Anda di halaman 1dari 9

Nama : Pera Gobel

NIM : 311420062

Kelas/Prodi : 7B/Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Mata Kuliah : Sastra Bandingan

Dosen Pengampu : Dr. Ellyana Hinta, M.Hum

1. Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar


a. Identitas Buku

Judul : Surat Kecil Untuk Tuhan

Pengarang : Agnes Davonar

Penerbit : Inandra Published

Tahun Terbit : Cetakan I Jakarta, Juli 2008

Kota Terbit : Jl. Taman Permata Indah II no. 6 Jakarta

Jumlah Halaman : 228 halaman

ISBN : 978-979-056-157-1
b. Sinopsis
Novel surat kecil untuk tuhan ini menceritakan tentang perjuangan gadis
remaja dalam melawan kanker ganas, rabdomiosarkoma (kanker jaringan lunak).
dialah Gita sesa wanda cantika alias Keke, kita mengenalnya sebagai mantan artis
cilik era 1998, gadis kecil inilah tokoh utama dlam novel Surat Kecil Untuk Tuhan
yang divonis menderita kanker ganas dan di prediksi hidupnya hanya tinggal lima
hari lagi.
Kanker ganas itu menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk
menjadi seperti monster. Walau dalam keadaan sulit, keke terus berjuang untuk
tetap hidup dan bersekolah layaknya gadis normal lainnya. Orang tuanya berat
mengambil keputusan, bagaimanapun juga sebagai orang tuanya, mereka tidak tega
melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena oprasi.
Maka, ayah beserta keluarga merahasiakan kanker itu pada keke, panggilan
gadis remaja aktif dengan sejumlah prestasi model dan tarik suara. Namun akhirnya
keke tahu ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah pada siapapun yang
merahasiakan penyakit maut itu padanya.
Ia memberikan senyum kepada siapapun dan menunjukan perjuangannya
bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di
bangku sekolah. Tuhan menunjukan kebesaran hati dengan memberikan napas
panjangpadanya untuk lepas dari kanker Itu sesaat
Sang ayah Joddy Tri Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang agar sang
putri kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis kematiannya.
Perjuangan sang ayah dalam menyelamatkan putrinya tersebut begitu
mengharukan. Ayahnya berusaha untuk mencari pengobatan alternatif dan
berkeliling kes seluruh Indonesia, tapi hasilnya nihil. Mau tak mau ayahnya
kembali ke ilmu medis dan menurut dokter, ada satu cara lain yang bisa membunuh
kanker itu, kemotrapi.
Perjuangan keke melawan kanker membuahkan hasil. Dengan segala upaya
orang tuanya, Gitta mendapatkan sebuah kesempatan untuk sembuh setelah
bertahan selama 6 bulan melalui kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker yang
menggerogoti tubuhnya. Sekali kemotrapi, mampu merontokan semua rambut yang
ada di tubuhnya, dn tubuh kecil git harus menjalani hingga 25 kali untuk bisa
sembuh.
Kebesaran tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta yang ia
cintai lebih lama. Kasus kanker ganas yang diidap oleh menjadi kasus pertama yang
terjadi di Indonesia dan menjadi sebuah perdebatan di kalangan kedokteran
karna kanker tersebut hanya terjadi pada orang tua, keberhasilan dokter di
Indonesia menyembuhkan kasus kanker menjadi prestasi yang membanggakan
sekaligus yang membuat dokter di dunia bertanya-tanya.
Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan yang sesaat,
keke sadar napasnya di Dunia semakin sempit. Ia tidak marah pada tuhan, ia
bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernapas lebih lama dari vonis
5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya.
Kanker itu datang lagi, namun kali ini dengan lokasi berbeda, di pelipis
mata sebelah kanan. Kali ini, ayahnya mencoba cara yang pertama, berharap bisa
membunuh kanker nakal itu. Kemotrapipun di lakukan lagi, seluruh rambut keke
rontok tak tersisa. Tapi sepertinya kanker itu muli kebal dengan bahan kimia.
Kanker itu tetap duduk manis di pelipis mata kanan keke. Akhirnya ayahnya
mencoba pengobatan di Singapura, disana dokterpun menyarankan untuk oprasi.
Karena disperdo, mereka pun kembali ke Indonesia dengan kondisi keke
yang semakin parah, kanker itu mulai menyebar ke seluruh tubuh, ke paru-paru,
jantung dan organ-organ lain. Satu hal yang membuat aku terharu, dengan kondisi
yang begitu parah, semangat belajar keke sangat tinggi, dia tetap keukeuh untuk
bersekolah. Bahkan disaat tangan dan kakinya sudah tak mampulagi di gerakkan.
Waktupun berlalu dan kondisi keke tak juga membaik hingga akhirnya dia
harus rawat inap lagi di RSCM dan mengalami koma selama tiga hari. Dalam massa
opname itu ada berita yang begitu membanggakan baik untuk keke dan keluarganya
bahwa Allah memang memberikan cobaan sesuai dengan kemampuan hambanya,
keke membuktikan semua itu. “ keke menjadi juara tiga di kelasnya dalam ujian
akhir sekolah. ” Lalu, dokter menyerah terhadap kankernya, di nafas terakhir ia
menuliskan sebuah surat kecil untuk Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran
hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi
padanya, terjadi pada siapapun.
c. Unsur Intrinsik
1) Tema
Tema dalam novel ini yaitu tentang perjuangan seorang remaja yang
melawan penyakit kanker ganas.
2) Tokoh dan Penokohan
Tokoh utama, bernama Keke merupakan remaja yang cerdas, aktif, dan
percaya diri. Memiliki keinginan dan cita-cita meski hidupnya sudah tak
lama lagi.
Tokoh tambahan :
a) Ayah keke, seorang ayah yang bijaksana dan perhatian kepada
ketiga anaknya.
b) Andi, perhatian dan penyayang.
c) Pak Iyus, sangat setia pada keluarga Keke. Baik penyabar, perhatian
terhadap keke.
d) Sahabat-sahabat keke yaitu Fadha, Maya, Shifa, Ida, Andhini
mereka baik dan setia menemani keke di saat-saat terakhir keke.
e) Bibi, Dr. Adi Kusuma, Prof. Mukhlis, Kak Kiki.
3) Alur
Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alu maju.
4) Lattar
a) Latar Tempat
Novel ini berlatar tempat di kota Jakarta tepatnya di Green
Garden Jakarta menuju ke pedagang kaki lima
b) Latar Waktu
Novel ini memiliki latar waktu siang, pagi, sore dan malam hari.
5) Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini menggunakan sudut
pandang orang pertama yaitu aku sebagai tokoh utama.
6) Amanat
Jangan mudah menyerah dalam menjalani kehidupan meski banyak
rintangan yang menghampirimu tetap optimis dan semangat.

