KELOMPOK 1 (Avirra Amadea, Azzahra Adelia, Marchya Karima, Marvellyno, Musthafa Kamal,
Nakhila Djenar, Rafi Sudirman)
XII MIPA 3
HALAMAN 35
Kegiatan 1
1. Raden Wijaya berhasil menjadi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa Jayawardhana.
3. Sang Prabu telah menikah dengan empat putri mendiang Raja Kertanegara (Dyah Tribunan
yang menjadi permaisuri, yang kedua adalah Dyah Nara Indraduhita, ketiga adalah Dyah Jaya
Inderadewi, dan Dyah Gayatri yang juga disebut Retno Sutawan atau Rajapatni), telah menikah
lagi dengan seorang putri dari Melayu.
5. Terjadilah persaingan di antara para istri ini dalam memperebutkan cinta kasih dan perhatian
Sri Baginda yang tentu saja akan mengangkat derajat dan kekuasaan masing-masing, hingga
terjadi perpecahan diam-diam di antara mereka sebagai pihak yang bercondong kepada Dyah
Gayatri keturunan mendiang Sang Prabu Kertanegara, dan kepada Dara Petak keturunan
Malayu.
8. Adipati Ronggo Lawe mempunyai dua orang istrinya yang setia, yaitu Dewi Mertorogo dan
Tirtowati.
9. Mego Lamat adalah satu di antara kuda-kuda kesayangan Adipati Ronggo Lawe, seekor
kuda yang amat indah dan kuat, warna bulunya abu-abu muda.
10. Ronggo Lawe menghadap Sang Prabu tanpa pemberitahuan dan menentang pengangkatan
Patih Nambi.
Kegiatan 2
1. Latar belakang waktu terjadi ketika Raden Wijaya sudah menjadi raja dengan gelar
Kertarajasa Jayawardana.
b. Sang Prabu yang sudah memiliki empat istri, menikah lagi dengan Putri dari Kerajaan
Pamalayu
b. Adipati Ranggalawe
c. Kebo Anabrang
d. Dewi Mertorogo
e. Nambi
5. Pada bagian awal yaitu tentang Majapahit. Sebab Majapahit merupakan fakta sejarah.
Pengarang kemudian memilih para tokoh untuk diperankan.
HALAMAN 43
Kegiatan 3
1. Kutipan:
Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun awan di langit. Dan bulan telah terbit bersamaan
dengan tenggelamnya matari. Dengan cepat ia naik dan kaki langit, mengunjungi segala dan
semua yang tersentuh cahayanya. Juga hutan, juga laut, juga hewan dan manusia. Langit
jernih, bersih, dan terang. Di atas bumi Jawa lain lagi keadaannya gelisah, resah, seakan-akan
manusia tak membutuhkan ketenteraman lagi.
Sebuah kapal peronda pantai meluncur dengan kecepatan tinggi dalam cuaca angin damai itu.
Badannya yang panjang langsing, dengan haluan dan buritan meruncing, timbul-tenggelam di
antara ombak-ombak purnama yang menggila. Layar kemudi di haluan menggelembung
membikin tunas menerjang serong gunung-gunung air itu-serong ke barat laut. Barisan dayung
pada dinding kapal berkayuh berirama seperti kaki-kaki pada ular naga. Layarnya yang terbuat
pilinan kapas dan benang sutra, mengilat seperti emas, kuning dan menyilaukan.
- Struktur: Orientasi
- Keterangan: Berisi penjelasan tentang latar waktu dan dan situasi cerita yang akan diceritakan
yakni di Laut Jawa kira-kira pada abad keenam belas masehi.
Keterangan: Pada bagian ini penulis menyajikan terjadinya peristiwa yaitu balatentara Demak di
bawah adipati kudus memasuki Jepara tanpa diduga-duga.
3.Kutipan: " Bagaimana Bupati Jepara?" Tewas enggan menyerah Paduka, Patragading
mengangkat sembah. " Sisa balatentara Tuban mundur ke timur kota. Jepara penuh dengan
balatentara Demak. Lebih dari tiga ribu orang."
