Anda di halaman 1dari 7

BEKISAR MERAH (HAL 138)

Nama Kelompok :

1. Ivana Puspita D (XII MIPA 3/14)


2. Jalu Aji Satria (XII MIPA 3/15)
3. Mochamad Faris H (XII MIPA 3/18)
4. Muhammad Hafidz R. (XII MIPA 3/19)
5. Nisrina Aufa L. (XII MIPA 3/21)
PERTANYAAN

1. Jenis Novel Berdasarkan Kebenaran Cerita


2. Jenis Novel Berdasarkan Genrenya
3. Jenis Novel Bersadasarkan Jenis dan Tokohnya
4. Buatlah sinopsis dari cerita tersebut dan biografi singkat pengarangnya
5. Tafsirkan pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam kutipan novel tersebut
6. Interprentasikan pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam novel yang anda baca
7. Tentukan unsur-unsur intrinsik novel tersebut!
8. Tentukan unsur unsur-unsur ekstrinsik novel tersebut
9. Tentukan unsur-unsur kebahasaan novel tersebut
10. Merancang novelit atau novel

JAWAB
1. Novel “Bekisar Merah” merupakan Novel non fiksi karena pada novel ini menceritakan kisah
nyata yang benar-benar terjadi, biasanya berdasarkan pengalaman orang
 Pada Paragraf ke 2, disitu dijelaskan jenis-jenis kekayaan alam yang sangat amat
beragam
 Pada Paragraf ke 4, dijelaskan bahwa pengalaman seorang lelaki penyadap, pohon-
pohon kelapa adalah tantangan dan harapan
2. Novel “Berkisar Merah” merupakan jenis novel yang ber genre Fiksi Ilmiah karena pada
novel tersebut mengandung pemahaman ilmu pengetahuan hukum-hukum alam semesta
untuk memperkuat daya pikat tulisanya.
 Pada Paragraf ke-2 disitu dijelaskan bagaimana alam hidup berdampingan dan menyatu
dengan manusia
3. Berdasarkan isi dan tokohnya Novel “Bekisar Merah” ini meruapakan jenis Novel Chicklit
karena pada cerita tersebut menceritakan tentang permasalah Darsa dalam menyadap nira
kelapa. Dalam cerita tersebut mengandung kata-kata yang rumit sehingga sulit untuk
difahami pembaca.
4. -Sinopsis Bekisar Merah :
Di suatu desa Karangsoa hiduplah seorang penyadap nira, dari desa tersebut yang
bernama Darsa.Pada saat itu darsa ingin menyadap pohon nira yang ia dambakan namun
pada saat itu cuaca tidak bersahabat.Hujan deras disertai dengan kilat yang sangat kencang
membuatnya membatalkan niatnya untuk menyadap pohon nira. Hati darsa pun merasa
sedih karena bila hari-hari biasa ia dapat menyadap pohon nira, namun pada hari itu tidak.
Pada saat itu Darsa harus merelakan niranya berubah menjadi cairan asam karena tidak
terangkat pada waktunya. Senja hampir tiba, kecil kemungkinan Darsa untuk mengangkat
niranya.

-Biografi Ahmad Tohari

Ahmad Tohari dilahirkan di desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyumas tanggal


13 Juni 1948. Pendidikan formalnya hanya sampai SMAN II Purwokerto. Namun demikian
beberapa fakultas seperti ekonomi, sospol, dan kedokteran pernah dijelajahinya. Semuanya tak
ada yang ditekuninya. Ahmad Tohari tidak pernah melepaskan diri dari pengalaman hidup
kedesaannya yang mewarnai seluruh karya sastranya. Dulu, seperti ditunjukkan Ahmad Tohari
(47), penulis yang pernah menghasilkan novel Ronggeng Dukuh Paruk, hutan menyala menjadi
korban kebakaran akibat pertikaian politik yang menyusup sampai ke desa-desa pada masa
sebelum 1965.  Lewat trilogi Ronggeng Dukuh Paruk (dua yang lainnya Lintang Kemukus
Dinihari dan Jentera Bianglala), ia telah mengangkat kehidupan berikut cara pandang orang-
orang dari lingkungan dekatnya ke pelataran sastra Indonesia. Sesuai tahun-tahun
penerbitannya.

