Anda di halaman 1dari 5

penulis : Agnes Danovar

Penerbit : Inandra Published

Novel ini mengisahkan tentang perjuangan gadis remaja yang sedang melawan penyakit kanker
ganasnya yaitu Rabdomiosarkona (kanker jaringan lunak). Ia adalah Gadis cantik bernama Gita
Sesa Wanda Cantika, bisa dikenal sebagai mantan seorang artis cilik era 1998-an.

Dalam novel ini Gita diceritakan sebagai tokoh keke, ia adalah remaja aktif yang baru duduk di
bangku 2 SMP.

Pada suatu pagi keke terbangun dari tidurnya dengan mata merah sera hidungnya berdarah. orang
tuanya membawanya ke dokter untuk di periksa. Awalnya orang tua keke mengira kalau keke
hanya flu biasa dan kecapean sehabis mengikuti olah raga volly.

Akan tetapi salah, orang tua keke mendapatkan kabar kalau keke mengidap penyakit kanker
ganas yang diprediksi hidupnya tinggal lima hari lagi. Kanker ganas itu menggerogoti bagian
wajahnya sehingga terlihat buruk seperti monster.

Meski dalam keadaan yang demikian, keke terus berjuang, dan berusaha untuk tetap bersekolah
layaknya gadis remaja normal lainnya.

Orang tua Keke bingung dalam mengambil keputusan dalam jalan penyembuhan kanker yang
diterita oleh keke. Mereka tidak ingin jika separuh wajah keke harus hilang karena di operasi

Novel ini mengisahkan tentang perjuangan gadis remaja yang sedang melawan penyakit kanker
ganasnya yaitu Rabdomiosarkona (kanker jaringan lunak). Ia adalah Gadis cantik bernama Gita
Sesa Wanda Cantika, bisa dikenal sebagai mantan seorang artis cilik era 1998-an.

Dalam novel ini Gita diceritakan sebagai tokoh keke, ia adalah remaja aktif yang baru duduk di
bangku 2 SMP.

Pada suatu pagi keke terbangun dari tidurnya dengan mata merah sera hidungnya berdarah. orang
tuanya membawanya ke dokter untuk di periksa. Awalnya orang tua keke mengira kalau keke
hanya flu biasa dan kecapean sehabis mengikuti olah raga volly.

Akan tetapi salah, orang tua keke mendapatkan kabar kalau keke mengidap penyakit kanker
ganas yang diprediksi hidupnya tinggal lima hari lagi. Kanker ganas itu menggerogoti bagian
wajahnya sehingga terlihat buruk seperti monster.

Meski dalam keadaan yang demikian, keke terus berjuang, dan berusaha untuk tetap bersekolah
layaknya gadis remaja normal lainnya.

Orang tua Keke bingung dalam mengambil keputusan dalam jalan penyembuhan kanker yang
diterita oleh keke. Mereka tidak ingin jika separuh wajah keke harus hilang karena di operasi
Oleh sebab itulah, orang tua keke merahasiakan penyakit yang sedang di alami dari keke.
Namun, waktu terus berjalan akhirnya keke pun mengetahui apa sebenarnya penyakit yang
dideritanya. Mengetahui hal tersebut, keke sama sekali tidak marah, ia hanya bisa pasrah dengan
apa yang sedang menimpanya. dan ia selalu tersenyum kepada siapa saja yang dia temui serta
selalu terlihat baik-baik saja.

Dengan penyakit kanker yang dideritanya, keke masih dapat menjadi anak yang berprestasi dan
hidup normal di sekolahnya. Tuhan memberikan kesempatan lebih dengan memberikan nafas
panjang pada keke untuk melawan kanker itu sesaat.

Begitu juga dengan ayahnya, yakni Joddy Triapianto ia juga tidak mau menyerah begitu saja, ia
terus berusaha supaya keke dapat sembuh dari penyakit itu. Begitu mengharukan, dengan kondisi
yang pas-pasan ayah keke mencari pengobatan alternative dan ke seluruh indonesia, meski di
coba lagi dengan hasil yang nihil.

Oleh sebab itu, mau tidak ada jalan lagi ayah keke harus kembali ke jalan medis. Menurut dokter
cara lain yang dapat menyembuhkan keke dari penyakit kanker tersebut adalah dengan
Kemoterapi.

Kemudian, keke menjalani Kemoterapi, sekali kemoterapi dapat merontokkan semua rambut
yang ada di seluruh tubuhnya. keke menjalani kemoterapi itu sebanyak 25 kali. dan pada
akhirnya setelah 6 bulan menjalani kemoterapi keke dapat sembuh dari penyakit kanker
ganasnya.

Kasus kanker yang dialami oleh keke ini adalah kasus kanker pertama yang ada di indonesia,
serta menjadi perdebatan besar di kalangan kedokteran, dimana penyakit kanker tersebut hanya
menyerang orang tua, bukan pada remaja seusia keke.

