Anda di halaman 1dari 16

Nama Kelompok :

1. Bunga Sabiya L.P


2. Eva Liana Sari
3. Novi Sukma Dianti
4. Nur Rachmawati

Bahasa Indonesia
XII DKV 3
Novel Surat Kecil untuk Tuhan

Identitas Buku
Judul novel : Surat kecil untuk tuhan
Penulis : Agnes Danovar
Penerbit : Inandra Published
Jumlah halaman : 232 halaman
Novel ini mengisahkan tentang perjuangan gadis remaja yang
sedang melawan penyakit kanker ganasnya yaitu Rabdomiosarkona (kanker
jaringan lunak). Ia adalah Gadis cantik bernama Gita Sesa Wanda Cantika,
bisa dikenal sebagai mantan seorang artis cilik era 1998-an.
Dalam novel ini Gita diceritakan sebagai tokoh keke, ia adalah remaja aktif
yang baru duduk di bangku 2 SMP.
Pada suatu pagi keke terbangun dari tidurnya dengan mata merah sera
hidungnya berdarah. orang tuanya membawanya ke dokter untuk di periksa.
Awalnya orang tua keke mengira kalau keke hanya flu biasa dan kecapean
sehabis mengikuti olah raga volly.Akan tetapi salah, orang tua keke
mendapatkan kabar kalau keke mengidap penyakit kanker ganas yang
diprediksi hidupnya tinggal lima hari lagi. Kanker ganas itu menggerogoti
bagian wajahnya sehingga terlihat buruk seperti monster.
Meski dalam keadaan yang demikian, keke terus berjuang, dan berusaha
untuk tetap bersekolah layaknya gadis remaja normal lainnya. Orang tua
Keke bingung dalam mengambil keputusan dalam jalan penyembuhan kanker
yang diterita oleh keke. Mereka tidak ingin jika separuh wajah keke harus
hilang karena di operasi.
Oleh sebab itulah, orang tua keke merahasiakan penyakit yang sedang di alami dari keke.
Namun, waktu terus berjalan akhirnya keke pun mengetahui apa sebenarnya penyakit
yang dideritanya. Mengetahui hal tersebut, keke sama sekali tidak marah, ia hanya bisa
pasrah dengan apa yang sedang menimpanya. dan ia selalu tersenyum kepada siapa saja
yang dia temui serta selalu terlihat baik-baik saja. Dengan penyakit kanker yang
dideritanya, keke masih dapat menjadi anak yang berprestasi dan hidup normal di
sekolahnya. Tuhan memberikan kesempatan lebih dengan memberikan nafas panjang
pada keke untuk melawan kanker itu sesaat. Begitu juga dengan ayahnya, yakni Joddy
Triapianto ia juga tidak mau menyerah begitu saja, ia terus berusaha supaya keke dapat
sembuh dari penyakit itu. Begitu mengharukan, dengan kondisi yang pas-pasan ayah
keke mencari pengobatan alternative dan ke seluruh indonesia, meski di coba lagi dengan
hasil yang nihil.
Oleh sebab itu, mau tidak ada. jalan lagi ayah keke harus kembali ke jalan medis. Menurut
dokter cara lain yang dapat menyembuhkan keke dari penyakit kanker tersebut adalah
dengan Kemoterapi.
Kemudian, keke menjalani Kemoterapi, sekali kemoterapi dapat merontokkan semua
rambut yang ada di seluruh tubuhnya. keke menjalani kemoterapi itu sebanyak 25 kali.
dan pada akhirnya setelah 6 bulan menjalani kemoterapi keke dapat sembuh dari penyakit
kanker ganasnya.
Kasus kanker yang dialami oleh keke ini adalah kasus kanker pertama
yang ada di indonesia, serta menjadi perdebatan besar di kalangan
kedokteran, dimana penyakit kanker tersebut hanya menyerang orang tua,
bukan pada remaja seusia keke.
Ditambah lagi, soal keberhasilan dokter indonesia yang sukses
menyembuhkan kanker tersebut adalah sebuah prestasi yang
membanggakan sekaligus membuat semua dokter-dokter di belahan dunia
bertanya-tanya.
Karunia tuhan sungguh luar biasa yang membuatnya dapat hidup lebih
lama bersama keluarga dan sahabat yang ia cintai. Setelah kejadian itu
keke menjalani dan menikmati kehidupannya dengan rasa syukur atas
kesembuhannya itu.
Akan tetapi, pada akhirnya penyakit kanker itu ternyata kembali lagi setelah
menjalani kebahagiaannya sesaat, kanker itu kembali hadir di lokasi yang
berbeda, yaitu di bagian pelipis mata sebelah kanan.
Keke sadar bahwa kehidupannya di dunia ini semakin sempit. Mengetahui
hal tersebut ia tidak marah pada tuhan, justru ia sangat bersyukur
mendapatkan sebuah kesempatan untuk hidup lebih lama dari penyakit
yang di deritanya dan akhirnya dapat bernafas lebih panjang hingga tiga
tahun lamanya.
Dalam proses penyembuhan yang selanjutnya, ayah keke mencoba pengobatan
Kemoterapi lagi, seluruh rambut yang ada di kepala keke rontok tak satupun tersisa. Tapi,
sepertinya kanker tersebut mulai kebal dari bahan kimia. Kanker tersebut masih duduk
manis di pelipis mata kanan keke,mengetahui hal tersebut ayah keke kemudian
membawa keke ke singapura untuk keperluan operasi, namun karena depresi mereka
akhirnya kembali ke indonesia dengan kondisi keke yang semakin parah.
Meskipun demikian, semangat keke untuk menimba ilmu tidak surut, ia tetap kukuh
pendirian untuk tetap bersekolah, bahkan sampai disaat tangan dan kakinya telah tidak
mampu lagi digerakkan. Waktu terus berjalan, kondisi keke belum juga menandakan
kesembuhan dan akhirnya keke harus di rawat inap di RSCM serta mengalami koma
selama tiga hari. Diwaktu opname tersebut ada berita yang begitu membahagiakan baik
untuk keke maupun ayah keke bahwa tuhan memberikan suatu cobaan kepada
hambanya sesuai kemampuannya. “keke mendapat juara tiga di sekolahnya dalam ujian
akhir sekolah”
Namun, itulah kebahagiaan yang dapat dirasakan keke untuk yang terkahir kalinya.
dokter menyerah terhadap penyakit yang dideritanya, di nafasnya yang terakhir keke
menulis sebuah surat kecil kepada tuhan.
UNSUR INSTRINSIK NOVEL
TEMA
Tema yang tergambar dalam novel surat kecil untuk tuhan ini adalah perjuangan
seorang remaja dalam melawan penyakitnya (kanker), akan tetapi memiliki
semangat untuk hidup yang hebat.

