Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
TULISAN ILMIAH

DISUSUN OLEH KELOMPOK: 3


1. AFIDATUZ ZAKIAH
2. NAMINI
3. NUR AINUN
4. HADRATUL KHUSROH

DOSEN PEMBIMBING : FADHLI ZULMI, M.Pd

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


YAYASAN PERGURUAN TINGGI ISLAM PASAMAN BARAT
STAI YAPTIP PASAMAN BARAT
1444 H/ 2022 M
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah penulis ucapkan pada Allah Subhanahu wata’ala. Karena atas
seizinNyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Tulisan
Ilmiah” ini. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Bahasa
Indonesia pada semester 1 di STAI-YAPTIP Pasaman Barat..
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas, petunjuk kepada penulis sehingga dapat
termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan terima
kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Pasaman Barat, 5 Deseember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar.......................................................................................................................i

Daftar Isi.................................................................................................................................ii

Bab I. Pendahuluan

A. Latar belakang Masalah....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1

C. Tujuan..............................................................................................................................2

Bab II. Pembahasan

A. Jenis Jenis Tulisan Ilmiah................................................................................................3

B. Kriteria Tulisan Ilmiah.....................................................................................................9

C. Langkah Penulisan Ilmiah..............................................................................................11

D. Teknik Penulisan Tulisan Ilmiah.....................................................................................13

Bab III. Penutup

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................15

Daftar Pustaka........................................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya ilmiah adalah karangan atau tulisan yang menyajikan gagasan ilmiah dan fakta
umum yang ditulis dengan menggunakan metodologi penulisan yang baik dan benar. Materi
yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil
kajian ilmiah maupun hasil-hasil penelitian. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran
perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah. Karya ilmiah juga
sering dipahami sebagai karya yang dihasilkan oleh pakar atau ahli dalam bidang tertentu dan
umumnya dipahami oleh kalangan tertentu pula. Karakteristik keilmiahannya terdapat pada
isi, penyajian dan bahasa yang digunakan. Isi karya ilmiah tentunya bersifat keilmuan, yakni
rasional, objektif, tidak memihak dan berbicara apa adanya serta didukung oleh fakta, teori
dan bukti-bukti empirik. Isi karya ilmiah juga harus fokus dan spesifik pada sebuah bidang
keilmuan secara mendalam. Bahasa yang digunakan juga tidak menggunakan bahasa
pergaulan tetapi menggunakn bahasa ilmu pengetahuan dan bahasa baku.
Karya ilmiah dapat dilihat dari bentuk penyajian dan kajiannya. Dari bentuk
penyajiannya, ada karya ilmiah akademis atau pendidikan yang dimaksudkan untuk
kepentingan akademis dan ada karya ilmiah populer yang banyak menggunakan bahasa yang
familiar dan populer dan ditulis untuk kepentingan publikasi. Sedangkan dari bentuk
penyajiannya, ada karya ilmiah yang dihasilkan dari penelitian ilmiah seperti skripsi, tesis,
disertasi, buku dan makalah. Ada juga karya ilmiah yang hanya berupa gagasan atau tinjauan
sendiri seperti buku (buku pelajaran, diktat, modul) dan makalah.

A. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis tulisan ilmiah?
2. Bagaimana kriteria tulisan ilmiah?
3. Bagaimana langkah penulisan tulisan ilmiah?
4. Bagaimana teknik penulisan tulisan ilmiah?

1 Gani, Erizal. 2013.Komponen-Komponen Karya Tulis Ilmiah.Bandung:Penerbit Pustaka. Reka Cipta.

1
2

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis tulisan ilmiah.
2. Untuk mengetahui kriteria tulisan ilmiah.
3. Untuk mengetahui langkah penulisan tulisan ilmiah
4. Untuk mengetahui teknikpenulisan tulisan ilmiah.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Jenis-Jenis Tulisan Ilmiah

1. Resensi

Pengertian ResensiDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi diartikan