Tema

Tema yang tergambar dalam novel surat kecil untuk tuhan ini adalah perjuangan seorang remaja
dalam melawan penyakitnya (kanker), akan tetapi memiliki semangat untuk hidup yang hebat.

Penokohan

1. Keke

Adalah tokoh utama yang berperan sebagai “Aku”. Ia adalah seorang gadis remaja yang cerdas,
aktif dan percaya diri. Mempunyai keinginan dan cita-cita yang mulia, meski hidupnya sudah
diprediksi tidak lama lagi.

2. Ayah keke

Seorang ayah yang hebat, bijaksana serta perhatian kepada anaknya

3. Andi: Perhatian serta penyayang


4. Pak Iyus

ia adalah seorang yang setia pada keluarga keke. Baik, penyabar serta perhatian kepada keke

5. Sahabat-sahabat keke

Baik, setia menemani keke pada saat-saat terakhir keke baik, setia kawan

Setting/Latar

 Latar tempat : Penggambaran latar tempat dalam novel ini adalah di Kota Jakarta. lebih
tepatnya di kawasan Green Garden-Jakarta menuju ke Pedagang Kaki lima.

 Latar waktu : Latar waktu dalam novel ini adalah pagi, siang dan malam hari

 Suasana kejadian : Kesedihan, membahagiakan dan mengharukan

Alur/Plot

Dari kutipan di novel ini mempunyai alur yang bersifat maju. Jalinan cerita disusun berdasarkan
urutan waktu yang berjalan ke depan. Bukan berbalik ke masa lampau/lalu.

1. Tahap perkenalan konflik

Tahap perkenalan ini dapat kita simak dari bacaan:

“Hai sobat… kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika. Terlalu panjang ya.. Ok! Supaya
gampang sebut saja namaku keke. Aku adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara. Aku mempunyai dua
kakak laki-laki, namanya juga dipersingkat saja

2. Tahap permunculan konflik

Tahap permuculan konflik ini dapat kita simak dalam hal. 28 :

Setelah kakaku sembuh, sepertinya ada yang aneh ketika aku terbangun di pagi hari. Aku merasa
mataku terasa perih. Aku segera melihat cermin di lemari kamar. Astaga! Mataku merah. Apa
yang aku takutkan benar-benar terjadi!!

3. Tahap pengikatan konflik

Tahap peningkatan konflik ini dapat di simak dalam hal. 34 (saat keke sedang bermain bola
Volly) :

Saat bola volly melayang di depanku, Fadha berteriak kepadaku untuk mengoper bola padanya,
namun kepalaku merasa sedikit pusing sehingga akhirnya gagal. Mataku berkunang-kunang.
4. Tahap Puncak

Pada tahap ini dapat kita simak dalam hal.39 (saat keke sedang diperiksa oleh Prof. Lukman) :

Aku hanya melihat ayah masih sempat bercanda denganku meski aku tau kami sendiri bingung
dengan permintaan Prof. Lukman padaku. Aku duduk di kursi yang ada di depan ruangan.

5. Tahap penyelesaian konflik

Dalam tahap penyelesaian ini kita dapat menyimak dalam halaman hal.79-80 (pada saat
penyembuhan melalui tahap kometerapi) Percakapan ayah dengan Prof. Muklis :

“Prof..adakah cara lain untuk putri saya? karena dia adalah putri saya satu-satunya yang saya
miliki. Saya tidak sanggup melihat ia kelak menatap masa depan tanpa wajah yang sempurna!!
“Ujar ayah sambil menangis.

manat yang terkandung dalam novel surat kecil untuk tuhan

> Amanat yang terdapat dalam novel ini adalah jangan mudah menyerah dalam menjalani hidup
ini, walau harus menderita.

> Syukuri dengan apa yang telah kamu miliki karena belum tentu orang lain memiliki apa yang
kamu miliki

Nilai yang terkandung dalam Novel surat kecil untuk tuhan

a. Nilai Agama

Dalam novel ini terkandung nilai keagamaan islami yang kental. Serta mengajarkan pada kita
untuk lebih bersyukur terhadap tuhan dan tidak menyombongkan diri.

b. Nilai Moral

Dalam novel ini terkandung nilai moral yang sangat baik, yakni ketika teman kekek
mengejeknya, ia tetap diam dan hanya tersenyum dengan ejekan itu. pada waktu keke jatuh sakit
teman yang mengejeknya memberi dukungan kepada keke untuk tetap kuat dan bertahan untuk
menghadapi penyakitnya.

c. Nilai Sosial

Nilai sosial yang terkandung dalam novel ini adalah saling menolong dan memberi dukungan
kepada sahabat dan siapapun itu yang ada disekitar kita.

d. Nilai Budaya: Nilai budaya yang terkandung dalam novel ini adalah nilai-nilai budaya yang
ada di jakarta, yakni budaya para remaja di daerah jakarta dan daerah yang berada di sekitarnya.
.

Anda mungkin juga menyukai