EVALUASI
Penggambaran film Surat kecil untuk tuhan mempunyai kelebihan dari karya novel Agnes Davonar yaitu
dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah yang diceritakan. Kelebihan lainnya adalah kisah yang
diangkat dari kehidupan nyata dan sangat menyentuh. Novel ini juga mengajarkn kita agar iklas dan
tabah menerima cobaan dari Allah dan percaya dsetiap cobaan pasti ada jalan keluarnya.
RANGKUMAN
Dari paparan cerita Surat Kecil Untuk Tuhan dapat disimpulkan bahwa film ini memungkinkan dapat
ditonton oleh semua kalangan. Cerita ini banyak mengandung nilai moral dan nilai religi yang dapat
memberikan pesan yang baik. Karena hidup dan mati seseorang suadah ada yang mengatur dan
manfaatkanlah waktu jangan pernah membuang waktu dengan sia-sia.
Informasi Umum:
Judul : Sang Pemimpi
Sutradara : Riri Riza
Produser : Mira Lesmana
Penulis : Riri Riza, Salma Aristo, Mira Lesmana
Musik : Said Effendi
Distributor : Miles film dan Mizan Production
Rilis : 17 Desember 2009
Durasi : 120 menit
Bahasa : Indonesia
Anggaran : Rp 11 miliar
Prekuel : Laskar Pelangi
Sekuel : Edensor
Pemain :
Vikri Setiawan sebagai Ikal Remaja.
Lukman Sardi sebagai Ikal Dewasa (juga di dalam Laskar Pelangi).
Zulfanny memerankan Ikal Kecil (juga di dalam Laskar Pelangi).
Rendi Ahmad sebagai Arai Remaja.
Sandy Pranatha sebagai Arai Kecil.
Nazriel Ilham (Ariel “NOAH”) sebagai Arai Dewasa.
Azwir Fitrianto sebagai Jimbron Dewasa.
Mathias Muchus sebagai Seman Said Harun, Ayah dari Ikal (juga di dalam Laskar
Pelangi).
Rieke Diah Pitaloka sebagai Ibu Ikal (juga di dalam Laskar Pelangi).
Nugie sebagai Pak Balia, seorang guru muda pengajar sastra yang sangat inspiratif.
Landung Simatupang sebagai Pak Mustar, Kepala Sekolah yang keras dan galak.
Maudy Ayunda sebagai Zakiah Nurmala, gadis Melayu nan cantik.
Yayu Unru sebagai Bang Rokib, pelaut Melayu yang sangat berpengalaman.
Jay Wijayanto, sebagai Bang zaitun, pemusik Melayu lokal yang lihai tentang asmara.
Orientasi 1:
Sang Pemimpi adalah sebuah film Indonesia (tahun 2009) yang diadaptasi dari tetralogi novel
Laskar Pelangi yang kedua, Sang Pemimpi, karya dari Andrea Hirata. Film yang berjudul Sang
Pemimpi, karya dari Andrea Hirata, film ini ialah sekuel dari film Laskar Pelangi yang bercerita
tentang kehidupannya (Andrea Hirata) di daerah Belitong pada saat dirinya masih duduk di
bangku SMA.
Orientasi 2:
Tiga tokoh utama pada film Sang Pemimpi yakni Ikal, Arai, dan Jimbron. Ikal adalah Andrea
Hirata sendiri, Arai adalah saudara jauhnya yang menjadi yatim piatu pada saat dirinya masih
kecil. Arai ini disebut sebagai Simpai sebab dirinya adalah orang terakhir yang masih hidup di
keluarganya, dan ia diangkat menjadi anak oleh Ayah Ikal.
Jimbron ialah teman dari Ikal dan Arai yang sangat terobsesi dengan kuda dan gagap pada
saat antusias dengan sesuatu ataupun pada saat gugup. Ketiga dari orang ini melalui kisah
persahabatan sejak kecil hingga mereka semua bersekolah di SMA Negeri Manggar, SMA
Negeri pertama yang terdapat di daerah Belitong.
Tafsiran Isi 1:
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Ikal dan Arai harus bekerja sebagai kuli di pelabuhan ikan
pada saat dini hari setelah itu pergi ke sekolah sesudah menyelesaikan pekerjaan. Walaupun
demikian, mereka tetap giat sehingga selalu menduduki peringkat lima teratas dari 160 murid
yang ada disekolah. Sekolah mereka berada 30 km dari rumah Ikal dan Arai sehingga
keduanya harus menyewa kamar yang dan harus jauh dari orang tua.
