Anda di halaman 1dari 26

VARIABEL DAN

SKALA PENGUKURAN

Jl. A.Yani Pabelan, Kartasura, Surakarta – Indonesia 57162


Telp.: +62-271-717417, Fax. +62-271-715448
Website: www.ums.ac.id, email: ums@ums.ac.id
VARIABEL
• Pengertian “Variabel” adl konsep yang mempunyai variabilitas
(variasi nilai)
• Dlm terminologi metodologi penelitian, ada beberapa macam
variabel.
• Secara garis besar ada 2 macam, yakni
• Variabel bebas
• Variabel terikat
VARIABEL BEBAS

• Disebut jg variabel pengaruh = v. perlakuan = v. kausa = v.


treatment
• Adl variabel yg bila dlm suatu saat berada bersama dgn
var. lain, maka var. lain tsb berubah dlm variasinya.
VARIABEL TERIKAT
• Disebut jg var. tergantung = var. terpengaruh = var.
efek
• Variabel yg berubah krn perubahan variabel bebas.
VARIABEL PERANTARA
 Disebut jg var. penghubung
 Variabel yg menjembatani pengaruh suatu v.
bebas dgn v. terikat.
VARIABEL PENDAHULU
• Var. bebas yg berpengaruh pd var. terikat tetapi sekaligus
berpengaruh jg pada var. lain yg jg berperan sbg var. bebas
thd var. terikat.

VARIABEL PRAKONDISI

 Var. yg keberadaannya merupakan prasyarat bagi


bekerjanya suatu variabel bebas thd variabel terikat.
PARADIGMA HUBUNGAN
ANTAR VARIABEL
• Paradigma Sederhana Hub Dua Variabel
Variabel BEBAS Variabel
(X) TERIKAT (Y)

 Paradigma Hub Lebih dari Dua Variabel yang


berurutan
Variabel
Variabel Variabel
PERANTARA
BEBAS (X1) TERIKAT (Y)
(X2)
PARADIGMA HUBUNGAN
ANTAR VARIABEL

 Paradigma Hub Dua Variabel Bebas dgn satu


Variabel Terikat
Variabel
PENDAHULU
(X1)
Variabel
TERIKAT

Variabel
BEBAS
(X2)
PARADIGMA HUBUNGAN
ANTAR VARIABEL
 Paradigma ganda hubungan tiga Variabel
Bebas dgn satu Variabel Terikat

Variabel Bebas
X1

Variabel
Variabel Bebas TERIKAT (Y)
X2

Variabel BEBAS
X3
PARADIGMA HUBUNGAN
ANTAR VARIABEL
 Paradigma ganda hubungan Satu Variabel
Bebas dgn Dua Variabel Terikat

Variabel Terikat
Y1

Variabel Bebas
(X)
Variabel Terikat
Y2
PARADIGMA HUBUNGAN
ANTAR VARIABEL
 Paradigma ganda hubungan dua Variabel
Bebas dgn dua Variabel Terikat