Begitulah kata warta, "Pada meneruskan dengan hati-hati matanya tertuju pada Boris," Semua
bangunan batu di atas wilayah kota, gapura, arca, pagoda, kuil,candi akan dibongkar. Setiap
batu berukir telah dijatuhi hukuman buang ke laut tinggal hanya pengumumannya."
Keterangan: Pada bagian ini terjadi peristiwa besar yaitu terbunuhnya Bupati Jepara dan
rusaknya bangunan-bangunan di Jepara.
4. Kutipan: Seluruh Tuban kembali dalam ketenangan dan kedamaian-kota dan pedalaman.
Sang Patih Tuban mendiang telah digantikan oleh Kala Cuwil, pemimpin pasukan gajah. Nama
barunya WIrabumi. Panggilannya yang lengkap: Gusti Patih Tuban Kala CUwil Sang Wirabumi.
Dan sebagai patih ia tetap memimpin pasukan ajah.
Pasar kota dan bandar ramai kembali seperti sediakala, Lalu lintas laut, kecuali atas angin pulih
kembali.
Struktur: Resolusi
Keterangan: Pada bagian ini terjadi penyelesaian konflik. Tuban dibangun kembali oleh Demak
dengan menjadikan WIrabumi sebagai bupati.
5.Kutipan: Sang Adipati telah menjatuhkan titah: kapal-kapal Tuban mendapat perkenan untuk
berlabuh dan berdagan di Malaka ataupun Pasai
Struktur: Koda
Keterangan: Akhir cerita ditutup dengan diizinkannya kapal Tuban berlabuh dan berdagang di
Malaka.
HALAMAN 51
Perbandingan antara Teks Sejarah Borobudur dengan Novel Sejarah RUmah Kaca karya
Pramoedya Ananta Toer
Teks sejarah Borobudur merupakan teks yang berdasarkan fakta sesungguhnya. Pada
penulisan teks ini, penulis menyajikan dengan hati-hati dengan menggunakan bahasa yang
baku dan dituntut untuk menyajikan fakta sebagaimana adanya. Penulis mengetengahkan
deskripsi Candi Borobudur mulai dari luasnya, jumlah patung Buddha jumlah stupa dan stupa
induk. Untuk menghasilkan tulisan tersebut, penulis harus menguasai secara detail sejarah
Borobudur, di mana letak Borobudur, dan siapa saja yang terlibat dengan pembangunan candi
tersebut.
Meskipun Rumah Kaca dikategorikan novel sejarah, bukan berarti semua yang terjadi di
dalamnya merupakan fakta atau sepenuhnya fiksi. Perihal nama-nama tokoh bisa jadi fiksi ada
juga yang nyata. Akan tetapi untuk rangkaian cerita yang menjadi kekuatan sebuah novel,
kemungkinan besar merupakan kisah tidak nyata atau fiksi. Termasuk dialog-dialog yang terjadi
di dalamnya.
Kesimpulan: Teks sejarah sangat ketat dan harus bisa dibuktikan oleh ilmu yang berkaitan,
sementara novel sejarah tidak dituntut untuk selalu berdasarkan fakta.
HALAMAN 52
Berdasarkan uraian sebelumnya,temukanlah bukti perbandingan antara teks sejarah berikut ini
dengan kutipan novel sejarah Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer.