“pertimbangan atau pembicaraan tentang buku”. Resensi disebut juga ulasan atau penilaian
terhadap suatukarya, baik berupa buku, film, atau Karya Lainya. Tugas penulisresensi adalah
memberikan gambaran kepada pembacamengenai kelebihan dan kekurangan suatu karya
tersebut. Sebenarnya, kata resensi sendiri berasal dari bahasaLatin, yaitu dari kata kerja
revidere atau recensere. Artinyamelihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama
untuk istilah itu dalam bahasa belanda dikenal dengan recensie  ,sedangkan dalam Bahasa
inggris dikenal dengan istilah review  .Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni
mengulas buku.
Adapun WJS Poerwadarminta (dalam romli, 2003: 75)mengartikan bahwa resensi
secara bahasa sebagaipertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yangmenilai
kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan
memberi dorongankepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibacadan dimiliki
atau dibeli.1
Jadi secara sederhana, tindakan meresensi dapatdiartikan kegiatan yang memberikan
penilaian, mengungkapkembali isi buku, membahas, atau mengkritik suatu buku.
Selainmenginformasikan isi buku kepada masyarakat luas, tujuanresensi adalah
menyampaikan kepada para pembaca apakahsebuah buku atau hasil karya itu patut
mendapat sambutan darimasyarakat atau tidak.
2. Sinopsis

Pengertian Berdasarkan pengertian KBBI, pengertian sinopsis adalah ikhtisar karangan yg


biasanya diterbitkan bersama-samadengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu.
Sedangkan pengertian sinopsis menurut Dr Gorys Keraf, ahlibahasa kelahiran Nusa Tenggara
Timur, adalah ringkasan atausummary atau précis yang paling efektif dalam menyajikansuatu
karangan yang panjang menjadi bentuk pendek

2 Rif’an, Ali. 2013. Jenius Menulis & Menerbitkan Karangan Ilmiah Tangerang: Kreasi Cerdas Indonesia

3
. Dengan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sinopsismerupakan ringkasan cerita
dari sebuah novel atau gambaran isi dari suatu cerita secara garis besarnya.
Sinopsis selain digunakan dalam buku, juga seringdigunakan sebagai prolog dalam
sebuah naskah, baik naskahpendek maupun panjang, untuk sebuah pementasan drama,film,
dan teater panggung. Sinopsis ini dibuat untukmemudahkan dalam mengetahui dan
memahami secara singkattentang sebuah naskah yang akan dipentaskan atau dibaca.Dalam
penulisannya, biasanya sinopsis dibatasi dengan jumlahhalaman, misalnya 1 sampai 3
halaman saja, atau seperlimadari panjang karangan aslinya. Dan dalam penulisan
sinopsistidak membutuhkan gaya bahasa dan penjelasan-penjelasanyang luas, akan tetapi isi
atau gagasan umum lebih diutamakan

3. Jurnal

Pengertian Jurnal ilmiah merupakan sebuah kutipan dari dalamlaporan dan di dalamnya
terdapat point-point penting darilaporan tersebut. Jurnal sendiri juga merupakan artikel
yangdisusun guna memberikan kontribusi terhadap teori ataupenerapan ilmu. Artikel jurnal
ilmiah umumnya tersusun atas judul, abstrak, pendahuluan, bahan dan metode,
hasil,pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Artikel Jurnalumumnya memiliki kualitas
yang sangat tinggi, baik dari tatabahasa maupun dari konten.Jurnal juga biasa diartikan
sebagai terbitan berkala yangberbentuk majalah yang berisi bahan ilmiah yang
diterbitkanuntuk orang-orang dengan minat khusus (misal: matematika).Awalnya jurnal
dalam bentuk buku, namun seiringberkembangnya teknologi informasi, jurnal kini diterbitkan
dalambentuk elektronik, atau lebih dikenal dengan nama e-Journal
Jadi, secara keseluruhan, jurnal dapat diartikansebagai kutipan dari sebuah laporan
ilmiah yang disusunguna memberikan kontribusi terhadap suatu teori/penerapan ilmu yang
diterbitkan secara berkala.
1. Makalah
Menurut KBBI, makalah didefinisikan sebagai (1) tulisan resmitentang suatu pokok
yang dimaksudkan, untuk dibacakan dimuka umum dalam suatu persidangan dan yang sering
disusununtuk diterbitkan;

3 Bawazir, Nabih Ibrahim. 2018 “Journal of Indonesian Scholars”.


http://jurnalppi.vacau.com/index.php?option=com_content&view=article&id=30:apa-itu-jurnal-
ilmiah&catid=1:berita