Tafsiran Isi 2:
Andrea Hirata pada bukunya menceritakan jika Ikal dan juga kedua temannya adalah remaja
yang nakal dan bandel. Mereka dibenci oleh Pak Mustar, yaitu kepala sekolah SMA Negeri
Manggar itu. Namun berbeda lagi dengan guru yang bernama Pak Balia, dirinyalah yang
memberikan mimpi-mimpi bagi muridnya. Khususnya untuk Ikal, Arai, dan Jimbron.
Tafsiran Isi 3:
Pada film Sang Pemimpi, pada saat SMA banyak kenakalan yang sedang dilakukan oleh Arai
dan Ikal. Mereka juga pernah mengejek Pak Mustar pada saat upacara bendera sampai Pak
Mustar marah besar. Mereka juga pernah menyusup ke bioskop, padahal mereka tidak
diizinkan oleh sekolah untuk masuk dan juga menonton film dewasa itu. Pak mustar yang
mengetahui hal tersebut langsung memberikan hukuman kepada Ikal dan arai keesokan
harinya.
Tafsiran Isi 5:
Disini yang sangat disayangkan jika alur cerita di dalam film ini tidak jelas sebab waktunya
dibolak-balik sehingga ceritanya membuat bingung para penonton.
Evaluasi:
Film yang berjudul Sang pemimpi ini sangat memotivasi para pelajar terutama untuk pelajar
SMA, kisah yang sangat mengharukan namun juga sangat menyenangkan pada saat dilihat,
sekaligus bercerita tentang persahabatan dan rasa setia kawan yang sangat bagus, juga
menyadarkan akan pentingnya pendidikan yang dijelaskan begitu sangat dalam.
Pada film ini juga banyak kejadian lucu yang menarik bagi para penontonnya. Penonton film
yang berjudul Sang pemimpi ini mencapai 2 juta lebih penonton dan juga menjadi film terlaris
sepanjang masa, film ini bisa dilhat oleh semua kalangan.
Rangkuman:
Hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari film yang berjudul Sang Pemimpi ini jika sifat
pantang menyerah dan terus semangat dapat mengalahkan segala ketidakmungkinan selama
kita mau untuk berusaha semaksimal mungkin, sekaligus rasa yang setia, saling pecaya, dan
juga saling menjaga adalah muncul dari menjalin hubungan yang sejati dengan sahabat
tercinta. Dan sebuah mimpi adalah hal yang sangat penting, sebab mimpi ialah anak tangga
pertama untuk mencapai kesuksesan.
Tafsiran Isi :
Film ini menceritakan Bayu, yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, memiliki satu
mimpi dalam hidupnya, yaitu menjadi pemain sepak bola hebat. Setiap hari dengan penuh
semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sambil men-dribble
bola untuk sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana.Bayu hidup bersama
ibu dan kakeknya. Bapak bayu adalah penggila bola yang telah meninggal dunia karena
kecelakaan. Bapak bayu adalah penggemar bola yang sering bermain bola hingga suatu hari
mengalami cedera di kaki sehingga tidak bisa melanjutkan kembali hobi lamanya dan berakhir
dengan menjadi sopir taksi. Bapak bayu meninggal saat sedang bertugas sebagai sopir taksi.
Rasa kehilangan kakek Bayu menjadikan bola (yang membuat bapak Bayu cedera hingga
berakhir menjadi sopir taksi dan mengalami kecelakaan) sebagai alasan kematian anaknya.
Trauma akan hal tersebut menyebabkan kakek bayu tidak menyukai siapa pun dalam
keluarganya untuk bergelut dengan sepakbola, terutama Bayu.Itulah alasan sebenarnya kakek
Bayu, Pak Usman, menentang impian Bayu. Ia pun berdalih bahwa menjadi pemain sepak
bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan. Bahkan, ia tidak akan
mengakui Bayu sebagai cucu jika Bayu nekad menjadi pemain bola. Sebagai cucu yang baik,
ia pun taat kepada sang kakek dengan mengikuti berbagai les yang dipersiapkan kakek. Akan
tetapi, darah sang ayah pecinta bola turut mengalir dalam dirinya sehingga ia sering mencuri
waktu untuk berlatih dan bermain bola bersama teman-temannya.
Masalah pun muncul ketika Bayu membohongi kakeknya yang mengira bahwa ia
berbakat menjadi seorang pelukis. Tidak diduga kakek datang dan melihat Bayu di sekolah
sepak bolanya dan tiba-tiba ia terserang penyakit jantung dan dilarikan ke rumah sakit. Bayu
merasa bersalah dan menyesal telah membohongi kakeknya dan ia memutuskan untuk
berhenti bermain bola.
