Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BAHASA INDONESIA

JENIS DAN BAGIAN KARYA ILMIAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

DOSEN PENGAMPU: Ade Anggraini kartika Devi, M.Pd.

DISUSUN OLEH:
EKA MAYA FEBRIYANTI (P27901122063)
MANDA USWATUN HASANAH (P27901122073)
NURZANNAH HUTASUHUT (P27901122083)
RAFAEL FATHARANI FAUZI (P27901122085)

D – III KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES BANTEN
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya kami dapat menyekesaikan
makalah ini dengan baik. Tujuan penulisan makalah untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dan untuk
membahas tentang Jenis dan Bagian Karya Ilmiah.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ade Anggraini Kartika Devi, M.Pd. Selaku
dosen mata kuliah Bahasa Indonesia kami yang telah membantu jalannya pembuatan makalah ini. Berkat tugas
yang diberikan, kami dapat menambah wawasan berkaitan dengan materi yang diberikan. Terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini, terutama rekan
sekelompok.

Mungkin makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami akan sangat
membutuhkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat membantu kita memahami
tentang Jenis dan Bagian Karya Ilmiah.

Serang, 13 Juli 2022

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu permasalahan.
Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang
diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan
metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap
permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian,
penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang
kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut.
Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk
tulisan menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu
sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah cirri-ciri keilmiahan dari
suatu karya harus dapat dipertanggung jawabkan secara empiris dan objektif. Teknik
penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan dalam membuat pernyataan
ilmiah serta teknik notasi dalam menyebutkan sumber pengetahuan ilmiah yang digunakan
dalam penulisan.
Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sebuah kalimat
yang tidak bisa diindentifikasikan mana yang merupakan subjek dan predikat serta hubungan
apa antara subjek dan predikat kemungkinan besar merupakan informasi yang tidak jelas.
Penggunaan kata harus dilakukan secara tepat artinya kita harus memilih kata-kata yang
sesuai dengan pesan apa yang harus disampaikannya.
Dalam penelitian yang digunakan sebagai bahan penulisan karya tulis ilmiah
mengutip pernyataan orang lain sebagai dasar atau sebagai landasan penyusunan penelitian.
Pernyataan ilmiah ini digunakan untuk bermacam-macam tujuan sesuai dengan bentuk
argumentasi yang diajukan. Pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai definisi dalam
menjelaskan suatu konsep, atau dapat digunakan sebagai premis dalam pengambilan
kesimpulan pada suatu argumentasi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja jenis – jenis karya ilmiah dan pengertiannya?


2. Bagaimana struktur penulisan karya ilmiah?
3.

1
C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui jenis – jenis dan pengertiannya dari karya ilmiah


2. Untuk memahami struktur penulisan karya ilmiah
3.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Jenis Karya Ilmiah

1. Resensi

A. Pengertian Resensi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi diartikan “pertimbangan atau
pembicaraan tentang buku”. Resensi disebut juga ulasan atau penilaian terhadap suatu karya,
baik berupa buku, film, atau Karya Lainya. Tugas penulis resensi adalah memberikan
gambaran kepada pembaca mengenai kelebihan dan kekurangan suatu karya tersebut.
Sebenarnya, kata resensi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau
recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah
itu dalam bahasa belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa inggris dikenal
dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku.
Adapun WJS Poerwadarminta (dalam romli, 2003: 75) mengartikan bahwa resensi
secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai
kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik- tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan
memberi dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki
atau dibeli.
Jadi secara sederhana, tindakan meresensi dapat diartikan kegiatan yang memberikan
penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik suatu buku. Selain
menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas, tujuan resensi adalah menyampaikan
kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari
masyarakat atau tidak.
B. Manfaat Membuat Resensi
1. Dari sisi honor, menulis artikel/opini di media cetak,
dipastikan akan hanya mendapatkan satu honor, yakni dari media yang bersangkutan. Namun
apabila menulis suatu resensi, honor yang didapat bisa tiga sekaligus. Honor pertama dari
media yang memuat resensi, honor kedua dari penerbit buku yang diresensi. Honor ketiga
dari penulis buku yang anda resensi.
2. Keuntungan kedua dari sisi intelektual. Tak bisa dipungkiri, proses meresensi sama halnya
dengan proses seseorang melakukan riset. Meskipun terbilang riset sederhana, tapi jika
dilakukan terus menerus akan mampu mengasah intelektual dan nalar kritis seseorang yang
meresensi, dan akan menambah pengetahuan atau wawasan.