4
(2) karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagailaporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau
perguruan tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa makalah merupakan karya tulisyang berisi
tentang suatu pokok yang dimaksudkan, yangdibacakan kepada khalayak umum sebagai
laporan hasilpelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.
Biasanyapenulisan makalah dimaksudkan untuk memenuhi tujuan-tujuantertentu, maka pada
dasarnya jenis makalah dapat dibedakanatas tiga macam, yaitu: (1) makalah tugas
perkuliahan, (2) makalah tugas akhir, (3) makalah seminar.
Adapun karakteristik makalah yaitu (1) makalah membahas suatu kajian literatur yang sudah
ada atau dari laporan pelaksanaan kegiatan lapangan, (2) pada umumnya makalah dibuat
untuk dipresentasikan pada suatu seminar, sidang, atau diskusi. (3) Mendemonstrasikan
pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoritik yang dikaji atau kemampuan
mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan
perkuliahan.

4. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang dibuat untuk menyelesaikan studi tingkat Sarjana (S1). 4
Sedangkan menurut KBBI, skripsi didefinisikan sebagai karangan ilmiah yang wajib ditulis
oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhirpendidikan akademisnya. Umumnya,
tebal skripsi terdiri atas 50sampai 100 halaman. Jadi dari definisi tersebut, skripsi
dapatdiartikan sebagai karya tulis ilmiah yang wajib ditulis olehmahasiswa sebagai bagian
dari persyaratan akhir untukmenyelesaikan studi tingkat sarjana (S1).
Skripsi juga memiliki beberapa karakteristik dalam penulisannya.
1. Untuk bidang pendidikan, skripsi terarah pada eksplorasi atau pemecahan masalah
pendidikan.
2. Untuk bidang non-kependidikan, skripsi terarah pada permasalahan bidang keilmuan
yang sesuai dengan program studi mahasiswa.
3. Ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan atau penelaahan pustaka.
4. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar Menurut Bahdin N. Tanjung &
Ardial (dalam Barnawi & Arifin, 2015: 29) Melihat permasalahan, Kajian Pustaka,
dan metodelogi yang digunakan, serta hasil penelitian dalam skripsi sebagai berikut.

5
4 Muslich, Masnur. 2013.Bagaimana Menulis Skripsi?. Jakarta: PT BumiAksara.

1. Identifikasi masalah untuk skripsi didasarkan atas informasi dari koran, majalah,
buku, jurnal, laporana penelitian, seminar, atau keadaan lapangan. Masalah yang
dikaji dalam skripsi cenderung pada masalah yang bersifat penerapan ilmu.
2. Penulis skripsi hanya diminta menjelaskan keterkaitan atara peneitian yang
dilakukan dengan penelitian lain dengan topik yang sama.
3. Penulis skripsi hanya diminta upayanya dalam memperoleh data penelitian secara
akurat dengan menggunakan instrumen pengumpulan data yang valid.
4. Hasil penelitian cukup mendapat dukungan data yang diperoleh dari penelitian yang
dilkukan.

5. Tesis
Tesis mempunyai tingkat pembahasan lebih dalam daripada skripsi. Pernyataan-
pernyataan dan teori dalam tesis didukung olch argumen-argumen yang lebih kuat, jika
dibandingkan dengan skripsi. Tesis ditulis dengan bimbingan seorang dosen senior yang
bertanggung jawab dalam bidang studi tertentu.
Tesis berasal dari kata thesis, berarti pernyataan atau kesimpulan teoretis yang
diajukan serta ditunujang oleh argumentasi ilmiah dan referensi-referensi yang diakui secara
ilmiah, yang dibuat oleh seorang kandidat magister. Dalman (2015:40) berpendapat bahwa
tesis disusun oleh kandidat magister secara mandiri pada akhir masa studi dan merupakan
salah satu syarat mencapai gelar magister.
Tesis adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan oleh mahasiswa di
bawah bimbingan dan pengawasan dosen pembimbing. Menurut APA Manual (2010) karya
ilmiah dapat berbentuk studi empiris, studi literatur, studi kasus, studi teoretis, atau studi
metodologis. Umumnya tesis berbentuk studi empiris dan studi kasus. Studi empiris adalah
suatu bentuk riset yang menggunakan data yang diperoleh dari observasi aktual atau
eksperimen. Bukti-bukti empirik yang diperoleh dari hasil observsi di analisis, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Studi kasus adalah analisis yang mendalam terhadap objek
tertentu, seperti individu, kelompok, komunitas, atau organisasi.

