perkenalan ini dapat kita simak dari bacaan hal.5 :

“Hai sobat… kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika. Terlalu panjang ya.. Ok! Supaya gampang
sebut saja namaku keke. Aku adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-
laki, namanya juga dipersingkat saja.

Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis, hehe.. Jadi diantara keluargaku, aku adalah
anak perempuan satu-satunya. Chika adalah kakak tertuaku. Ia lebih tua delapan tahun dari aku.

saat ini selain kuliah ia juga bekerja di salah satu Free Magazine di Jakarta. Tentu saja ia adalah kakak
kebanggaanku karena dia dapat membagi waktu antara kuliah dan bekerja tanpa merepotkan orang
tua.”

Tahap permunculan konflik

Tahap permuculan konflik ini dapat kita simak dalam hal. 28 :


Setelah kakaku sembuh, sepertinya ada yang aneh ketika aku terbangun di pagi hari. Aku merasa
mataku terasa perih. Aku segera melihat cermin di lemari kamar. Astaga! Mataku merah. Apa yang
aku takutkan benar-benar terjadi!!

Aku tertular penyakit mata dari kakak. Aku memang sudah berpikir akan menerima penyakit ini
karena karma meledak kak kiki. Kalau sudah begini aku hanya bisa pasrah. Mungkin aku dikutuk
kakak karena ejekan pada waktu itu.

Untuk menghindar keadaan memalukan. aku sengaja memakai kacamata hitam saat hendak akan
makan pagi. Rasanya malu sekali untuk makan pagi jika kakakku melihat wajahku ini.

Tahap pengikatan konflik

Tahap peningkatan konflik ini dapat di simak dalam hal. 34 (saat keke sedang bermain bola Volly) :

Saat bola volly melayang di depanku, Fadha berteriak kepadaku untuk mengoper bola padanya,
namun kepalaku merasa sedikit pusing sehingga akhirnya gagal. Mataku berkunang-kunang.

Tiba-tiba maya mendekatiku sambil berkata. “ Ke,,, hidung mu mimisan…” “Apa?” Aku menyadari
seluruh kaos olahragaku tersiram tetesan darah. Pertandingan lansung dihentikan.

Aku terkejut tak menyadari kalau hidungku mulai mengeluarkan darah segar. Dan aku mulai merasa
tambah sulit bernafas sehingga harus menggunakan mulut untuk bernafas.

Tahap Puncak

Pada tahap ini dapat kita simak dalam hal.39 (saat keke sedang diperiksa oleh Prof. Lukman) :

Aku hanya melihat ayah masih sempat bercanda denganku meski aku tau kami sendiri bingung
dengan permintaan Prof. Lukman padaku. Aku duduk di kursi yang ada di depan ruangan.

Sura yang ada di dalam tidak terdengar sehingga keadaan menjadi sunyi. Prof. Lukman mulai
menghela nafas untuk memulai pembicaraanya dengan ayah sambil memperhatikan hasil foto copy
secenen kepalaku. “ Pak jody…” Panggil Prof. Lukman kepada ayahki.

“iya, Prof. bagimana hasil diagnosa copy scenennya?.” tanya ayah. “hmm… mohon bapak kuat
mendengar semua ini! Jelas Prof. lukman yang mulai membuat ayah lumayan bingung. “Ada apa
dengan putri saya, Prof??” Tanya ayah. “Hasil diagnosa, menunjukkan secara positif putri bapak
terinfeksi peyakit Rabdomiosarkoma.” “hah?? Rabdi.. “Ujar ayah kesulitan mengulang kata-kata yang
baru saja didengarnya.

“ya, Rabbomiosarkoma..penyakit ini secara luas dikatakan tergolong kanker.” “Astaga..Kanker?”


Ayah terkejut. “Benar, putri bapak positif terinfeksi penyakit Rabbomiosarkoma / dalam bahasa
lokalnya adalah kanker jaringan lunak!!”

Tahap penyelesaian konflik


Dalam tahap penyelesaian ini kita dapat menyimak dalam halaman hal.79-80 (pada saat
penyembuhan melalui tahap kometerapi) Percakapan ayah dengan Prof. Muklis :

“Prof..adakah cara lain untuk putri saya? karena dia adalah putri saya satu-satunya yang saya miliki.
Saya tidak sanggup melihat ia kelak menatap masa depan tanpa wajah yang sempurna!! “Ujar ayah
sambil menangis.

