Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BAHASA INDONESIA : BAB CERITA SEJARAH

KELOMPOK 1 (Avirra Amadea, Azzahra Adelia, Marchya Karima, Marvellyno, Musthafa Kamal,
Nakhila Djenar, Rafi Sudirman)

XII MIPA 3

HALAMAN 35

Kegiatan 1

Mendata Informasi penting dalam teks sejarah novel Kemelut di Majapahit

1. Raden Wijaya berhasil menjadi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa Jayawardhana.

2. Ronggo Lawe diangkat menjadi adipati di Tuban.

3. Sang Prabu telah menikah dengan empat putri mendiang Raja Kertanegara (Dyah Tribunan
yang menjadi permaisuri, yang kedua adalah Dyah Nara Indraduhita, ketiga adalah Dyah Jaya
Inderadewi, dan Dyah Gayatri yang juga disebut Retno Sutawan atau Rajapatni), telah menikah
lagi dengan seorang putri dari Melayu.  

4. Mendiang Sang Prabu Kertanegara mengutus pasukan Pamalayu ke negeri Malayu.


Pasukan ini dipimpin oleh seorang senopati perkasa bernama Kebo Anabrang atau juga Mahisa
Anabrang untuk membawa pulang dua orang putri bersaudara. Putri yang kedua, yaitu yang
muda bernama Dara Petak, Sang Prabu Kertarajasa terpikat hatinya oleh kecantikan sang putri
ini, maka diambillah Dyah Dara Petak menjadi istrinya yang kelima yang lalu diberi nama Sri
Indraswari.

5. Terjadilah persaingan di antara para istri ini dalam memperebutkan cinta kasih dan perhatian
Sri Baginda yang tentu saja akan mengangkat derajat dan kekuasaan masing-masing, hingga
terjadi perpecahan diam-diam di antara mereka sebagai pihak yang bercondong kepada Dyah
Gayatri keturunan mendiang Sang Prabu Kertanegara, dan kepada Dara Petak keturunan
Malayu.

6. Ronggo Lawe berpihak kepada Dyah Gayatri.  

7. Sang Prabu mengangkat Senopati Nambi sebagai Patih Kerajaan Mojapahit.

8. Adipati Ronggo Lawe mempunyai dua orang istrinya yang setia, yaitu Dewi Mertorogo dan
Tirtowati.  

9. Mego Lamat adalah satu di antara kuda-kuda kesayangan Adipati Ronggo Lawe, seekor
kuda yang amat indah dan kuat, warna bulunya abu-abu muda.  

10. Ronggo Lawe menghadap Sang Prabu tanpa pemberitahuan dan menentang pengangkatan
Patih Nambi.

11. Ronggo Lawe adalah keponakan Lembu Sora.


HALAMAN 39

Kegiatan 2

1. Latar belakang waktu terjadi ketika Raden Wijaya sudah menjadi raja dengan gelar
Kertarajasa Jayawardana.

2. Latar tempat dalam peristiwa tersebut terjadi di kerajaan Majapahit.

3. Ada beberapa peristiwa dalam kisah tersebut:

a. Ranggalawe diangkat menjadi Bupati Tuban

b. Sang Prabu yang sudah memiliki empat istri, menikah lagi dengan Putri dari Kerajaan
Pamalayu

c.Adipati Rangglawe sangat marah karena pernikahan tersebut

d. Adipati Ranggalawe mendatangi Prabu Kertarajasa Jayawardana.

4. Tokoh dalam penceritaan kisah tersebut

a. Prabu Kertarajasa jayawardana

b. Adipati Ranggalawe

c. Kebo Anabrang

d. Dewi Mertorogo

e. Nambi

5. Pada bagian awal yaitu tentang Majapahit. Sebab Majapahit merupakan fakta sejarah.
Pengarang kemudian memilih para tokoh untuk diperankan.

HALAMAN 43

Kegiatan 3

1. Kutipan:

Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun awan di langit. Dan bulan telah terbit bersamaan
dengan tenggelamnya matari. Dengan cepat ia naik dan kaki langit, mengunjungi segala dan
semua yang tersentuh cahayanya. Juga hutan, juga laut, juga hewan dan manusia. Langit
jernih, bersih, dan terang. Di atas bumi Jawa lain lagi keadaannya gelisah, resah, seakan-akan
manusia tak membutuhkan ketenteraman lagi.

