Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“TIPE,CIRI, JENIS DAN TUJUAN WACANA”

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1

ALFIANOR

BANGUN VERDHANA 2020.12.1347

HERLINAWATI

MAULIDAH

SHANNIA DANIDHA CITRA

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PARIS BARANTAI
TAHUN
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil’Alamiin, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT


karena atas Rahmat dan Karunia ilmu-Nya penyusun dapat menyelesaikan pembuatan tugas
makalah yang berjudul “Tipe,Ciri, Jenis Dan Tujuan Wacana” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini membahas tentang penjelasan dari tipe dan ciri wacana, jenis wacana,
dan tujuan wacana yang saya ambil dari berbagai sumber yang bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Wacana Bahasa Indonesia

Terimakasih saya ucapkan kepada Sri Juniati, S.Pd., M,Pd selaku Dosen Pengampu
Mata kuliah Wacana Bahasa Indonesia atas bimbingan yang telah diberikan dan kepada
semua rekan yang membantu dalam penyelesaian makalah ini, karena atas bantuan dan doa
mereka semua saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Kritik dan saran
yang membangun sangat saya butuhkan guna perbaikan tugas selanjutnya. Akhir kata saya
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Kotabaru, ................................

Penyusun

i|Page
DAFTAR ISI

ii | P a g e
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Wacana merupakan rangkaian suatu peristiwa yang terstruktur yang saling
berhubungan untuk menghasilkan suatu rasa kepaduan atau kohesi disusun secara
sistematis. Melalui wacana siapapun dapat saling menyapa, meminta, menyetujui,
meminta keterangan, mengkritik, dan mengomentari. Hasil konkrit dari sebuah
wacana ialah bentuk gambaran kejadian suatu peristiwa yang terjadi dan dapat
dijadikan referensi yang berkualitas.
Salah satu upaya dalam memberikan suatu ideologi tertentu dapat dijumpai
pada beberapa media untuk menciptakan suatu opini yang bertujuan untuk membuat
masyarakat percaya pada suatu hal. Menggiring opini publik pada suatu pokok
pembahasan dinilai sangatlah penting pada era modern saat ini. Media menjadi salah
satu upaya terbaik untuk menciptakan asumsi masyarakat yang sengaja untuk
dibiarkan menjadi liar. Perbincangan publik menjadi salah satu tujuan utama suatu
wacana berita. Hal ini disebabkan oleh daya kebutuhan masyarakat terhadap suatu
informasi yang dinilai penting serta hal tersebut menjadi salah satu konsep
keberlanjutan yang terus berlangsung. Adapun hal-hal yang dijelaskan berkaitan
dengan wacana, yaitu tipe dan ciri wacana, jenis wacana dan tujuan wacana.
Mengenai hal diatas maka kami merasa tertarik dan membuat rasa
keingintauan untuk lebih mengenal mengenai wacana bahasa indonesia. Oleh karena
itu kami mengambil judul “ Tipe,Ciri,Jenis dan Tujuan Wacana”

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja tipe dan ciri wacana?
2. Apa saja jenis wacana?
3. Apa tujuan dari wacana?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tipe dan ciri wacana
2. Untuk mengetahui jenis wacana
3. Untuk mengetahui tujuan dari wacana

1|Page
BAB II PEMBAHASAN

A. TIPE DAN CIRI WACANA


1. Tipe Wacana
Menurut Eugene A.Nida dalam buku Wacana Bahasa Indonesia (2009: 40)
mengatakan bahwa tipe wacana itu terbagi menjadi lima, antara lain :
a. Narasi
b. Konversasi
c. Eksposisi
d. Deklamasi
e. Puisi

2. Ciri Wacana
Menurut Eugene A.Nida dalam buku Wacana Bahasa Indonesia (2009: 40) ciri
dari wacana memiliki lima ciri khusus yaitu :
a. Urutan tipe kalimat dan klausa
b. Urutan penanda
c. Ciri – ciri kata, urutan kalimat, dan klausa
d. Ciri spasial urutan kalimat dan klausa
e. Pembawa formal dan semantis dari satu kalimat atau klausa kepada yang
lain

