1. Berdasarkan Bentuknya
a. Wacana Narasi
1. kejadian,
2. tokoh,
3. konflik,
4. alur/plot.
5. latar yang terdiri atas latar waktu, tempat, dan suasana.
b. Wacana Deskripsi
Wacana deskripsi ini ada dua macam, yaitu wacana deskripsi yang faktawi dan
wacana deskripsi yang khayali. Wacana deskripsi yang pertama merupakan wacana
yang berusaha menjelaskan bangun, ukuran, susunan, warna, bahan sesuatu
menurut kenyataan, dengan tujuan untuk memberitahu/memberi informasi saja.
c. Wacana Eksposisi
Istilah eksposisi (dalam bahasa Inggris : exposition) yang artinya membuka atau
memulai. Wacana eksposisi adalah wacana yang berusaha menerangkan atau
menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan pembaca
karangan itu.
Wacana ini bertujuan menyampaikan fakta-fakta secara teratur, logis, dan saling
bertautan dengan maksud untuk menjelaskan sesuatu ide, istilah, masalah, proses,
unsur-unsur sesuatu, hubungan sebab-akibat, dan sebagainya. Hal ini dilakukan
agar diketahui oleh pembaca.
d. Wacana Argumentasi
Penulis argumen harus berpikir kritis dan logis serta mau menerima pendapat
orang lain sebagai bahan pertimbangan. Agar dapat mengajukan argumentasi,
penulis argumentasi harus memiliki pengetahuan dan pandangan yang luas tentang
apa yang dibicarakan itu. Kelogisan berpikir, keterbukaan sikap, dan keluasaan
pandangan memiliki peranan yang besar untuk mempengaruhi orang lain. Ini semua
merupakan persyaratan yang diperlukan untuk menyusun wacana argumentasi.
e. Wacana Persuasi
Untuk itu, wacana semacam ini erat kaitannya upaya penulis untuk
mempengaruhi cara-cara pengambilan keputusan pembaca. Keberhasilan penulis
menyusun wacana persuasi akan mengakibatkan keputusan-keputusan pembaca
merupakan keputusan yang disasarkan atas kesadarannya sendiri, dilakukan secara
bijak, dan benar.
a. Wacana Lisan
Menurut Henry Guntur Tarigan wacana lisan adalah wacana yang disampaikan
secara lisan, melalui media lisan. Sedangkan, Menurut Mulyana wacana lisan
adalah jenis wacana yang disampaikan secara lisan atau langsung dalam bahasa
verbal. Jenis wacana ini sering disebut sebagai tuturan (speech) atau ujaran
(utterance). Pada dasarnya bahasa lahir melalui mulut atau lisan.
Oleh karena itu, wacana yang paling utama, primer, dan sebenarnya adalah
wacana lisan. Jauh sebelum manusia mengenal huruf, bahasa telah digunakan oleh
manusia. Bahasa lisan menjadi bahasa yang utama dalam hidup manusia karena
lebih dahulu dikenal dan digunakan oleh manusia dari pada bahasa tulis.
1. Wacana lisan memerlukan daya simak yang tinggi agar interaksi tidak terputus.
2. Wacana lisan sulit diulang, dalam arti mengulang hal yang sama dengan ujaran
pertama.
3. Wacana lisan dapat dilengkapi dengan gerakan anggota tubuh untuk
memperjelas makna yang dimaksud.
4. Wacana lisan biasanya lebih pendek daripada wacana tulis.
5. Wacana lisan juga melibatkan unsur kebiasaan atau pengetahuan yang telah
diketahui Bersama
b. Wacana Tulis
Menurut Henry Guntur Tarigan wacana tulis adalah wacana yang disampaikan
secara tertulis, melalui media tulis. Sedangkan menurut Mulyana, wacana tulis
adalah jenis wacana yang disampaikan melalui tulisan.
Wacana tulis mulai dikenal setelah ditemukan huruf. Huruf dibuat untuk
mengganti peran bunyi bahasa sehingga biasanya orang mengatakan bahwa huruf
adalah lambang bunyi. Huruf – huruf itu dipelajari manusia dan kemudian
digunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang lain yang tinggal
berjauhan.
a. Wacana Monolog
b. Wacana Dialog
Apabila peserta dalam komunikasi itu ada dua orang dan terjadi pergantian
peran Contohnya antara dua orang yang sedang mengadakan perbincangan.
c. Wacana Polilog
Apabila peserta dalam komunikasi lebih dari dua orang dan terjadi pergantian
peran. Contohnya perbincangan antara beberapa orang dan mereka memiliki peran
pembicara dan pendengar.
a. Wacana Ekspresif
Jika wacana tersebut bermuara pada gagasan penutur atau penulis sebagai
sarana ekspresi, seperti wacana pidato.
b. Wacana Fatis
c. Wacana Informasional
Apabila wacana tersebut bersumber pada pesan atau informasi , seperti yang
terdengara atau terlihat di berta-berita dalam media masa.
d. Waca Estik
Apabila wacana itu terlahir dari pesan yang memiliki tekanan estetika,
sebagaimana wacana puisi dan lagu.
e. Wacana Direktif
Apabila wacana itu ditunjukan pada tindakan atau reaksi dari mitra tutur atau
pembaca, seperti ceramah/khutbah.
https://www.inirumahpintar.com/2016/08/jenis-jenis-wacana-dari-berbagai-segi-
dan-sumber-buku.html
https://www.gurupendidikan.co.id/wacana-adalah/