“Saya mengerti pak., saya mengerti!! walaupun ada cara lain saya tidak yakin ini bisa berhasil.!!”
Ayah bangkit dan seperti terjadi harapan mendengar kalimat itu. “Apapun caranya selain operasi,
Saya rela Prof. saya tidak ingin terjadi hal yang buruk akibat operasi ini dan menjadikan masa depan
putri saya sebagai taruhannya!” Jelas ayah.

Prof. Mukhlis hanya diam sejenak dan mulai berbicara pilihan lain.”kemoterapo.. Mungkin cara ini
bisa membuat keke sembuh, namun saya tidak menjamin sama sekali. Saya akan berusaha supaya
cara ini berhasil!”

“Apa itu kemoterapi?’’ Tanya aya. “kemoterapi sejenis pemberian obat-obat tertentu melalui darah
yang dapat membunuh pertumbuhan sel kanker. Obat ini adalah obat keras. Pada kasus putri anda
karena masih kecil, saya hanya takut adanya penolakan dalam tubuhnya!!”

Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang terdapat dalam novel ini cukup bagus. Dengan kecerdasan kalimat dan
kelembutan bahasa tanpa adanya unsur repitif yang membosankan. Setiap kata yang tercurahkan
memiliki banyak bahasa sekaligus makna apik yang berbeda disetiap balik kalimat-kalimatnya.

Sudut pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah orang pertama pelaku utama yakni “aku”

Dapat dibuktikan dari sepenggal kata berikut : Hai sobat… Kenalkan. Namaku Ginta Sesa Wanda
Cantika. Terlalu panjang ya …. Ok! Supaya gampang sebut saja namaku keke.

AMANAT YANG TERKANDUNG DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN

> Amanat yang terdapat dalam novel ini adalah jangan mudah menyerah dalam menjalani hidup ini,
walau harus menderita.

> Syukuri dengan apa yang telah kamu miliki karena belum tentu orang lain memiliki apa yang kamu
miliki .

UNSUR EKSTRINSIK NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN

Latar belakang pengarang novel


Agnes Dovanar ialah seorang fenomenal dalam dunia sastra. ia mengawali karirnya sebagai seorang
penulis amatir di sebuah blog. Kemudian dengan cepat berkembang menjadi penulis yang mau
belajar sampai melahirkan novel ini dan 42 cerita pendek yang begitu melekat bagi semua pembaca
blognya.

Tidak heran jika sebuah kutipan dari sebuah portal infotmasi detik.com mengatakan “bahwa tidak
sulit untuk mencari karya dari seorang Agnes Davonar”. Keunikan sendiri terdapat dalam nama
pengarang Agnes Davonar. Agnes berasal dari namanya. sedangkan davonar diambil dari sebuah
nama adiknya. bisa dikatakan mereka berdua adalah saudara yang bersatu dalam meniti sebuah
karya.

Agnes Lahir di jakarta pada tanggal 8 Oktober sedangkan adiknya Dovanor lahir di jakarta pada
tanggal, 7 Agustus. Mereka berdua adalh saudara yang ahli dalam bidang seni.

Ayahnya adalah seotang pelukis kaligrafi China sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga
yang tangguh.

NILAI YANG TERKANDUNG DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN

a. Nilai Agama

Dalam novel ini terkandung nilai keagamaan islami yang kental. Serta mengajarkan pada kita untuk
lebih bersyukur terhadap tuhan dan tidak menyombongkan diri.

b. Nilai Moral

Dalam novel ini terkandung nilai moral yang sangat baik, yakni ketika teman kekek mengejeknya, ia
tetap diam dan hanya tersenyum dengan ejekan itu. pada waktu keke jatuh sakit teman yang
mengejeknya memberi dukungan kepada keke untuk tetap kuat dan bertahan untuk menghadapi
penyakitnya.

c. Nilai Sosial

Nilai sosial yang terkandung dalam novel ini adalah saling menolong dan memberi dukungan kepada
sahabat dan siapap

itu yang ada disekitar kita.

d. Nilai Budaya

Nilai budaya yang terkandung dalam novel ini adalah nilai-nilai budaya yang ada di jakarta, yakni
budaya para remaja di daerah jakarta dan daerah yang berada di sekitarnya.

Baca juga : Sinopsis Novel Sang Pemimpi serta unsur ekstrinsik dan intrinsiknya

Anda mungkin juga menyukai