Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 1

BAB 3
MEMAHAMI ISI TEKNIS LEWAT EDITORIAL
KD 3.5 Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi dan simpulan terhadap suatu isu)
dalam teks editorial

Kegiatan 1 Nama : Verdianto Sudanta Halim


Kelas : XII IPA 2
Mendata isi teks editorial

Bacalah Teks Editorial berikut ini !

Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina


Pertamina mengirim kado Tahun Baru 2014 yang pahit kepda masyarakat. Menaikkan harga elpiji
tabung 12 kg lebih dari 50 persen. Akibatnya, sampai di tingkat konsumen harganya menjadi Rp
125.000,00 hingga Rp 130.000,00. Bahkan di lokasi yang relative jauh dari pangkalan, mencapai Rp
150.000,00 sampai Rp 200.000,00.
Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis.
Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpa didahului sosialisasi.
Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengiringinya dengan alas an yang terkesan logis.
Merugi Rp 22 triliun salama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar internasional serta
melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Kenaikan harga itu mengharuskan Presiden Republik Indonesia yang sedang melakukan kunjungan
kerja di Jawa Timur meminta Wakil Presiden Republik Indonesia menggelar rapat mendadak dengan
para menteri terkait. Mendengar penjelasan Direksi Pertamina dan pandangan Menko Ekuin, yang
kesimpulannya dilaporkan kepada Presiden. Berdasarkan kesimpulan rapat itulah, Presiden
kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada Minggu kemarin.
Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikan harga elpiji non
subsidi 12 kg itu seraya mengiringinya dengan pertanyaan, Benarkah pemerintah tidak tahu atau
tidak diberi tahu mengenai rencana pertamina menaikkan secara sewenang-wenang. Pertamina
merupakan perusahaan Negara yang diamanati undang-undang sebagai pengelola minyak dan gas
bumi untuk sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Rasanya mustahil kalau
pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu serta tidak
diminta pandangan, pendapat, dan perteimbangannya.
kalau dugaan kita yang seperti ini benar adanya, bisa saja d antara kita menengarai langkah
pemerintah itu sebagai reaksi semu. Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan atas reaksi keras
yang ditunjukkan pimpinan DPR, DPD RI, dan masyarakat luas. Malah boleh jadi ada politisasi yang
mengategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan
bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat.
Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alas an merugi Rp 22 Triliun selama 6 tahun menjadi regulator
elpiji sehingga serta-merta Pertamina menaikkan hara elpiji? Dalam peran dan tugasnya yang mulia
inilah Prtamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat
keputusan. Sebab, di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak
dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia.
Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian persen keuntungan
untuk menyubsidi kebutuhan bahan bakar kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Sumber: Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2014

Membaca teks editorial sebagi jenis eksposisi memerlukan proses yang analitis. Tahapan-tahapannya
jelas dan harus dimulai dari awal sebuah teks. (Tahapan pernyataan umum (tesis), argmentasi, dan
penegasan ulang).

Berdasarkan tahapan tersebut, dengan membaca teks di atas coba kerjakan latihan berikut !
1. Tulis kembali judul tulisan di atas!
Jawaban :
Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina.

2. Apa yang kamu pahami dari judul tersebut! (Rumuskan dalam kalimat baru
pemahamanmu tersebut)
Jawaban :
Kenaikan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50 persen tanpa sosialisasi.

3. Apa kata kunci dalam paragraf


pertama? Jawaban :
Harga tabung elpiji naik.

4. Rumuskan kembali dalam kalimat baru pernyataan umum paragraph pertama berdasarkan
kata kunci yang kamu buat temukan!
Jawaban :
Pada tahun 2014 Pertamina membawa kabar kepada masyarakat bahwa harga tabung elpiji
naik lebih dari 50 persen yang akibatnya konsumen harus membeli di kisaran Rp.125.000-
Rp.130.000. Bahkan di lokasi yang relative jauh dari pangkalan, mencapai Rp 150.000,00
sampai Rp 200.000,00.

5. Apa kata kunci dalam paragraf


kedua? Jawaban :
Pertamina menaikkan harga secara sepihak.

6. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf kedua berdasarkan
kata kunci yang kamu buat temukan!
Jawaban :
Pertamina menaikkan harga secara sepihak tanpa sosialisasi kepada masyarakat dengan
alasan yang tidak logis, yaitu merugi 22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan
harga di pasar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
7. Apa kata kunci dalam paragraf ketiga?
Jawaban :
Keputusan Presiden terkait kenaikan harga tabung gas elpiji.

8. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf ketiga berdasarkan
kata kunci yang kamu buat temukan!
Jawaban :
Kenaikan harga elpiji mengharuskan presiden republik Indonesia mengadakan rapat
mendadak dengan para menteri terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut.

9. Apa kata kunci dalam paragraf keempat?


Jawaban :
Langkah cekatan pemerintah, mengapresiasi dan kenaikan harga elpiji non-subsidi 12 kg.

10. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf keempat berdasarkan
kata kunci yang kamu buat temukan!
Jawaban :
Langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikan harga elpiji non-subsidi 12 kg
tetap menimbulkan pertanyaan, apakah rencana Pertamina ini tidak ketahui Menko Ekuin
dan Menteri BUMN serta tidak dimintai pendapat?.

11. Apa kata kunci dalam paragraf


kelima? Jawaban :
Langkah pemerintah, reaksi semu dan kekagetan.

12. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf kelima berdasarkan
kata kunci yang kamu buat temukan!
Jawaban :
Dugaan atas langkah pemerintah ini merupakan reaksi semu karena kekagetan atas reaksi
keras pimpinan DPR RI, DPD RI, dan masyarakat luas. Politisi menunjukkan pencitraan
yang berkesan melindungi kebutuhan rakyat.

13. Apa kata kunci dalam paragraf


keenam? Jawaban :
Pertamina, harga pasar dunia dan kiblat keputusan.

14. Rumuskan kembali dalam kalimat baru penegasan dalam paragraf ketujuh berdasarkan
kata kunci yang kamu buat temukan!
Jawaban :
Kita tidak bisa menerima alasan merugi Rp22 triliun dalam 6 tahun menjadi regulator elpiji.
Pertamina tidak seharusnya menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat keputusan
padahal perusahaan memperoleh keuntungan besar dari tambang minyak dan gas.
15. Apa saja fakta-fakta yang disajikan dalam tulisan tersebut?
Jawaban :
 Kenaikan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50%.
 Harga di tingkat konsumen menjadi Rp125.000 hingga Rp130.000. Bahkan di lokasi
yang relatif jauh dari pangkalan mencapai Rp150.000- Rp200.000.
 Presiden RI sedang mengadakan kunjungan kerja ke Jawa Timur meminta
Wakil Presiden RI mengadakan rapat mendadak dengan menteri terkait.
 Pertamina merugi Rp22 triliun selama 6 tahun dampak kenaikan harga di
pasar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

16. Apa saja opini redaktur atas fakta


tersebut! Jawaban :
Opini redaktur atas fakta tersebut adalah kenaikan harga elpiji tersebut merupakan kado
yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis.

Kritik Kenaikan haraga itu merupakan kado tahun


baru 2014 yang tidak simpatik, tidak bijak,
dan tidak logis
Penilaian Pertamina tidak bisa semata-mata
menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat
dalam membuatkeputusan. Sebab di sisi lain
perusahaan memperoleh keuntungan besar
atas hasil tambang minyak dan gas yang
dieksploitasi dari perut bumi Indonesia.
Prediksi Redaksi menduga bahwa pengakuan
pemerintah yang tidak mengetahui rencana
kenaikan harga elpiji hingga 50% itu tidak
benar.
Harapan Pemerintah seharusnya menggunakan
keuntungan besar dari hasil tambang
minyak dan gas untuk sebesar-besar
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Saran Caranya dengan mengambil atau
menyisihkan sepersekian persen keuntungan
untuk menyubsidi kebutuhan bahan bakar
kalanagan masyarakat menengah ke bawah.

17. Menurut kamu, tanggapan redaktur tersebut ditujukan kepada


siapa? Jawaban:
Menurut saya, tanggapan redaktur tersebut ditujukan kepada pemerintah pada umumnya,
dan kepada Pertamina pada khususnya.
Lembar Tugas Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Katolik
Kurikulum 2013 Kelas XI IPA Tahun Pembelajaran 2021/2022 W.R. Soepratman
Semester Ganjil
020 SAMARINDA

18. Bagaimana sikap redaksi terhadap peristiwa tersebut? Mendukung, menolak, atau
netral. Berikan penjelasannya.
Jawaban :
Sikap redaksi terhadap peristiwa tersebut adalah menolak. Penolakan redaksi
tampak pada opininya di paragraf ke-6.
Kutipan teks
“Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alas an merugi Rp 22 Triliun selama 6 tahun
menjadi regulator elpiji sehingga serta-merta Pertamina menaikkan hara elpiji?
Dalam peran dan tugasnya yang mulia inilah Prtamina tidak bisa semata-mata
menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan.”