Bayu memiliki teman dekat yang senantiasa mendukungnya. Heri, sahabat Bayu penggila
bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu. Dialah motivator dan ”pelatih” cerdas
yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya
akan mewakili Indonesia berlaga di arena internasional.Di tengah upaya kakek Usman
mendidik Bayu menjadi orang sukses lewat beragam kursus, Bayu justru bertemu dengan
Johan (Ari Sihasale), pelatih sekolah sepakbola Arsenal di Jakarta. Pertemuan ini menjadi
langkah awal bagi perjalanan panjang Baju untuk masuk menjadi tim sepak bola nasional yang
memakai seragam berlambang garuda di bagian dada.Dibantu teman baru bernama Zahra
yang misterius, Bayu dan Heri harus mencari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih
sepak bola. Akan tetapi, hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu. Bahkan,
persahabatan tiga anak itu terancam putus.
Evaluasi :
Film ini bercerita tentang olahraga bola yang memang digandrungi oleh segala usia,
semua kasta, berbagai warna kulit, dan berbagai negara sehingga menjadikan film ini meraih
animo tinggi dari masyarakat. Bola yang masih dikritik beberapa pihak sebagai hal yang
membosankan dan kurang bermanfaat karena hanya menghabiskan waktu tidur malam saja
ternyata bisa memberikan makna dari sisi lain yang berbeda.Film Garuda di Dadaku
menyimpan hikmah yang berharga, di antaranya mengajarkan kita untuk terus mengejar
impian dan menjaganya meski aral melintang. Jika kita yakin dan mampu, teruslah jaga
keyakinan itu. Sesungguhnya kesuksesan juga bisa diraih melalui mimpi yang berawal dari
hobi.
Film ini menggambarkan realita kehidupan seorang anak dalam mencapai impiannya
meskipun mimpi itu sederhana. Garuda di Dadaku memberi suguhan yang lengkap dengan
berbagai factor, yaitu berkualitas, menyentuh, menghibur, sekaligus menginspirasi.Garuda Di
Dadaku menyajikan sebuah cerita yang sederhana namun berisi. Mengisahkan pertarungan
dua kepentingan antara dua generasi. Olahraga sepakbola menjadi cantolan untuk
mengaitkan tema besar tersebut. Film ini diramu dengan begitu apik, didukung permainan
yang gemilang, plot cerita yang matang, cinematografi, dan editing yang terjaga. Hasilnya?
Garuda Di Dadaku tak ubahnya sebuah masakan yang racikan bumbunya terasa pas. Ada
haru, kadang juga tawa. Pada bagian ini, apresiasi, lagi-lagi layak diberikan kepada Ramzi,
yang kali ini berperan sebagai Bang Duloh.
Akting aktor cilik pendatang baru Emir yang memang memiliki kemampuan
memainkan si kulit bundar membuat Garuda di Dadaku menjadi lebih nyata. Ditambah
dukungan dari aktor-aktris kelas wahid, seperti Ikranagara dan Maudy, yang membuat kualitas
film ini patut mendapat acungan dua jempol.Suntikan kekuatan juga datang dari soundtrack
film yang begitu penuh warna dihadirkan pasangan suami istri penata musik, Aksan Sjuman
dan Titi Sjuman. Music Score yang mereka hadirkan membawa penontonnya pada suasana
batin yang riuh. Hal ini makin terasa dihadirkan lewat lagu Garuda Di Dadaku yang notasinya
mengambil lagu daerah asal Papua, Apuse, yang diaransemen dan dibawakan grup rock
Netral. Ia berhasil membangun suasana yang terasa bergelora mengiringi semangat Bayu
dalam menggapai mimpinya.Ifa Isfansyah, sang sutradara, dengan cantik mencicil informasi
soal tokoh-tokoh dalam film yang mulai diputar 18 Juni 2009 itu. Semua datang satu demi
satu, tanpa narasi yang mendeskripsikan ini-itu, dari nama para tokoh, peran-peran mereka,
keberpihakan, hingga detail-detail yang memperkaya karakternya.Wahyuni, misalnya, cukup
berucap, "Nyari downline sekarang susah. Orang tidak percaya MLM seperti dulu." Penonton
pun jadi tahu apa yang (sempat) ia lakukan untuk menyokong hidup.Ifa juga tak menyia-
nyiakan "celah" yang masih bisa diisi. Ada adegan saat Wahyuni, misalnya, berkata di telepon,
"Besok, jam 15.57." Ini sebuah sindiran terhadap "budaya" jam karet. Ada pula adegan bola
yang ditendang Bayu mendarat di poster calon legislator, tepat di wajah, serta adegan
melintas di tepi busway yang porak-poranda.
Rangkuman :
Film ini tak hanya memuat unsur perjuangan seorang anak untuk menggapai
mimpinya, nilai-nilai persahabatan juga ditanamkan lewat hubungan Bayu dengan Heri.
