Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Membaca adalah kegiatan yang mendatangkan banyak manfaat, beruntung orang yang gemar
membaca. Diantaranya membaca buku, mereka yang suka membaca buku akan memperoleh banyak
informasi sehingga akan menambah pengetahuan dan wawasan yang luas. Informasi tentang buku baru
sering dimuat disurat kabar atau majalah yang berupa artikel resensi.

Orang yang menyukai aktivitas membaca, hasilnya mereka tidak akan berpikir sempit ketika
menghadapi masalah-masalah yang sedang dialaminya. Serta mempunyai potensi dan kecenderungan
yang bijak dalam menyikapi kejadian-kejadian sehari-hari disekitarnya.tapi, bagi orang yang ingin
berbuat lebih dan mau berbagi ilmu kepada orang lain, membaca saja tidak cukup. Mereka perlu
memiliki keterampilan lagi yaitu keterampilan meresensi buku. Oleh karena itu penulis menyusun tugas
ini untuk mengetahui bagaimana mengkritiki buku dan apa tujuan serta manfaat mengkritik buku.

1.2 RUMUSAN MASALAH

· Apa tujuan mengkritik buku?

· Bagaimana langkah-langkah mengkritik buku ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

· Untuk mengetahui tujuan dari mengkritik sebuah buku

· Untuk mengetahui cara-cara mengkritik buku

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 IDENTITAS BUKU

Judul Buku :Pendidikan Bahasa Indonesia

Pengarang : Drs. Sanggup Barus, Mpd.

: Dra. Risma ini, Mpd.

: Dra.Inayah Hanum, Mpd.

: Drs.Tangson r. Pangaribuan, Mpd.

Penerbit : UNIMED Press

Judul Bab yang di review : Bahasa Pengembang Kepribadian

Identitas Buku Pertama

Judul Buku : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi

Penulis : Intan Ahmad

Penerbit : Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset


Teknologi dan Pendidikan tinggi

ISBN : 978 - 602 – 70098-6-0

Cetakan : ke-1(Juni 2016)

Jumlah Halaman : i – xxiv. 272

2.2 RINGKASAN BAB


1. Pengertian Bahasa

Bahasa adalah sarana komunikasi terpenting yang digunakan oleh setiap manusia untuk
berinteraksi terhadap manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari dan dengan bahasa manusia
mengungkapkan pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) (2001:88), bahasa adalah sistem bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Yudrik Jahja dalam
bukunyaPsikologi Perkembangan (2011:53) mengemukakan bahwa bahasa merupakan kemampuan
untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi, di mana pikiran dan perasaan
dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian seperti dengan
menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka. Sedangkan Harimurti
Kridalaksana mengemukakan bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi arbitrer yang
digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi
diri. Selanjutnya wojowarsito (2011:1) berpengertian bahwa bahasa adalah alat manusia
mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman yang terdiri dari lambang-lambang bahasa.

2. Pengertian Kepribadian dan Pengembangan Kepribadian

Kepribadian adalah karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya konsistensi perasaan,


pemikiran, dan perilaku. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian antara lain: fisik, inteligensi,
jenis kelamin, teman sebaya, keluarga, kebudayaan, lingkungan dan sosial budaya, serta faktor internal
dari dalam diri individu seperti tekanan emosional.

3. Hubungan Bahasa dengan Pengembangan Kepribadian

Sumpah pemuda 28 Oktober 1982 menyatakan “ Kami Putera dan Puteri Indonesia mengaku
bertanah air satu – tanah air Indonesia. Kami Putera dan Puteri Indonesia berbangsa satu – bangsa
Indonesia. Kami Putera dan Puteri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia ”.
Sumpah ini membuktikan bahwa pengakuan bertanah air satu, berbangsa satu Indonesia dan
menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia, memiliki fungsi yang luar biasa dalam
mengembangkan kepribadian bangsa. Fungsi tersebut menegaskan bahwa setiap warga negara
Indonesia senantiasa berkepribadian, perilaku, dan berbudi bahasa khas Indonesia. Kini bahasa
Indonesia berfungsi efektif sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.

Kepribadian yang baik dapat diartikan bahwa perilakunya dapat diterima oleh orang lain. Semakin
luas lingkungan masyarakat yang menerima kebaikannya dapat diartikan bahwa kebaikan pribadinya
semakin sempurna. Kepribadian yang cerdas adalah kemampuan memanfaatkan potensi diri
(pendidikan, pengalaman, penegtahuan, keahlian, keterampilan), potensi masyarakat, potensi alam,
potensi situasi terkini. Kepribadian yang cerdas senantiasa dapat memanfaatkan berbagai situasi untuk
menghasilkan kreativitas.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Semua karya-karya yang ada tidak semua sempurna begitu juga dengan buku ini karena buku ini
memiliki kelemahan dan kelebihannya. Dengan demikian kesimpulan yang dapat saya ambil ialah :

v Bahasa yang digunakan sudah cukup bagus dan mudah dimengerti

v Menjelasan Pengertian bahasa menurut para pakar

v Menjelaskan Pengertian Kepribadian dan Pengembangan Kepribadian

v Penulis menjelaskan fungsi Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pengembang
kepribadian

v Pembahasan pada bab ini tentang Kepribadian terlalu sedikit sehingga membuat sipengguna buku
sulit memahaminya.

v Bahasa yang digunakan terlalu berbelit-belit

v Hubungan bahasa dengan pengembangan kepribadian yang dijelaskan pada bab ini terlalu sedikit
tidak dijelaskan secara mendetail

v Pengertian bahasa yang sesungguhnya tidak dicantumkan hanya menggunakan pengertian bahasa
menurut para pakar saja

v Penulisan berpengertian seharusnya ditulis dengan “berpendapat”

v Penulisan “prekdiktabilitas” seharusnya dicantumkan maknanya

ISI RINGKASAN BUKU

2.1 (Ringkasan Buku Pertama)

Bab 1. Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Gengre Makro

Kegiatan 1: Membangun Konteks Teks Akademik


Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku,
proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut
merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya terkandung campuran dari beberapa genre
mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre
yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah
subgenre- subgenre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro
tersebut.

Kegiatan 2: Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Akademik

Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks nonakademik atau teks
nonilmiah. Teks akademik dan teks nonakademik ditandai oleh ciri-ciri tertentu. Untuk membedakan
keduanya, Anda harus menelusuri ciri-ciri tersebut.

Mengidentifikasi Ciri-ciri Teks Akademik dan Teks Nonakademik

Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai
ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis (Lihat misalnya Sudaryanto, 1996, Moeliono,
tanpa tahun; Moeliono, 2004).

Perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik tidak dilihat sebagai perbedaan antara hitam
dan putih. Perbedaan tersebut dilihat dari kecenderungan ciri-ciri yang dikandung oleh teks tersebut.
Teks akademik diasosiasikan dengan teks tulis, dan teks nonakademik diasosiasikan dengan teks lisan.
Teks tulis bukan teks yang dimediakan dengan tulisan. Sebaliknya, teks lisan bukan teks yang dituturkan
secara lisan. Sebagai contoh, teks berita yang didengarkan di radio adalah teks tulis yang dimediakan
secara lisan, dan naskah drama dalam bentuk dialog adalah teks lisan yang dimediakan dengan tulisan.

Menganalisis Pentingnya Teks Akademik

Jenis-jenis teks yang sering dijumpai sebagai teks akademik di lingkungan perguruan tinggi adalah
antara lain buku, ulasan buku, proposal penelitian, proposal kegiatan, laporan penelitian (yang dapat
berbentuk tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi), laporan kegiatan, dan artikel ilmiah (yang sering
disebut paper atau makalah). Apabila dimasukkan ke dalam konsep genre, jenis-jenis teks tersebut
tergolong ke dalam genre makro.

Mengapa Anda memerlukan teks akademik dalam berbagai genre makro? Jawabnya terkait dengan
kegiatan Anda sebagai insan akademik. Pada saat Anda merancang penelitian atau kegiatan, Anda
memerlukan teks yang disebut proposal penelitian atau proposal kegiatan. Setelah melakukan penelitian
atau kegiatan, Anda perlu melaporkannya kepada pihak lain dalam teks yang disebut laporan penelitian
atau laporan kegiatan. Demikian pula, pada saat Anda menyampaikan pemikiran di forum seminar atau
mengomunikasikannya di jurnal, Anda perlu memformulasikannya dalam teks yang disebut artikel
ilmiah.
Kegiatan 3: Membangun Teks Akademik secara Bersama-sama

Teks-teks akademik yang dipilih untuk pembahasan pada buku ini adalah ulasan buku, proposal,
laporan, dan artikel ilmiah.

