Nama Anggota. 1. Annisa Nur Fitria. R (3) 2. Bintang Raditya Anhar (15) 3. Sarah Salma (31) 4. Sofiatun Najah (33)
A. Tentukan informasi penting (5W+1H)
Apa Ronggo Lawe tidak setuju dengan pengangkatan Senopati Nambi menjadi patih hamangkubumi Siapa Prabu Kertajasa Jayawardhana, Adipati Ronggo Lawe, Dara Petak Kapan Pada masa Raden Wijaya menjadi raja di Majapahit Di mana Di kerajaan Majapahit Mengapa Pengangkatan Senopati Nambi menjadi patih hamangkubumi banyak terpengaruh oleh bujukan Dara Petak Bagaimana Ronggo Lawe pergi ke Majapahit dan menghadap Prabu Kertajasa untuk menyampaikan ketidak setujuannya B. Menjawab pertanyaan halaman 39 1. Kapankan latar waktu cerita dalam kutipan novel sejarah tersebut dibuat? Jawaban: latar waktu cerita dalam novel Kemelut di Majapahit adalah pada masa Raden Wijaya menjadi raja pertama di Majapahit dan diberi gelar Kertajasa Jayawardhana. 2. Di manakah latar dalam kutipan novel sejarah tersebut dibuat? Jawaban : latar tempat pada kutipan novel Kemelut di Majapahit adalah di Kerajaan Majapahit. 3. Peristiwa apa saja yang dikisahkan? Jawaban: peristiwa yang dikisahkan dalam novel Kemelut di Majapahit antara lain. a. Diangkatnya Ranggalawe menduduki jabatan sebagai Bupati Tuban. b. Putri Kerajaan Pamalayu dinikahi sang prabu, yang sudah memiliki beberapa istri, sehingga istrinya menjadi lima. c. Terjadinya pernikahan Sang Prabu dengan sang putri dari Kerajaan Pamalayu membuat sang adipati Ranggalawe murka. Bahkan, adipati mendatangi sang prabu untuk membahas persoalan tersebut. 4. Siapa saja tokoh yang terlibat dalam penceritaan? Jawaban: beberapa tokoh dalam novel sejarah Kemelut di Majapahit adalah sebagai berikut. a. Sang Prabu Kertarajasa Jayawardhana b. Adipati Ranggalawe c. Kebo Anabrang d. Dyah Tribunan e. Dyah Nara Indradhita f. Dyah Nara Inderadewi g. Dara Petak h. Patih Nambi 5. Di bagian apa sajakah yang menandakan bahwa novel tersebut tergolong ke dalam novel sejarah? Jawaban: novel tersebut tergolong sebagai novel sejarah. Hal tersebut terlihat dari judulnya, yakni “Kemelut di Majapahit”. Judul tersebut menggunakan latar tempat terjadinya cerita, yakni di Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan bersejarah di Indonesia. C. Tentukan konflik (Penyebab dan akibat konflik) 1. Konflik Cerita pengangkatan patih hamangku bumi oleh sang prabu, patih kerajaan mojopahit yang paling berkuasa sesudah raja yaitu senopati nambi 2. Penyebab Konflik bermula dari sang prabu yang menikahi keempat putri mendiang raja kertanegara, hingga sang prabu akhirnya memilih menikah lagi untuk kelima kalinya dengan dara petak. pernikahan ini kemudian menyebabkan persaingan dan perpecahan menjadi kedua kubu, yaitu pihak dyah gayatri keturunan mendiang sang prabu kertanegara, dan dara petak keturunan melayu. hingga diangkatlah senopati nambi penjadi patih kerajaan mojapahit yang memicu kemarahan ronggo lawe yang merupakan pihak setia dyah gayatri. ronggo lawe menduga bahwa pengangkatan senopati nambi disebabkan karena sang prabu terpengaruh oleh bujukan dara petak, sehingga ronggo lawe merasa tidak adil atas keputusan sang prabu. 3. Akibat Konflik kemarahan ronggo lawe akibat keputusan yang dibuat sang prabu hingga terjadi perdebatan sengit di istana raja saat ronggo lawe menyerukan ketidak setujuannya D. Tentukan Penokohan No Tokoh Watak Cara Bukti 1 Raden Wijaya Mengingat jasa Langsung “...beliau tidak melupakan orang lain jasa-jasa para senopati...” Arif, bijaksana, dan Langsung “... seorang Maharaja yang adil arif bijaksana dan adil...” Cinta damai Tidak langsung “... beliau tidak menghendaki (tingkah laku adanya dendam dan tokoh) perebutan kekuasaan kelak.” Tenang Langsung “ ... sang Prabu Kertajasa tetap tenang...” 2 Dyah Gayatri Cantik jelita (fisik) Langsung “Dyah Gayatri yang bungsu ini memang cantik jelita seperti...” 3 Kebo Anabrang Perkasa (fisik) Langsung “... yang dipimpin oleh seorabg senopati perkasa...” Mudah marah Tidak langsung “... mukanya menjadi merah (perilaku tokoh) seperti udang direbus, matanya yang lebar seperti mengeluarkan api ketika...” 4 Dara Petak Cantik jelita (fisik), Langsung “... Dara Petak memang dan pandai cantik jelita dan pandai membawa diri membawa diri.” 5 Ronggo Lawe Setia Langsung “... seorang yang amat setia sejak...” Tatap hormat walau Tidak langsung “ Di dalam kemarahan dan sedang marah (tingkah laku kekecewaan, Adipati Ronggo tokoh) Lawe masih ingat untuk menghaturkan sembahnya...” Gagah perkasa Langsung “... banteng Mojopahit yang (fisik), selalu gagah perkasa dan selalu terbuka, polos, dan terbuka, polos dan jujur...” jujur Berani membela Tidak langsung “... tidak akan mundur kebenaran (perilaku tokoh) setapak pun dalam membela hal yang dianggapnya benar.” Berani Langsung “... tanpa dipanggil, berani datang menghadap sang Prabu...” Tidak langsung “... tak mengira bahwa (pemikiran keponakannya itu akan tokoh lain) seberani itu.”
6 Nambi Bodoh, lemah, Tidak langsung “Dia seorang yang bodo,
rendah budi, (pemikiran lemah, rendah budi, penakut, penakut, sama sekali tokoh lain) sama sekali tidak memiliki tidak memiliki wibawa.” wibawa 7 Dewi Mertorogo Setia Langsung “... dilayani oleh kedua dan Tirtowati istrinya yang setia...” Perhatian Tidak langsung “... dua orang istri yang (perilaku tokoh) mencintai dan mengkhawatirkan keselamatan suami mereka...”