Anda di halaman 1dari 5

Tugas Bahasa Indonesia

Nama Anggota:
Andhika Dwi Nugraha (04)
Fawaz Firzatullah (10)
Haiqal Fikri Mukhlisin (13)
Muhamad Rafly Fazri (21)
Memahami Struktur dan kebahasaan teks persuasif
Pengertian: Suatu paragraf yang isinya berupa ajakan atau membujuk
pemabacanya agar melakukan atau mengikuti apa yang penulis ungkapkan di
dalam paragraph.
Tujuan:

Agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan
terbukti dan juga melaksanakan apa yang menjadi ajakan dari ide tersebut.

Ciri-ciri:

 Dikarenakan tujuan utamanya untuk mempengaruhi pembaca, paragraf


persuasi memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta.
 Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau
mempercayai yang ditulis oleh penulis.
 Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo, mari,
lakukanlah, dan lain-lain.
 Paragraf persuasi  biasanya menghindari konflik agar kepercayaan
pembacanya tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis
dan pembaca tercapai.
Struktur:
 Pengenalan isu: suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan
terjadiatau tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi,
moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari
kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Isu juga sering di sebut rumor,
kabar burung, dan gosip.
 Rangkaian Argumen: Rangkaian yang isinya berupa pendapat atau sikap
yang disertai dengan alasan-alasan, contoh-contoh dan bukti-bukti yang
meyakinkan sehingga pembaca akan membenarkan isi paragraf tersebut.
 Ajakan-ajakan: Anjuran atau permintaan seseorang kepada orang lain agar
mau melakukan apa yang telah diminta/dianjurkan.
 Penegasan Kembali: Sebuah pernyataan kedua atau diperbaharui dari hal
yang sama.
Kaidah kebahasaan:

 Bujukan/Ajakan: Kalimat ini memiliki sifat persuasif, yaitu meminta orang


lain untuk melakukan sesuatu dengan cara mengajak.

Contoh:

 Ayo kita belajar bersama!


 Marilah kita menolong teman yang sedang dalam kesusahan!
 Jagalah kebersihan diri kita sendiri dan lingkungan sekitar kita!

 Fakta dan Opini: opini adalah pendapat, ide atau pikiran untuk
menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan
ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan
pemastian atau pengujian.
 Jenis Opini

 Opini perorangan - contohnya Lari sejauh 100 meter sudah melelahkan.


 Opini umum - contohnya makan yang berlebihan dapat mengakibatkan
kegemukan.

Contoh Kalimat Opini

 Lari sejauh 100 meter sudah melelahkan


 Makanan itu akan terasa lebih nikmat jika ditambah sedikit gula
 Ruangan kelas itu sangat sempit

Fakta (bahasa latin : Factus) adalah hal atau peristiwa yang benar-benar ada
atau terjadi dan bisa dibuktikan kebenarannya.

Jenis Jenis Fakta

1. Fakta Umum - Kebenaran yang berlaku epanjang zaman.


contohnya Matahari terbenam di barat dan terbit di timur.
2. Fakta Khusus - Kebenaran yang berlaku pada satu atau beberapa waktu
tertentu. contohnya Aldi membaca buku.
Contoh Contoh Fakta

1. Penduduk Indonesia mayoritas beragama islam


2. Ir. Soekarno adalah presiden pertama Indonesia

 Kata istilah: Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat
mengungkapkan suatu konsep, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang
tertentu.

istilah di golongkan menjadi 2 yaitu  istilah khusus dan istilah umum .

 Istilah khusus adalah istilah yang pemakaiaan nya terbatas pada bidang
tertentu .
Contoh istilah khusus : promosi , negoisasi (istilah dalam perdagangan atau
ekonomi ).
 Istilah umum adalah yang menjadi unsur bahasa dan di gunakan secara
umum .
Contoh daya penelitian , karya dll.

Contoh penggunaan istilah dalam kalimat

1. Bangunan yang kokoh itu di rancang oleh seorang wastudiawan yang


piawai.
Makna istilah wastudiawan dan arsitek adalah ahli perancang bangunan
(istilah dalam bidang teknik) 
2. Objek wisata budaya seperti candi dan keraton harus tetap di lestarikan .
Makna istilah wisata budaya adalah wisata untuk mengenali hasil budaya
(istlah dalam bidang pariwisata)

 Konjungsi kausalitas: Konjungsi kausalitas yaitu konjungsi yang


memarkahi  makna yg berhubungan dengan sebab akibat

Contoh konjungsi kasualitas

1. konjungsi kausal syarat : jika, bila, kalau.


2. konjungsi kausal alasan : karena
3. konjungsi kausal simpulan : jadi, dengan demikian
4. konjungsi kausal akibat : sehingga, maka, karena itu, sebab itu
5. konjungsi kausal : untuk, untuk itu agar
 Kata Kerja: semua kata yang menyatakan perbuatan atau kegiatan.

Contoh kata kerja

1. kata ‘berlari’ yang menunjukkan adanya kegiatan berlari.

2. kata ‘menulis’ yang menunjukkan kegiatan menulis.

Macam macam kata kerja

1. Kata kerja transitif,


2. Kata kerja intransitif,
3. Kata kerja aktif,
4. Kata kerja pasif,
5. Kata kerja refleksi,
6. Kata kerja resiprok.

Anda mungkin juga menyukai