Meskipun mempunyai hambatan berupa cacat fisik, Heri mampu berperan sebagai sahabat
sekaligus manajer Bayu. Sebagai film anak-anak, Garuda di Dadaku mencoba membangkitkan
semangat cinta Indonesia melalui sepak bola. Penonton akan mudah tergiring ke suasana
patriotik ketika menyaksikan adegan Bayu yang mengenakan seragam tim nasional berdiri di
tengah lapangan berumput hijau. Dari situ penonton akan menyadari betapa bangganya
menyandang garuda di dada. Sebenarnya rasa nasionalisme telah terasa sejak awal film
dimulai dengan diperdengarkannya theme song film ini.
Dengan dukungan sahabatnya ini, Bayu menjadi pantang menyerah untuk meraih mimpinya
menjadi pemain sepak bola. Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri harus
mencari-cari berbagai alasan kepada Sang Kakek, agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola. Tetapi
hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu ini, dan bahkan persahabatan tiga anak itu
terancam putus. Konflik inilah yang dikemas secara apik oleh sang penulis dengan menanamkan nilai-
nilai pendidikan, semangat hidup dan persahabatan yang terjalin erat diantara anak-anak dari kelas sosial
yang berbeda.
Bayu, Heri dan Zahra (Marsha Aruan) adalah anak-anak yang mempunyai kendalanya masing-
masing, namun mereka bukanlah tipe anak-anak yang loyo, yang gampang menyerah. Heri meski ia
cacat tetapi justru menjadi motivator handal bagi Bayu, Zahra dari kalangan jelata pun mempunyai
potensi yang bisa diandalkan dengan jiwa seninya. Bayu menghadapi ambisi besar sang Kakek dan
harus menjadi anak yang penurut, namun di balik itu, ia justru melakukan sebuah pemberontakan karena
ia mempunyai mimpi dan ambisi yang lebih besar untuk menjadi pemain sepak bola. Dan pada akhirnya
mimpi Bayu yang kuat ini, berakhir pada kebahagiaan. Lewat kerja keras dan dukungan sahabat-sahabat
yang memicu semangatnya dan sekaligus usaha mendapat restu dari sang Kakek.
Garuda di Dadaku adalah film Indonesia yang bagus dan mendidik, Emir Mahira berakting
sangat baik di film pertamanya ini, meski baru pertama kali bermain film tetapi emosi yang dikeluarkan
Emir difilm ini sangat natural. Ikranegara menampilkan figur kakek yang sesuai dengan karakter cerita.
Ari Sihasale melakukan totalitas karakter sebagai seorang pelatih sepakbola. Dan ada haru, kadang juga
jenaka dan tawa. Pada bagian ini, apresiasi, layak diberikan kepada Ramzi, yang berperan sebagai Bang
Duloh. Apresiasi khusus kepada Aksan Sjuman dan Titi Sjuman, pasangan suami istri ini menghadirkan
music score yang bagus sekali, yang mampu membawa para penonton pada suasana batin yang riuh dan
gempita. Dengan musik itu, membawa mata kita memandang bagaimana Bayu, sang pemain bola cilik
itu menggiring bola di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Bola, bila sudah dalam penguasaan kakinya
sulit direbut lawan. Kaki Bayu seolah mencengkram bola itu sekuat burung Garuda. Aksan dan Titi
Sjuman memilih scoring musiknya ini ditampilkan oleh Beijing Simphony Orchestra di Beijing, China.
Selain pesan-pesan pendidikan, semangat pluralitas dan persahabatan ditampilkan secara lugas.
Dalam film ini juga membawa kembali pesan-pesan bagi anak-anak kita untuk kembali mengingat akan
lambang negara kita Garuda Pancasila yang tertera jelas pada seragam timnas PSSI. Pancasila sebagai
falsafah dasar bernegara dan berpedoman hidup bangsa Indonesia pada masa sekarang ini sedikit demi
sedikit telah ditinggalkan dalam sistem pendidikan di Indonesia ini. Sehingga banyak perilaku remaja
masa sekarang yang tidak mencerminkan pribadinya sebagai warga Indonesia yang berasaskan
pancasila. Melalui "Garuda di Dadaku" mari kita kembali untuk sadar, bahwa Pancasila itu mengandung
toleransi, dan sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif yang sesuai
dengan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Teks Ulasan :
Upin dan Ipin adalah sebuah serial animasi karya Mohd Nizam bin Abd Razak. Serial animasi ini
diproduksi oleh Les'Copaque Productions Sdn.Bhd. dan disutradarai oleh Mohd Nizam bin Abd Razak
sendiri. Serial animasi dari negara Malaysia ini menceritakan tentang sepasang kakak beradik kembar
berusia belia yang tinggal bersama Kak Ros dan Mak Uda ( biasa dipanggil Opah ) di Kampung Durian
Runtuh setelah kematian kedua orang tua mereka sewaktu masih bayi dan mereka bersekolah di Tadika
Mesra.
Musim pertama Upin dan Ipin menceritakan tentang Upin dan Ipin yang sedang belajar
menghayati bulan yang mulia. Musim kedua juga bertepatan dengan puasa. Musim ketiga menceritakan
tentang penyambutan bulan puasa dan libur sekolah akhir tahun. Musim keempat episode awalnya
berjudul Juara Kampung. Musim kelima mempelajari nilai-nilai kemanusiaan dan memperkenalkan
ikon-ikon populer Malaysia. Musim keenam Upin dan Ipin hanya berubah jam tayang. Musim ketujuh
menceritakan tentang Tahun Baru Cina. Musim kedelapan membuat episode " Upin dan Ipin
Kesayanganku "
Menurut saya serial animasi ini cukup menarik karena mengandung amanat yang berharga dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi sifat Upin dan Ipin yang sering telat pulang karena
keasyikan bermain yang tidak pantas ditiru.
Serial animasi buatan Malaysia ini menggunakan bahasa Melayu dan untuk penayangannya di
Indonesia menggunakan subtitle agar memudahkan penonton di Indonesia. Serial animasi ini
mendapatkan penghargaan Festival Film Internasional Kuala Lumpur (2007), Penghargaan Shout!
(2009), World Brand Congress (2010), NEF-Awani ICT Awards (2010), Penghargaan The Brand
Laureate (2010), Malaysia Book of Records (2011), Anugrah Bintang Popular Berita Harian (2012),
Duta Besar Nasional UNICEF Malaysia (2013).
Serial animasi ini cocok untuk ditonton anak-anak kerena memberikan arti persahabatan dan
tolong menolong sesama. Meski serial animasi ini menrik namun kita juga harus mengapresiasi animasi
buatan dalam negeri karena animasi buatan negeri sendiri juga tidak kalah menariknya.
Film Animasi ini dibuat oleh orang Indonesia asli. Animasi Adit Sopo dan Jarwo juga di
isi dengan cerita-certia lucu nan kocak. Latar yang digunakan pun sangat ciri khas
orang Indonesia.
Animasi ini sangat bermanfaat, karena ceritanya yang selalu mengajarkan kebaikan dan
juga terdapat kata bijak di setiap episode nya. Itu yang membuat kelebihan pada Animasi
ini.
Kisah persahabatan antara Adit, Dennis, Mitha, dan Devi serta si mungil Adelya adik
Adit yang kehidupannya diwarnai petualangan tak terduga. Adit berperan sebagai
penggerak, motivator, juga inspirator bagi para sahabatnya untuk melewati hari –hari
dalam menggapai mimpi di masa mendatang.
Namun, perjalanan tak semulus jalan tol. Mereka harus berhadapan dengan duo yang
selalu mencari celah untuk mendapat keuntungan tanpa usaha, si Sopo Jarwo. Perbedaan
paham atau cara pandang merupakan bumbu utama yang memicu “perseteruan” abadi
antara Adit Cs dan Sopo Jarwo.
Tapi perseteruan keduanya bukanlah secara fisik maupun secara emosional. Beruntung
di antara mereka ada Haji Udin, ketua RW yang telah menjabat selama belasan tahun.
Sosok bijaksananya menjadi penengah antara Sopo Jarwo dan Adit Cs. Petuah bijak yang
disampaikannya dengan ringan dan lugas mampu mengembalikan suasana gaduh
menjadi teduh.
Animasi ini sering menjadi peringkat pertama pada tayangan televisi Indonesia yang
sering di tonton. Animasi yang selalu menampilkan kata -kata bijak di setiap episode nya,
membuat animasi Adit dan Sopo Jarwo patut untuk di tonton. Bukan hanya anak -anak
saja yang suka menonton Film Serial Animasi ini. Namun, juga tak sedikit juga para
orang tua menyukai Film Serial Animasi Adit dan Sopo Jarwo.
Orientasi :
Adit dan Sopo Jarwo adalah sebuah film animasi anak -anak yang dirilis pada 27 Januari
2014 di Indonesia dan disiarkan di Stasiun Televisi Swasta Indonesia.
Film ini diproduksi oleh MD Animation.
Film Animasi ini dibuat oleh orang Indonesia asli. Animasi Adit Sopo&Jarwo juga di isi
dengan cerita-certia lucu nan kocak. Latar yang digunakan pun sangat ciri khas orang
Indonesia.