5 Nasution, S. dan M. Thomas. 2008. Buku Penuntun Membuat Tesis,Skripsi, Disertasi, dan Makalah. Jakarta:

6
PT Bumi Aksara
Studi kasus harus dapat mengilustrasikan masalah dan menunjukkan cara pemecahan
masalah tersebut, dan memberikan rekomendasi terkait riset-riset yang diperlukan.atau
memberikan rekomendasi terkait riset-riset yang diperlukan.
Tesis merupakan salah satu syarat akademik yang harus dipenuhi jika memperoleh
gelar strata 2. Menurut Barnawi (2015:30), tesis adalah karya tulis ilimiah penelitian yang
dibuat secara sistematis dan mandiri berdasarkan metode ilmiah yang dilakukan oleh
mahasiswa S2 di bawah pengawasan pembimbingnya. Tesis dibuat berdasarkan hasil
penelitian dan setelah syarat-syaratnya terpenuhi.
Adapun beberapa karakteristik tesis diantaranya, (1) tesis biasanya hanya fokus pada
salah satu isu sentral yang ada dalam suatu disiplin ilmu pendidikan saja. Tesis ini dibuat
menyesuaikan dengan jenis program studi yang sedang diambil oleh seseorang yang
membuatnya, (2) tesis dibangun dengan berlandaskan pengujian empirik pada suatu posisi
teoritis tertentu, (3) selalu memakai data primer (data yang dikumpulkan dari lapangan untuk
penelitian) sebagai data utama dan ditambahkan dengan beberapa data sekunder sebagai data
penunjang atau bisa juga data pembanding, (4) harus wajib ditulis dengan memakai tata
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika program studi yang diambil adalah program
bahasa asing, maka tesis tersebut juga harus ditulis memakai tata bahasa asing dengan baik
dan benar.
6. Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah mahasiswa untuk jenjang doktor (S-3) yang digunakan sebagai
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar doktor. Disertasi berupaya menciptakan
penemuan-penemuan (teori) baru atau sumbangan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan
berupa paparan diskusi berdasarkan metodologi penelitian keilmuan taraf tinggi dan
mendalam dengan cara menguji hipotesis yang disusun berdasarkan teori-teori lain yang telah
ditemukan sebelumnya dan dilakukan secara mandiri. Disertasi ditulis berdasarkan
metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahasiswa harus
mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikir abstrak serta
menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru
yang filosofis, teknik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu
yang dikaji dalam taraf yang tinggi. Dilihat dari kompleksitasnya, penulisan disertasi dianggap
sebagai yang paling mendalam dan kompleks dari segi pemaparan berbagai aspek penelitian,
mengingat pada jenjang ini para calon doktor diharapkan dapat menunjukkan dan
membuktikan secara meyakinkan kapasitas kepakarannya nanti.

7
6 Rif’an, Ali. 2013. Jenius Menulis & Menerbitkan Karangan Ilmiah. Tangerang: Kreasi Cerdas Indonesia.
Disertasi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut.
1. Kajian berfokus mengenai salah satu disiplin ilmu pendidikan sesuai bidang ilmu yang
dipelajari pada jenjang tertinggi (S3).
2. Kajian berfokus pada penemuan baru yang dikaji secara mendalam.
3. Dilakukan secara mandiri dan kadar orisinalitas yang tinggi.
4. Menggunakan data primer sebagai data utama.