Menurut Maingueneau (1998 : 38-41) terdapat delapan ciri penting wacana,


yaitu

a. une organisation au-delà de la phrase ‘organisasi di atas kalimat’, artinya


bahwa dapat dipahami sebagai sebuah satuan bahasa tertinggi dan berada
pada tingkatan di atas kalimat. Satuan bahasa tersebut dapat dikatakan
sebagai sebuah wacana jika memiliki makna tertentu.
b. Orienté ‘terarah’, artinya wacana mengikuti tujuan dari pembicara atau
melibatkan topik tertentu. Wacana melibatkan topik tunggal karena ia
merupakan sebuah urutan yang linier atau urutan yang lurus.
c. une forme d’action ‘bentuk tindakan’, artinya Wacana merupakan salah
satu bentuk tindakan, yaitu tindakan komunikasi. Semua bentuk ujaran

2|Page
merupakan bentuk dari tindakan seperti janji, interogasi, nasehat dan
sebagainya.
d. interactif ‘interaktif’, artinya Wacana disebut interaktif karena melibatkan
dua pihak. Wujud interaksi ini lebih mudah dilihat dalam wacana lisan
seperti dalam percakapan dua orang. Dalam wacana tulis interaksi terjadi
antara penulis dan pembaca
e. contextualisé ‘kontekstual’, artinya Wacana bersifat kontekstual. Sebuah
ujaran yang sama namun memiliki konteks yang berbeda akan
menghasilkan dua wacana yang berbeda. Sebagai contoh adalah dua orang
yang saling bercakap-cakap dalam status percakapan antar teman atau
antar orang yang berstatus sama, setelah beberapa menit kemudian dapat
menempatkan mereka dalam status yang berbeda seperti antara dokter dan
pasiennya.
f. pris en charge par un sujet ‘didukung oleh subjek’, artinya wacana
didukung oleh subjek, hal ini berarti bahwa wacana selalu berkaitan
dengan subjek. Biasanya subjek muncul sebagai sumber acuan baik
personal, temporal atau spasial. Secara khusus, subjek menentukan siapa
yang bertanggung jawab terhadap apa yang diujarkan.

B. JENIS WACANA

C. TUJUAN WACANA
Pada prinsipnya, wacana memiliki fungsi atau tujuan ganda yaitu
a. Memeriksa teks – teks sedemikian rupa agar kita mudah mengatakan
sesuatu yang bermanfaat mengenai teks secara individual dan juga
kelompok teks
b. Berupaya untuk menghasilkan suatu teori wacana
Dan adapun juga tujuan wacana yaitu
a. Menyampaikan informasi,
b. Menggugah perasaan,
c. Gabungan keduanya.
Ketiga tujuan penuangan wacana itu masing-masing berfungsi informatif,
emotif, dan informatif-emotif. Pendekatan wacana yang digunakan harus sesuai

3|Page
dengan tujuan dan fungsi wacana. Untuk tujuan informasi dapat digunakan
pendekatan faktual, untuk tujuan menggugah persaan dapat digunakan pendekatan
imajinatif atau fiksional, sedangkan tujuan keduanya dapat digunakan pendekatan
faktual-imajinatif.

4|Page
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN
Kami menyadari bahwa penulis masih sangat jauh sekali dari kata-kata
sempurna, untuk kedepannya penulis akan lebih jelas dan lebih fokus lagi dalam
menerangkan penjelasan mengenai makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih
lengkap dan lebih banyak lagi, dan tentunya bisa untuk dipertanggung jawabkan.
Untuk saran yang akan kalian berikan kepada penulis, bisa berupa kritikan-kritikan
dan saran-saran kepada penulis guna untuk menyimpulkan kepada kesimpulan dari
pembahasan makalah yang sudah dijelaskan didalam makalah.

5|Page
6|Page
DAFTAR PUSTAKA

Luluk, Krisnawati. 2018. Analisis Wacana Iklan Kesehatan Pada Majalah Femme Actuelle
Dengan Pendekatan Mikro dan Makrostruktural. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta
Tarigan, 2009. Pengajaran Wacana. Bandung: Penerbit ANGKASA Bandung

7|Page
Sudaryat, Y. 2006. Makna dalam Wacana Prinsip – Prinsip Semantik dan Pragmatik.
Bandung
: Universitas Pendidikan Indomesia

8|Page

Anda mungkin juga menyukai