Anda di halaman 1dari 3

2 CARA PENDESKRIPSIAN WATAK TOKOH

Kunci Jawaban: D
Pembahasaan
Pengarang dapat menyampaikan watak tokoh melalui cara langsung dan tidak langsung.
Penyampaian watak secara langsung (analitik) adalah melalui pengarang itu sendiri.
Pengarang akan mendeskripsikan seorang tokoh melalui penjelasan berupa kalimat-kalimat.
Cara ini mempermudah pembaca memahami karakter tokoh karena penyampaian watak-
wataknya dilakukan secara tersurat. 
Penyampaian watak secara tidak langsung adalah melalui percakapan antartokoh, pikiran
tokoh, tindakan tokoh, serta pendapat tokoh lain. Dengan cara ini, pembaca mau tidak mau
harus berpikir sedikit lebih keras untuk memahami karakter tokoh, karena watak-wataknya
disampaikan secara tersirat. 
Pendeskripsian watak tokoh nenek yang keras kepala dalam kutipan novel tersebut
diungkapkan melalui tanggapan tokoh lain. Tokoh lain (cucu) menyebut tokoh cerita dengan
sebutan nenek dan menyampaikan sifat dan perilaku (watak) tokoh nenek. Dengan demikian
pilihan jawaban yang benar yaitu opsi D.

CARA PENDESKRIPSIAN WATAK TOKOH


Cara pengarang menggambarkan watak tokoh melalui:
a. Penjelasan langsung dari pengarang (tertulis) bahwa tokohnya berwatak baik, marah, sadis,
dengki, dan sebagainya
b. Cara tidak langsung
 Dialog antartokoh
 Tanggapan/reaksi dari tokoh lain terhadap tokoh utama
 Pikiran-pikiran dalam hati tokoh
 Lingkungan di sekitar tokoh atau penampilan tokoh (rapi, bersih, teratur)
 Bentuk fisik tokoh
  Tingkah laku, tindakan tokoh atau reaksi tokoh terhadap suatu masalah

CONTOH PENDESKRIPSIAN WATAK TOKOH DALAM CERITA


1.    “Sebelum subuh mereka telah bangun. Siti Rubiyah ikut bangun pagi dan memasak kopi dan
makanan pagi untuk mereka. Buyung merasa berat dalam hatinya berangkat. Dia teringat Siti
Rubiyah yang ditinggalkan sendiri dengan Wak Hitam yang masih sakit. Kemarin malam
panasnya naik lagi hingga dia mengerang-ngerang sepanjang malam dan sepanjang malam
terdengar dia tak tertidur.” (Harimau! Harimau! Muchtar Lubis)
Watak Buyung seorang yang perhatian dan peduli kepada orang lain dideskripsikan
pengarang dalam kutipan tersebut dengan ....pikiran-pikiran tokoh

2.    “Aku merasa ringan, kini aku sudah menceritakan kepada kalian di depan Wak Katok beban
dosa yang selama ini menghimpit hatiku dan kepalaku. Aku sudah mengakui dosa-dosaku,
dan tolonglah doakan supaya Tuhan suka kiranya mengampuni dosa-dosa Wak Katok ...”.
Pak Balam mendekatkan kedua belah telapak tangan seperti orang berdoa, dan mulutnya
komat-kamit. Pak Haji bertakbir, perlahan-lahan, “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu
Akbar!” (Harimau-Harimau,Muchtar Lubis)
Watak Pak Balam dalam kutipan tersebut adalah jujur, yaitu dia mengakui dosa yang telah
diperbuatnya di depan teman-temannya. Pengarang melukiskan watak tokoh melalui dialog
atau percakapan antartokoh

3.      “Apa yang kurasa aneh, bahwa ibu tak menampakkan kesuraman wajah dan kesedihan hati
menjelang saat-saat perpisahan dengan ayah, seakan-akan berlawanan dengan wataknya yang
halus. Apakah ia memang hendak menyembunyikan air matanya, agar ia tidak tampak
sebagai orang yang sedang kehilangan pegangan? Karena bila kau memandangnya, matanya
tampak bersinar cerah.” 
Pendeskripsian watak tokoh ibu di atas diuraikan melalui ....reaksi/tanggapan dari
tokoh lain

4.    “Sukri menanti bis melintas di halte. Dia gemas melihat skuter melintas. Dia benci melihat
kendaraan itu. Dia raba pisau belati di pinggangnya. Dia buka pintu pagar rumah Sumarni.
Dia lihat skuter itu. Dia lihat Sumarni menerima pemuda pengendara skuter di ruang tamu.
Dia melompat ke balik semak-semak bunga mawar. Dia dengarkan percakapan Sumarni dan
pemuda pengendara skuter di ruang tamu.
“Kau cantik Sumarni. Baru saja aku melihatmu, aku telah mencintaimu. Benarkah bahwa kau
belum mempunyai kekasih?” (Sukri Membawa Pisau Belati, Hamsad Rangkuti)

Pendeskripsian bahwa watak Sukri ”seorang penuh curiga” dalam kutipan tersebut dapat
diketahui melalui ... . tindakan tokoh

Anda mungkin juga menyukai