Menggali dan Mengevaluasi Lebih Jauh Ciri-ciri Teks Akademik

Teks akademik (tulis, ilmiah)

Sederhana dalam hal struktur, kalimat padat informasi, padat akan kata-kata leksikal, banyak
memanfaatkan nominalisasi banyak memanfaatkan metafora gramatika, dan karenanya banyak
mengandung ungkapan yang in- kongruen, banyak memanfaatkan metafora gramatika,banyak
memanfaatkan istilah teknis, bersifat taksonomik dan abstrak, banyak memanfaatkan system pengacuan
esfora, banyak memanfaatkan proses relasional identifikatif untuk membuat defenisi atau identifikasi
dan proses relasional atributif untuk membuat deskripsi, bersifat monologis, tidak mengandung kalimat
minor, tidak mengandung kalimat takgramatika, biasanya mengambil gengre faktual.

Teks non akademik (lisan,nonilmiah)

Rumit dalam struktur kalimat, cenderung tidak padat informasi, padat akan kata-kata struktur,
cenderung sedikit memanfaaatkan metafora gramatika, cenderung sedikit memanfaatkan istilah teknis,
lebih konkret ataua cenderung bersifat taksonomik, tidak menunjukkan pengacuan esfora sebagai ciri
penting, tidak menonjol pada salah satu jenis proses, bersifat dialogis, sering mengandung kalimat
minor, sering mengandung kalimat takgramatikaal, mengambil gengre yang lebih bervariasi dan dapat
factual atau fiksional.

Ciri-ciri yang dapat membedakan teks akademik dan nonakademik tersebut tidak lain adalah ciri-ciri
leksikogramatika–kata-kata dalam susunan beserta makna yang dihasilkan–yang ada di tingkat leksis
(kata), kalimat, dan wacana.

2. Menyajikan Teks Akademik dalam Berbagai Genre Makro

a. Ulasan Buku

Ulasan buku yang juga sering disebut timbangan buku adalah tulisan yang berisi tentang kritik terhadap
buku yang dimaksud. Ulasan semacam ini Anda perlukan pada saat Anda menyajikan kajian pustaka
dalam proposal penelitian, laporan penelitian (yang dapat berupa skripsi, tesis, dan disertasi), atau
artikel ilmiah.

b. Proposal
Proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan penelitian atau rancangan kegiatan. Proposal dapat
berupa proposal penelitian atau proposal kegiatan. Proposal penelitian memiliki struktur teks
pendahuluan^landasan teori dan tinjauan pustaka^metodologi penelitian. Adapun proposal kegiatan
memiliki struktur teks pendahuluan^tata laksana kegiatan^penutup.

c. Laporan

Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian dan laporan kegiatan. Laporan penelitian
ditata dengan struktur teks: pendahuluan^landasan teoretis dan tinjauan pustaka^metodologi
penelitian^hasil^pembahasan^penutup. Adapun laporan kegiatan mempunyai struktur teks yang lebih
fleksibel, sesuai dengan cakupan kegiatan yang dilaporkan itu. Akan tetapi, pada umumnya, struktur
teks laporan kegiatan adalah pendahuluan^deskripsi kegiatan^pelaksanaan kegiatan^penutup. Masing-
masing tahapan pada struktur teks tersebut mengandung genre mikro yang berbeda-beda, sesuai
dengan fungsi retoris masing-masing tahapan tersebut.

d. Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan artikel konseptual. Anda akan
mempelajari cara menyusun artikel ilmiah pada Bab V. Pada dasarnya artikel penelitian adalah laporan
penelitian yang disusun dalam bentuk artikel. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila struktur teks
artikel penelitian sama dengan struktur teks laporan penelitian, yaitu: abstrak, pendahuluan, tinjauan
pustaka, metodologi peneltiaan, hasil pembahasan dan kesimpulan.

D. Kegiatan 4 : Membangun Teks Akademik secara Mandiri

Kegiatan belajar pada bagaian ini merupakan mandiri, diharapkan dapat melakukan kegiatan belajar
secara mandiri, dalam arti bahwa anda melakukannya tanpa bantuan dari siapapun.

Membuat Rangkuman

Setelah Anda menyelesaikan bab ini, diharapkan Anda menguasai semua materi yang dibahas.

Ada baiknya Anda membaca bab ini berulang kali, dan Anda dapat mengulangi membaca lagi bagian-
bagian yang Anda anggap sulit. Untuk mengetahui bahwa Anda telah menguasai materi, buatlah
rangkuman yang menggambarkan isi keseluruhan bab dalam maksimal tiga paragraf.

Membuat Tugas dan Proyek tentang Teks Akademik

Tugas

Carilah beberapa teks yang dimuat di buku, jurnal penelitian, majalah, surat kabar, atau media lain baik
cetak maupun elektronik. Kemudian, lakukan sesuai dengan dua poin berikut ini:
Analisislah apakah teks-teks tersebut mengandung ciri-ciri akademik. Seandainya teks-teks yang Anda
temukan itu belum memenuhi ciri-ciri akademik, ubahlah agar teks-teks tersebut menunjukkan ciri-ciri
yang dimaksud.