2. Sejarawan sangat terikat pada fakta Pengarang novel tidak terikat pada fakta
mengenai apa, siapa, kapan, dan di sejarah mengenai apa, kapan, dan di
mana mana. Kesemuanya dapat berupa fiksi
tanpa ada kaitannya dengan fakta sejarah
tertentu. Begitu pula mengenai peristiwa-
Sir Thomas Stanfor Raffles menemukan peristiwanya, tidak diperlukan bukti,
Borobudur pada tahun 1814 dalam berkas, atau saksi
kondisi rusak dan memerintahkan supaya
situs tersebut dibersihkan dan dipelajari
Pada hari itu juga notanya kubalas.
secara menyeluruh.Keberadaan
Akibatnya sebku datang dan langsung
Borobudur sebenarnya telah diketahui meyemburkan kejengkelan
penduduk local di abad 18 yang ”Apakah tuan sudah bermaksud melawan
sebelumnya tertimbun material tak pemerintah?
terpelihara. Karena aku tahu inisiatifnya takkan
Berbagai disiplin ilmu pengetahuan terlibat
berjualan tanpa rumusan dan tanda
dalam usaha rekonstruksi tanganku,aku hadapi dia dengan cadangan.
Candi
Borobudur yang dilakukan ”kalau perintah itu diberikan padaku setelah
oleh
Teodhorus Van Erp predikat”tenaga ahli itu dicabut oleh
tahun
1911,Prof.Dr.C.Coremans Gubermen,aku akan lakukan dengan
tahun
1956,dan Prof.Ir.Roosseno segera,Tuan.Kalau tidak,aku masih puna
tahun
1971.Kita patut menghargai usaha hak untuk menolak”.
mereka memimpn pemugaran candi Mukanya jading kemerah-merahan karena
mengingat berbagai kendala berangya, ya kau akan kupermain-
dan
kesulitan yang dihadapi mainkan,Tuan.Mari kita lihat siapa yang
tidaklah
mudah.Akhirnya, tahun 1991 akhirnya akan lebih tahan.
Borobudur ditetapkan sebagai warisan Tetapi,ia tak mendesak lagi dan pergi
dunia oleh UNESCO. dengan bersungguh-sungguh.Notanya
datang lagi,isinya bernada curiga terhadap
aku sebagaisimpatisan salah sebuah dari
organisasi-organisasi tersebut.
3. Pelaku-pelaku, hubungan antara Pelaku-pelaku, hubungan antara mereka,
mereka, kondisi dan situasi hidup, dan kondisi dan situasi hidup, dan
masyarakat, kesemuanya adalah harus masyarakat, kesemuanya adalah
sesuai dengan kenyataan yang terjadi imajinasi
KAIDAH BAHASA
Kutipan teks:
- Dan hubungan antara junjungan ini dengan para pembantunya, sejak perjuangan pertama
sampai Raden Wijaya menjadi Raja, amatlah erat dan baik.
- Akan tetapi guncangan pertama yang memengaruhi hubungan ini adalah ketika Sang Prabu
telah menikah dengan empat putri mendiang Raja Kertanegara, tekah menikah lagi dengan
seorang putri dari Melayu.
- Sebelum putri dari tanah Melayu ini menjadi istrinya yang kelima, Sang Prabu Kertarajasa
Jayawardhana telah mengawini semua putri mendiang Raja Kertanegara.
- Akan tetapi, datanglah pasukan yang beberapa tahun lalu diutus oleh mendiang Sang Prabu
kertanegara ke negeri Malayu.
- Tentu saja Ronggo Lawe, sebagai seorang yang amat setia sejak zaman Prabu Kertanegara,
berpihak kepada Dyah Gayatri.
- Kakang Ronggo Lawe, tindakanku mengangkat kakang Nambi sebagai patih hamangkubumi,
bukanlah merupakan tindakan ngawur belaka, melainkan telah merupakan suatu keputursan
yang telah dipertimbangkan masak-masak, bahkan telah mendapat persetujuan dari semua
paman dan kakang senopati dan semua pembantuku.
Kutipan teks:
- Setelah Raden WIjaya berhasil menajdi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa
Jayawardhana, beliau tidak melupakan jasa-jasa para senopati (perwira) yang setia dan banyak
membantunya semenjak dahulu itu membagi-bagikan pangkat kepada mereka.
- Dan hubungan antara junjungan ini dengan para pembantunya, sejak perjuangan pertama
sampai Raden Wijaya menjadi Raja, amatlah erat dan baik.
