Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 6

“Bumi Manusia”
• M. Rafly Zidane Syach
• Margareta Silviana Luaq
• Millatus Salamah
• Muhammad Rasyid Ridho
• Rofif Zuhdi Al Ghifari
• Syifa Khairunnisa
Analisis Teks Cerita
(novel) Sejarah dari
Film “Bumi Manusia”
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Film “Bumi Manusia” merupakan film yang diangkat dari novel karya Pramudya Ananta Toer, novel ini
bercerita tentang zaman Hindia-Belanda dimana para pribumi diperlakukan lebih rendah oleh para penjajah
Belanda. Terdapat tiga tokoh sentral dalam novel ini yaitu Minke, Nyai Ontosoroh, dan Annelies. Banyak
kejadian-kejadian di dalam cerita ini yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan karena ketidakadilan yang
dialami oleh tokoh utama sebagai pribumi. Selain itu terdapat kisah cinta antara Minke dan Annelies yang
berakhir menyedihkan karena ketidakadilan juga.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang kami angkat :
a. Bagaimanakah struktur pada film Bumi Manusia?
b. Apa saja unsur pembangun pada film Bumi Manusia?
c. Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam film Bumi Manusia?
d. Bagaimanakah kaidah kebahasaan pada film Bumi Manusia?
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang kami angkat :
a. Untuk mengetahui struktur film Bumi Manusia.
b. Untuk mengetahui unsur pembangun dalam film Bumi Manusia.
c. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam film Bumi Manusia.
d. Untuk mengetahui kaidah kebahasaan film Bumi Manusia.
B. Pembahasan
1. Struktur film Bumi Manusia meliputi :
1). Abstrak, bagian ringkasan isi cerita yang biasanya dapat ditemukan pada bagian awal atau pertama cerita
dalam novel/film.
“secara keseluruhan film Bumi Manusia bercerita tentang perjuangan tokoh Minke memperjuangkan
kedudukan pribumi melawan diskriminasi Belanda pada masa colonial Belanda di awal abad ke- 20. Sebagai
anak bupati, Minke bisa bersekolah, dan ia menggunakan pengetahuannya untuk melawan kolonialisme
Belanda”.
https://youtu.be/2BYJaVz_wpM

2). Orientasi, bagian paling awal dalam novel/film sejarah. Orientasi menceritakan pengenalan awal suatu cerita
baik latar tempat, waktu, sudut pandang, pengenalan para tokoh, hubungan para tokoh, juga awal kejadian yang
akan diceritakan dalam novel/film.
“Keesokan harinya mereka berdua (suurhof&minke) pergi ke tempat gadis tersebut (annelies) di Wonokromo
menggunakan dokar mewah yang sengaja Suurhof sewa”. (09:56)
Sesampainya disana, Minke disambut dengan tidak hangat oleh Robert Mellema yang merupakan kakak dari Annelies.
(13:30 - 13:34)

Tidak lama kemudian Annelies datang dan berkenalan dengan keduanya, tetapi Annelies terlihat lebih tertarik pada
Minke dan mengajaknya berkeliling rumah. Minke mencoba menarik perhatian Annelies dengan pengetahuannya dan
membuat Annelies terpukau. (14:41 - 16:18)
Pada saat di taman, Minke dengan berani mencium pipi Annelies yang membuat gadis itu terkejut dan berlari
meninggalkan Minke. Pada saat Minke sedang mengejar Annelies ia melihat Nyai Ontosoroh yaitu ibu Annelies.
(26:19 & 26:51)

3). Komplikasi, merupakan suatu urutan kejadian yang dihubungkan dengan adanya sebab akibat, yang mana tiap-tiap
peristiwa atau kejadian itu terjadi karena adanya sebab serta mengakibatkan munculnya kejadian atau peristiwa yang
lainnya
“Pada saat berkeliling bersama Annelies, Minke bertanya tentang sejarah Keluarga Mellema, dan Annelies
pun menceritakannya kepada Minke. Dulu ibunya atau Nyai Ontosoroh yang bernama asli Sanikem di jual
oleh ayahnya yang bernama Sastrotomo kepada seorang Belanda asli yaitu Herman Mellema, dan dari
situlah Sanikem menjadi istri simpanan Herman”. (45:08)
4). Klimaks, merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Tahapan ini adalah tahap puncak dari
ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita.
“Pada saat berjalan jalan Minke tidak sengaja melihat seseorang yang mengikutinya ada di depan pagar
rumah. Minke memanggil Darsam dan mengejar si penguntit tersebut. Penguntit yang panik pun langsung
melarikan diri ke dalam rumah bordil Baba Ah Tjong”. (1:33:32)