2. Novel Air Mata Surga Karya E. Rokajat Asura


a. Identitas Buku

Judul : Air Mata Surga

Pengarang : E. Rokajat Asura

Penerbit : PT. Imania

Tahun Terbit : 2012

Kota Terbit : Depok

Jumlah Halaman : 316 halaman

ISBN : 978-602-7926-08-0

b. Sinopsis
Novel ini mengisahkan seorang gadis kecil bernama Baraah Sameeh yang
berumur 10 tahun, orang tuanya Dokter dan pindah ke Arab Saudi untuk mencari
kehidupan yang lebih baik. Pada usia dini, Baraah sudah dapat menghafal seluruh
Al-Qur’an dengan tajwid dan ia memiliki seorang teman perempuan sebayanya
bernama Dinia.
Mereka memiliki mimpi yang sama yaitu mengelilingi dunia dan
membagikan kertas-kertas berisi hafalan Quran untuk anak-anak di seluruh dunia
agar semakin banyak penghafal Quran dan menjaga kesuciannya.
Hingga suatu hari ibunya mulai merasa sakit perut yang parah dan setelah
beberapa kali diketahui ibu Baraah menderita kanker dan sudah stadium akhir. Ibu
Baraah berfikir untuk memberitahu Baraah. Karena sadar suatu hari nanti mungkin
akan meninggalkan dunia ini. dan inilah ucapan Ibu Baraah. “Baraah aku akan pergi
ke surga, tapi aku ingin kamu selalu membaca Al-Quran dan menghafalkannya
setiap hari karena ia akan menjadi pelindungmu kelak.
Gadis kecil itu tidak terlalu mengerti apa yang ibunya katakan. Dan lama
kelamaan Baraah mulai mengerti karena ibunya di rumah sakit terlalu lama. Setelah
pulang sekolah ia selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi ibunya dan
membacakan Quran hingga malam. Dan ayahnya akan membawanya pulang. Suatu
hari pihak rumah sakit memberitahu Ayah Baraah melalui telephone bahwa kondisi
Ibu Baraah memburuk.
Dan ayahnya meminta untuk Baraah tetap ada di mobil keluar dari rumah
sakit ayahnya berurai air mata ia menyebrang jalan untuk masuk rumah sakit akan
tetapi tiba-tiba datang sebuah mobil kencang dan menabrak Ayah Baraah. Ia
meninggal seketika di depan putrinya. Tak terbayangkan tangisan gadis kecil itu.
Tragedi Baraah belum selesai sampai sini.
Berita kematian ayahnya di sembunyikan dari Ibu Baraah yang masih
opname di rumah sakit, namun setelah lima hari semenjak kematian suaminya
akhirnya ibu Baraah meninggal dunia juga. Gadis ini tinggal sendirian. Teman
ayahnya mulai mencari keluarga gadis tersebut di Mesir sehingga keluarganya bisa
merawatnya. Dan setelah di Mesir, Baraah mulai merasakan penyakit yang sama
seperti ibunya. Yaitu kanker tapi perkataan gadis itu adalah “Alhamdulillah, saya
akan bertemu dengan kedua orang tua saya” Semua teman dan keluarga terkejut, ia
mendapatkan ujian yang bertubi-tubi dan ia sangat begitu sabar. Dan karena ia rajin
menghafal Quran maka ia hafal hampir 30 juz.
c. Unsur Intrinsik
1) Tema
Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu perjuangan seorang gadis
yatim piatu dalam menghadapi ujian hidup.
2) Tokoh dan Penokohan
a) Baraah, ia merupakan gadis yang sangat penurut, baik,suka
membaca Quran dan sangat mencintai kedua orang tuanya
b) Ayah Baraah, seorang dokter yang baik, ramah dan juga penyayang
c) Ibu Baraah, ia merupakan seorang ibu yang baik dan sangat sabar
dalam menjalani ujian hidup
3) Alur
Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alur maju
atau progresif.
4) Lattar
a) Latar waktu
Waktu yang digunakan dalam novel yaitu pagi hari, siang
hari dan malam hari.
b) Latar tempat
Latar tempat yang digunakan yaitu di rumah Baraah, di
dalam mobil, di rumah sakit, di Arab, di Mesir dan masih banyak
lagi latar tempat lainnya.
5) Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan
sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
6) Amanat
Novel ini mengajarkan bahwa kesabaran dan keikhlasan dalam
menjalani ujian kehidupan. Baraah yang senantiasa menautkan hatinya
dengan Al-Qur’an menjadikan mampu menghafal hampir 30 juz Al-Quran.
Perbandingan Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar dengan Novel Air
Mata Surga Karya E. Rokajat Asura