19. Bagaimana saran atau rekomendasi redaksi terhadap pihak yang dituju dalam teks
tersebut?
Jawaban :
Saran atau rekomendasi redaksi terhadap pihak yang ditujukan dalam teks editorial
tersebut adalah keuntungan besar yang diperoleh tersebut seharusnya dipergunakan
untuk memakmurkan dan menyejahterakan rakyat dengan cara mengambil atau
menyisihkan sepersekian persen keuntungan untuk menyubsidi kebutuhan bahan
bakar kalangan masyarakat menengah ke bawah.

20. Buatlah ringkasan berdasarkan jawaban-jawaban kamu


sebelumnya! Jawaban :
Pada tahun 2014 Pertamina membawa kabar kepada masyarakat bahwa harga tabung
elpiji naik lebih dari 50 persen yang akibatnya konsumen harus membeli di kisaran
Rp.125.000- Rp.130.000. Pertamina menaikkan harga secara sepihak tanpa sosialisasi
kepada masyarakat dengan alasan yang tidak logis, yaitu merugi 22 triliun selama 6
tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar internasional serta melemahnya nilai
tukar rupiah terhadap dolar AS. Kenaikan harga elpiji mengharuskan presiden
republik Indonesia mengadakan rapat mendadak dengan para menteri terkait untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi
kenaikan harga elpiji non- subsidi 12 kg tetap menimbulkan pertanyaan, apakah
rencana Pertamina ini tidak ketahui Menko Ekuin dan Menteri BUMN?.

Munculnya reaksi semu yang menganggap pemerintah sebagai bentuk pencitraan.


Pertamina seharusnya memanfaatkan keuntungan besar yang diperoleh untuk
memakmurkan dan menyejahterakan rakyat dengan cara mengambil atau
menyisihkan sepersekian persen keuntungan untuk menyubsidi kebutuhan bahan
bakar kalangan masyarakat menengah ke bawah.

21. Carilah minimal 2 buah teks editorial dari surat kabar sebagai bahan kliping. Cantumkan
juga sumber media tersebut di kliping Anda dengan lengkap! *)
Jawab :

Teks 1
Berpulangnya Pahlawan Kemanusiaan
Jumlah tenaga medis yang meninggal selama menangani Covid-19 terus bertambah.
Mereka bekerja keras melawan pandemi, mengesampingkan kepentingan pribadi demi

BBM/Tugas PJJ Teks Editorial/SMAK 2021-2022


Lembar Tugas Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Katolik
Kurikulum 2013 Kelas XI IPA Tahun Pembelajaran 2021/2022 W.R. Soepratman
Semester Ganjil
020 SAMARINDA

kemanusiaan. Kematian tenaga medis tersebut berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan
kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Terhitung per Kamis 15 Oktober 2020, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat ada total 136
dokter meninggal akibat Covid-19. Terdiri dari 71 dokter umum, 63 dokter spesialis, dan
dua dokter residen. Tersebar dari 18 wilayah provinsi dan 66 wilayah kota/kabupaten.
Padahal tenaga medis yang menangani tidak hanya dokter saja. Ada perawat dan bagian-
bagian lain yang menjadi satu kesatuan tim medis. Hingga 10 November 2020, tercatat 323
tenaga medis meninggal.

Tenaga medis merupakan aset negara. Bila nyawa tenaga medis terus berkurang, maka
penanganan pandemi akan semakin sulit. Terlepas dari angka-angka, setiap nyawa yang
hilang tidak dapat tergantikan oleh keluarga yang ditinggalkan. Jumlah kematian tenaga
medis yang terus meningkat, indikasi bahwa pemerintah dan masyarakat kurang
berempati
pada perjuangan mereka. Bila kebijakan tidak dibenahi, serta kepatuhan masyarakat terus
menurun, berapa banyak lagi tenaga medis yang harus gugur.

Sumber Teks 1 :
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Contoh Teks Editorial tentang
Covid-19 Beserta Fakta dan Opininya".
Link :
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/17/153000869/contoh-teks-editorial-tentang-
covid-19-beserta-fakta-dan-opininya
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Arum Sutrisni Putri

Teks 2
Huru-hara Vaksin Covid-19
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, pemerintah, dan peneliti seharusnya
berkoordinasi dengan baik dalam menyampaikan informasi ke publik. Petengahan tahun
lalu kita sempat mendengar bahwa pemerintah menjanjikan vaksin pada November 2020.
Sementara penelitian dan percobaan vaksin masih terus berjalan, dan belum dapat
dipastikan pengaplikasiannya ke manusia. Publik diombang-ambingkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai saat ini belum menganjurkan pemberian
vaksin karena memang penelitian terhadap vaksin belum juga usai. Hal tersebut
dibenarkan oleh juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Iku Adisasmito. Ia
meminta masyarakat untuk sabar menanti vaksin Covid-19.