1. Abad Keenam Belas Masehi


Bahkan juga laut Jawa di bawah bulan purnama sidhi itu gelisah. Ombak-ombak besar
bergulung-gulung memanjang terputus, menggunung, melandai, mengejajari pesisir pulau
Jawa. Setiap puncak ombak dan riak, bahkan juga busanya yang bertebaran seperti serakan
mutiara-semua-dikuningi oleh cahaya bulan. Angin meniup tenang. Ombak-ombak makin
menggila.

Sebuah kapal peronda pantai meluncur dengan kecepatan tinggi dalam cuaca angin damai itu.
Badannya yang panjang langsing, dengan haluan dan buritan meruncing, timbul-tenggelam di
antara ombak-ombak purnama yang menggila. Layar kemudi di haluan menggelembung
membikin tunas menerjang serong gunung-gunung air itu-serong ke barat laut. Barisan dayung
pada dinding kapal berkayuh berirama seperti kaki-kaki pada ular naga. Layarnya yang terbuat
pilinan kapas dan benang sutra, mengilat seperti emas, kuning dan menyilaukan.

- Struktur: Orientasi

- Keterangan: Berisi penjelasan tentang latar waktu dan dan situasi cerita yang akan diceritakan
yakni di Laut Jawa kira-kira pada abad keenam belas masehi.

2. Kutipan: Sang Patih berhenti di tengah-tengah pendodop, dekat dengan damarsewu,


menegur, " Dingin-dingin begini anakanda datang. Pasti ada sesuatu keluarbiasaan.Mendekat
sni, anakanda." Dan Patragading berjalan mendekat dengan lututnya sambil mengangkat
sembah, merebahkan diri pada kaki Sang Patih. "Ampuni patik, membangunkan Paduka pada
malam buta beini kabar duka, Paduka. Balatentara Demak di bawah Adipati Kudus memasuki
Jepara tanpa diduga-duga.

Struktur: Pengungkapan Peristiwa

Keterangan: Pada bagian ini penulis menyajikan terjadinya peristiwa yaitu balatentara Demak di
bawah adipati kudus memasuki Jepara tanpa diduga-duga.

3.Kutipan: " Bagaimana Bupati Jepara?" Tewas enggan menyerah Paduka, Patragading
mengangkat sembah. " Sisa balatentara Tuban mundur ke timur kota. Jepara penuh dengan
balatentara Demak. Lebih dari tiga ribu orang."

Begitulah kata warta, "Pada meneruskan dengan hati-hati matanya tertuju pada Boris," Semua
bangunan batu di atas wilayah kota, gapura, arca, pagoda, kuil,candi akan dibongkar. Setiap
batu berukir telah dijatuhi hukuman buang ke laut tinggal hanya pengumumannya."

Struktur: Puncak Konflik

Keterangan: Pada bagian ini terjadi peristiwa besar yaitu terbunuhnya Bupati Jepara dan
rusaknya bangunan-bangunan di Jepara.

4. Kutipan: Seluruh Tuban kembali dalam ketenangan dan kedamaian-kota dan pedalaman.
Sang Patih Tuban mendiang telah digantikan oleh Kala Cuwil, pemimpin pasukan gajah. Nama
barunya WIrabumi. Panggilannya yang lengkap: Gusti Patih Tuban Kala CUwil Sang Wirabumi.
Dan sebagai patih ia tetap memimpin pasukan ajah.

Pasar kota dan bandar ramai kembali seperti sediakala, Lalu lintas laut, kecuali atas angin pulih
kembali.

Struktur: Resolusi

Keterangan: Pada bagian ini terjadi penyelesaian konflik. Tuban dibangun kembali oleh Demak
dengan menjadikan WIrabumi sebagai bupati.

5.Kutipan: Sang Adipati telah menjatuhkan titah: kapal-kapal Tuban mendapat perkenan untuk
berlabuh dan berdagan di Malaka ataupun Pasai

Struktur: Koda

Keterangan: Akhir cerita ditutup dengan diizinkannya kapal Tuban berlabuh dan berdagang di
Malaka.