- Kemudian terdengar bunyi berkerotok dan ujung meja diremasnya menjadi hancur
- Tak lama kemudian, hanya suara derap kaki Mego Lamat yang berlari congkalah yang
memecah kesunyian gedung kadipaten itu, mengiris perasaan........
- Pada waktu itu, Sang Prabu sedang dihadap oleh para senopati dan punggawa
Kutipan teks:
- Mendengar berita itu dari seorang penyelidik yang datang menghadap pada waktu sang
adipati sedang makan, Ronggo Lawe marah bukan main. Nasi yang sudah dikepalnya itu
dibanting ke atas lantai dan karena dalam kemarahan tadi sang adipati menggunakan aji
kedigdayaannya, maka nasi sekepal itu amblas ke dalam lantai. Kemudian terdengar bunyi
berkerotok dan ujung meja diremasnya menjadi hancur.
- Kalau sang prabu sendiri kurang menyadari akan persaingan ini, pengaruh persaingan itu
teras benar oleh para senopati dan terjadi perpecahan diam-diam....
- Akan tetapi, Adipati Ronggo Lawe bangkit berdiri, membiarkan kedua tangannya dicuci oleh
istrinya yang berusaha menghiburnya.
- Di dalam kemarahan dan kekecewaan, Adipati Ronggo Lawe masih ingat untuk menghaturkan
sembahnya, tetapi setelah semua salam tata susila ini selesai, serta merta Ronggo Lawe
menyembah dan berkata dengan suara lantang, "Hamba sengaja datang menghadap paduka
untuk mengingatkan Paduka dari kekhilafan yang paduka lakukan di luar kesadaran Paduka!"
Kutipan teks:
- Tirtowati juga memperingatkan karena melempar nasi ke atas lantai seperti itu penghinaan
terhdap Dewi Sri dan dapat menjadi kualat.
Kutipan teks:
- Sang Prabu sangat mencintai istri termuda ini yang telah diperistri oleh Sang Baginda, lalu
diberi nama Sri Indraswari
- Akan tetapi, Adipati Ronggo Lawe bangkit berdiri, membiarkan kedua tangannya dicuci oleh
kedua orang istrinya yang berusaha menghiburnya.
- Sang Prabu sendiri juga memandang dengan alis berkerut tanda tidak berkenan di hatinya.
- Semua muka para penghadap menjadi pucat mendengar ucapan ini, dan semua jantung di
dalam dada berdebar tegang.
6. Penggunaan dialog
Kutipan teks:
- "Kakangmas Adipati...harap paduka tentang...."
- Ingatlah, Kakangmas adipati.....sungguh merupakan hal yang kurang baik mengembalikan
berkah ibu pertiwi secara itu..."
- "Aku harus pergi sekarang juga!"
- "Pengawal lekas suruh persiapkan si Mego Lamat di Depan! Aku akan berangkat ke Mojopahit
sekarang juga!"
- "Hamba sengaja datang menghadap paduka untuk mengingatkan Paduka dari Kekhilafan
yang paduka lakukan di luar kesadaran Paduka!"
- "Kakang Ronggo Lawe, apakah maksudmu dengan ucapan itu?"
- "Yang hamba maksudkan tidak lain adalah pengangkatan Nambi sebagai pepatih paduka!
Keputusan yang padukaambil ini sungguh-sungguh tidak tepat, tidak bijaksana, dan hamba
yakin bahwa paduka tentu telah terbujuk dan dipengaruhi suara dari belakang! Pengangkatan
Nambi sebagai Patih Hamangkubumi sungguh merupakan kekeliruan yang besar sekali, tidak
tepat dan tidak adil, padahal Paduka terkenal sebagai seorang Mahajara yang arif dan
bijaksana dan adil!"
Kutipan teks:
- Dyah Gayatri yang bungsu ini memang cantik jelita seperti seorang dewi kahyangan
- Pasukan ini dinamakan pasukan pamalayu yang dipimpin oleh seorang senopati perkasa
bernama Kebo Anabrang...
