Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS NOVEL SEJARAH

“RUMAH KACA”

NAMA : IKBAL RAMADAN


KELAS : XII TKJ 1
“RUMAH KACA”
Karya : Pramoedya Ananta Toer

A. Ringkasan Novel
Pangemanann yang nama aslinya adalah Jacques Pangemanann adalah seorang
pribumi berdarah Manado. Pangemanann diadopsi oleh seorang apoteker dari prancis dan
bersekolah disana sampai akhirnya bertemu dengan istrinya Paullete dan menikah
dikarunia 4 anak. Pangemanann adalah seorang inspektur polisi yang bekerja dibawah
pemerintahan gubermen saat itu Idenburg , Pangemanann telah memecahkan berbagai
macam kasus dan sudah diakui oleh banyak orang karna profesionalitasnya. Pada suatu
hari ia ditugaskan oleh komisaris untuk memata-matai dan sekaligus menyingkirkan
seseorang yang bukan lain adalah Raden Mas Minke seorang pribumi berjiwa eropa
yang menjadikannya seseorang yang ia kagumi. Pada tugasnya Pangemanann mengalami
bermacam kesusahan, Dan pada akhirnya dia berhasil menyingkirkan Raden Mas Minke
dengan pembuanganya ke Ambon selama 5 tahun, Raden Mas Minke adalah seseorang
pemimpin koran Medan. Dengan koran dan serikatnya Minke menularkan rasa
Nasionalisme kepada seluruh rakyat Hindia. Atas keberhasilan Pangemanann dalam
menyingkirkan Minke pangemanann mendapat hadiah dari gubermen dengan
diangkatnya menjadi Komisaris.
Pada suatu hari tiba tiba dia mendapatkan surat dari gubermen bahwa dia dipindah
ke kantor Algemene Secterie untuk menggantikan komisaris sebelumnya yaitu Simon De
Lange meninggal karna bunuh diri. Dalam pekerjaannya yang baru pangemanann tidak
merasa ada kesulitan apapun tapi dia mulai bosan dan malu karna jabatan yang ia terima
adalah dengan menyingkirkan orang lain, Dia malu karena sudah berperilaku tidak benar
dan adil kepada orang orang yang pada dasarnya tidak mempunyai kesalahan apapun.
Begitu pun dengan keadaan keluarganya yang dari waktu ke waktu makin memburuk
karna kebiasaan Pangemanann yang mengkhawatirkan, Istri nya merasa bahwa Jacques
sudah tidak mencintainya karna Pangemanann terlalu banyak minum dan tidak ada
waktu untuk keluarganya dan pada akhirnya Paulette dan kedua anaknya pulang kembali
ke Prancis karna sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan suami kepadanya.
Dengan kepergian anak dan istrinya dia semakin merasa kehilangan setelah berbuat
tidak adil karna melakukan tugasnya dia merasa bersalah kepada orang orang yang telah
dibuatnya salah terutama kepada Raden Mas Minke yang ia sangat kagumi. Sejak saat itu
dia mulai kehilangan jati dirinya sebagai orang berpendidikan eropa yang seharusnya
berperilaku adil sejak dalam pikiran.
Ketika Gubermen Idenburg yang sudah membuat Minke terbuang ke ambon di
gantikan oleh Jendral Van Limburg Stirum yang lebih ramah dan lembut, Akhirnya
Minke bebas dari pengasingannya di Ambon dijemput oleh Pangemanann. Sebelum pergi
ke Batavia , Minke menyempatkan untuk berkunjung ke Surabaya untuk mengenang
masa lalu nya dengan mengunjungi HBS, Wonokromo yang mengingatkannya pada
Annelies Mellema sepanjang jalan ia menemui mantan pembantunya saat dahulu di
buitenzorg yaitu piah. Setelah lama pengasingannya dia dilupakan oleh para anggota
syarikat dan lain lain , Tidak mempunyai tempat untuk tinggal . Secara tidak sengaja dia
bertemu dengan Goenawan teman lamanya. Dia tinggal dirumah Goenawan dan tiba tiba
sakit. Setelah semakin parah di bawa ke dokter. Dokter menyatakan bahwa minke terkena
penyakit Disentri. Dan tak lama ia meninggal.
Pangemanann pergi ke makam Minke, Seorang guru dan pemimpin peradaban
dalam hindia yang semasa hidupnya digunakan untuk mengeluarkan hindia dari campur
tangan kolonial. Menghormati gurunya untuk yang terakhir kali di atas kuburnya .Dan
Sanikem Le Bouq atau Nyai Ontosoroh yang mendengar kabar bahwa pengasingan
Minke telah usai dan dibebaskan datang jauh jauh dari prancis pergi ke Hindia untuk
menemui Minke mencarinya di Batavia,Buitenzorg dan pada akhirnya dia diberitahu
bahwa Minke telah meninggal membuatnya terpukul. Karena tekanan batin,
Pangemanann merasa gundah ,menyesal. Dan pada akhirnya ia memberikan seluruh
catatan tentang Minke kepada Sanikem Le Bouq , Mengakui segala kesalahanya yang
sudah dilakukanya dan dia bertolak ke Belanda.
I. ANALISIS UNSUR INTRINSIK
1. Tema Cerita : Perjuangan seorang bernama Pangemanann dalam pemerintahan
kolonial Belanda menghadapi munculnya organisasi dan orang orang yang dapat
mengancam kepemerintahan gubermen
2. Alur Cerita : Maju
3. Penokohan :
 Pangemanann : Egois, melakukan segala cara agar mencapai tujuannya,
sayang pada keluarga, baik, bijaksana.
Demi karierku, Minke, pimpinan Redaksi Medan harus disingkirkan . Dan
demi nama baikku pula suurhof juga harus dipunahkan. (Hal. 37)