1. Perbandingan Tema
Kedua novel ini memiliki tema yang mengandung elemen spiritual dan religius,
namun mereka menghadirkan perjalanan spiritual yang berbeda. "Air Mata Surga" lebih
menyoroti perjalanan pemuda dalam mencari arti hidup dan makna agama, sedangkan
"Surat Kecil untuk Tuhan" menitikberatkan pada penerimaan atas takdir dan perjuangan
melawan penyakit dalam kerangka keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan.
2. Perbandingan Tokoh
Hasil analisis dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar yaitu
tokoh utama Keke memiliki 7 karakter yaitu tabah, mudah bergaul atau bersahabat, sabar,
penurut, pintar, periang dan ikhlas. Karakter tokoh utama dalam novel Air Mata Surga
karya E. Rokajat Asura yaitu Baraah memiliki 9 karakter yaitu suka menolong, rajin
menghafal Alquran, pintar, penurut, setia kawan, sabar, bersemangat, tabah dan
kekasihsayangan. Karakter tokoh terlihat dari cara pengarang menggambarkan setiap
tingkah laku dan sifat tokoh dalam menyelesaikan masalah ataupun bertindak.
3. Perbandingan Alur
Hasil analisis dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan yaitu alur maju karena
pengarang memulai cerita dengan perkenalan dan diakhiri dengan tahap penyelesaian.
Sedangkan alur yang digunakan pengarang dalam novel Air Mata Surga yaitu alur
campuran karena pengarang memulai cerita dengan melukiskan suatu keadaan dan diakhiri
dengan penyelesaian. Tahapan alur biasanya di mulai dari perkenalan, peristiwa mulai
bermunculan, peristiwa mencapai klimaks dan diakhiri dengan penyelesaian.
4. Perbandingan Latar
Hasil analisis dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar meliputi : a)
Latar tempat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar yaitu 19 tempat
yang digunakan. Latar tempat dalam Air Mata Surga karya E. Rokajat Asura yaitu 22
tempat. b) Latar waktu dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karyaAgnes Davonar yaitu 8
waktu yang digunakan. Latar waktu dalam novel Air MataSurga karya E. Rokajat Asura
yaitu 5 latar waktu yang digunakan. c) Latar sosial dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan
karya Agnes Davonar yaitu kepercayaan masyarakat terhadap mitos, dan kepercayaan
manusia terhadap karma/kisas. Latar sosial dalam novel Air Mata Surga karya E. Rokajat
Asura yaitu kehidupanmasyarakat Arab, peraturan Daerah Makkah, kehidupan Masyarakat
Saudi, kehidupan masyarakat Timur Tengah.
5. Perbandingan Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan
menggunakan sudut pandang orang pertama yaitu aku sebagai tokoh utama. Sedangkan
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Air Mata Surga yaitu menggunakan sudut
pandang orang ketiga yang serba tahu.
6. Perbandingan Amanat
Kedua novel ini memiliki persamaan dari segi amanat yakni sama-sama mengajarkan
bahwa kesabaran dan keikhlasan sangatlah penting dalam menjalani ujian kehidupan.
7. Hipogram
Novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar merupakan hipogram untuk
novel Air Mata Surga. Hal itu terbukti karena adanya persamaan ide dan peristiwa-
peristiwa yang terjadi dalam novel Air Mata Surga yang sudah lebih dulu diekspresikan
Agnes Davonar dalam novelnya yang berjudul Surat Kecil untuk Tuhan pada tahun 2008
kemudian di transformasikan oleh E. Rokajat Asura pada novelnya yang berjudul Air Mata
Surga pada tahun 2011.

Anda mungkin juga menyukai