ISBN: 978-602-229-824-3
KATA PENGANTAR
P
uji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah karena atas
hidayah-Nya penulis dapat menerbitkan buku ini. Shalawat
dan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad, nabi akhir
zaman, pembawa risalah untuk umat manusia agar tidak mengalami
kesesatan dalam menapaki bahtera kehidupannya sebagai bekal di
alam keabadian.
Buku ini berisi tulisan-tulisan yang berasal dari makalah
penulis ketika menjadi pemakalah dalam berbagai seminar. Dengan
niat untuk menyebarluaskan gagasan-gagasan penting dalam
makalah tersebut, buku ini diterbitkan. Secara garis besar buku ini
memuat dua topik utama. Pertama, tulisan yang berisi topik terkait
dengan wacana dan sejumlah terapannya dalam kajian wacana.
Pada bagian ini, pembaca disuguhi paparan perkembangan kajian
wacana, karakteristik wacana, dan terapan kajian wacana dalam
menganalisis kekuasaan, tindak tutur, dan unsur humor dalam
wacana. Menurut penulis, paparan ini belum banyak disinggung
dalam buku-buku wacana, terutama dalam buku-buku yang terbit
di negeri ini. Kedua, pembaca disuguhi gagasan pengajaran bahasa
Indonesia yang humanis, baik itu pengajaran bahasa Indonesia
bagi anak-anak Indonesia maupun penutur asing. Pada bagian
ini dipaparkan bagaimana karakteristik pengajaran bahasa yang
Penulis
KATA PENGANTAR — v
BAB I
HAKIKAT DAN UNSUR-UNSUR WACANA — 1
1.1 Pengertian Wacana — 1
1.2 Wacana Percakapan — 8
BAB II
TINDAK TUTUR SEBAGAI SATUAN WACANA — 19
2.1 Pengertian Tindak Tutur — 19
2.2 Jenis-jenis Tindak Tutur — 21
BAB III
WACANA KRITIS — 31
3.1 Perspektif Teoretis Wacana Kritis — 31
3.2 Representasi Kekuasaan dalam Tindak Tutur
Direktif — 36
BAB V
IMPLIKATUR DALAM WACANA HUMOR — 79
5.1 Karakteristik Wacana Humor — 79
5.2 Implikatur Percakapan dan Maksim Tutur — 82
5.3 Implikatur Percakapan Wacana Humor Kastubi Ketiban
Keramat Wali — 86
BAB VI
PEMIKIRAN FILSAFAT PRAGMATISME DAN PENGARUHNYA
TERHADAP KAJIAN BAHASA — 97
6.1 Pemikiran Filsafat Materialisme — 97
6.2 Pengaruh Pemikiran Filsafat Pragmatisme terhadap Kajian
Bahasa — 102
BAB VII
MENGGAGAS PENGAJARAN BAHASA INDONESIA
YANG HUMANIS — 109
7.1 Pentingnya Pengajaran yang Humanis — 109
7.2 Hakikat Pengajaran yang Humanis — 112
7.3 Bahan Pengajaran — 114
7.4 Proses Pengajaran — 118
7.5 Proses Penilaian — 121
BAB VIII
PENGEMBANGAN AKADEMIK PENGAJARAN BIPA — 127
8.1 Sejarah Pengajaran BIPA — 127
BAB IX
PENGEMBANGAN SIKAP POSITIF TERHADAP BAHASA
DI KALANGAN GENERASI PENERUS MELALUI
PENDIDIKAN — 151
9.1 Gambaran Umum Sikap Bahasa Generasi Penerus — 151
9.2 Mengoptimalkan Peran Pendidikan dalam Pemben
tukan Sikap yang Positif terhadap Bahasa Daerah, Bahasa
Nasional, dan Bahasa Asing — 156
P
ada bab ini diuraikan tentang hakikat dan unsur-unsur
wacana. Uraian ini dimaksudkan untuk memberikan pema
haman awal tentang wacana, baik menyangkut pengertian,
jenis dan unsur-unsurnya, maupun struktur yang membangun
wacana. Uraian materi difokuskan pada (a) pengertian wacana, (b)
pengertian dan unsur-unsur wacana percakapan, dan (c) struktur
wacana percakapan.
1
Sperber dan Wilson (1998) membagi model komunikasi atas tiga jenis, yakni
komunikasi model kode, model inferensial, dan perpaduan keduanya yang disebut
model otensif.