HALAMAN 51

Perbandingan antara Teks Sejarah Borobudur dengan Novel Sejarah RUmah Kaca karya
Pramoedya Ananta Toer

Teks Sejarah Borobudur:

Teks sejarah Borobudur merupakan teks yang berdasarkan fakta sesungguhnya. Pada
penulisan teks ini, penulis menyajikan dengan hati-hati dengan menggunakan bahasa yang
baku dan dituntut untuk menyajikan fakta sebagaimana adanya. Penulis mengetengahkan
deskripsi Candi Borobudur mulai dari luasnya, jumlah patung Buddha jumlah stupa dan stupa
induk. Untuk menghasilkan tulisan tersebut, penulis harus menguasai secara detail sejarah
Borobudur, di mana letak Borobudur, dan siapa saja yang terlibat dengan pembangunan candi
tersebut.

Novel Sejarah Rumah Kaca:

Meskipun Rumah Kaca dikategorikan novel sejarah, bukan berarti semua yang terjadi di
dalamnya merupakan fakta atau sepenuhnya fiksi. Perihal nama-nama tokoh bisa jadi fiksi ada
juga yang nyata. Akan tetapi untuk rangkaian cerita yang menjadi kekuatan sebuah novel,
kemungkinan besar merupakan kisah tidak nyata atau fiksi. Termasuk dialog-dialog yang terjadi
di dalamnya.
Kesimpulan: Teks sejarah sangat ketat dan harus bisa dibuktikan oleh ilmu yang berkaitan,
sementara novel sejarah tidak dituntut untuk selalu berdasarkan fakta.

HALAMAN 52

Berdasarkan uraian sebelumnya,temukanlah bukti perbandingan antara teks sejarah berikut ini
dengan kutipan novel sejarah Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer.

No Teks Sejarah Novel sejarah


.
1. Sejarawan terikat pada keharusan, yaitu Novelis sepenuhnya bebas untuk
bagaimana sesuatu sebenarnya terjadi menciptakan dengan imajinasinya
di masa lampau, artinya tidak dapat mengenai apa, kapan, siapa, dan di
ditambahtambah atau direka mananya

 Apa boleh buat,aku akan tetap berkukuh


Arsitektur dan bangunan batu candi ini naskah-naskah itu lebih bersifat pribadi
sungguh tiada bandingannya. Candi ini daripada umum. Dan aku katakan
dibangun tanpa menggunakansemen. naskah itu telah dibakar langsung
Strukturnya seperti sebuah kesatuan dikantor dalam tong kaleng kecil di
deretan logo yang saling mengukuhkan dan Kamarku. Walau begitu aku harus
dibuat bersamaan tanpa lem sedikitpun. bersiap-siap.

 Sekarang datang waktunya ia akan mencari-


cari kesalahan. Mulailah aku mengingat-
ingat secara krnlogis pekerjaanku sejak
1912sampai masuk ke tahun 1955.Hanya
ada satu hal yang bias digugat: analisa
dangkal tentang naskah-naskah Raden
Mas Minke yang aku anggap tidak
berharga.Naskah-naskah itu akan aku
simpandi rumah untuk aku jadi milik
pribadi.Maka analisis ang kurang
bersunggu-sungguh itu mungkin member
peluang untuk menuduh aku menyembu
nyika sesuatu pendapat atau kenyataan.