Amatilah teks-teks tersebut, serta identifikasilah genre makro yang menjadi payung dan genre mikro
yang terkandung di dalamnya.

Buatlah sejumlah pertanyaan yang lain mengenai teks-teks tersebut, dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan itu.

Tulislah hasil atau jawaban dari Poin (1) sampai dengan Poin (3) di lembar kertas, lalu kumpulkan pada
waktu yang disepakati antara Anda dan dosen pendamping Anda.

Proyek

Proyek di sini dimaksudkan sebagai rencana belajar sesuai dengan kebutuhan akademik Anda. Susunlah
sebuah proyek belajar yang berkaitan dengan ciri-ciri teks akademik dan teks nonakademik. Pada proyek
Anda itu, Anda dapat:

(1) membuat konversi dari teks yang kurang akademik menjadi teks yang lebih akademik;

(2) mempertanyakan segala sesuatu yang terkait dengan seluk-beluk teks akademik, dan menuangkan
hasilnya dalam bentuk tulisan;

(3) mendiskusikan materi tertentu dengan teman-teman Anda, dan menuangkan hasilnya dalam bentuk
tulisan;

(4) melakukan kegiatan belajar apa pun yang Anda pandang dapat mendukung pemahaman Anda
terhadap teks akademik, dan menuangkan hasilnya dalam bentuk tulisan.

BAB III

PEMBAHASAN

Kelebihan

Buku Petama
Ringkasan buku sangat jelas dan membahas tentang materi perkuliaahan , pengetahuan mengeksplorasi
teks akademik dalam gengre makro, menjelajahi pustaka, mendesain proposal penelitiandan proposal
kegiatan, melaporkan hasil penelitian dan hasil kegiatan, mengaktualisasikan diri melalui artikel ilmiah.

Terdapat pendapat para ahli-ahli tentang setiap materi yang ingin dibahas setiap perbab

Cover buku sangat menarik untuk membuat kita tertarik membacanya

Setiap topik yang dibahas selalu disertai dengan contoh-contoh sehingga pembaca akan lebih jelas dan
muadah memahaminya.

Materi yang dibahas setiap bab nya memiliki keterkaitan dan sangat berkesinambungan dengan materi
selanjutnya, sehingga sangat sistematis dan beruntut materi yang disajikan pada setiap bab nya. Agar
memudahkan para pembaca memahami inti sari dari bab ini.

Buku Kedua

Cover buku sangat menarik untuk membuat kita tertarik membacanya

Setiap topik yang dibahas selalu disertai dengan contoh-contoh sehingga pembaca akan lebih jelas dan
muadah memahaminya.

Materi yang dibahas pada buku pertama yang sebagai buku utama sangat mempunyai keterkaitan
didalam pembahasan materi pada buku yang kedua yang sebagai buku pembanding

Kekurangan Buku

Buku Pertama

Terlalu banyak jumlah halaman buku, sehingga para pembaca yang ingin membaca isi buku sudah
terlebih dahulu malas karena melihat tebal dan jumlah halaman yang banyak.

Buku Kedua

Kalimat yang didalam buku sulit untuk dimengerti karena banyak kosa kata yang kurang dimengerti.

Terdapat beberapa kata yang sulit untuk di pahami seperti pemakaian bahasa inggris, Seharusnya
penulis membuat arti dari bahasa inggris tersebut. Agar pembaca mudah untuk mengerti maksud dari
kalimat yang ada didalam buku kedua atau sebagai buku pembanding.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat saya berikan setelah membaca buku pertama yang mana sebagai buku utama
dari karangan Intan Ahmad dan pada buku kedua yang mana sebagai buku pembanding dari karangan
Drs. Sanggup Barus, M.Pd. dkk, kita diharapkan bagi para pembaca dan terlebih kepada saya sebagai
selaku penulis critical book review ini untuk mengetahui isi dari buku dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan kita sehari-hari, seperti contohnya memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan pada Critical book review ini adalah sebaiknya penulis
memperbaiki kesalahan dalam penulisan baik itu kata-kata ataupun kalimat. Dari critical book review ini,
diharapkan kepada pembaca agar dapat mengetahui isi dari buku ini dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan kita sehari-hari dan memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, 2016. BUKU AJAR MATAKULIAH
WAJIB UMUM BAHASA INDONESIA. Jakarta: RISTEKDIKTI

Drs. Sanggup Barus, M.Pd, 2014. PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA. Medan: percetakan Unimed

Anda mungkin juga menyukai