Tafsiran :
Animasi ini sangat bermanfaat, karena ceritanya yang selalu mengajarkan kebaikan dan
juga terdapat kata bijak di setiap episode nya. Itu yang membuat kelebihan pada Animasi
ini.
Evaluasi :
Kisah persahabatan antara Adit, Dennis, Mitha, dan Devi serta si mungil Adelya adik
Adit yang kehidupannya diwarnai petualangan tak terduga. Adit berperan sebagai
penggerak, motivator, juga inspirator bagi para sahabatnya untuk melewati hari –hari
dalam menggapai mimpi di masa mendatang.
Namun, perjalanan tak semulus jalan tol. Mereka harus berhadapan dengan duo yang
selalu mencari celah untuk mendapat keuntungan tanpa usaha, si Sopo Jar wo. Perbedaan
paham atau cara pandang merupakan bumbu utama yang memicu “perseteruan” abadi
antara Adit Cs dan Sopo Jarwo.
Tapi perseteruan keduanya bukanlah secara fisik maupun secara emosional. Beruntung
di antara mereka ada Haji Udin, ketua RW yang tel ah menjabat selama belasan tahun.
Sosok bijaksananya menjadi penengah antara Sopo Jarwo dan Adit Cs. Petuah bijak yang
disampaikannya dengan ringan dan lugas mampu mengembalikan suasana gaduh
menjadi teduh.
Rangkuman :
Animasi ini sering menjadi peringkat pertama pada tayangan televisi Indonesia yang
sering di tonton. Animasi yang selalu menampilkan kata -kata bijak di setiap episode nya,
membuat animasi Adit dan Sopo Jarwo patut untuk di tonton. Bukan hanya anak -anak
saja yang suka menonton Film Serial Animasi ini. Namun, juga tak sedikit juga para
orang tua menyukai Film Serial Animasi Adit dan Sopo Jarwo.
Tafsiran Kelima tokoh utama ini telah berada dalam lingkar persahabatan
selama kurang lebih 10 tahun. Hingga suatu saat mereka diliputi kebosanan.
Kehidupan yang monoton membuat mereka berpikir untuk berpisah selama 3
bulan. Dalam masa “berpisah tersebut”, mereka tidak diperkenankan
melakukan komunikasi dalam bentuk apapun. Dalam kurun 3 bulan
tersebutlah, mereka ditempa dengan rasa rindu yang saling menyilang. Banyak
hal yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri
mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan. Dan juga
tentang tokoh Riani yang mencintai salah satu sahabatnya. Tentang Zafran
yang merindui adik Arial, sahabatnya sendiri. Tentang Genta yang memilih
mengagumi Riani dengan diam. Dan masih banyak lagi lainnya. Sampai pada
bagian ini, konsep nasionalisme memang masih belum jelas. Ide mengenai
nasionalisme disisip pada bagian saat mereka kembali bertemu.
Setelah 3 bulan berselang, kelima sahabat ini dan Adinda adik Arial
memutuskan menunaikan rindu dengan mendaki puncak gunung tertinggi di
Pulau Jawa, Semeru sebagai bentuk perayaan atas pertemuan mereka lagi
dalam sebuah perjalanan penuh impian dan tantangan. Surga dunia yang dititip
Tuhan di Nusantara, Mereka melakukan pendakian ini saat menjelang hari
kemerdekaan Indonesia. Sebuah pengorbanan yang besar demi membuktikan
kecintaan terhadap tanah air ini, demi sebuah perjalanan hati mengibarkan sang
saka merah putih. Medan yang terjal, jalan yang berliku, nyawa yang harus
dipertaruhkan, sahabat yang harus saling menjaga, lelah yang tak terkira serta
keringat yang selalu bercucuran, tetap mereka tempuh. Apapun itu, karena
mereka memiliki tekad yang kuat, rasa nasionalisme yang tinggi, kebersamaan
yang selalu mereka jaga, kepercayaan akan sebuah keberhasilan, dan
kebanggaan tersendiri dari sebuah perjalanan jauh. Itulah yang mereka
inginkan dari sebuah petualangan untuk negara. Alasan yang lebih dari cukup
bagi orang-orang (khususnya anak muda) untuk mencintai bangsa ini dan
memajukannya dengan tekad yang disimpan di kening, tak lebih dari 5 cm.
Pada bagian ini pula, kisah persahabatan dirubah menjadi kisah petualangan
yang dibumbui kisah cinta yang manis. Cinta segitiga di antara mereka
dikemas dengan tawa bukan tangis. Hal ini yang menjadikan 5 cm menarik, hal
kecil yang mainstream dibuat berbeda tetapi natural.