2. Sejarawan sangat terikat pada fakta Pengarang novel tidak terikat pada fakta
mengenai apa, siapa, kapan, dan di sejarah mengenai apa, kapan, dan di
mana mana. Kesemuanya dapat berupa fiksi
tanpa ada kaitannya dengan fakta sejarah
tertentu. Begitu pula mengenai peristiwa-
Sir Thomas Stanfor Raffles menemukan peristiwanya, tidak diperlukan bukti,
Borobudur pada tahun 1814 dalam berkas, atau saksi
kondisi rusak dan memerintahkan supaya
situs tersebut dibersihkan dan dipelajari
Pada hari itu juga notanya kubalas.
secara menyeluruh.Keberadaan
Akibatnya sebku datang dan langsung
Borobudur sebenarnya telah diketahui meyemburkan kejengkelan
penduduk local di abad 18 yang ”Apakah tuan sudah bermaksud melawan
sebelumnya tertimbun material tak pemerintah?
terpelihara. Karena aku tahu inisiatifnya takkan
Berbagai disiplin ilmu pengetahuan terlibat
berjualan tanpa rumusan dan tanda
dalam usaha rekonstruksi tanganku,aku hadapi dia dengan cadangan.
Candi
Borobudur yang dilakukan ”kalau perintah itu diberikan padaku setelah
oleh
Teodhorus Van Erp predikat”tenaga ahli itu dicabut oleh
tahun
1911,Prof.Dr.C.Coremans Gubermen,aku akan lakukan dengan
tahun
1956,dan Prof.Ir.Roosseno segera,Tuan.Kalau tidak,aku masih puna
tahun
1971.Kita patut menghargai usaha hak untuk menolak”.
mereka memimpn pemugaran candi Mukanya jading kemerah-merahan karena
mengingat berbagai kendala berangya, ya kau akan kupermain-
dan
kesulitan yang dihadapi mainkan,Tuan.Mari kita lihat siapa yang
tidaklah
mudah.Akhirnya, tahun 1991 akhirnya akan lebih tahan.
Borobudur ditetapkan sebagai warisan Tetapi,ia tak mendesak lagi dan pergi
dunia oleh UNESCO. dengan bersungguh-sungguh.Notanya
datang lagi,isinya bernada curiga terhadap
aku sebagaisimpatisan salah sebuah dari
organisasi-organisasi tersebut.
3. Pelaku-pelaku, hubungan antara Pelaku-pelaku, hubungan antara mereka,
mereka, kondisi dan situasi hidup, dan kondisi dan situasi hidup, dan
masyarakat, kesemuanya adalah harus masyarakat, kesemuanya adalah
sesuai dengan kenyataan yang terjadi imajinasi

Sejak pertengahan abad 9 hingga awal


abad ke 11,Candi Borobudur menjadi Pelarian-pelarian politik dari Nederland,
tempat peziarah umat Budha dari China Sneevliet dan Baart itu semakin giat di Jawa
,India,Tibet,dan Kamboja.Candi Timur,khususnya di Surabaya.Mereka
Borobudur menjadi salah satu jejak membuka pidato dimana-mana seperti
sejarah paling penting dalam takkan kering-kering kerongkongan mereka.
perkembangan peradaban Lari dari pertentangan intern di Nederland
manusia.Kemegahan dan keagungan ke india,mereka anggap diri seakan-akan
arsitektur Candi Borobudur merupakan Hindia negerinya sendiri yang dipayungi
harta karun dunia yang mengagumkan oleh hokum demokrartis. Beruntung mereka
dan tak ternilai harganya. bergerak hanya dikalangan orang-orang
yang berbahasa Belanda,yang menduduki
tempat social yang rendah dan hidup
dalamkemasygulan
HALAMAN 59-63

KAIDAH BAHASA

1. Kalimat Bermakna lampau

Kutipan teks:
- Dan hubungan antara junjungan ini dengan para pembantunya, sejak perjuangan pertama
sampai  Raden Wijaya menjadi Raja, amatlah erat dan baik.
- Akan tetapi guncangan pertama yang memengaruhi hubungan ini adalah ketika Sang Prabu
telah menikah dengan empat putri mendiang Raja Kertanegara, tekah menikah lagi dengan
seorang putri dari Melayu.

- Sebelum putri dari tanah Melayu ini menjadi istrinya yang kelima, Sang Prabu Kertarajasa
Jayawardhana telah mengawini semua putri mendiang Raja Kertanegara.
- Akan tetapi, datanglah pasukan yang beberapa tahun lalu diutus oleh mendiang Sang Prabu
kertanegara ke negeri Malayu.
- Tentu saja Ronggo Lawe, sebagai seorang yang amat setia sejak zaman Prabu Kertanegara,
berpihak kepada Dyah Gayatri.

- Pengangkatan ini memang banyak terpengaruh oleh bujukan Dara Petak


- Mereka semua mengenal belaka sifat dan watak Ronggo Lawe, banteng Mojopahit yang
gagah perkasa, dan selalu terbuka, polos dan jujur, tanpa tedeng aling-aling dalam
mengemukakan suara hatinya, tidak akan mundur setapak pun dalam membela hal yang
dianggap benar.

- Kakang Ronggo Lawe, tindakanku mengangkat kakang Nambi sebagai patih hamangkubumi,
bukanlah merupakan tindakan ngawur belaka, melainkan telah merupakan suatu keputursan
yang telah dipertimbangkan masak-masak, bahkan telah mendapat persetujuan dari semua
paman dan kakang senopati dan semua pembantuku.

2. Penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan waktu.

Kutipan teks:
- Setelah Raden WIjaya berhasil menajdi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa
Jayawardhana, beliau tidak melupakan jasa-jasa para senopati (perwira) yang setia dan banyak
membantunya semenjak dahulu itu membagi-bagikan pangkat kepada mereka.
- Dan hubungan antara junjungan ini dengan para pembantunya, sejak perjuangan pertama
sampai  Raden Wijaya menjadi Raja, amatlah erat dan baik.
- Kemudian terdengar bunyi berkerotok dan ujung meja diremasnya menjadi hancur
- Tak lama kemudian, hanya suara derap kaki Mego Lamat yang berlari congkalah yang
memecah kesunyian gedung kadipaten itu, mengiris perasaan........
- Pada waktu itu, Sang Prabu sedang dihadap oleh para senopati dan punggawa

3. Penggunaan kata kerja material

Kutipan teks:
- Mendengar berita itu dari seorang penyelidik yang datang menghadap pada waktu sang
adipati sedang makan, Ronggo Lawe marah bukan main. Nasi yang sudah dikepalnya itu
dibanting ke atas lantai dan karena dalam kemarahan tadi sang adipati menggunakan aji
kedigdayaannya, maka nasi sekepal itu amblas ke dalam lantai. Kemudian terdengar bunyi
berkerotok dan ujung meja diremasnya menjadi hancur.
- Kalau sang prabu sendiri kurang menyadari akan persaingan ini, pengaruh persaingan itu
teras benar oleh para senopati dan terjadi perpecahan diam-diam....
- Akan tetapi, Adipati Ronggo Lawe bangkit berdiri, membiarkan kedua tangannya dicuci oleh
istrinya yang berusaha menghiburnya.
- Di dalam kemarahan dan kekecewaan, Adipati Ronggo Lawe masih ingat untuk menghaturkan
sembahnya, tetapi setelah semua salam tata susila ini selesai, serta merta Ronggo Lawe
menyembah dan berkata dengan suara lantang, "Hamba sengaja datang menghadap paduka
untuk mengingatkan Paduka dari kekhilafan yang paduka lakukan di luar kesadaran Paduka!"

4. Penggunaan kalimat tidak langsung

Kutipan teks:
- Tirtowati juga memperingatkan karena melempar nasi ke atas lantai seperti itu penghinaan
terhdap Dewi Sri dan dapat menjadi kualat.

5. Penggunaan kata kerja mental

Kutipan teks:

- Sang Prabu sangat mencintai istri termuda ini yang telah diperistri oleh Sang Baginda, lalu
diberi nama Sri Indraswari
- Akan tetapi, Adipati Ronggo Lawe bangkit berdiri, membiarkan kedua tangannya dicuci oleh
kedua orang istrinya yang berusaha menghiburnya.
- Sang Prabu sendiri juga memandang dengan alis berkerut tanda tidak berkenan di hatinya.
- Semua muka para penghadap menjadi pucat mendengar ucapan ini, dan semua jantung di
dalam dada berdebar tegang.

6. Penggunaan dialog
Kutipan teks:
- "Kakangmas Adipati...harap paduka tentang...."
- Ingatlah, Kakangmas adipati.....sungguh merupakan hal yang kurang baik mengembalikan
berkah ibu pertiwi secara itu..."
- "Aku harus pergi sekarang juga!"
- "Pengawal lekas suruh persiapkan si Mego Lamat di Depan! Aku akan berangkat ke Mojopahit
sekarang juga!"
- "Hamba sengaja datang menghadap paduka untuk mengingatkan Paduka dari Kekhilafan
yang paduka lakukan di luar kesadaran Paduka!"
- "Kakang Ronggo Lawe, apakah maksudmu dengan ucapan itu?"
- "Yang hamba maksudkan tidak lain adalah pengangkatan Nambi sebagai pepatih paduka!
Keputusan yang padukaambil ini sungguh-sungguh tidak tepat, tidak bijaksana, dan hamba
yakin bahwa paduka tentu telah terbujuk dan dipengaruhi suara dari belakang! Pengangkatan
Nambi sebagai Patih Hamangkubumi sungguh merupakan kekeliruan yang besar sekali, tidak
tepat dan tidak adil, padahal Paduka terkenal sebagai seorang Mahajara yang arif dan
bijaksana dan adil!"