Pemerintah mungkin bermaksud baik, menyampaikan janji soal vaksin agar masyarakat
tidak panik. Namun penyampaian informasi atau janji ke publik tetap harus berdasarkan

BBM/Tugas PJJ Teks Editorial/SMAK 2021-2022


Lembar Tugas Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Katolik
Kurikulum 2013 Kelas XI IPA Tahun Pembelajaran 2021/2022 W.R. Soepratman
Semester Ganjil
020 SAMARINDA

fakta di lapangan. Ketidakselarasan antara ujaran pemerintah dengan satgas dan para
peneliti, mengindikasikan kurangnya koordinasi dan komunikasi.

Sumber teks 2 :
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Contoh Teks Editorial tentang
Covid-19 Beserta Fakta dan Opininya".
Link :
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/17/153000869/contoh-teks-editorial-tentang-
covid-19-beserta-fakta-dan-opininya?page=2
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Arum Sutrisni Putri

Teks 3
Tajuk Rencana: Efektifkan Anggatan Covid-19
Anggatan pemerintah untuk menghadapi wabah virus korona (Covid-19) sangat kecil jika
dibandingkan negara maju sehingga efektivitasnya perlu dipastikan.

Paket stimulus yang dialokasikan pemerintah Rp 10,3 triliun (700 juta dollar AS), termasuk
insentif fiskal, hibah kepada pemerintah daerah, dan dorongan untuk dana jaminan sosial.
Insentif fiskal kedua sedang diformulasikan.

Bandingkan dengan Pemerintah China yang mengalokasikan 110,48 miliar yuan (16 miliar
dollar AS) per 4 Maret 2020. Jepang mengalokasikan pengeluaran tambahan 5 triliun yen
(47 miliar dollar AS) untuk meredam dampak Covid-19. Korea Selatan dan Singapura
masing-masing mengalokasikan 9,9 miliar dollar AS dan 4,06 miliar dollar AS untuk
membantu medis, bisnis, rumah tangga.

Anggaran Indonesia yang tak banyak itu akan semakin tidak efektif bila terlambat diserap
atau dibelanjakan dan tidak tepat sasaran. Karena itu, terbitnya surat edaran dari
Kementerian Dalam Negeri kepada seluruh pemerintah daerah agar mengendalikan dan
mempercepat penyerapan anggaran untuk mengatasi wabah Covid-19 beserta dampak
ikutannya berupa perlambatan pertumbuhan ekonomi adalah langkah tepat.

Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019 tentang Peningkatan Kemampuan dalam


Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan
Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia pun mengamanatkan para gubernur dan
bupati/wali kota untuk menggerakkan segala sumber daya sesuai tanggung jawab dan
kewenangannya; mengintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan pembangunan
daerah; dan mengalokasikan anggaran yang memadai dalam upaya mencegah, mendeteksi,
dan merespons cepat berbagai penyakit yang menyebabkan kedaruratan kesehatan
masyarakat.

BBM/Tugas PJJ Teks Editorial/SMAK 2021-2022


Lembar Tugas Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Katolik
Kurikulum 2013 Kelas XI IPA Tahun Pembelajaran 2021/2022 W.R. Soepratman
Semester Ganjil
020 SAMARINDA

Kita berharap, anggaran yang minim itu difokuskan pada kegiatan yang dampaknya
langsung dirasakan masyarakat, seperti peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama ataupun rumah sakit rujukan di daerah yang potensial terjangkit. Pemerintah telah
mengeluarkan protokol kesehatan untuk menghadapi Covid-19, mulai dari proses
screening suspect, pengantaran ke RS rujukan, pengambilan spesimen, hingga proses
isolasi dan penyembuhan. Tanpa dukungan anggaran, protokol itu akan menjadi kertas
belaka.

Begitu pula implementasi protokol area pendidikan, seperti pengintensifan kebersihan


lingkungan di sekolah, ataupun protokol penanganan Covid-19 di berbagai pintu masuk di
daerah, mulai dari bandara, pelabuhan, hingga pos lintas batas darat negara. Tidak kalah
penting adalah protokol komunikasi. Di era banjir informasi, kegiatan komunikasi yang
masif sangat vital untuk mengatasi bias informasi. Anggaran yang ada sungguh-sungguh
digunakan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Percepatan penyerapan anggaran
jangan disalahgunakan untuk kegiatan yang tidak urgen atau balas jasa menjelang pilkada.
Dengan kesungguhan, keterpaduan, anggaran yang tidak banyak bisa menjadi modal kuat
bagi bangsa ini untuk menghadapi Covid-19.