SETTING/LATAR
Latar tempat : Penggambaran latar tempat dalam novel ini adalah di Kota Jakarta.
lebih tepatnya di kawasan Green Garden-Jakarta menuju ke Pedagang Kaki lima.
Latar waktu : Latar waktu dalam novel ini adalah pagi, siang dan malam hari
Suasana kejadian : Kesedihan, membahagiakan dan mengharukan

ALUR/PLOT
Dari kutipan di novel ini mempunyai alur yang bersifat maju. Jalinan cerita disusun
berdasarkan urutan waktu yang berjalan ke depan. Bukan berbalik ke masa
lampau/lalu.
PENOKOHAN
1. Keke
2. Ayah keke
3. Andi
4. Pak Iyus
5. Sahabat-sahabat keke
6. Bibi
7. Kaka Kiki
8. Angel
9. Dr. Adi Kusuma
10. Prof. Mukhlis
> Amanat yang terdapat dalam novel ini adalah jangan mudah
menyerah dalam menjalani hidup ini, walau harus menderita.
> Syukuri dengan apa yang telah kamu miliki karena belum tentu
orang lain memiliki apa yang kamu miliki .
STRUKTUR NOVEL
Tahap perkenalan konflik

Tahap perkenalan ini dapat kita simak dari bacaan hal.5 :


“Hai sobat… kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika. Terlalu
panjang ya.. Ok! Supaya gampang sebut saja namaku keke. Aku
adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-
laki, namanya juga dipersingkat saja.
Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis, hehe.. Jadi
diantara keluargaku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.
Chika adalah kakak tertuaku. Ia lebih tua delapan tahun dari aku.
saat ini selain kuliah ia juga bekerja di salah satu Free Magazine di
Jakarta. Tentu saja ia adalah kakak kebanggaanku karena dia dapat
membagi waktu antara kuliah dan bekerja tanpa merepotkan orang
tua.”
Tahap permunculan konflik

Tahap permuculan konflik ini dapat kita simak dalam hal. 28 :


Setelah kakaku sembuh, sepertinya ada yang aneh ketika aku
terbangun di pagi hari. Aku merasa mataku terasa perih. Aku
segera melihat cermin di lemari kamar. Astaga! Mataku merah.
Apa yang aku takutkan benar-benar terjadi!!
Aku tertular penyakit mata dari kakak. Aku memang sudah
berpikir akan menerima penyakit ini karena karma meledak kak
kiki. Kalau sudah begini aku hanya bisa pasrah. Mungkin aku
dikutuk kakak karena ejekan pada waktu itu.
Untuk menghindar keadaan memalukan. aku sengaja memakai
kacamata hitam saat hendak akan makan pagi. Rasanya malu
sekali untuk makan pagi jika kakakku melihat wajahku ini.
Tahap pengikatan konflik

Tahap peningkatan konflik ini dapat di simak dalam hal.