7. Penggunaan kata sifat

Kutipan teks:
- Dyah Gayatri yang bungsu ini memang cantik jelita seperti seorang dewi kahyangan
- Pasukan ini dinamakan pasukan pamalayu yang dipimpin oleh seorang senopati perkasa
bernama Kebo Anabrang...
- Putri yang kedua yaitu yang muda bernama Dara Petak, Sang Prabu Kertarajasa terpikat
hatinya oleh kecantikan sang putri ini, maka diambillah Dyah Dara Petak menjadi istrinya yang
kelima.
- ....Karena Dara Petak memang cantik Jelita dan pandai membawa diri.
-  Tentu saja Ronggo Lawe, sebagia seorang yang amat setia sejak zaman Prabu Kertanegara,
berpihak kepada Dyah Gayatri.
- Namun karena segan kepada Sang Prabu Kertarajasa yang bijaksana, persaingan dan
kebencian yang dilakukan secara diam-diam itu tidak sampai menjalar menjadi permusuhan
terbuka.
- Muka patih Nambi sebentar pucat sebentar merah....
- Lembu Sorayang sudah tua itu menjadi pucat mukanya....
- "....padahal paduka terkenal sebagai seorang Maharaja yang bijaksana dan adil"
-"..Dia seorang bodaoh, lemah, rendah budi, penakut, sama sekali tidak memiliki wibawa..."

HALAMAN 64

Jawaban:
1. Seseorang yang tampak menakutkan tetapi memiliki hati yang sangat baik.
2. Seseorang yang sedang merasa gundah, antara tidak berani dan marah, menyakiti hatinya.
3. Aromanya tersebar dimana-dimana.
4. Perasaan hati yang galau, tidak karuan, tidak menentu.
5. Majapahit bisa dalam kekuasaannya

HALAMAN 75

Petunjuk : Bacalah kembali kutipan novel sejarah pada kegiatan 1, Kemudian analisalah
keterkaitannya dengan dunia sehari – hari

Jawab :

Hal yg dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan kita adalah cara hidup orang Timur yg
mengajarkan hidup tenang dalam menghadapi berbagai situasi. Jika kita selalu tenang dalam
melakukan sesuatu, kita dapatn berpikir jernih dan tidak terburu – buru dalam mengambil
keputusan sehingga yg kita lakukan menghasilkan yg terbaik. Dan juga orang Timur selalu
berada di alam dan sangat peduli lingkungan.

LATIHAN HAL 75

Nomor Nilai - Nilai yg terkandung dalam Novel Sejarah Jawaban


1 Nilai Moral Tokoh seperti Patih Danurejo
II dan Jan Willlem Van Rijnst,
keduanya adalah tokoh yang
sangat oportunis, plin-plan,
licik dan tidak memiliki prinsip
hidup.
Orang yang cerdik akan
bertindak dengan
pengetahuan, tetapi yang
bebal akan mengumbar
kebodohannya.
2 Nilai Budaya Terlihat melalui beberapa
kalimat di antaranya
penggunaan kata-kata
bahasa jawa seperti, sugeng,
tolek, wisesa ruhani dll.
Kemudian, disebutkan juga
kelebihan bangsa Jawa yang
peka terhadap suara hati.
Lalu, penyebutan kata
Wayang dan macapat yang
merupakan budaya jawa.
Nilai budayanya adalah
bangsa Jawa sangat peka
dengan suara hatinya dan
piranti kebudayaan, yaitu
kesenian, khususnya wayang
dan tembang macapat
merupakan kekuatan bangsa.

3 Nilai Sosial Bisa ditemukan pada kutipan


novel tersebut ketika terjadi
interaksi di antara dua orang
dengan latar belakang
bangsa dan budaya yang
berbeda, melakukan
pertemuan dan dialog.
4 Nilai Ketuhanan (religi) Terlebih dulu mestilah
dibilang, bahwa Jan Willem
van Rijnst adalah seorang
oportunis bedegong. Asalnya
dari Belanda tenggara. Lahir
di Heerlen, daerah Limburg
yang seluruh penduduknya
Katolik. Tapi, masya Allah,
demi mencari muka pada
pemegang kekuasaan di
Hindia Belanda, sesuai
dengan agama yang dianut
oleh keluarga kerajaan
Belanda di Amsterdam sana
yang Protestan bergaris kaku
Kalvinisme, maka dia pun
lantas gandrung bermain-
main menjadi bunglon,
membiarkan hatinya terus
bergerak-gerak sebagaimana
air di daun talas.  
Nilai ketuhanan dalam
kutipan di atas adalah van
Rijnst adalah seseorang
yang bukan taat beragama,
karena van Rijnst beragama
Katolik, tetapi ketika di
Hindia Belanda, ia
mengikuti agama Protestan