 Paulette Pangemanann : Penuh kasih sayang , Keibuan , Setia pada suami.


“Hentikan minum Jacques, kembalilah sebagai Jacques yang kukenal dan
selalu kukenal dan kurindukan dulu. Aku pilih kau, aku cinta kau,
Jacques, karena kau punya kelebihan dari orang Prancis pada umumnya.”
( Hal. 229)

 Prinses Kasiruta : Cinta suami, protektif


Dan Prinses van Kasiruta, perempuan garang itu , melengking-lengking
kehilangan suami yang dipujanya selama ini. Yang terkapar tinggallah
seperti yang lain-lain yang terkapar. Wanita itu sangat mengagungkan
suaminya, mendorong-dorongnya untuk selalu bertindak tegas. (Hal.47)

 Sarimin : licik, manipulatif, egois


“Kalau aku tikam Tuan sekarang juga, baru Tuan tahu siapa Sarimin. Kita
sedang menyelesaikan perkara secara jujur. Aku perlu uang. Tuan perlu
nama, Tuan perlu pangkat, jabatan. Kurang baik apa aku? Aku bisa
serahkan buku itu pada yang berwajib, Tuan akan celaka- anak-anakmu
akan malu punya orangtua seperti Tuan.” (Hal.363-364)

 Goenawan : setia kawan, peduli


Dalam keadaan sakit parah itu Raden Mas Minke dibawa kembali oleh
Goenawan pulang kerumahnya dan meninggal dunia dalam perawatannya
(Hal.442)

 Tuminah : Setia kepada Tuan , peduli, memetingkan orang lain


Dan ia papah aku. Ia tetap memegangi aku waktu aku menelpon dokter,
orang yang sama sekali tidak tahu menahu tentang diriku ini.
(Hal. 372)
 Rientje de Roo : pandai bicara
Umurnya sekarang barangkali belum lagi delapan belas. Kalau aku salah
taksir, mungkin terlalu muda, tentunya ia mempunyai bakat muda, atau
pandai memelihara tubuhnya Ia seorang pelacur yang sopan, pandai
memelihara tubuhnya. (Hal. 355)

 Sanikem Le boucq / Nyai Ontosoroh : Mandiri , Pintar , Ke ibuan


Tulisan itu juga mengingatkan aku pada naskah Minke tentang Nyai
Ontosoroh , seorang gadis Jawa totok, buta huruf, Beberapa belas tahun
jadi nyai telah sanggup mengendalikan perusahaan besar secara eropa.
(Hal.253)

 Raden Mas Minke : Baik , Pintar , berjiwa nasionalisme


Permunculannya mengesankan seorang yang punya pendirian. Tetapi
tulisan-tulisannya gelisah, tidak pasti, meraba-meraba, dan agak kacau ,
tenggelam dalam arus berbagai macam pikiran Eropa yang diterimanya
dan sepotong-potong pula. (Hal.9)

 Soendari : Wanita mandiri, berpendirian kuat, anti colonial


Dan Siti Soendari? Dengan kehalusan dan kelincahannya, dengan
kehangatan semangat dari Marco, ia timbul jadi orang yang sangat tidak
disukai oleh para pembesar kolonial. ( Hal.313)

4. Latar :
 Latar tempat : Stasiun Buitenzorg, buitenzorg, betawi, kantor algemene
secteraie
 Latar waktu : Pagi,siang sore,malam
 Latar suasana: Menegangkan, Mengharukan , Menyenangkan
“Jacques!” Pekiknya girang. “Mengapa kau diam saja? Promosi, Jacques!
Kau dapat promosi!” Ia peluk dan cium aku. “Ah, Jacques, tak percuma
kau berlelah-lelah seperti ini. Jacques ! Jacques!” ia menangis tersedu
sedu dalam kegembiraanya.(Hal.100)

5. Amanat :
 Jikalau ingin mencapai atau menginginkan sesuatu hendaknya dengan cara
yang baik.
 Hidup itu sebenarnya mudah yang membuat susah adalah tafsirannya.
 Menulislah agar dapat diingat sepanjang masa.
II. Analisis Unsur Ekstrinsik
1. Agama
Cepat-cepat aku berdoa memohon perlindungan Ibunda Maria, untuk mendapatkan
kekuatan secukupnya. (Hal.473)

Anda mungkin juga menyukai