2
Teks dibedakan dengan wacana dalam pengertian bahwa teks lebih meru
pakan produk daripada suatu proses, yakni produk dari produksi teks; sedangkan
wacana merupakan keseluruhan proses interaksi sosial, yang dalam hal ini teks
hanya merupakan bagian di dalamnya. Proses ini juga memasukkan proses
produksi yang menghasilkan teks dan proses interpretasi yang menggunakan teks
sebagai sumbernya (periksa Fairclough, 1998:24).
3
Bagi Sperber dan Wilson (1998:15-16), konteks merupakan konstruk psikologis,
yakni perwujudan asumsi tentang dunia. Konteks tidak terbatas pada informasi
tentang lingkungan fisik belaka, tetapi tuturan yang menjelaskan harapan masa
Tabel 1.1
Struktur Pasangan Berdekatan
Inisiasi Respons
Penawaran Penerimaam
Penolakan
Penilaian Persetujuan
Pertentangan
Penyalahan Sanggahan
Pengakuan
Pertanyaan Jawaban yang diharapkan
Jawaban yang tidak diharapkan
Tabel 1.2
Kriteria Penanda Elemen Pasangan Berdekatan
Kriteria
Butir Struktur
Memprediksikan Terprediksikan
I + -
R - +
F - -
R/I + +
P
ada bagian ini diuraikan tentang tindak tutur sebagai satuan
wacana. Uraian ini mencakup dua hal, yakni (a) pengertian
tindak tutur, dan (b) jenis-jenis tindak tutur.
P
ada bab ini disajikan salah satu jenis aliran dalam analisis
wacana, yakni wacana kritis. Dalam perkembangan terakhir,
analisis wacana ini berkembang sangat pesat. Objek kajiannya
bukan hanya wacana dalam ranah sosial, politik, pendidikan,
budaya, tetapi juga wacana dalam ranah psikologi. Paparan berikut
ini difokuskan pada; (a) perspektif teoretis wacana kritis, dan (b)
representasi kekuasaan dalam tindak tutur direktif.
Proses Produksi
Teks
Proses Interpretasi
Interaksi
Fonologi, gramatika
Sejarah interaksional Bentukinteraksional
Konteks luaran ujaran
kosakata (surface of utterance)
Gambar 3.2
Interpretasi Wacana
P
ada bagian sebelumnya telah dipaparkan salah satu contoh
analisis wacana kritis untuk melihat representasi kekuasaan
dalam tindak tutur guru dan siswa. Pada bab ini juga disaji
kan representasi kekuasaan, tetapi situsnya diambil pada wacana
sidang di pengadilan. Paparan bab ini difokuskan pada pengertian
kekuasaan, representasi kekuasaan dalam tindak tutur para peserta
tutur di pengadilan, dan representasi kekuasaan dalam pola
interaksi.
A
da tiga hal pokok yang diuraikan pada bab ini, yakni; (a)
karakteristik wacana humor, (b) implikatur percakapan
dan maksim tutur, dan (b) implikatur percakapan wacana
humor.
P
erkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari pengaruh
aliran filsafat. Gejala itu juga terjadi dalam kajian bahasa.
Pada bab ini diuraikan bagaimana pengaruh aliran filsafat
materialisme tehadap kajian bahasa. Paparan difokuskan pada
pemikiran filsafat materialisme dan pengaruh pemikiran filsafat
materialisme terhadap kajian bahasa.
P
ada bab ini disajikan gagasan pengajaran bahasa Indonesia
yang humanis. Materi pembahasan difokuskan pada;
(a) pentingnya pengajaran yang humanis, (b) hakikat
pembelajaran yang humanis, (c) implikasi dalam pemilihan bahan
pengajaran, (d) implikasi dalam proses pembelajaran, dan (e)
implikasi dalam proses penilaian.
Tugas
Terstruktur
Kesimpulan
Indikator
Penilaian
Catatan
Perilaku
Harian
Laporan
Kegiatan
Siswa
Gambar 8.1
Indikator Pencapaian Hasil Belajar
P
ada bab ini disajikan tentang pengembangan akademik
pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur Asing (selanjutnya
disingkat BIPA). Pemaparan isi materi difokuskan pada (a)
sejarah pengajaran BIPA, (b) karakteristik pengajaran BIPA, (c)
komponen-komponen pengajaran BIPA, (d) materi pengajaran
BIPA; dan (e) penilaian pengajaran BIPA.
P
ada bab ini diuraikan gagasan tentang upaya pengembangan
sikap positif terhadap bahasa para generasi penerus melalui
pendidikan. Uraian materi difokuskan pada; (a) gambaran
umum sikap bahasa generasi penerus, dan (b) mengoptimalkan
pendidikan dalam pembentukan sikap positif generasi penerus
terhadap bahasa daerah, bahasa nasional, dan bahasa asing.