5 Nilai untuk kehidupan sehari - hari BERANI 


– Jiwa pemberaninya dalam
menentang ketidak adilan
para penjajah (Belanda) thd
warga pribumi yg trs
dieksploitasi. Jiwa pemberani
semacam ini tentu saja patut
kita ikuti apapun resikonya yg
benar memang hrs
ditegakkan, walau byk
rintangan menghampiri.Andai
saja semua WNI berani spt
pahlawan kita satu ini dijamin
tak perlu ada KPK dan
sejenisnya di negera ini. 

RENDAH HATI
– Kesadaran dirinya yg hanya
sbg anak dr seorang selir shg
tak mau ktk diangkat raja, krn
khawatir menimbulkan
polemik. Jaman sekarang
sebaliknya asalkan ada
keturunan (walau jauh
sekalipun) dari orang2
terhormat/ berpangkat
mereka bangga bahkan
disalahgunakan untuk
mempermudah sesuatu dan
menguntungkan dirinya sdr
ck ck ck.
RELA BERKORBAN
– Saat terjepit dirinya rela
menyerahkan diri asalkan
anggota laskarnya
dilepaskan.Artinya berani
berkorban untuk kepentingan
orang banyak walau nyawa
taruhannya. Sedangkan era
sekarang malah sebaliknya,
berani mengenyampingkan
hajat hidup orang byk demi
kepentingan pribadi semata
(spt penggusuran rumah2
warga utk pembangunan
mall, hotel dll).

HALAMAN 78

Kegiatan 1

1. Data sejarah tokoh

a. Cut Nyak Dien


 peran dalam peristiwa: pemimpin pejuang Aceh Barat yang mendapat
julukan sebagai srikandi
 nilai keteladanan: pejuang yang gigih, taat pada agama, dan
bersemangat melawan penjajah walau dalam keadaan sakit.
b. Sultan Iskandar Muda
 peran dalam peristiwa: sebagai sultan dan pemimpin perjuangan
 nilai keteladanan: pemimpin yang melindungi rakyatnya, pejuang yang
gigih dan pantang meneyerah
c. Tuanku Imam Bonjol
 peran dalam peristiwa : sebagai ulama dan pemimpin perjuangan di
Sumatra Barat
 nilai keteladanan: memegang teguh ajaran agama dan gigih dalam
berjuang.
d. Christina Martha Tiahahu
 peran dalam peristiwa: sebagai pejuang wanita di Perang Saparua,
Ambon
 nilai keteladanan : pemberani dan selalu berjuang, pantang menyerah
e. Teuku Umar
 peran dalam peristiwa: sebagai pemimpin perang geriliya di Aceh
 nilai keteladanan: pantang menyerah, jujur, dan semangat
memperjuangkan kemerdekaan.
2. Tabel

Peristiwa Sejarah Pengembangan Peristiwa


Bom Bali 2002 Pada saat aku belum genap berumur 11
tahun, terjadi peristiwa pengeboman di Kuta,
Bali, yang mengakibatkan aku kehilangan
kedua orang tuaku dan rumah-ku runtuh dan
hancur tak bersisa.

KTT Asia Timur 2011 di Bali Saat aku berumur 20 tahun, aku melihat
sebuah konferensi di televisi yang saat itu
sedang ramai dibicarakan. Aku kemudian
mengetahui bahwa itu adalah Konferensi
Tingkat Tinggi Asia Timur yang dilaksanakan
di Bali. Aku yang saat itu jatuh miskin bercita-
cita dan bertekad ingin menjadi seperti orang-
orang sukses yang ada di televisi saat itu

Letusan Gunung Agung tahun 2017 Pada tahun 2017, terjadi peristiwa letusan
Gunung Agung. Aku dan istriku, Engie, yang
saat itu tinggal di kaki Gunung Agung
langsung bergegas untuk mengungsi dan
menginap di tempat penampungan bersama
orang-orang yang lainnya setelah dievakuasi.

Anda mungkin juga menyukai