- Putri yang kedua yaitu yang muda bernama Dara Petak, Sang Prabu Kertarajasa terpikat
hatinya oleh kecantikan sang putri ini, maka diambillah Dyah Dara Petak menjadi istrinya yang
kelima.
- ....Karena Dara Petak memang cantik Jelita dan pandai membawa diri.
- Tentu saja Ronggo Lawe, sebagia seorang yang amat setia sejak zaman Prabu Kertanegara,
berpihak kepada Dyah Gayatri.
- Namun karena segan kepada Sang Prabu Kertarajasa yang bijaksana, persaingan dan
kebencian yang dilakukan secara diam-diam itu tidak sampai menjalar menjadi permusuhan
terbuka.
- Muka patih Nambi sebentar pucat sebentar merah....
- Lembu Sorayang sudah tua itu menjadi pucat mukanya....
- "....padahal paduka terkenal sebagai seorang Maharaja yang bijaksana dan adil"
-"..Dia seorang bodaoh, lemah, rendah budi, penakut, sama sekali tidak memiliki wibawa..."
HALAMAN 64
Jawaban:
1. Seseorang yang tampak menakutkan tetapi memiliki hati yang sangat baik.
2. Seseorang yang sedang merasa gundah, antara tidak berani dan marah, menyakiti hatinya.
3. Aromanya tersebar dimana-dimana.
4. Perasaan hati yang galau, tidak karuan, tidak menentu.
5. Majapahit bisa dalam kekuasaannya
HALAMAN 75
Petunjuk : Bacalah kembali kutipan novel sejarah pada kegiatan 1, Kemudian analisalah
keterkaitannya dengan dunia sehari – hari
Jawab :
Hal yg dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan kita adalah cara hidup orang Timur yg
mengajarkan hidup tenang dalam menghadapi berbagai situasi. Jika kita selalu tenang dalam
melakukan sesuatu, kita dapatn berpikir jernih dan tidak terburu – buru dalam mengambil
keputusan sehingga yg kita lakukan menghasilkan yg terbaik. Dan juga orang Timur selalu
berada di alam dan sangat peduli lingkungan.
LATIHAN HAL 75
RENDAH HATI
– Kesadaran dirinya yg hanya
sbg anak dr seorang selir shg
tak mau ktk diangkat raja, krn
khawatir menimbulkan
polemik. Jaman sekarang
sebaliknya asalkan ada
keturunan (walau jauh
sekalipun) dari orang2
terhormat/ berpangkat
mereka bangga bahkan
disalahgunakan untuk
mempermudah sesuatu dan
menguntungkan dirinya sdr
ck ck ck.
RELA BERKORBAN
– Saat terjepit dirinya rela
menyerahkan diri asalkan
anggota laskarnya
dilepaskan.Artinya berani
berkorban untuk kepentingan
orang banyak walau nyawa
taruhannya. Sedangkan era
sekarang malah sebaliknya,
berani mengenyampingkan
hajat hidup orang byk demi
kepentingan pribadi semata
(spt penggusuran rumah2
warga utk pembangunan
mall, hotel dll).
HALAMAN 78
Kegiatan 1
KTT Asia Timur 2011 di Bali Saat aku berumur 20 tahun, aku melihat
sebuah konferensi di televisi yang saat itu
sedang ramai dibicarakan. Aku kemudian
mengetahui bahwa itu adalah Konferensi
Tingkat Tinggi Asia Timur yang dilaksanakan
di Bali. Aku yang saat itu jatuh miskin bercita-
cita dan bertekad ingin menjadi seperti orang-
orang sukses yang ada di televisi saat itu
Letusan Gunung Agung tahun 2017 Pada tahun 2017, terjadi peristiwa letusan
Gunung Agung. Aku dan istriku, Engie, yang
saat itu tinggal di kaki Gunung Agung
langsung bergegas untuk mengungsi dan
menginap di tempat penampungan bersama
orang-orang yang lainnya setelah dievakuasi.