Tetapi sesampainya disana mereka tidak menemukan si penguntit tersebut. (1:34:55)


Melainkan Herman yang telah mati terbunuh, Annelies dan Nyai yang menyusul mereka pun terkejut mengetahui bahwa
Herman telah mati. (1:36:14 - 1:36:16)

Akibat dari kekacauan tersebut polisi Belanda pun datang dan membuat Nyai harus melakukan persidangan atas kematian
suaminya. (1:38:25)
Saksi-saksi telah dihadirkan, termasuk Baba Ah Tjong selaku pemilik rumah bordil dan juga Minke. (1:44:04)

Di persidangan yang ke dua, Minke menghadirkan saksi kunci yaitu Maiko. (1:51:14)
Maiko mengakui bahwa ia telah membunuh Herman atas perintah dari Baba Ah Tjong. (1:52:08 -
1:52:10)

5). Resolusi, berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi dan timbulnya kesadaran tokoh.
“Hari eksekusi pun tiba, hari dimana Annelies harus pergi meninggalkan ibunya Nyai Ontosoroh dan juga
suaminya Minke ke Belanda”. (2:48:51 - 2:53:47)
6). Koda, bagian dari akhir cerita. dan sifatnya pun opsional.
(2:53:50-2:54:01)
2.Unsur Pembangun Film Bumi Manusia meliputi:
a. Unsur intrinsik: adalah yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra,
unsur unsur yang faktual akan dijumpai jika pengarang membaca karya sastra (Nurgiantoro,2012:23)".
1) TEMA, merupakan inti atau ide dasar sebuah cerita.
tema bumi manusia tentang kisah percintaan seorang pemuda keturunan Jawa dengan seorang gadis keturunan Belanda dan perjuangannya di tengah pergerakan
Indonesia.
2) AMANAT, adalah gagasan yang mendasari cerita atau pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca". (Nurgiyantoro, 2007:161)18
amanat film yang dilatarbelakangi pergerakan Indonesia di awal abad 20 ini, menceritakan pergerakan, perjuangan, dan semangat pemuda Indonesia di masa itu.
Seorang terpelajar harus sudah berlaku adil, sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan. Maka fungsi dari pikiran serta hati kita bukan untuk menghakimi orang
lain, melainkan untuk menghargai mereka.
3) TOKOH/PENOKOHAN, adalah lukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan ahirnya maupun batinnya, sikapnya, keyakinannya atau adat-istiadatnya
(Suhariyanto, 2010:31)".
Minke: merupakan tokoh utama, cerdas, berjiwa pribumi, keturunan priyayi, siswa HBS, baik, penyayang.
Annelies: seorang putri Indo-Eropa pendiam, manja, labil.
Nyai Ontosoroh : mandiri, tegas, bijaksana, pandai, dan tegar.
Herman Mellema: kaku dan kasar.
Robert Mellema: antagonis, sombong, maniak dengan Eropa.
Ibu Minke: bijaksana, penyayang.
Ayah Minke: masih berpatokan dengan adat istiadat Jawa, pemarah, keras dalam mendidik Minke.
Ah Tjong: licik.
Darsam: sangar.
Suurhof: dengki.
4) SUDUT PANDANG, merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan
dan ceritanya. (Nurgiyantoro, 2007:248).

Pada film ini menggunakan sudut pandang orang pertama.

5) LATAR
- Latar Waktu, menurut Nurgiyantoro (2007:230), latar waktu berhubungan dengan masalah "kapan" terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
Pada film ini latar waktunya pada akhir abad 19 menuju abad 20.

-Latar Tempat, menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. (Nurgiyantoro, 2007:227).
Pada film ini latar tempatnya adalah:Wonokromo dan Surabaya.
-Latar Suasana, merupakan lingkungan tempat tinggal tokoh ataupun kondisi batin tokoh. Umumnya, latar suasana dalam teks cerita
pendek digambarkan secara deskriptif.
Pada film ini latar suasananya Tegang, genting, dan romantis.

6) ALUR, jalannya peristiwa yang membentuk sebuah cerita yang terjadi dalam sebuah struktur atau urutan waktu.
secara keseluruhan film ini menggunakan alur maju, tetapi ditengah cerita terdapat kilas balik.
Yaitu pada saat Annelies menceritakan masa lalu mamanya yaitu Nyai Ontosoroh dan pada saat ia di setubuhi oleh kakaknya, Robert
Mellema.
b) unsur ekstrinsik, adalah unsur yang berada di luar karya sastra atau cerita, namun turut menentukan bentuk dan isi suatu karya atau
cerita". Unsur ekstrinsik meliputi agama, politik, sejarah, budaya". (Aminuddin, 2004:85)

1) KEBESARAN PEMERINTAH, berisi rekaman kebesaran, ketinggian, dan kegemilangan pemerintah.


Tetralogi yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer ini mengambil latar kebangunan dan cikal bakal sebuah negeri bernama Indonesia di awal abad
ke 20. Maka dari itu Bumi Manusia tidak hanya berkisah soal melodrama kisah cinta antara tokoh Minke dan Annelies, tetapi menyangkut pula
soal politik, konfrontasi dua bangsa, perebutan harta warisan, pembunuhan hingga diskriminasi terhadap kawula jajahan.

2) CORAK PENCERITAAN, adalah penjelasan mengenai suatu cerita apakah cerita tersebut berupa fakta/mitos.
Pada film bumi manusia merupakan peristiwa yang berupa fakta.

3) UNSUR KEAGAMAAN, ialah suatu paham yang mengandung aliran/kepercayaan pada suatu cerita.
Pada film ini unsur keagamaannya terdapat pada:
- Perbedaan keyakinan antara Minke dan Annelies. Minke beragama Islam sedangkan Annelies beragama Kristen Protestan.
- Saling bertoleransi kepada sesama manusia dan menghormati kepercayaan yang dianutnya.

4) UNSUR POLITIK, ialah latar dalam cerita sejarah yang terdapat konflik perebutan kekuasaan atau daerah kekuasaan.
Pada film ini, Hegemoni kekuasaan pada penjajah Belanda begitu tinggi, sehingga bangsa pribumi tidak berdaya dan tidak dapat berbuat apa-apa
karena hukum tentu saja berpihak kepada bangsa penjajah sebagai bangsa yang berkuasa di tanah Hindia. Kedudukan hukum tidak sama antara
bangsa Belanda dan pribumi. Pribumi hanya boleh mengikuti aturan hukum yang berlaku saat itu, meskipun sangat tidak adil dan berat sebelah.

5) UNSUR EKONOMI, ialah keinginan manusia, sumber-sumber daya dan cara-cara berproduksi.
Pada film ini, Permasalahan ekonomi dihadapi oleh tokoh Nyai Ontosoroh, yang mengakibatkan dia harus menjadi istri simpanan dari Tuan
Mellema. Hal ini dilakukan oleh nyai, karena ia ingin memperbaiki perekonomian keluarganya.

6) UNSUR SOSIAL, merupakan suatu konsep perumusan asas hubungan antar individu dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan pedoman
bagi tingkah laku individu.
Pada film ini, Kedudukan kaum laki-laki lebih tinggi daripada wanita pada masa itu.
3. Nilai-nilai yang terkandung dalam Film Bumi Manusia
a). Nilai religius, adalah nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan aturan atau ajaran yang bersumber dari agama tertentu.
Pada film bumi manusia, Manusia dalam menjalani hidup selalu menemui cobaan dari Tuhan. Hal tersebut merupakan cara Tuhan
untuk menguji keimanan seseorang. Keberhasilan ujian tersebut tergantung bagaimana menyikapinya. Mereka yang sedang
mendapatkan cobaan itu bisa sabar atau bahkan sebaliknya. Ada kutipan sebagai berikut.
“Mama, dengan koper ini dulu Mama pergi dan bertekad takkan kembali lagi. Koper ini terlalu memberati kenangan Mama. Biar
aku bawa, Mama, beserta kenangan berat di dalamnya. Aku takkan bawa apa-apa kecuali kain batikan Bunda. Hanya koper ini
kenangan Mama, dan batikan Bunda, pakaian pengantinku, Ma. Masukkan sini, jangan kenangkan yang dulu-dulu. Yang sudah
lewat biarlah berlalu, Mamaku, sayang.”

b). Nilai moral, adalah nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan akhlak atau etika.
Pada film bumi manusia, nilai moralnya adalah sangat menghormati orang tua maupun orang yang lebih tua. Bagian ini terdapat
pada saat Minke menghadap Ayahanda dan Ibundanya.
c). Nilai sosial, adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan tata pergaulan atau antara individu dalam masyarakat.
Nilai sosial pada film bumi manusia terdapat ketika Darsam yang tidak bisa baca tulis mengetahui perkara yang sedang terjadi oleh tuan dan
nyai.
Ia lantas mengumpulkan banyak orang Madura untuk melawan Belanda. Selain itu, pada bagian Miriam De La Croix yang menyampaikan
suratnya kepada Minke. Ia menyatakan keprihatinannya terhadap bangsa pribumi/orang Jawa ia juga menyemangati Minke agar menjadi orang
pertama yang bisa mengangkat derajat bangsanya.

d). Nilai kepahlawanan, adalah sikap dan perilaku yang dilandasi dengan sifat-sifat berani, jujur, pantang menyerah, dan tanpa pamrih dalam
melaksanakan perjuangan membela tanah air baik untuk memperjuangkan maupun menegakkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia

contohnya pada Kiprah Tirto Adhi Soerjo (Minke) yang dirintis sejak awal abad ke-20 mencakup berbagai lini kehidupan. Ia membuka jalan
perjuangan lewat jalur jurnalistik, organisasi pergerakan, serta ragam pemikiran dalam upaya menyadarkan rakyat Hindia (Indonesia) untuk
berpikiran lebih maju.

e). Nilai budaya, adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan atau tradisiadat-istiadat yang berlaku pada suatu daerah.
terdapat Budaya Jawa dan Eropa pada film ini. Pada budaya Jawa, mengandung nilai tentang keikhlasan, kesederhanaan, saling menghormati,
keselarasan dengan alam semesta, dan kesabaran. Dalam adat Jawa, sikap sopan santun sangat penting. Anak-anak mulai dini diajari tentang
bagaimana berlaku dan bersikap kepada yang lebih tua. Hal ini dimaksudkan agar kelak mereka mempunyai rasa hormat yang tinggi kepada yang
lebih tua, apalagi kepada orang tua sendiri. Sedangkan pada budaya kehidupan etnis Belanda dominan mewah dan glamor dalam sehari-hari.
4. Kaidah Kebahasaan Film Bumi Manusia

Keterangan:
1. Menggunakan kalimat bermakna lampau, adalah penggunaan kalimat yang menyatakan peristiwa pada masa lampau, sebab dalam kalimat, waktu
yang dinyatakan adalah yang sudah berlalu atau terjadi pada masa yang lampau.
contoh:
a) pekan lalu lawannya lemah. (minggu lalu)
b) umur mama saat itu masih 14 tahun. (saat itu)
c) dia bisa datang ke pengadilan kalau ingin cerai (dulu)
memang terdapat perbedaan penerjemahan bahasa pada novel asli bumi manusia dan yang sudah di filmkan, pada novel disebutkan “dari dulu
dia bisa datang ke pengadilan kalau membutuhkan cerai.”
2. Menggunakan Kata Kerja Material, adalah kata kerja yang memiliki imbuhan bertujuan untuk menunjukkan aktivitas fisik yang dilakukan
seseorang.
contoh:
a) dari mana mamamu mempelajari semua ini? Dia lulusan mana?
b) mama juga membuat seolah-olah ladang ini milik mereka.
c) mama meminta Robert untuk mencari tahu tentang kamu di kepolisian Surabaya.
3. Menggunakan Dialog, adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
contoh:
“Mas, kita pernah bahagia. Kenang yang itu saja, jangan yang lain.”
4. Menggunakan Kata Sifat, adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan karakter atau sikap seseorang.
contoh:
“Di depan kami berdiri seorang gadis berkulit putih, halus, berwajah eropa, berambut dan bermata pribumi”.
Penjelasan: berkulit putih, halus, berwajah eropa, berambut dan bermata pribumi merupakan kata sifat yang
menggambarkan tokoh Annelies.
“Seperti ratu, Minke. Begitu lembut wajahnya”.
Penjelasan: lembut wajahnya merupakan kata sifat yang menggambarkan tokoh Annelies juga.

5. Menggunakan Bahasa Kias, adalah sebuah kata yang biasanya dipakai untuk menekankan satu makna pesan
dengan menggunakan perumpamaan baik benda hidup ataupun benda mati.
contoh:
“eropa gila sama saja dengan pribumi gila”.
Penjelasan: Kata ini mengisyaratkan bahwa baik Eropa maupun pribumi memiliki strata yang sama. Dan kembali
lagi, cara bersikap manusia yang membedakannya, bukan dari ras mana ia berasal.
6. Menggunakan Majas, adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat agar semakin
hidup.
Contoh: “setangkai tulip lebih mahal dari serumpun mawar”. (simile)
majas simile adalah ungkapan menggunakan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan atau penghubung.

“tak sangka, bisa berhadapan dengan Dewi secantik ini”. (hiperbola)


Majas hiperbola adalah majas yang menggunakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.
C. Penutup
Kesimpulan:
Hasil dari analisis kami pada film Bumi Manusia bahwa terdapat struktur teks sejarah yang
meliputi abstrak,orientasi,komplikasi,klimaks,resolusi,dan koda.
Film ini pun memiliki unsur pembangun, nilai-nilai, dan kaidah kebahasaan.

Anda mungkin juga menyukai