7. Artikel ilmiah
Salah satu tulisan atau karya ilmiah yang sering kita temui dalam dunia akademik
adalah artikel ilmiah. Artikel ilmiah merupakan karya tulis yang dirancang untuk dimuat
dalam jurnal ilmiah atau buku kumpulan artikel ilmiah yang ditulis dengan tata cara ilmiah
dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah. Artikel ilmiah dapat berbentuk artikel ulasan
(review article) maupun artikel penelitian (research article) dari laporan hasil penelitian yang
ditulis kembali oleh para penulisnya untuk dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bereputasi
(Abdullah & Wibowo dalam Yati Afiyanti dkk, 2015:24). Artikel ilmiah merupakan upaya
terus-menerus untuk mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga artikel ilmiah bukanlah
sebuah hasil final yang berisi kebenaran mutlak. Artikel ilmiah hanyalah salah satu upaya dari
sekian banyak upaya untuk mencari kebenaran sehingga setiap kritikan yang masuk adalah
wajar (Banawi dan Arifin, 2015:139). Disini dapat dipahami bahwa artikel ilmiah bertujuan
untuk menyampaikan hasil kajian dan sumbangan pengetahuan penulis artikel kepada
pembaca untuk dipikirkan, dikaji kembali dan didiskusikan baik secara lisan maupun tertulis.
Disisi lain artikel ilmiah menjadi jalan untuk membuka wacana diskusi dan kemungkinan
penelitian baru, sekaligus untuk mengetahui apakah teori-teori atau pandangan-pandangan
yang terkait dengan masalah yang diteliti layak untuk tetap diikuti atau harus ditinjau kembali.
Artikel ilmiah dapat berupa hasil penelitian dan gagasan ilmiah (review) atau disebut
artikel konseptual. Mungin E. Wibowo menjelaskan artikel ilmiah hasil penelitian ditulis
berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di lapangan dan dilaporkan kembali dalam
bentuk yang lebih padat, lugas, jelas, sederhana, dan dimuat dalam jurnal agar dibaca oleh
kalangan yang lebih luas (Banawi dan Arifin, 2015:141). Sedangkan artikel konseptual ditulis
berdasarkan pemikiran atau perenungan yang mendalam terhadap objek atau fenomena
tertentu
berlandaskan acuan kepada teori yang diperoleh melalui kajian pustaka (library research)

8
untuk
tujuan yang serupa dengan tujuan penulisan artikel hasil penelitian.

7 Barnawi dan Arifin. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
8. Kertas kerja

Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih
dalam dan tajam. Menurut Suwardjono, Dengan kertas kerja semua saldo akun yang ada dan
penyesuaiannya dapat digambarkan dalam satu halaman kertas sehingga pengaruh dan
hubungan antara akun dapat dianalisis untuk kepentingan manajerial. Kertas kerja ditulis
untuk dipresentasikan pada seminar atau loka karya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.
Pada perhelatan ilmiah tersebut, kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertenu. Bisa jadi
kertas kerja dimentahkan karena lemah, baik dari sudut analisis rasional, empiris, ketepatan
masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya. Contoh:

9. Laporan

Laporan ialah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang sesuatu yang
dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan.
Laporan ini disampaikan dengan cara seobjektif mungkin. Dalam hal ini laporan dapat berupa
laporan hasil penelitian dan hasil kegiatan. Khusus untuk laporan hasil penelitian harus
disusun berdasarkan sistematika penulisan karya ilmiah yang tunduk terhadap aturan dalam
penulisan hasil penelitian ilmiah.

B. Kriteria Tulisan Ilmiah

Karya tulis ilmiah merupakan perwujudan kegiatan ilmiah yang dikomunikasikan lewat
Bahasa
tulisan. Karya tulis ilmiah adalah karangan atau karya tulis yang menyajikan fakta dan ditulis
dengan menggunakan metode penulisan yang baku.
Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gam- bar, yang tersusun

9
mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkan- dungdalam
hakikat ilmu dengan mengindahkankaidah-kaidah keba- hasaan.

8 Afiyanti, Yati. 2015. Penulisan Artikel Ilmiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
Karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang membahas suatu
permasalahan.Pembahasan dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan
data yang didapat dari suatu penelitian. Karya tulis ilmiah harus memiliki gagasan ilmiah
bahwa dalam tulisan tersebut harus memiliki permasalahan dan pemecahan masalah yang
menggunakan suatu alur pemikiran dalam pemecahan masalah. Alur pemikiran tersebut
tertuang dalam metode penelitian. Metode penelitian ilmiah pada hakikatnya merupakan
operasionalisasi dari metode keilmuan. Dengan kata lain bahwa struktur berpikir yang
melatarbelakangi langkah-langkah dalam penelitian ilmiah adalah metode keilmuan.
Metode penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan pemecahan masalah
memiliki pengertian sebagai berikut:
1. Penelitian adalah usaha yang sistematik dan terorganisasi untuk menyelidiki
masalah spesifik yang memerlukan pemecahan.
2. Cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.
3. Cara ilmiah dilandasi oleh metode rasional dan metode empiris serta metode
kesisteman.
4. Penelitian meliputi proses pemeriksaan, penyelidikan, pengujian dan eksperimen
yang harus diilakukan secara sistematik, tekun, kritis, objektif, dan logis.
5. Penelitian dapat didefinisikan sebagai pemeriksaan atau penyelidikan ilmiah
sistematik, terorganisasi didasarkan data dan kritis mengenai masalah spesifik yang dilakukan
secara objektif untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban dari masalah tersebut.
Metode penulisan karya tulis ilmiah mengacu pada metode pengungkapan fakta yang
biasanya berasal dari hasil penelitian dengan berbagai metode yang digunakan. Karya tulis
ilmiah dapat juga disebut sebagai laporan hasil penelitian. Laporan hasil penelitian ditulis
sesuai dengan tujuan laporan tersebut dibuat atau ditujuan untuk keperluan yang dibutuhkan.
Laporan hasil penelitian dapat ditulis dalam dua macam, yaitu sebagai dokumentasi dan
sebagai publikasi.
Perbedaan kedua karya tulis ilmiah ini terletak pada format penulisan. persyaratan khusus.

10
Persyaratan karya tulis ilmiah adalah:
1. Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi
hukum alam pada situasi spesifik.

9 Dalman. 2015. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


2. Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan. Dalam
pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni mencantukan rujukan dan
kutipan yang jelas.
3. Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara terkendali,
konseptual dan prosedural.
4. Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang
indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
5. Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian
berdasarkan suatu hipotesis
6. Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing
pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta,
serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajian tidak boleh bersifat emotif.

C. Lamgkah Penulisan Tulisan Ilmiah

Langkah-langkah penulisan karya ilmiah pada umumnya meliputi empat tahapan, yaitu :
a. Perumusan Masalah
Untuk memulai penulisan artikel, kita harus menapatkan suatu pemasalahan. artikel. Dari
permasalahan ini kita bisa menelorkan suatu tema atau topik yang lebih spesifik yang bias
dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Kemudian dari topik ini dapat diangkat suatu judul
artikel. Pada dasarnya ada banyak permasalahan rmasalahan yang mengitari kehidupan kita
seperti permasalahan relevansi pendidikan, kemiskinan, lingkungan hidup, sosialisasi politik,
suksesi kepemimpinan nasional,ketergantungan di bidang teknologi, dampak negatif proses
industrialisasi, dan masih banyak yang lain l agi. Kita bias memilih salah satu atau beberapa
permasalahan tersebut untuk kita angkat sebagai topik penulisan artikel. Untuk memilih
permasalahnnya tersebut, kita perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1) Permasalahannya yang actual dan up to date (‘hangat” dan “menggigit”), sehingga menarik
perhatian pembaca.
2) Permasalahannya sesuai dengan minat dan disiplin ilmu yang kita tekuni, sehingga kita

11
lebih mudah untuk memper-tanggungjawabkannya secara ilmiah. 3) Permasalahan
tersebut memang sangat urgen di dalam masyarakat, dan perlu segera mendapatkan
pemecahan. Penulis pemula biasanya mengalami kesulitan untuk mencari masalah.
Seolah-olah dunia sekelilingnya berjalan tanpa ada masalah.

10 Rif’an, Ali. 2013. Jenius Menulis & Menerbitkan Karangan Ilmiah Tangerang: Kreasi Cerdas Indonesia.
Padahal, kalau kita mau merenung, banyak sekali masalah yang cukup menarik untu k
ditulis. Permasalahan bisa kita temukan dari pengalaman maupun teori - teori. Apabila
sulit mencari permasalahan, langkah yang perlu dilakukan adalah :
a. Bacalah teori dari berbagai buku dan sumber sebanyak mungkin
b. Bacalah laporan-laporan hasil penelitian, termasuk skripsi dan tesis
c. Biasakan mengamati dan merenungkan segala fenomena yang terjadi di sekeliling kita.
Hal ini perlu dilakukan agar kita bisa mengembangkan intuisi yang kita miliki
sehingga akhirnya kita memiliki tingkat kepekaan dan kepedulian yang tinggi terhadap
berbagai fenomena dan regularitas sosial budaya dan alam yang ada di sekeliling kita.

b. Pengembangan Hipotesis

Hipotesis perlu dikembangkan agar kita bisa memberikan jawaban sementara terhada
masalah yang kita angkat. Ini penting untuk kita lakukan agar kita bisa menyajikan berbagai
alternatif pemecahan masalah yang kita hadapi. Hipotesis untuk kepentingan karya tulis
ilmiah ini tidak harus dirumuskan secara formal seperti pada karya tulis penelitian. Fungsi
utama hipotesis dalam karya tulis ilmiah ialah untuk mengarahkan imajinasi ilmiah kita agar
bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi jika kita berupaya memecahkan permasalahan yang
kita hadapi dengan pendekatan-pendekatan tertentu

c. pengumpulan dan analisis data

Langkah ini kita ambil agar apa yang kita hipotesiskan bias didukung data-data yang
memadai. Data yang kita ambil bisa data kuantitatif maupun kualitatif, sesuai dengan
kebutuhan kita. Juga tidak harus berupa data primer, data sekunder pun bisa kita gunakan.
Dalam langkah ini kita perlu menganggap bahwa pendapat orang, hukumhukum yang
telah
mapan, dan juga teori-teori yang ada bisa kita perlakukan sebagai data yang bisa
mendukung

12
atau membantah hipotesis yang kita ajukan. Kalau kita mampu menyajikan data yang
memadai dengan benar, maka akan terasa bahwa artikel atau karya tulis yang kita buat
akan menjadi lebih utuh. Di samping itu hasil karya tulis kita pun akan semakin berbobot
dan menarik untuk dibaca. Seandainya karya tulis itu akan digunakan sebagai landasan
pengambilan kebijakan, maka pengambil kebijakan akan mendapatkan landasan yang
lebih akurat.

10 Rif’an, Ali. 2013. Jenius Menulis & Menerbitkan Karangan Ilmiah. Tangerang: Kreasi Cerdas Indonesia.
d. pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis ini bermaksud untuk menentukan posisi penulis berkaitan dengan
permasalahan yang dibahas. Pada tahap ini tercapailah klimak pembahasan, sehingga
dalam tahap ini penulis harus bisa memaparkan dengan jelas apakah hipotesis yang
diajukan ditolak atau diterima. Untuk bisa melakukan pembahasan dengan akurat, kita
sebaiknya banyak membaca teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang terkait dengan topik
karya tulis kita. Dengan berbuat demikian berarti kita telah mengambil dan menentukan
posisi ilmiah bagi diri kita sendiri. Selanjutnya kita perlu menyimpulkan inti karya tulis
kita, memberikan saran atau himbauan, sesuai dengan temuan karya tulis kita tersebut. Ke
empat langkah di atas itulah yang perlu kita pegang dalam mengembangkan gagasan
dalam penulisan artikel ilmiah. Namun demikian, hal yang perlu juga diperhatikan ialah
bahwa susunan dan sistematikanya tidak harus eksplisit. Bahkan jangan sekali-kali
mengeksplisitkan empat langkah tersebutdalam karya tulis ilmiah (papaer/makalah/artikel)
karena justru akan mengganggu pembaca dalam memahami inti karya tulis tersebut.

D. Teknik penulisan Tulisan Ilmiah

Setelah mengetahui apa saja tahapan persiapan pembuatan karya ilmiah, mari kita bahas lebih
lanjut mengenai teknik penulisan karya ilmiah dengan cara yang benar melalui sistematika
penulisan di bawah ini:
1. Bagian Pembuka
Bagian pembuka di dalam sebuah karya ilmiah meliputi bagian sampul, halaman pengesahan,
kata pengantar, halaman judul, abstraksi dalam 1 atau 2 bahasa, dan daftar isi.
2. Bagian Isi
Dalam teknik pembuatan karya tulis ilmiah juga memiliki bagian isi yang meliputi
pendahuluan, latar belakang dan rumusan masalah, batasan masalah disertai pembahasannya,

