Anda di halaman 1dari 2

Sinopsis Novel Gadis Kretek

berkisah tentang keluarga Soeraja yang memiliki bisnis kretek bernama Kretek Djagat Raja yang
sangat terkenal dari Kudus. Kisah novel ini bergulir saat Pak Radja sekarat dan meminta anaknya
untuk mencari di mana kekasihnya dulu, bernama Jeng Yah. Tegar sebagai anak pertama yang
mengurus bisnis kretek ini pun turun tangan.

Saat lulus SMA, Tegar diberi tahu sebuah rahasia besar keluarganya. Ini tentang saus yang bisa
membuat kretek buatan keluarganya menjadi nomor satu di Indonesia. Kretek tanpa saus tidak
akan menghasilkan cita rasa yang istimewa. Itu sebabnya, saus yang dibuat pun harus khas.
Tegar telah disumpah untuk tidak memberitahukan rahasia itu kepada kedua adiknya, Karim dan
Lebas.

 “Saus alias resep rahasia terpenting pada rokok kretek selain tembakau dan cengkih. Saus
adalah kunci yang membedakan rasa rokok kretek yang satu dengan yang lain. Saus itu
ibarat nyawa sebuah pabrik rokok.”

Rasa ‘gurih’ yang dihasilkan dari kretek yang dibuat keluarga Tegar, membuat cita rasa kretek
itu istimewa. Itulah yang disebut Romonya sebagai rasa yang otentik. Rasa yang akan membuat
orang ingin kembali lagi menikmati kretek buatannya. 

“Gurih itu rasa puas yang membuat orang lain merasa cukup dengan yang itu saja, tak perlu
mencoba yang lain, sehingga nantinya akan kembali lagi untuk mencicip rasa gurih itu.”

Sejak masih sekolah, Tegar sudah diajari bagaimana cara membedakan kretek yang bagus dan
tidak. Bahkan ia tahu seluk beluk pabrik kretek lengkap dengan orang-orang yang ada di
dalamnya. Romo memberinya amanah agar ia kelak bisa meneruskan bisnis keluarganya. Tegar
pun disuruh magang menjadi buruh giling di pabrik saat liburan tiba, agar ia tahu bagaimana
rasanya bekerja di pabrik kretek.

Tegar juga diajari cara mencari bahan kretek yang bagus. Romo pernah mengajaknya untuk
belanja tembakau dan cengkih di desa Legoksari, Temanggung. Ia heran kenapa Romo
membeli mbako di gudang yang lebih ramai, padahal ada gudang yang lebih sepi. Saat itu Romo
mengatakan hal ini :

“Romo belum mampu beli mbako di gudang yang itu. Karena kalau kita beli di gudang itu,
berarti kita harus menaikkan harga kretek. Kalau kita menaikkan harga kretek, Romo berani
bertaruh, kemungkinan pelanggan kita akan pindah ke kretek lain, sebab kretek kita jadi
terlalu mahal. Itu berarti, kretek kita ndak laku. Kalau ndak laku, berarti Romo ndak bisa
membayar pegawai. Kamu mengerti?”

Kretek Djagad Raja lebih dikenal luas karena gethok tular. Berbeda dengan kretek lain yang
promosi lewat iklan di Koran maupun televisi. Kretek Djagat Raja telah melewati lintas zaman.
Sejak zaman penjajahan Belanda hingga kemerdekaan, dan kini zaman modern di mana orang
dengan mudah menemukan kretek jenis apapun di toko maupun warung pinggir jalan.

Lebas tak habis pikir kenapa Romo menyuruhnya dan kedua kakaknya untuk mencari Jeng Yah,
perempuan yang katanya menjadi cinta pertama Romonya.

“Kamu tahu bekas luka di jidat Romo itu?”

“Nah, itu luka bukan sembarang luka. Orang yang mukul pake semprong
petromaks ke jidat Romo itu, ya Jeng Yah”

“Hah?”

“Iya, dan… Jeng Yah mukul semprong itu sewaktu hari pernikahan Romo dan
Ibu.”(hlm. 47)

Dalam perjalanan mencari Jeng Yah, Lebas sempat merasakan kretek jenis lain yang ditawarkan
oleh temannya di Cirebon, namun rasanya mirip dengan Kretek Djagad Raja. Kretek ini sangat
mirip hingga Lebas mengira itu kretek kw kesekian dari kretek buatan pabrik keluarganya.

Dalam pencarian sosok Jeng Yah, Lebas, dan Tegar menemukan kisah tentang asal usul kretek
keluarganya. Di antara keresahan karena mencari Jeng Yah, ternyata tersimpan kisah cinta yang
rumit yang membawa mereka pada kisah bisnis kretek tiga generasi. Mulai dari kisah cinta
Idroes Muria-Roemaisa-Soedjagat, kisah hidup Dasiyah-Soeraja, dan kisah keluarga Tegar-
Karim-Lebas.

Jeng Yah dulunya seorang pemilik Kretek Gadis, kretek lokal kota M yang terkenal di
zamannya. Jeng Yah dan Pak Raja, memiliki hubungan cinta sebelum Pak Raja menikah dengan
istrinya. 

Namun, ada sisi lain yang tak terlihat dari kisah romantika pemilik kretek Gadis dengan Raja.
Sebuah ambisi untuk memiliki bisnis yang sama dengan Jeng Yah. 

novel ini makin rumit karena mengisahkan persaingan kretek tiga generasi antara keluarga
Idroes Moeria dan Soedjagat.

Anda mungkin juga menyukai