34 (saat keke sedang bermain bola Volly) :
Saat bola volly melayang di depanku, Fadha berteriak
kepadaku untuk mengoper bola padanya, namun
kepalaku merasa sedikit pusing sehingga akhirnya gagal.
Mataku berkunang-kunang.
Tiba-tiba maya mendekatiku sambil berkata. “ Ke,,, hidung
mu mimisan…” “Apa?” Aku menyadari seluruh kaos
olahragaku tersiram tetesan darah. Pertandingan lansung
dihentikan.
Aku terkejut tak menyadari kalau hidungku mulai
mengeluarkan darah segar. Dan aku mulai merasa
tambah sulit bernafas sehingga harus menggunakan
mulut untuk bernafas.
Tahap Puncak

Pada tahap ini dapat kita simak dalam hal.39 (saat keke sedang diperiksa oleh Prof.
Lukman) :
Aku hanya melihat ayah masih sempat bercanda denganku meski aku tau kami sendiri
bingung dengan permintaan Prof. Lukman padaku. Aku duduk di kursi yang ada di depan
ruangan.
Sura yang ada di dalam tidak terdengar sehingga keadaan menjadi sunyi. Prof. Lukman
mulai menghela nafas untuk memulai pembicaraanya dengan ayah sambil memperhatikan
hasil foto copy secenen kepalaku. “ Pak jody…” Panggil Prof. Lukman kepada ayahki.
“iya, Prof. bagimana hasil diagnosa copy scenennya?.” tanya ayah. “hmm… mohon bapak
kuat mendengar semua ini! Jelas Prof. lukman yang mulai membuat ayah lumayan bingung.
“Ada apa dengan putri saya, Prof??” Tanya ayah. “Hasil diagnosa, menunjukkan secara
positif putri bapak terinfeksi peyakit Rabdomiosarkoma.” “hah?? Rabdi.. “Ujar ayah kesulitan
mengulang kata-kata yang baru saja didengarnya.
“ya, Rabbomiosarkoma..penyakit ini secara luas dikatakan tergolong kanker.”
“Astaga..Kanker?” Ayah terkejut. “Benar, putri bapak positif terinfeksi
penyakit Rabbomiosarkoma / dalam bahasa lokalnya adalah kanker jaringan lunak!!”
Tahap penyelesaian konflik

Dalam tahap penyelesaian ini kita dapat menyimak dalam halaman hal.79-80 (pada saat
penyembuhan melalui tahap kometerapi) Percakapan ayah dengan Prof. Muklis :
“Prof..adakah cara lain untuk putri saya? karena dia adalah putri saya satu-satunya
yang saya miliki. Saya tidak sanggup melihat ia kelak menatap masa depan tanpa
wajah yang sempurna!! “Ujar ayah sambil menangis.
“Saya mengerti pak., saya mengerti!! walaupun ada cara lain saya tidak yakin ini bisa
berhasil.!!” Ayah bangkit dan seperti terjadi harapan mendengar kalimat itu. “Apapun
caranya selain operasi, Saya rela Prof. saya tidak ingin terjadi hal yang buruk akibat
operasi ini dan menjadikan masa depan putri saya sebagai taruhannya!” Jelas ayah.
Prof. Mukhlis hanya diam sejenak dan mulai berbicara pilihan lain.”kemoterapo..
Mungkin cara ini bisa membuat keke sembuh, namun saya tidak menjamin sama sekali.
Saya akan berusaha supaya cara ini berhasil!”
“Apa itu kemoterapi?’’ Tanya aya. “kemoterapi sejenis pemberian obat-obat tertentu
melalui darah yang dapat membunuh pertumbuhan sel kanker. Obat ini adalah obat
keras. Pada kasus putri anda karena masih kecil, saya hanya takut adanya penolakan
dalam tubuhnya!!”
Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang terdapat dalam novel ini cukup bagus. Dengan
kecerdasan kalimat dan kelembutan bahasa tanpa adanya unsur repitif
yang membosankan. Setiap kata yang tercurahkan memiliki banyak
bahasa sekaligus makna apik yang berbeda disetiap balik kalimat-
kalimatnya.

Sudut pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah orang pertama
pelaku utama yakni “aku”
Dapat dibuktikan dari sepenggal kata berikut : Hai sobat… Kenalkan.
Namaku Ginta Sesa Wanda Cantika. Terlalu panjang ya …. Ok!
Supaya gampang sebut saja namaku keke.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai