Anda di halaman 1dari 48

KAJIAN PROSA FIKSI

MATA KULIAH Kajian Prosa fiksi


Pengampu Mata Kuliah:
Dr. Elyusra, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2020.2
KONSEP DASAR KAJIAN SASTRA
(PROSA FIKSI)

 Pengertian Kajian Sastra/ Prosa Fiksi


 Cakupan Kajian Prosa Fiksi
 Tujuan Kajian Prosa Fiksi
 Fungsi Kajian Sastra (Prosa Fiksi)
 Aspek- Aspek Kajian Sastra
 Syarat- Syarat Kajian Prosa Fiksi
 Ragam Penulisan Kajian Prosa Fiksi
Cerpen, Novelet, dan Novel
sebagai Bentuk Karya Sastra
Jenis cipta sastra Indonesia : puisi, prosa
fiksi, dan drama (Purwo, 1991:41).

Genre Prosa: novel atau roman, cerita


pendek atau cerpen, dan novelet atau novel
pendek (Sumardjo dan Saini,1989:18) Fiksi
Mini

 Bentuk- bentuk genre cerpen dan novel :


novel sejarah, novel psikologis, dsb.
Novel:
. cerita dalam bentuk prosa dalam ukuran
luas yaitu alur yang kompleks, suasana cerita
yang beragam, karakter yang banyak, tema
yang kompleks, setting cerita yang beragam
(Sumardjo, 1993:29).
 pengungkapan dari fragmen kehidupan
manusia (dalam jangka yang lebih panjang),
 terjadi konflik-konflik yang menyebabkan
perubahan jalan hidup antara para pelakunya
(Esten,1987:11-12)
 panjang sekitar 200 halaman lebih
Novelet
 cerita berbentuk prosa yang panjangnya
antara novel dan cerita pendek,
 Panjang sekitar 60 sampai 100 halaman
 untuk dibaca dalam sekali duduk
 untuk mencapai efek tunggal bagi
pembacanya
Cerpen
cerita dalam bentuk prosa
dimaksud untuk dibaca dalam sekali duduk
untuk mencapai efek tunggal bagi
pembacanya.
 panjang sekitar 5 sampai 15 halaman
(Saini dan Sumardjo, 1988)
Beda novelet dengan cerita pendek
adalah:
novelet lebih luas cakupannya, baik
dalam plot, tema, dan unsur-unsur yang lain.
Beda novelet dengan novel adalah bahwa
novelet lebih pendek dari novel dan
dimaksud untuk dibaca dalam sekali duduk
untuk mencapai efek tunggal bagi
pembacanya. sedangkan cerita pendek
sekitar 5 sampai 15 halaman, dan novel
sekitar 200 halaman lebih” (Saini dan
Sumardjo, 1988)
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
Prosa Fiksi
Unsur intrinsik :
 unsur-unsur yang membangun karya sastra,
unsur yang menyebabkan karya sastra hadir
sebagai karya sastra.
 Unsur-unsur yang secara faktual akan
dijumpai jika orang mambaca karya sastra …
Unsur dimaksud, diantaranya: peristiwa,
cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut
pandang, penceritaan, bahasa atau gaya
bahasa, dan lain-lain.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
Prosa Fiksi . . .

Unsur ekstrinsik :
unsur-unsur yang berada di luar karya
sastra , tetapi secara tidak langsung
mempengaruhi bangunan atau sistem
organisme karya sastra. Unsur-unsur yang
dimaksud (wellek & Warren) keadaan
subjektivitas individu pengarang yang
memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan
hidup yang kesemuanya itu akan
mempengaruhi karya yang ditulisnya.
Bentuk- Bentuk Karya Fiksi

 Periodeisasi
 prosa lama (dongeng, hikayat)
Prosa baru (novel, novelet, cerpen)

 Berdasarkan isi
 novel sejarah
 novel pendidikan
 novel percintaan
 dll.
I. Pengertian Kajian Prosa Fiksi :
 Analisis dan penilaian mutu karya
sastra (Panuti Sudjiman, 1993)
 Kajian mendalam karya sastra dari
unsur- unsur pembentuknya
(Zainuddin Fananie, 2000: 63)
 Penelaahan, penyelidikan terhadap
prosa, yakni atas berbagai unsur yang
membangunnya, yang disertai dengan
kerja analisis (Burhan Nurgiyantoro,
1995: 30 -32)
II. Cakupan Kajian Prosa Fiksi
 Orientasi situasi penciptaan karya sastra:
(Abrams dalam Pradopo, 2000)
 Karya sastra : struktural
 Pengarang: ekspresif
 Realitas: mimetik
 Pembaca: pragmatik
 Intrinsik dan Ekstrinsik (Rafiek, 2013:2)
 Berdasarkan teori : (struktural, filologi,
poskolonial, etnopuitika, hermeneotik,
postruktural, modernis, ideologi(Rafiek, 2013:2)
 Berdasarkan metode: analisis isi, analisis
naratif, analisis teks media & budaya)
III. Tujuan Kajian Prosa
Tujuan
Mengungkapkan kualitas setiap unsur,
yang disertai dengan mengemukakan
kelebihan dan kekurangan, dan
keistimewaannya dibandingkan karya
sastra yang lain (Fananie, 2000: 63)

Membuka tabir rahasia yang


terkandung dalam karya dan memberikan
makna (Atmazaki, 1993: 115)
IV. Fungsi Kajian Sastra
 Fungsi Umum:
jembatan antara karya sastra dengan
pembacanya
 Fungsi Spesifik:
 F. Informatif
 F. Intelektual
 F. Edukatif
 F. Persuasif, apresiatif, promotif
 Fungsi Universal:
Fungsi kajian prosa fiksi ...

 Fungsi Universal:
 Untuk pembinaan dan
pengembangan sastra
 Untuk pembinaan kebudayaan dan
apresiasi seni
 Untuk menunjang ilmu sastra
 Untuk menumbuhkan kreativitas
pengarang
(Fananie, 2000: 66-70)
V. Aspek- Aspek Kajian Sastra
(Pradopo, 2000: )
 Aspek Utama:
 Analisis (Penguraian)
 Interpretasi (Penafsiran)
 Evaluasi (Penilaian)

 Aspek Pendukung :
 Kaidah/ teori sastra
 Metodologi
 Penjelasan tentang pengarang*
Aspek- Aspek Kajian Sastra
 Aspek Utama:
 Analisis (Penguraian)
 Interpretasi (Penafsiran)
 Evaluasi (Penilaian)

 Aspek Pendukung :
 Kaidah/ teori sastra
 Metodologi
 Penjelasan tentang pengarang
 Aspek Analisis (Penguraian)
Pengertian Analisis
a. ... tampil dengan mencoba
menerangkan, misalnya, peranan
masing- masing unsur, kaitan unsur
yang satu dengan unsur yang lain,
memberikan alasan atas kelebihan
dan kelemahan suatu unsur yang ada,
yang ingin diungkapkan dalam fiksi
tersebut, dan sebagainya (Burhan
Nurgiyantoro, 1995: 32)
Analisis . . .
 Penganalisisan karya sastra bertujuan
untuk membongkar dan memaparkan
secermat, seteliti, semendetail, dan
semendalam mungkin keterkaitan dan
keterjalinan semua unsur dan aspek
karya sastra yang sama-sama
menghasilkan makna keseluruhan
(Teeuw, 1984:135)
 Upaya merebut arti dan melihat
mekanisme sebuah karya (Atmazaki,
1993: 119- 120).
Pengertian Analisis (Penguraian)

 Deskripsi seluruh unsur, deskripsi


hubungan antarunsur, dan deskripsi
hubungan suatu unsur dengan makna
keseluruhan (Teeuw, 1983: )

Upaya merebut arti dan melihat


mekanisme sebuah prosa fiksi
(Atmazaki, 1993: 119- 120)
Tujuan Analisis (Penguraian)
 Penganalisisan karya sastra bertujuan untuk
membongkar dan memaparkan secermat,
seteliti, semendetail, dan semendalam mungkin
keterkaitan dan keterjalinan semua unsur dan
aspek karya sastra yang sama-sama
menghasilkan makna keseluruhan
(Teeuw, 1984:135)
Model- model analisis
Analisis Struktural
1) Analisis lapis norma
 Lapis bunyi
 Lapis arti
 Lapis objek
 Lapis dunia
 Lapis metafisika
(Pradopo, 2000: 64-66)
Model- model analisis

2) Analisis lapis makna


 Neviu anorganik
 Neviu Vegetatif (alami)
 Neviu Animal
 Neviu humanis
 Neviu metafisika/ transedental
(Fananie, 2000: 77-79)
Model- model analisis

3) Struktur lapis bunyi (Roman Ingarden)