5. Kaitanya Kehidupan dalam Novel dengan Biografi Ahmad Tohari(TAFSIRAN) :

Didalam Kehidupan novel diceritakan bahwa Darsa hidup di suatu desa dan Darsa
hidupnya tergantung pada desanya yang memiliki kekayaan alam yang melimpah sama seperti
halnya Ahmad Tohari, beliau tidak pernah melepaskan diri dari pengalaman hidup kedesaanya.
Sehingga Ahmad Tohari memiliki banyak inspirasi untuk menciptakan novel baru yang memiliki
keterkaitan erat dengan desanya. Karya karya nya seolah olah menceritakan pengalaman yang
dialaminya selama hidup di perdesaan. Kehidupan Ahmad Tohari dapat menyampaikan
sekaligus menyinggung dalam novelnya tentang kehidupan ekonomi, kemiskinan, pendidikan,
sosial budaya dan agama yang dapat dipetik oleh pembaca

6. Interpretasi
a) Pendapat : Kami berpendapat bahwa novel karya Ahmad Tohari yang berjudul "Berkisar
Merah" ceritanya menarik. Ditinjau dari bahasa dan tema yang digunakan.
Sesungguhnya novel ini mencakup kehidupan yang sangat luas meliputi ekonomi,
kemiskinan, pendidikan, sosial budaya dan agama yang dapat dipetik hikmahnya oleh
pembaca . Karena melalui rangkaian kata katanya , Ahmad Tohari memang
menyinggung soal soal tersebut dalam novelnya .

b) Saran :
 Kami mengharapkan agar cerita ini mempunyai akhir yang jelas karena ceritanya agak
menggantung kami tidak mengetahui alasannya apakah untuk membuat pembaca
penasaran atau yang lainnya.
 Kami mengharapkan adanya perbaikan kata-kata yang sulit dimengerti agar pembaca
dapat lebih mengerti jalan ceritanya.
c) Kritik :
 Akhir dari cerita novel ini masih menggantung, tidak jelas akhirnya
d) Pujian
 Novel ini cocok untuk memotivasi diri agar kita selalu bekerja keras
 Novel ini cocok untuk kalangan remaja bahkan orang tua.
7. Unsur-unsur intrinsik dalam nover tersebut sebagai berikut
a) Alur dalam novel tersebut yaitu alur maju(Alur Konvensional), karena cerita di dalam
novel tersebut dinarasikan secara kronologis atau urut dari awal sampai akhir
b) Latar terbagi atas tiga yaitu:
i. Latar Suasana
1. Gelisah saat darsah harus menunggu hujan reda untuk menderes air nira(P5 kal ke-
2) (Darsa gelisah)
2. Mengahrapkan : ketika darsah tahu hujan akan reda (P6 kal ke-6) (Manakala
hujan….mucul)
3. sedih: darsah sedih ketika ia meratapi hujan yang sangat deras seingga darsa tidak
dapat menyadap pohon nira (P6 kal ke-2) (Hati darsa…kecut)
ii. Latar tempat:
1. Di kebun pohon kelapa desa Karangsoa (P4)
2. Rumah bambu milik Darsa (P5 kal ke-1) (Dari empar rumah…lembah)
iii. Latar waktu: Sore Hari. (Paragrfaf 6 kalimat ke-3)(Mungkin sore ini….waktunya)
iv. Latar sosial: Sebagai penderes penyadap nira kelapa … pongkor baru (P4)
v. Latar budaya: -
c) Tokoh dan penokohan:
1. Darsah: Seorang pekerja keras yang bekerja sebagai penyadap pohon nira
d) Sudut pandang: sebagai orang ketiga yang berada diluar cerita. Dilihat dari
penyebutan tokoh menggunakan nama orang yaitu Darsa.
e) Amanat
1. Harus berjuang dalam menjalani hidup dan jangan pernah menyerah (P5)
2. Kita harus sabar menunggu untuk meraih hasil yang bagus.(P5)
3. Kita harus merelakan sautu hal demi keselamatan. (P5)

f) Tema: Kerja keras dari seorang penyadap nira

8. Tentukan unsur unsur-unsur ekstrinsik novel tersebut


A. Nilai-nilai dalam cerita
1) Nilai ekonomi: keadaan ekonomi para penderes nira kelapa di karangsago yang
sanagt miskin,
Dilihat dari karakter setiap tokoh
Darsah: seorang penderes nira kelapa yang miskin
2) Nilai sosial: kehidupan seorang Darsa yang bekerja keras mencari nafkah dengan
cara menyadap pohon nira.
Dilihat dari cerita di dalam novel yaitu kehidupan Darsa yang sangat berjuang demi
kehidupan keluarganya (P4)
3) Nilai budaya: bagaimana kehidupan di desa. Di Karangsago pada umumnya
masyarakat masih memegang teguh adat istiadat yang berlaku di desa tersebut
misalnya pada pekerjaan penyadap pohon nira (P4)
4) Nilai Moral: di dalam novel terdapat niali-nilai moral terlihat ketika Darsah selalu
besabar menunggu hujan reda hingga akhirnya darsah harus merelakan hari itu.(P6)
5) Nilai Estetika : ketika darsa memandangi keindahan alam yang begitu beragam serta
penyadap pohon nira yang bisa membiayai kehidupanya. (P1)