Tepat pada tanggal 17 Agustus pagi, mereka sampai di puncak
Mahameru. Lelah, penat, lapar, dan haus terbayar sudah seketika melihat
indahnya negeri di atas awan. Kebanggaan tersendiri untuk mereka,
mengibarkan Sang Merah Putih di hari yang sangat bersejarah bagi negeri ini
dan berada di tempat yang sungguh indah. Mereka telah berhasil
menyelesaikan perjalanan dan petualangan yang menajubkan ini dengan segala
hal, cinta, kasih sayang, pengorbanan, kebersamaan, dan persahabatan. Tak
lepas dari itu, doa yang selalu mereka panjatkan kepada Tuhan membuat
mereka berhasil. Sebuah perjalanan penuh perjuangan yang membuat mereka
semakin mencintai Indonesia. Petualangan dalam kisah ini, bukanlah
petualangan yang menantang adrenalin, demi melihat kebesaran sang Ilahi dari
atas puncak gunung. Tapi petualangan ini, juga perjalanan hati. Hati untuk
mencintai persahabatan yang erat, dan hati yang mencintai negeri ini. Segala
rintangan dapat mereka hadapi, karena mereka memiliki impian. Impian yang
ditaruh 5cm dari depan kening.
Tafsiran Film ini mampu menghipnotis para penonton sehingga para penonton
dapat ikut merasakan tentang kekuatan dan keajaiban mimpi dan keyakinan.
Selain itu, film ini disajikan dengan lelucon-lelucon yang bisa membuat
pembaca menjadi tertawa terbahak-bahak. Kehebatan Donny Dhirgantoro
dalam mengarang cerita akan terlihat dengan film ini.
Meskipun demikian, ada satu kekurangan di dalam film ini. Film ini disajikan
dengan dialog-dialog yang ancur dan gila-gilaan khas anak muda yang
membuat sebagian orang merasa dialog tersebut kurang sopan.
Rangkuman Dengan mengesampingkan kekurangan tersebut, film “5 cm” benar-
benar film yang cocok bagi pelajar jaman sekarang, karena film ini
mengajarkan kita tentang persahabatan yang erat dan kekuatan kerja keras.
Film ini mengingatkan kita tidak perlu bukti dan hitungan, serta rumus-rumus
yang rumit untuk membuktikan kekuatan dan keajaiban mimpi dan keyakinan.
Selain itu, Film ini juga mengajarkan tentang bagaimana cara mewujudkan
mimpi yang kita punya
Judul Film : 5 CM
Tahun : 2012
Sutradara : Rizal mantovani
Pemain : 1. Herjunot Ali sebagai Zafran
2. Fedi Nuril sebagai Genta
3. Denny Sumargo sebagai Arial
4. Raline Shah sebagai Riani
5. Igor Saykoji sebagai Ian
6. Pevita Pearce sebagai Dinda
1. Orientasi :
Film yang diangkat dari novel nasional Bestseller “5CM” karya Donny Dhirgantoro dibuat menjadi sebuah film
yang disutradarai Rizal Mantovani, film ini bergendre drama yang sangat menginspirasi dan diperankan oleh
aktor hebat yaitu, Herjunot Ali (Zafran), Fedi Nuril (Genta), Denny Sumargo (Arial), Raline Shah (Riani), Igor
Saykoji (Ian), Pevita Pearce (Dinda).
2. Tafsiran Isi 1 :
Gemina remaja yang telah menjalani persahabatan yang cukup lama, akhirnya mereka berlima marasa jenuh
dengan relationship ini, dan mereka akhirnya memutuskan berpisah untuk sementara dan berjanji untuk tidak
saling berhubungan dan berkomunikasi satu dengan yang lain selama tiga bulan. Namun setelah tiga bulan
berpisah, banyak kerinduan yang mereka rasakan. Dalam perpisahan singkat itu, mereka memutuskan sesuatu
yang merubah hidup mereka berubah menjadi lebih baik lagi. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali
bertemu dan merakan kembali pertemuan mereka dengan mendaki puncak tertinggi jawa yaitu Gunung Semeru.
Perjalanan mereka mendaki gunung untuk mengibarkan bendera merah putih tepat pada tanggal 17 agustus.
Sebuah perjalanan yang membuat mereka lebih mencintai indonesia.
3. Tafsiran Isi 2 :
Humor, tingkah laku, dan percakapan yang terjadi bisa dianggap keseharian yang pernah terjadi di dunia nyata.
Pada suatu malam mereka main kerumah Arial, berkumpul ditempat mereka biasa ngobrol dan bersantai ria.
Tanpa disangka-sangka Genta memiliki gagasan untuk tidak bertemu tiga bulan.