 Pada puisi dan prosa liris
 Asonansi, aliterasi, persajakan

4) Analisis struktural – semiotik


Struktur (bangun karya sastra)
Semiotik (pemaknaan)
Interpretasi (Penafsiran)
Penjelasanmakna karya sastra atau
penjernihan arti bahasa ( Abrams dalam
Pradopo, 2000: 39, 76)
Upaya memberi makna (Atmazaki, 1998 :121)
 Dalam arti sempit, dapat dilakukan dengan tiga
sarana: analisis, parafrase, komentar
(Pradopo, 2000: )
 Dalam arti luas, dalam bentuk : menyatakan jenis
karya sastra, mengungkapkan segi
kebahasaaan, jalinan unsur/ struktur, efek
pemakaian sarana literer
Interpretasi (Penafsiran)

 Makna denotatif & Makna Konotatif


 Konvensi bahasa, konvensi sastra, konvensi
budaya
Parafrase:
 Pengertian parafrase
 Macam- macam parafrase:
 Komentar
Evaluasi ( Penilaian )
 Menyatakan kualitas karya (kekuatan dan
kelemahan)
 Kriteria- kriteria yang dapat digunakan:
A. Kriteria estetika
B. Kriteria struktur ( intrinsik dan ekstrinsik)
C. Kriteria struktur lapis makna (neveau
anorganik, vegetatif, animal, humanis,
metafisika/ transedental)
D. Kriteria struktur lapis bunyi
E. Orientasi pada karya sastra: M E P O
(Pradopo,2000:83-87)
F. Horace : dulce et utile (Pradopo,2000: 85)
Evaluasi ( Penilaian )

Ciri- ciri Emperis Sifat Estetis Karya Sastra:


 Pembuatan aneh
 Defamiliarisasi
 Ekuivalensi (Pradopo, 2000: 88-90)
Evaluasi ( Penilaian )
 Syarat- syarat Penilaian:
1. Ideal
2. Objektif
3. Dapat dipertanggungjawabkan

Upaya:
 Menunjukkan fungsi mana yang diharapkan dan kriteria mana
yang digunakan
 Menjelaskan kriteria dengan contoh
 dibuktikan dengan data dari teks
 Menggunakan berbagai kriteria yang saling melengkapi
 Menempatakan karya sastra dalam keseluruhan (karya
pengarang yang sama, jenis tertentu, bentuk tertentu

(Fananie, 2000: 83)


Aspek Pendukung Kajian Sastra:
(Pradopo, 2000: )
1.Kaidah/ teori sastra

 Metodologi

 Penjelasan tentang pengarang(Waluyo,


1994: 65-
 Label sosial budaya pengarang
 Proses kreatif
 Aliran yang dianut pengarang
VI. Pendekatan, Metode, dan
Teknik dalam Kajian Prosa Fiksi

Pendekatan Kajian Sastra:

A. Teori Universal Abrams


(dalam Pradopo, 2000:83, )
1. Pendekatan Mimesis
2. Pendekatan Ekspresif
3. Pendekatan Pragmatik
4. Pendekatan Objektif
B. Perkembangan Pendekatan
Sastra Modern...
1. Strukturalisme
2. Strukturalisme genetik
3. Pendekatan sosiologi
4. Pendekatan semiotik
5. Pendekatan Psikologis
6. Pendekatan biografis
7. Pendekatan historis
8. Pendekatan lainnya....
(Ratna,2009: 53- 74)
Metode analisis karya sastra:
 Metode Intuitif
 Metode Hermeneotik
 Metode Kualitatif
 Metode Analisis- Isi
 Metode Formal
 Metode Dialektika
 Metode Deskriptif analisis
( Ratna, 2009: 43- )
Cara Melakukan Kajian Sastra
(Rafiek, 2013: 3):

1. Membaca
2. Menentukan Masalah
3. Judul
4. Teori
5. Metode
6. Sejarah
Langkah- Langkah Melakukan
Pengkajian Sastra (Rafiek, 2013:4-5)
1. Bacalah karya sastra yang hendak dikaji
sampai Anda menguasai betul isi karya
tersebut untuk penentuan judul tulisan/
penelitian yang tepat, teori, dan metode
yang digunakan
2. Bacalah dan kuasailah teori sastra dari
yang tradisional hingga mutakhir agar tidak
ketinggalan ....
3. Bacalah dan kuasailah metode
penelitian sastra, metode yang tepat &
benar akan menghasilkan kajian yang baik
Langkah- Langkah Melakukan
Pengkajian Sastra ...

4. Mulailah mengkaji karya sastra dengan


terlebih dahulu mencari dan menemukan
data yang akan dikaji .... Lakukan
pengumpulan data selengkap mungkin
5. Segeralah memulai menganalisis dan
membahas karya sastra dengan
menggunakan bahasa Anda sendiri dengan
panduan teori sastra yang kuat, ... untuk
menghindari plagiat....
Langkah- Langkah Melakukan
Pengkajian Sastra ...