B. Biografi Pengarang

Ahmad Tohari dilahirkan di desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyumas tanggal 13


Juni 1948. Pendidikan formalnya hanya sampai SMAN II Purwokerto. Namun demikian
beberapa fakultas seperti ekonomi, sospol, dan kedokteran pernah dijelajahinya. Semuanya
tak ada yang ditekuninya. Ahmad Tohari tidak pernah melepaskan diri dari pengalaman hidup
kedesaannya yang mewarnai seluruh karya sastranya. Dulu, seperti ditunjukkan Ahmad Tohari
(47), penulis yang pernah menghasilkan novel Ronggeng Dukuh Paruk, hutan menyala menjadi
korban kebakaran akibat pertikaian politik yang menyusup sampai ke desa-desa pada masa
sebelum 1965.  Lewat trilogi Ronggeng Dukuh Paruk (dua yang lainnya Lintang Kemukus
Dinihari dan Jentera Bianglala), ia telah mengangkat kehidupan berikut cara pandang orang-
orang dari lingkungan dekatnya ke pelataran sastra Indonesia. Sesuai tahun-tahun
penerbitannya.

9. Tentukan unsur-unsur kebahasaan novel tersebut


1) Gaya Bahasa Perbandingan
A. Metonomia :
1. Kalaupun bisa hasilnya adalah gula gemblun, yakni gula pasta … sangat
rendah (P4)
B. Personifikasi
1. Ketika angin … curah pancuran (P1)
2. Alam menyelendangi … warna-warni (P3)
3. Angin kembali bertiup … ke tanah. (P4)
4. Ketika dengan tiba-tiba … samar (P4)
5. Darsa yang …. Harapan (P4)
6. Tetapi karena hujan … arahnya (P5)
7. Tetapi pongkor … minta diangkat (P6)
C. Perumpamaan
1. Seperti taman-taman … curah pancuran (P1)
2. Seperti gadis … curah pancuran (P1)
3. Kemiringan lereng … dinding-dinding langit (P2)
D. Metafora
1. Hati Darsa makin kecut (P6)
E. Simile
-
2) Gaya Bahasa Pengulangan
A. Aliterasi :
1. Serampak terjulur sejajar satu arah… Paragraf 1 kalimat 1 (aliterasi huruf S)
2. Gadis-gadis tanggung berbanjar dan bergurau… Paragraf 1 ( aliterasi huruf B).
3. Daun Mudanya yang mulai mekar; kuning dan segar… paragraf 2 ( aliterasi
M)
B. Anafora.
1. Ada pucuk pohon jengkol yang berwarna cokelat kemerahan, ada bunga
bungur yang … benar benar merah. ( paragraf2)
2. Bagi Darsa, bagi setiap laki-laki penyadap (paragraf 5)

3) Gaya Bahasa Pertautan


A. Sinisme: -
B. Ironi :
1. Penderes mana pun tak akan keluar rumah meski mereka sadar akan
akibatnya (Paragraf 5)
C. Sarkasme : -
D. Satire : -
4) Gaya Bahasa Pertentangan
A. Hiperola :
 Hati Darsa makin kecut (Paragraf 6 kal ke-2)
 Namun…guntur meledak-ledak…lenyap (Paragraf 6 kal ke-7)
 Tetapi…Darsa tak berdaya…ke arahnya (Paragraf 5 kal ke-5)
B. Litotes :
 Dari emper rumah….seberang lembah (Pargraf 5 kal ke-1) emper rumah =
Halaman belakang rumah
C. Paradoks : -
D. Antitesis : -
5) Gaya Bahasa Penegasan
A. Paralesisme
1. Ketika dengan tiba-tiba …. Samar (P 4)
2. Angin kembali bertiup … ke tanah (P 4)
B. Epifora : -
C. Erotesis : -
D. Klimaks : -
E. Repetisi
1. Dari balik bukit, di langit … pelangi. (P 3)
2. Ada beberapa pohon … kuning dan segar. (P 2)
F. Antiklimaks
1. Lihatlah, sementara hujan tetap turun … menerpa dari barat. (P 3)
No Aspek-aspek yang dinilai Nilai Keterangan

1. Jenis novel berdasarkan kebenaran cerita

2. Jenis novel berdasarkan genre

3. Jenis novel berdasarkan jenis dan tokoh

4. Sinopsis

5. Tafsiran

6. Interprestasi

7. Unsur intrinsik

8. Unsur ekstrinsik

9. Unsur kebahasaan

NILAI

Anda mungkin juga menyukai