4. Tafsiran Isi 3 :
Tiga bulan lamanya telah berlalu, Genta menghubungi sahabatnya dan memberitahu mereka selama seminggu
harus setiap hari latihan lari untuk mempersiapkan diri. Mereka berkumpul di stasiun kereta untuk menuju
keberangkatan ketempat misterius yang Genta janjikan. Rasa penasaran mereka akhirnya terjawab, mereka
akan mendaki puncak tertinggi jawa, Mahameru.
5. Tafsiran Isi 4 :
Kelucuan pun terjadi saat sudah sampai di tanjakan cinta, dinamakan tanjakan cinta kerena bentuk dari tanjakan
itu membentuk simbol cinta. Jika kita menanjak tanpa melihat kebawah dan memikirkan seorang wanita yang
ingin kita miliki dipercaya keinginan akan terwujud.
6. Tafsiran Isi 5 :
Saat menegangkan pun tiba, mereka berlima sudah mencapai kaki mahameru. Suhu di tempat tersebut sangat
dingin, bila tidak banyak gerak bisa kaku kedinginan. Arial yang saat itu tidak kuat lagi, dengan dorongan
semangat dari teman-temannya dan akhinya bisa melanjutkan mendaki.
7. Evaluasi :
Film ini sangat mengagumkan dan banyak kata-kata yang memberi motivasi, karena di film ini menceritakan
tentang seorang remaja dengan perjalanan hati demi mengibarkan sangsaka merah putih di puncak tertinggi
jawa yaitu mahameru pada tanggal 17 agustus. Sebuah perjalanan yang penuh perjuangan yang membuat
mereka semakin mencintai tanah air yaitu indonesia, petualangan dalam cerita ini bukanlah petualangan yang
menantang adrenalin, demi melihat kebesaran sang ilahi diatas gunung.
8. Rangkuman :
Film ini sangat layak ditonton karena didalamnya banyak sekali yang dapat diambil. Kisah lima orang sahabat
yang ingin mengibarkan bendera merah putih diatas puncak tertinggi Jawa yaitu Gunung Semeru.
Tafsiran
Kelima tokoh utama ini telah berada dalam lingkar persahabatan selama kurang
lebih 10 tahun. Hingga suatu saat mereka diliputi kebosanan. Kehidupan yang membosankan
membuat mereka berpikir untuk berpisah selama 3 bulan. Dalam masa “berpisah tersebut”,
mereka tidak diperkenankan melakukan komunikasi dalam bentuk apapun. Dalam kurun 3
bulan tersebutlah, mereka ditempa dengan rasa rindu yang saling menyilang.
Setelah 3 bulan berselang, kelima sahabat ini dan Adinda adik Arial memutuskan
menunaikan rindu dengan mendaki puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru untuk
merayakan pertemuan mereka berlima. Tepat pada tanggal 17 Agustus pagi, mereka sampai
di puncak Mahameru. Lelah, penat, lapar, dan haus terbayar sudah seketika melihat
indahnya negeri di atas awan. Kebanggaan tersendiri untuk mereka, mengibarkan Sang Merah
Putih di hari yang sangat bersejarah bagi negeri ini dan berada di tempat yang sungguh
indah.Mereka telah berhasil mengibarkan sang saka merah putih di puncak gunung semeru
yang menjadikan pengalaman serta petualangan yang tidak akan pernah terlupakan bagi
mereka. Segala rintangan dapat mereka hadapi, karena mereka memiliki impian. Impian
yang ditaruh 5cm dari depan kening.
Evaluasi
Film dengan jalan cerita yang sangat menakjubkan dikemas secara bagus oleh sang
pembuat film dengan menampilkan keindahan alam dan pelajaran hidup yang tidak
menimbulkan efek negatif bagi para remaja.Judul fim inipun juga unik dan sederhana tetapi
memiliki pokok cerita yang sangat menakjubkan.Pembuat film dengan cerdas, merekatkan
karakter kuat pada masing-masing tokoh. Hal ini yang membuat 5 cm unggul dari film lain.
Jika secara umum pada permulaan film kita dibiarkan menebak seperti apa karakter para
tokoh, maka di dalam 5 cm, kita tidak dibiarkan menebak sebab karakter tokoh sudah
terbaca kuat di halaman awal.
Rangkuman
Kesimpulannya, film ini mengajarkan kepada kita untuk selalu pantang menyerah
dalam menghadapi rintangan dan selalulah bermimpilah dan menjadikan mimpi itu sebagai
hal yang akan nyata terjadi dalam kehidupan kita. Jangan pernah menyerah, saat kita gagal
yakinkan pada diri kita bahwa masih jauh perjalanan yang harus kita tempuh untuk menjadi
yang lebih baik dan tidak gagal untuk yang kedua kalinya.