Sumber teks 3 :
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Contoh Teks Editorial tentang
Covid-19 Beserta Fakta dan Opininya".
Link :
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/17/153000869/contoh-teks-editorial-tentang-
covid-19-beserta-fakta-dan-opininya?page=6
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Arum Sutrisni Putri

Kegiatan 1
Membedakan Fakta dan Opini dalam Teks Editorial

Bacalah kedua teks editorial berikut ini !

Teks Editorial di Koran


Berikut adalah editorial Koran Tempo pada edisi 27 Agustus 2020 mengenai rencana pembukaan
kembali bioskop di Jakarta di tengah kondisi pandemi yang belum mereda.

Teks 1
Bahaya Pembukaan Bioskop
Pemberian izin pembukaan bioskop oleh pemerintah DKI Jakarta sungguh di luar nalar. Tidak
ada urgensi memberikan kelonggaran semacam itu saat wabah Covid-19 belum terkendali.
Dalam dua pekan terakhir, jumlah rata-rata pasien baru Covid-19 di Ibu Kota hampir 600-an
orang setiap hari. Angka itu naik drastis dibanding data pada akhir Juli lalu ketika penambahan
jumlah pasien baru masih di kisaran 400-an. Rasio positif di Jakarta dalam dua pekan terakhir

BBM/Tugas PJJ Teks Editorial/SMAK 2021-2022


Lembar Tugas Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Katolik
Kurikulum 2013 Kelas XI IPA Tahun Pembelajaran 2021/2022 W.R. Soepratman
Semester Ganjil
020 SAMARINDA

juga lebih dari 10 persen. Artinya, terdapat sepuluh orang positif dari setiap seratus orang yang
diuji usap. Situasi ini lebih buruk ketimbang bulan lalu, ketika rasio positif di Jakarta sempat
berada di ambang batas aman versi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 5 persen.
Karena itu, sulit memahami alasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengizinkan
bioskop segera dibuka lagi. Memang, sejak ditutup pada Maret lalu, ribuan karyawan sinema
sudah dirumahkan. Terdapat 343 teater dengan 1.756 layar di Indonesia—lebih dari 50
persennya berada di Jakarta dan sekitarnya. Tutupnya bioskop-bioskop itu menyebabkan
industri perfilman ikut mati suri. Pusat belanja juga sepi pengunjung. Tapi, seyogianya, alasan
ekonomi tak dijadikan pembenar untuk mengabaikan pertimbangan kesehatan dan
keselamatan publik.
Gubernur Anies beralasan pembukaan bioskop dimungkinkan selama protokol kesehatan
dipatuhi. Selain jumlah penonton yang masuk ke sinema dibatasi, posisi duduk para penikmat
film bisa diatur, seperti layaknya penumpang pesawat terbang. Hal itu merupakan alasan yang
mudah dipatahkan karena membuka bioskop sama saja dengan mengundang pusat keramaian
baru. Risiko penularan virus corona bisa melonjak ketika titik-titik berkumpulnya warga
kembali dibuka.
Pernyataan Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito
untuk mendukung pembukaan bioskop bahkan lebih absurd. Menurut dia, membiarkan warga
beramai-ramai menonton sinema bisa meningkatkan imunitas. Penjelasan semacam ini lebih
terdengar seperti keputusasaan pemerintah dalam mengendalikan penularan Covid-19. Seolah-
olah Satgas sudah kehabisan akal untuk menekan laju pandemi ini di Indonesia.
Penegasan Ulang
Gubernur Anies dan jajarannya tidak boleh menyerah di hadapan serangan virus corona. Salah
satu kelemahan utama dalam program pengendalian penularan Covid-19 di Indonesia adalah
pelacakan kontak pasien positif. Saat ini kapasitas pemerintah dalam pelacakan jejaring kontak
pasien masih di bawah standar WHO. Protokol Kementerian Kesehatan mensyaratkan 80
persen dari semua kontak pasien harus sudah terlacak dan diisolasi dalam tiga hari selepas
konfirmasi status pasien. Jika hal itu tidak dilakukan, mustahil penyebaran virus ini bisa
ditekan sampai minimal.
Ketimbang sibuk membuka bioskop, pemerintah DKI Jakarta seharusnya menggelontorkan
anggaran untuk membantu Dinas Kesehatan dan Satgas guna meningkatkan kapasitas
pelacakan. Tanpa itu, pembatasan sosial seketat apa pun bakal percuma. Jika wabah sudah
terkendali, ekonomi pasti akan pulih kembali.