Variabel Bebas Variabel


X1 TERIKAT Y1

Variabel Bebas Variabel


X2 TERIKAT Y2
PARADIGMA HUBUNGAN
ANTAR VARIABEL
 Paradigma Jalur

Variabel Bebas
X1

Variabel Bebas Variabel


X3 TERIKAT Y

Variabel Bebas
X2
Skala Data
Skala pengukurann
• Seringkali kita mendengar kata “DATA”
• Misal : data kependudukan, data mahasiswa, data primer,
data dasar dll
• Data berbeda dengan informasi
• Data mrp sekumpulan keterangan hasil atau perhitungan yg
dinyatakan dalam angka
• Informasi adl data yg telah diolah, shg dpt memberikan
kesimpulan.
Jenis Data
Menurut Sumbernya :
1. Data primer :
Data yg diperoleh dari hasil pengumpulan langsung yg
.dilakukan sendiri untuk dianalisis dan dipublikasikan
Misal : data yg diperoleh langsung dari hasil wawancara dgn
responden, hasil pengamatan dll
Menurut Sumbernya :
2. Data sekunder :
Data yg diperoleh dari hasil pengumpulan oleh pihak lain,
misalnya data tentang insiden penyakit DBD, data surveilans
penyakit campak dll
Biasanya telah tersedia pada instansi terkait misal Dinas
.Kesehatan, RS dll
Menurut Sifatnya :
1. Data Kualitatif :
Data yg dinyatakan dalam bentuk sifat atau kategori misalnya
.jenis kelamin, profesi, agama dll
Data ini juga berupa angka yg menjelaskan sifat yg terkelompok
dalam kategori. Misalnya : baik- sedang-buruk, tahu-tidak
tahu, yg hanya bisa dinyatakan dalam bilangan bulat
Menurut Sifatnya :
2. Data Kuantitatif :
• Data yg diperoleh melalui pengukuran dan selalu
dinyatakan dalam bentuk angka, berbentuk bilangan
pecahan, desimal maupun angka bulat. (misalnya: berat
badan, tekanan darah, umur dll)
Menurut Hubungan antar Variabel
1. Data diskrit
• Data yg hubungan antar variabenya dpt digolongkan sec.
terpisah, misalnya : jenis kelamin.
• Data ini jg memuat bilangan yg terhingga banyaknya
• Data yg diperoleh dari hasil perhitungan, maka disebut
data hitung
Menurut Hubungan antar Variabel
2. Data kontinue
• Data yg hubungan antar variabelnya tidak dapat dipisahkan krn
tidak memepunyai batas yg jelas.
• Misalnya : umur, berat badan, tekanan darah, dll
• Data ini memuat bilangan-bilangan yg tak terhingga jumlahnya
• Didapat dari hasil pengukuran, dgn alat ukur, biasanya punya
satuan, dapat berupa bilangan desimal.
Skala Data
Skala pengukurann

• Skala pengukuran adalah kemampuan data utk membedakan


satu nilai thd nilai lainnya dari suatu sifat yg diamati.
• Sifat yg diamati mempunyai nilai yg bervariasi
• Sifat inilah dalam penelitian disebut sbg variabel
Skala Data
Skala pengukurann

Ada 4 macam skala pengukuran, yaitu:


1. NominalOrdinal
2. Interval
3. Rasio
Skala Nominal
• Data bertipe nominal
• Data yg paling rendah tingkat dl tingkatan pengukuran
• Hanya bersifat membedakan
• Berupa kategori yg diberi nama
• Tidak dpt diurutan atau diberi peringkat, shg tidak bisa
dipastikan lebih rendah/lebih tinggi dai data lainnya.
• Contoh : Jenis kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan
dll
Skala Ordinal

• Berupa kategori yg dpt diurutkan atau diberi peringkat.


• Ada tingkatan data
• Contoh :
• pendidikan (Tidak sekolah, SD, SLTP, SLTA, PT dll),
• stadium kanker I, II, dan III.
• Status ekonomi (< UMR, >UMR)
Skala Interval
• Pengukuran berupa angka bertingkat
• Data yg jaraknya/ perbedaan antar nilai yg satu dgn yg lain sama
(diketahui pasti)
• Data interval tidak punya nilai 0 absolut/mutlak. (nol ada
nilainya, contoh suhu 00C.
• Contoh : Suhu 360C lebih tinggi dari 240C. Namun 360C tdk bisa
dikatakan 1,5 kali lebih panas dari 240C.
• Data ini dpt dirubah mjd ordinal
Skala Rasio
• Adl data dgn tingkat pengukuran paling tinggi
• Data berupa angka, biasanya hasil pengukuran
• Mempunyai nilai nol absolut (yg sesungguhnya) (nol berarti tidak
ada apa-apanya), contoh :
• berat 0 kg = tidak ada bobotnya,
• panjang 0 cm = tidak ada panjangnya
• Contoh : berat badan balita 15 kg, tdk hanya dikatakan punya
selisih 10 kg dari 5 kg, tp jg bisa dikatakan 15 kg mrp 1,5 kali
daripada berat 10 kg.
• Skala rasio, dlm definisi operasional variabel maksudnya menulis
apa adanya hasil pengukuran (tdk dikategorikan)
Perubahan Skala Data
Rasio

Interval

Ordinal

Nominal

• Skala data dapat dirubah dari skala pengukuran tertinggi (rasio)


ke skala yang lebih rendah atau sampai skala terendah (nominal),
tp tidak bisa sebaliknya.
Te r i m a k a s i h

Anda mungkin juga menyukai