Anda di halaman 1dari 3

KEBAHASAAN TEKS ARTIKEL

a. Kalimat Fakta
Kalimat yang di dalamnya mengandung hal atau peristiwa yang benar-benar terjadi.
Ciri-Ciri Kalimat Fakta
1. Dapat dibuktikan kebenarannya.
2. Memiliki data yang akurat.
3. Memiliki narasumber yang dapat dipercaya.
4. Bersifat objektif.
5. Biasanya dapat menjawab pertanyaan: apa, siapa, dimana, kapan, berapa dengan jawaban
yang pasti.
6. Menunjukkan peristiwa yang telah terjadi.

Contoh:

- Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. (Kalimat fakta umum)


- Saya berusia 17 tahun. (Kalimat fakta khusus)

b. Kalimat Opini
Kalimat yang berisi hasil pemikiran atau pendapat seseorang, baik secara individu maupun
berkelompok yang bersifat subjektif.
Ciri-Ciri Kalimat Opini
1. Tidak dapat dibuktikan kebenarannya
2. Bersifat subjektif
3. Berasal dari pemikiran pribadi, bukan sumber terpercaya
4. Berisi pendapat
5. Menunjukan pikiran atau pendapat seseorang maupun kelompok
6. Informasi yang disampaikan belum ada pembuktiannya

Contoh:

- Sepertinya, dia cocok untuk menjadi ketua kelas. (Kalimat opini individu)
- Petir menjadi penanda akan turun hujan. (Kalimat opini umum)

c. Adverbial
Kata yang bersifat menerangkan kata lain dalam suatu kalimat. Fungsinya untuk meyakinkan
pembaca, melalui ekspresi kepastian dan penegasan.
Contoh:
Sangat, lebih, tidak selalu, biasanya, sebagian besar, sering, kadang-kadang, dan jarang.

d. Konjungsi
Konjungsi atau kata penghubung adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan
bahasa yang sederajat, yaitu kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta
kalimat dengan kalimat.
Konjungsi dalam Teks Artikel
1. Konjungsi Urutan
Digunakan untuk menata atau mengurutkan argumentasi. Contoh: pertama, kedua,
berikutnya, dan sebagainya.
2. Konjungsi untuk Memperkuat Argumentasi
Digunakan untuk memperkuat atau menegaskan argumentasi. Contoh: selain itu, sebagai
contoh, misalnya, padahal, dan justru.
3. Konjungsi Kausalitas
Untuk menyatakan hubungan sebab-akibat, seperti kata karena, jika, akibat, oleh sebab itu,
dengan demikian, bila, kalau, dan oleh karena itu.
4. Konjungsi untuk Menyatakan Harapan
Untuk menyatakan atau mengungkapkan harapan. Contoh: Supaya, agar, dan sebagainya.

e. Kemenarikan Kosakata
Kosakata adalah pembendaharaan kata-kata. Kata-kata yang dikumpulkan dan ditempatkan
tersebut harus diperhatikan agar menarik dan meyakinkan pembaca artikel, khususnya artikel
opini.
Ciri-Ciri Kosakata yang Menarik dalam Artikel Opini
- Aktual, artinya benar-benar terjadi, sedang menjadi pembicaraan orang banyak, atau baru
saja terjadi.
- Fenomenal, artinya luar biasa, hebat, dan dapat dirasakan oleh pancaindra.

f. Modalitas
Modalitas adalah derajat kepastian dari pendapat yang diungkapkan penulis dalam sebuah topic
atau peristiwa yang dibahas.
Modalitas ini ditunjukan dengan kata-kata bantu yang berfungsi untuk menambah kepastian
dari sebuah pendapat yang dipaparkan.
Jenis-Jenis Modalitas
1. Modalitas Intensional yaitu mengungkapkan suatu keinginan, harapan, ajakan, permohonan,
dan permintaan.
Contoh: ingin, mari, mau, tolong, dan silakan.
2. Modalitas Epistemik yaitu menerangkan perasaan kepastian, kemungkinan, dan keharusan.
Contoh: pasti, bisa jadi, mungkin, belum pasti, dan harus.
3. Modalitas Deontik yaitu mengungkapkan suatu permintaan izin atau permohonan untuk
diperbolehkan melakukan suatu hal.
Contoh: izinkan, harap, dan mohon.
4. Modalitas Dinamik yaitu menjelaskan kecakapan, kesanggupan, dan kemampuan.
Contoh: bisa, dapat, dan mampu.
5. Modalitas Aletis yaitu bersangkutan dengan keperluan.
Contoh: harus, mesti, dan wajib.

g. Nukilan
Nukilan adalah kutipan atau tulisan yang dicantumkan pada suatu benda.
Jenis-Jenis Nukilan
1. Langsung (tanpa penambahan)
Contoh: Argumentasi adalah suatu retorika yang berupaya untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain, sehingga mereka percaya dan bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan penulis atau pembicara. Melalui argumentasi seseorang berusaha merangkai
fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau
suatu hal tertentu itu benar atau tidak (Keraf, 1997:99).
2. Tidak Langsung (telah diparafrasa/dibahas kembali oleh pengutif)
Contoh: Menurut Gorys Keraf (1997:99), pengertian argumentasi adalah suatu retorika
yang berupaya untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, sehingga mereka
percaya dan bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis atau pembicara. Melalui
argumentasi seseorang berusaha merangkai fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga ia
mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau tidak.

h. Keterangan Aposisi
Keterangan Aposisi adalah keterangan yang member penjelasan kata benda/nomina.
Ciri keterangan aposisi adalah jika ditulis, keterangan ini diapit:
Tanda koma ,…….,
Tanda pisah -……..-
Tanda kurung (……..)
Contoh: Kak Ranti, kakak yang baik, selalu memberikan contoh yang baik kepada adik-adiknya.

Anda mungkin juga menyukai