Teks Editorial tentang Kesehatan


Berikut adalah editorial Koran Tempo pada edisi 10 September 2020 dengan penyesuaian.

Teks 2
Jangan Hanya Bergantung pada Vaksin
Langkah pemerintah dalam membentuk Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin
Covid-19 pada pekan lalu memperlihatkan bahwa pemerintah mengandalkan ketersediaan
vaksin sebagai jalan keluar dari pandemi ini. Tim yang terdiri dari sederet menteri, lembaga
riset, perguruan tinggi, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan bertugas
hingga 31 Desember tahun depan.
Namun terdapat sejumlah masalah mendasar dari kebijakan pemerintah tersebut. Pertama,
tugas dan fungsinya dapat tumpang tindih dengan Komite Penanganan Covid-19 dan

BBM/Tugas PJJ Teks Editorial/SMAK 2021-2022


Lembar Tugas Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Katolik
Kurikulum 2013 Kelas XI IPA Tahun Pembelajaran 2021/2022 W.R. Soepratman
Semester Ganjil
020 SAMARINDA

Pemulihan Ekonomi Nasional yang sudah dibentuk oleh Presiden. Meskipun masih sama-sama
dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato, keberadaan tim ini
berpotensi menghambat birokrasi. Apalagi masyarakat juga belum melihat hasil kerja nyata
komite di lapangan.
Kedua, keberadaan tim tersebut juga berpotensi berbenturan dengan tugas Konsorsium Riset
dan Inovasi Covid-19 yang dipimpin oleh Kementrian Riset dan Teknologi atau Badan Riset
dan Inovasi Nasional. Selain menghasilkan rapid test (tes cepat covid) dan ventilator,
konsorsium ini juga sedang mengembangkan vaksin Merah Putih bersama Lembaga Biologi
Molekuler Eijkman Institue. Sebetulnya, pemerintah bisa saja cukup menugasi konsorsium ini
untuk melaksanakan instruksinya perihal percepatan pengembangan vaksin.
Selain itu, ruang lingkup tim ini tidak terlalu jelas. Pembuatan vaksin yang mumpuni pastinya
memerlukan waktu yang tidak sedikit dan tidak boleh terburu-buru. Misalnya, masyarakat
tentunya tidak mau percepatan pengembangan vaksin Merah Putih malah memicu pertanyaan
dunia riset global akan kredibilitasnya yang bahkan pemerintahnya saja terkesan tidak percaya
dan membentuk tim lain untuk melakukannya.
Kemudian, Pemerintah seharusnya sangat paham bahwa uji klinis tahap ketiga adalah tahap
paling penting dari perancangan vaksin atau obat. Uji klinis fase terakhir ini tidak dapat
dilakukan dengan tergesa-gesa. AstraZeneca dan Universitas Oxford bahkan terpaksa
menghentikan uji klinis buatan mereka ketika menemukan peserta uji klinis di Inggris
mengalami efek samping yang serius. Sehingga, rasanya tidak akan banyak yang bisa
dilakukan oleh tim nasional bentukan Presiden ini.
Daripada hanya mengandalkan vaksin saja, sebaiknya pemerintah bisa memperbaiki kapasitas
pengetesan dan pelacakan pasien suspect. Melalui berbagai pusat layanan kesehatan sebetulnya
pemerintah dapat memperbaiki kualitas pengobatan pasien dan kesiapan tenaga medis agar
angka kematian pasien COVID-19 tidak terus meningkat.
Tanpa upaya terpadu yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, tumpuan harapan pada
satu solusi saja bisa dapat berujung pada masalah baru. Terutama jika waktu pengembangan
vaksin jauh lebih lama dari apa yang dijanjikan oleh pemerintah. Pemerintah tidak boleh
menyimpan semua telur dalam satu keranjang, upaya pengendalian wabah secara holistik dan
ketat harus tetap dilakukan melalui berbagai sudut.