6. Mengkaji dan terus mengkaji karya


sastralah sehingga kajian sastra Anda
mendalam dan lengkap... Memusatkan
pembahasan pada topik masalah... Selain
buku teori dan metode sastra diperlukan
teman dan ahli sastra untuk memberikan
saran dan komentar.
7. Segera lakukan perbaikan menyeluruh
jika terdapat kekeliruan ... Minta lagi saran
dan komentar ....
Langkah- Langkah
Melakukan Pengkajian Sastra ...

8. ....Lakukan diskusi sastra kecil- kecilan


dengan teman- teman di kelas .... Untuk
memublikasikan hasil pengkajian sastra Anda
secara langsung, untuk menghindari plagiat,
untuk melihat keterampilan berbicara Anda
dalam mempertahankan kajian yang telah
dibuat, sebagai tempat berbagi informasi,
melatih budaya intelektual ....
9. Untuk menghindari plagiat ... muat di
internet atau jurnal yang mempunyai
website
Teknik- teknik dalam kajian sastra
 Teknik Pengumpulan Data
 Teknik Analisis Data
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Temuan:
 Perpanjangan keikutsertaan
 Diskusi dengan teman sejawat
 Auditing
 dll. (Moleong, 2007: Bab VII)
Teknik Pengumpulan Data
 Penelitian sastra lapangan:
 Wawancara
 Kuesioner
 Rekaman
 Statistik
 Dokumen
 Angket
 Kartu data (Ratna, 2009)

 Daftar data (Elyusra, 2016)


Teknik Analisis Data
 Disesuaikan dengan pendekatan dan
metode yang digunakan
 Disesuaikan dengan masalah/ tujuan
 Disesuaikan dengan karakteristik karya
prosa yang dikaji
 Tergantung kreativitas pengkaji
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Temuan:
1. Perpanjangan keikutsertaan
2. Ketekunan/ Keajekan Pengamatan
3. Triangulasi
4. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi
5. Kecukupan referensial
6. Analisis kasus negatif
7. Pengecekan anggota
8. Uraian rinci
9. Auditing
(Moleong, 2007: Bab VII)
VII. Syarat- syarat Telaah Prosa
Fiksi (Fananie, 2000: 71):
 Diupayakan untuk membangun kualitas
sastra, bukan membunuh kreativitas
 Bebas prasangka dan sikap apriori
 Mendorong pengarang meningkatkan
kualitas karyanya
 Mampu beradaptasi dengan lingkungan
budaya (tersurat dan tersirat )dalam
karya yang sedang ditelaah
 Untuk pengarang dan pembaca
Syarat- syarat telaah prosa fiksi . . .

 Ada yang menarik


 Tujuan jelas
 Jelas teori berpijak
 Jelas metode & sesuai dengan jenis
penelitian
 kreatif
(Atmazaki, 1993: 115)
VIII. Sifat- sifat Telaah Sastra
 Objektif
 Rasional
 Berdasarkan bukti kekuatan dan
kelemahan karya sastra
IX. Ragam/ Corak
Penulisan Kajian Sastra

 Corak Ilmiah ( makalah, artikel ilmiah,


skripsi, tesis, disertasi)
 Corak populer (tulisan di koran, majalah,
tabloit, dsb.
Daftar Pustaka
Atmazaki. 1990. Ilmu Sastra Teori dan Terapan. Padang:
Angkasa Raya.
Fananie, Zainuddin.2000. Telaah sastra. Surakarta:
Muhammad University Press.
Jabrohim (ed.)2001. Metode Penelitian Sastra.Yogjakarta:
Haninelita Grahawidia
Rafiek, M.. 2013. Pengkajian Sastra. Bandung: Refika
Aditama.
Stanton, Robert. 1995. An Introduction to Fiction. New
York: Holt, Renehart and Winston.
Teeuw. A.1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung: Firma
_____ . 1991. Membaca dan Menilai Sastra.Jakarta:
Gramedia
Nurgiyantoro. Burhan 1995. Teori Pengkajian
Fiksi. Yogyakarta: Gajah mada University
Press. Rachmad Djoko Pradopo. 2002.
Kritik Sastra Indonesia Modern.Yogyakarta:
Gamam Media.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2002. Kritik Sastra
Indonesia Modern.Yogyakarta: Gama
Media.
Sudjiman, Panuti. 1993 Bunga Rampai Stilistika.
Jakarta: Grafiti.
Zainuddin Fananie. 2000. Telaah Sastra.
Surakarta: Muhammadiyah University
Press.

Anda mungkin juga menyukai