Anda di halaman 1dari 2

Nama : Maulana Habib Alfahri (18)

Kelas : XII IPA 5

M.P : Bahasa Indonesia

1. Tentukan hal penting Yang terdapat didalam teks sejarahnya


A. Raden Wijaya berhasil menjadi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa
Jayawardhana.
B. Ronggo Lawe diangkat menjadi adipati di Tuban.
C. Sang Prabu telah menikah dengan empat putri mendiang Raja Kertanegara (Dyah
Tribunan yang menjadi permaisuri, yang kedua adalah Dyah Nara Indraduhita, ketiga
adalah Dyah Jaya Inderadewi, dan Dyah Gayatri yang juga disebut Retno Sutawan atau
Rajapatni), telah menikah lagi dengan seorang putri dari Melayu.
D. Mendiang Sang Prabu Kertanegara mengutus pasukan Pamalayu ke negeri Malayu.
Pasukan ini dipimpin oleh seorang senopati perkasa bernama Kebo Anabrang atau juga
Mahisa Anabrang untuk membawa pulang dua orang putri bersaudara. Putri yang
kedua, yaitu yang muda bernama Dara Petak, Sang Prabu Kertarajasa terpikat hatinya
oleh kecantikan sang putri ini, maka diambillah Dyah Dara Petak menjadi istrinya yang
kelima yang lalu diberi nama Sri Indraswari.
E. Terjadilah persaingan di antara para istri ini dalam memperebutkan cinta kasih dan
perhatian Sri Baginda yang tentu saja akan mengangkat derajat dan kekuasaan masing-
masing, hingga terjadi perpecahan diam-diam di antara mereka sebagai pihak yang
bercondong kepada Dyah Gayatri keturunan mendiang Sang Prabu Kertanegara, dan
kepada Dara Petak keturunan Malayu.
F. Ronggo Lawe berpihak kepada Dyah Gayatri.
G. Sang Prabu mengangkat Senopati Nambi sebagai Patih Kerajaan Mojapahit.
H. Adipati Ronggo Lawe mempunyai dua orang istrinya yang setia, yaitu Dewi Mertorogo
dan Tirtowati.
I. Mego Lamat adalah satu di antara kuda-kuda kesayangan Adipati Ronggo Lawe, seekor
kuda yang amat indah dan kuat, warna bulunya abu-abu muda.
J. Ronggo Lawe menghadap Sang Prabu tanpa pemberitahuan dan menentang
pengangkatan Patih Nambi.
K. Ronggo Lawe adalah keponakan Lembu Sora.

2. Tentukan hal menarik yang terdapat didalam teks sejarahnya


1. Kapankah latar waktu cerita dalam kutipan novel sejarah tersebut dibuat?

Jawab :

 Pada masa pemerintahan Prabu Kertarajasa Jayawardana.


 Pada masa pemerintahan Adipati Ronggo Lawe (Adipati Tuban)
 Delapan tahun setelah peperangan
2. Di manakah latar dalam kutipan novel sejarah tersebut dibuat?

Jawab :

 Di kerajaan Majapahit

3. Peristiwa apa sajakah yang dikisahkan?

Jawab :

 Raden Wijaya berhasil menjadi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa Jayawardhana.
 Ronggo Lawe diangkat menjadi adipati di Tuban.
 Sang Prabu telah menikah dengan empat putri mendiang Raja Kertanegara (Dyah Tribunan
yang menjadi permaisuri, yang kedua adalah Dyah Nara Indraduhita, ketiga adalah Dyah Jaya
Inderadewi, dan Dyah Gayatri yang juga disebut Retno Sutawan atau Rajapatni), telah
menikah lagi dengan seorang putri dari Melayu.
 Mendiang Sang Prabu Kertanegara mengutus pasukan Pamalayu ke negeri Malayu. Pasukan
ini dipimpin oleh seorang senopati perkasa bernama Kebo Anabrang atau juga Mahisa
Anabrang untuk membawa pulang dua orang putri bersaudara. Putri yang kedua, yaitu yang
muda bernama Dara Petak, Sang Prabu Kertarajasa terpikat hatinya oleh kecantikan sang
putri ini, maka diambillah Dyah Dara Petak menjadi istrinya yang kelima yang lalu diberi
nama Sri Indraswari.
 Terjadilah persaingan di antara para istri ini dalam memperebutkan cinta kasih dan
perhatian Sri Baginda yang tentu saja akan mengangkat derajat dan kekuasaan masing-
masing, hingga terjadi perpecahan diam-diam di antara mereka sebagai pihak yang
bercondong kepada Dyah Gayatri keturunan mendiang Sang Prabu Kertanegara, dan kepada
Dara Petak keturunan Malayu.
 Ronggo Lawe berpihak kepada Dyah Gayatri.
 Sang Prabu mengangkat Senopati Nambi sebagai Patih Kerajaan Mojapahit.
 Ronggo Lawe menghadap Sang Prabu tanpa pemberitahuan dan menentang pengangkatan
Patih Nambi.

4. Siapa sajakah tokoh yang terlibat dalam penceritaan?

Jawab :

Raden wijaya, ronggo lawe, sang prabu, keempat orang putri raja kertanegara, kebo anbrang, dara
petak, kedua istri ronggo lawe.

5. Di bagian apa sajakah yang menandakan bahwa novel tersebut tergolong ke dalam novel sejarah?

Jawab :

 Bagian yang menandakan novel Kemelut di Majapahit tergolong novel sejarah adalah
penggunaan latar tempat di Kerajaan Majapahit dan latar waktu ketika Kerajaan Majapahit
masih berdiri. Kemudian, novel tersebut juga menggunakan karakter yang namanya diambil
dari tokoh-tokoh yang hidup pada zaman Kerajaan Majapahit.

Anda mungkin juga menyukai