Tugas
Setelah membaca dua teks tersebut di atas, untuk melatih daya analisismu kerjakan tugas
berikut!
1. Datalah kalimat fakta dalam dua teks di atas dengan mengisi jawabanmu pada tabel berikut!
Kalimat Fakta
No.
Teks 1 Teks 2
Tim yang terdiri dari sederet menteri,
Terdapat 343 teater dengan 1.756 layar lembaga riset, perguruan tinggi, serta
1. di Indonesia—lebih dari 50 persennya Badan Pengawas Obat dan Makanan
berada di Jakarta dan sekitarnya (BPOM) akan bertugas hingga 31
Desember tahun depan.
2. Dalam dua pekan terakhir, jumlah rata- Langkah pemerintah dalam membentuk
rata pasien baru Covid-19 di Ibu Kota Tim Nasional Percepatan
hampir 600-an orang setiap hari. Pengembangan Vaksin Covid-19 pada
pekan lalu memperlihatkan bahwa
pemerintah mengandalkan ketersediaan

BBM/Tugas PJJ Teks Editorial/SMAK 2021-2022


Lembar Tugas Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Katolik
Kurikulum 2013 Kelas XI IPA Tahun Pembelajaran 2021/2022 W.R. Soepratman
Semester Ganjil
020 SAMARINDA

vaksin sebagai jalan keluar dari


pandemi ini.
AstraZeneca dan Universitas Oxford
Angka itu naik drastis dibanding data
bahkan terpaksa menghentikan uji klinis
pada akhir Juli lalu ketika penambahan
3. buatan mereka ketika menemukan
jumlah pasien baru masih di kisaran
peserta uji klinis di Inggris mengalami
400-an.
efek samping yang serius.
Tugas Konsorsium Riset dan Inovasi
Covid-19 yang dipimpin oleh
Kementrian Riset dan Teknologi atau
Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Rasio positif di Jakarta dalam dua pekan
4. Selain menghasilkan rapid test (tes cepat
terakhir juga lebih dari 10 persen.
covid) dan ventilator, konsorsium ini
juga sedang mengembangkan vaksin
Merah Putih bersama Lembaga Biologi
Molekuler Eijkman Institue.
Situasi ini lebih buruk ketimbang bulan
lalu, ketika rasio positif di Jakarta
5. sempat berada di ambang batas aman -
versi Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), yaitu 5 persen.
Protokol Kementerian Kesehatan
mensyaratkan 80 persen dari semua
6 kontak pasien harus sudah terlacak dan -
diisolasi dalam tiga hari selepas
konfirmasi status pasien.

2. Datalah kalimat opini yang terdapat dalam dua teks di atas dengan mengisi jawaban pada
tabel berikut!
Jenis Opini Teks 1 Teks 2

 Langkah pemerintah dalam


 Pemberian izin pembukaan
membentuk Tim Nasional
bioskop oleh pemerintah DKI
Percepatan Pengembangan
Jakarta sungguh di luar nalar.
Vaksin Covid-19 pada pekan
Tidak ada urgensi memberikan
lalu memperlihatkan bahwa
kelonggaran semacam itu saat
pemerintah mengandalkan
wabah Covid-19 belum
ketersediaan vaksin sebagai
terkendali.
Kritik jalan keluar dari pandemi ini.

 Pernyataan Ketua Tim Pakar


 Sebetulnya, pemerintah bisa
Satuan Tugas Percepatan
saja cukup menugasi
Penanganan Covid-19, Wiku
konsorsium ini untuk
Adisasmito untuk mendukung
melaksanakan instruksinya
pembukaan bioskop bahkan
perihal percepatan
lebih absurd.
pengembangan vaksin.

Penilaian
 Sulit memahami alasan  Namun terdapat sejumlah

BBM/Tugas PJJ Teks Editorial/SMAK 2021-2022


Lembar Tugas Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Katolik
Kurikulum 2013 Kelas XI IPA Tahun Pembelajaran 2021/2022 W.R. Soepratman
Semester Ganjil
020 SAMARINDA

Gubernur DKI Jakarta Anies


Baswedan mengizinkan bioskop
segera dibuka lagi. Memang,
sejak ditutup pada Maret lalu,
ribuan karyawan sinema sudah masalah mendasar dari
dirumahkan. Tutupnya kebijakan pemerintah tersebut.
bioskop-bioskop itu Pertama, tugas dan fungsinya
menyebabkan industri dapat tumpang tindih dengan
perfilman ikut mati suri. Pusat Komite Penanganan Covid-19
belanja juga sepi pengunjung. dan Pemulihan Ekonomi
Tapi, sebaiknya, alasan ekonomi Nasional yang sudah dibentuk
tak dijadikan pembenar untuk oleh Presiden. Apalagi
mengabaikan pertimbangan masyarakat juga belum melihat
kesehatan dan keselamatan hasil kerja nyata komite di
publik. lapangan.