13
tujuan dan manfaat penelitian.
Kemudian sistematika penulisan dan juga signifikansi metode yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah, yang mencakup pendahuluan yang terdiri dari latar belakang dan
rumusan masalah, pembahasan/pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
Ditambah lagi dengan tinjauan pustaka atau kajian teori, pembahasan secara teori, kerangka
pemikiran dan argumentasi dalam bidang keilmuan, serta pengujian hipotesis.
3. Pembahasan
Pada bagian isi yang berupa pembahasan di dalam karya tulis ilmiah, juga harus dicantumkan
tinjauan pustaka atau kajian teori. Keduanya akan disesuaikan dengan variabel yang telah
dikaji dan juga sudah dijelaskan, untuk memberi argumentasi keilmuan dan juga kerangka
pemikiran, ditambah lagi dengan pengajuan hipotesis pada masalah yang sedang diteliti saat
itu.
Dalam pembahasan ini juga harus dijelaskan dengan rinci dengan memperhatikan
kaidah ilmiah, dengan menggunakan kata baku yang sesuai dengan aturannya yang
memenuhi unsur keilmiahan di dalamnya.
4. Metodologi Penelitian
Metodologi ilmiah yang juga menjadi bagian dari teknik penulisan karya ilmiah ini
merupakan, pisau/alat analisis yang bekerja di dalam penelitian yang nantinya dipakai untuk
melakukan kinerja penelitian.
Pada tahap metodologi ini kamu juga harus menuliskan tempat dan waktu
dilakukannya objek penelitian, apa saja populasi dan sampelnya, berapa jumlahnya,
bagaimana rancangan dan metode penelitiannya, dan bagaimana instrumen penelitian serta
pengumpulan data. Yaitu pengumpulan di dalam analisis reduksi data dalam penelitian itu
sendiri. Supaya tujuan dan maksud penelitian tersebut lebih jelas. Hal-hal yang harus
dilakukan di dalam metodologi penelitian diantaranya yaitu:Waktu dan tempat penelitian,
Metode dan rancangannya, Populasi dan sampel, Pengumpulan dan analisis data,
Menjabarkan variabel penelitian, Instrumen penelitian, Hasil penelitian, Pengajuan hipotesis,
Diskusi penelitian, Mengungkapkan pandangan yang teoritis mengenai hasil yang diperoleh
5. Hasil Penelitian
Pada bagian ini penulis harus menyertakan juga jabaran variabel di dalam penelitian,
bagaimana hasilnya, pengajuan hipotesisnya, tanggapan dari diskusi penelitian, dan memberi
pandangan teoritis dari hasil yang diperoleh. Kemudian beri kesimpulan mengenai apa yang
kamu dapatkan dari hasil penelitian itu.
6. Bagian Penutup

14
Untuk bagian penutupnya, biasanya berupa kesimpulan dan juga saran dan implikasi dari
penelitian yang diperoleh.
7. Bagian Penunjang
Bagian penunjang di dalam teknik penulisan karya ilmiah adalah lampiran, yang bisa berupa
daftar pustaka, daftar table, daftar bagan yang memberi penjelasan pada pembaca tentang
karya tulis, lampiran instrumen penelitian, dan daftar gambar yang diperlukan.

7 Barnawi dan Arifin. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan,
deskripsi, atau pemecah masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji minimal empat aspek, yaitu struktur sajian,
komponen, dan substansi , sikap penulis, serta penggunaan bahasa. Jadi, apabila suatu karya
tulis tertentu memenuhi kriteria tersebut maka ia dapat dimasukkan kedalam jenis karya
ilmiah.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan jenis-jenis karya ilmiah yang didukung dengan sumber-
sumber yang lebih mendalam.

15
DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Yati. 2015. Penulisan Artikel Ilmiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Barnawi dan Arifin. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Bawazir, Nabih Ibrahim. “Journal of Indonesian Scholars”.


http://jurnalppi.vacau.com/index.php?option=com_content&view=article&id=30:apa-
itU jurnal-ilmiah&catid=1:berita
Dalman. 2015. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Gani, Erizal. 2013.Komponen-Komponen Karya Tulis Ilmiah.Bandung:Penerbit Pustaka
Reka Cipta.
Muslich, Masnur. 2013.Bagaimana Menulis Skripsi?. Jakarta: PT BumiAksara.
Nasution, S. dan M. Thomas. 2008. Buku Penuntun Membuat Tesis,Skripsi, Disertasi,
dan Makalah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rif’an, Ali. 2013. Jenius Menulis & Menerbitkan Karangan Ilmiah. Tangerang: Kreasi
Cerdas Indonesia
.

16

Anda mungkin juga menyukai