 Penjelasan Ketua Tim Pakar  Kedua, keberadaan tim tersebut


Satuan Tugas Percepatan juga berpotensi berbenturan
penanganan Covid-19,Wiku dengan tugas Konsorsium Riset
Adisasmito ini lebih terdengar dan Inovasi Covid-19 yang
seperti keputusasaan dipimpin oleh Kementrian Riset
pemerintah dalam dan Teknologi atau Badan Riset
mengendalikan penularan dan Inovasi Nasional.
Covid-19. Seolah-olah Satgas
sudah kehabisan akal untuk
menekan laju pandemi ini di
Indonesia.

Pembuatan vaksin yang mumpuni


pastinya memerlukan waktu yang
tidak sedikit dan tidak boleh
Membuka bioskop sama saja terburu-buru. Misalnya,
dengan mengundang pusat masyarakat tentunya tidak mau
keramaian baru. Risiko penularan percepatan pengembangan vaksin
Prediksi
virus corona bisa melonjak ketika Merah Putih malah memicu
titik-titik berkumpulnya warga pertanyaan dunia riset global akan
kembali dibuka. kredibilitasnya yang bahkan
pemerintahnya saja terkesan tidak
percaya dan membentuk tim lain
untuk melakukannya.
Harapan
 Gubernur Anies dan jajarannya  Pemerintah seharusnya sangat
tidak boleh menyerah di paham bahwa uji klinis tahap
hadapan serangan virus corona. ketiga adalah tahap paling
Salah satu kelemahan utama penting dari perancangan
dalam program pengendalian vaksin atau obat. Uji klinis fase
penularan Covid-19 di terakhir ini tidak dapat
Indonesia adalah pelacakan dilakukan dengan tergesa-gesa.
kontak pasien positif. Saat ini AstraZeneca dan Universitas
kapasitas pemerintah dalam Oxford bahkan terpaksa
pelacakan jejaring kontak menghentikan uji klinis buatan

BBM/Tugas PJJ Teks Editorial/SMAK 2021-2022


Lembar Tugas Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Katolik
Kurikulum 2013 Kelas XI IPA Tahun Pembelajaran 2021/2022 W.R. Soepratman
Semester Ganjil
020 SAMARINDA

mereka ketika menemukan


pasien masih di bawah standar
peserta uji klinis di Inggris
WHO.
mengalami efek samping yang
serius. Sehingga, rasanya tidak
 Jika hal itu tidak dilakukan,
akan banyak yang bisa
mustahil penyebaran virus ini
dilakukan oleh tim nasional
bisa ditekan sampai minimal.
bentukan Presiden ini.

Daripada hanya mengandalkan


vaksin saja, sebaiknya pemerintah
bisa memperbaiki kapasitas
Ketimbang sibuk membuka pengetesan dan pelacakan pasien
bioskop, pemerintah DKI Jakarta suspect. Melalui berbagai pusat
seharusnya menggelontorkan layanan kesehatan sebetulnya
anggaran untuk membantu Dinas pemerintah dapat memperbaiki
Kesehatan dan Satgas guna kualitas pengobatan pasien dan
Saran
meningkatkan kapasitas pelacakan. kesiapan tenaga medis agar angka
Tanpa itu, pembatasan sosial kematian pasien COVID-19 tidak
seketat apa pun bakal percuma. Jika terus meningkat.
wabah sudah terkendali, ekonomi Serta melibatkan seluruh elemen
pasti akan pulih kembali. masyarakat secara terpadu.
Agar upaya pengendalian wabah
ini secara holistik dan ketat dapat
teratasi.
*) Kalimat opini setiap jenis bisa lebih dari satu!

Untuk diperhatikan!
1. Naskah tugas dikerjakan dengan rapi dan mandiri.
2. Khusus yang mengalami kendala jaringan untuk pjj schoology, tugas bisa
dibuat dalam bentuk word atau Pdf kirim di email barnabasbetaeng@gmail.com.
3. Bagi yang bisa masuk di jaringan Schoology Bahasa Indonesia Anda bisa lansung
submission (uplod) tugas di laman schoology yang Anda akses.
4. Tugas dikumpul paling lambat 3 hari sejak materi Anda akses
5. Konsultasi tugas bisa melalui WA No. 081350173739
6. Menunda pekerjaan hanya akan membuat kita semakin terbebani
7. SELAMAT MENGERJAKAN !

BBM/Tugas PJJ Teks Editorial/SMAK 2021-2022

Anda mungkin juga menyukai