3
3. Keuntungan ketiga adalah keuntungan sosial. Meskipun tak sehebat artikel dan buku,
namun jika resensi yang dibuat diterbitkan di media cetak ataupun majalah, maka yang
meresensi akan mendapatkan keuntungan sosial dan tentu akan dikenal banyak orang.
2. Sinopsis
A. Pengertian Sinopsis
Berdasarkan pengertian KBBI, pengertian sinopsis adalah ikhtisar karangan yg
biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu.
Sedangkan pengertian sinopsis menurut Dr Gorys Keraf, ahli bahasa kelahiran Nusa
Tenggara Timur, adalah ringkasan atau summary atau précis yang paling efektif dalam
menyajikan suatu karangan yang panjang menjadi bentuk pendek. Dengan pengertian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa sinopsis merupakan ringkasan cerita dari sebuah novel
atau gambaran isi dari suatu cerita secara garis besarnya. Sinopsis selain digunakan dalam
buku, juga sering digunakan sebagai prolog dalam sebuah naskah, baik naskah pendek
maupun panjang, untuk sebuah pementasan drama, film, dan teater panggung. Sinopsis ini
dibuat untuk memudahkan dalam mengetahui dan memahami secara singkat tentang sebuah
naskah yang akan dipentaskan atau dibaca. Dalam penulisannya, biasanya sinopsis dibatasi
dengan jumlah halaman, misalnya 1 sampai 3 halaman saja, atau seperlima dari panjang
karangan aslinya. Dan dalam penulisan sinopsis tidak membutuhkan gaya bahasa dan
penjelasan-penjelasan yang luas, akan tetapi isi atau gagasan umum lebih diutamakan
B. Ciri-Ciri Sinopsis
1. Alur atau jalan ceritanya disusun secara berurutan atau kronologis dan tepat. Alur atau plot
sinopsis sebaiknya
sama dengan alur cerita aslinya.
2. Bahasa yang digunakan hendaknya menggunakan jenis persuasif atau berupa ajakan dan
membujuk agar calon pembaca tertarik membaca.
3. Terdapat suatu ajakan ataupun motivasi bagi para pembaca, untuk membaca buku tersebut
dan dikemas sebaik mungkin agar pembaca tertarik untuk membaca bukunya.
4. Menampilkan konflik secara singkat dan menarik.
5. Membuat penasaran bagi calon pembacanya.
C. Fungsi Sinopsis
1. Memberikan sebuah gambaran ringkas dan singkat tentang isi cerita atau naskah.
2. Memberikan gambaran yang jelas secara sederhana mengenai urutan atau kronologi
ceritanya.
3. Sebagai prolog atau epilog dari suatu naskah yang akan dipentaskan. Sebagai draft
pedoman bagi pemain atau pemeran untuk melakukan improvisasi.
D. Cara Membuat Sinopsis
1. Terlebih dahulu membaca naskah aslinya untuk mengetahuinkesan terpenting penulis
secara umum.

4
2. Mencatat gagasan pokok atau menggaris bawahi gagasan utama yang terpenting.
3. Tulislah ringkasan yang sesuai dengan gagasan utama yang ditemukan sesuai dengan
langkah kedua.
4. Gunakan kalimat yang jelas, mudah dipahami, efektif, dan menarik untuk membuat
rangkaian cerita singkat yang bisa menggambarkan apa yang akan diceritakan dalam
karangan aslinya.
5. Untuk menulis dialog atau monolog tokoh, cukup secara garis besarnya saja.
6. Sinopsis yang dibuat tidak boleh menyimpang dari isi secara keseluruhannya.

3. Jurnal
A. Pengertian Jurnal
Jurnal ilmiah merupakan sebuah kutipan dari dalam laporan dan di dalamnya terdapat
point-point penting dari laporan tersebut. Jurnal sendiri juga merupakan artikel yang disusun
guna memberikan kontribusi terhadap teori atau penerapan ilmu. Artikel jurnal ilmiah
umumnya tersusun atas judul, abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan,
kesimpulan, dan daftar pustaka. Artikel Jurnal umumnya memiliki kualitas yang sangat
tinggi, baik dari tata bahasa maupun dari konten. Jurnal juga biasa diartikan sebagai terbitan
berkala yang berbentuk majalah yang berisi bahan ilmiah yang diterbitkan untuk orang-orang
dengan minat khusus (misal: matematika). Awalnya jurnal dalam bentuk buku, namun seiring
berkembangnya teknologi informasi, jurnal kini diterbitkan dalam bentuk elektronik, atau
lebih dikenal dengan nama e-Journal. Jadi, secara keseluruhan, jurnal dapat diartikan sebagai
kutipan dari sebuah laporan ilmiah yang disusun guna memberikan kontribusi terhadap suatu
teori/ penerapan ilmu yang diterbitkan secara berkala.
B. Karakteristik Jurnal Ilmiah
Umumnya jurnal ilmiah memiliki aspek perkembangan ilmu, bukan artikel ilmiah
biasa. Seleksinya pun cenderung sangat ketat, apalagi jurnal internasional. Jurnal memiliki
cakupan materi yang luas namun sangat padat, hanya 6-8 halaman, namun setiap kalimatnya
bernilai ilmu pengetahuan. Jurnal bersifat sangat efektif, tidak memuat gambar atau tabel.
Untuk jurnal matematika, umumnya banyak teori rumus dasar yang tidak ditulis, sehingga
hanya orang-orang yang sebidang yang dapat memahami isi dari jurnal ilmiah tersebut.
C. Tujuan Penulisan Jurnal Ilmiah
Karena penulisan jurnal ilmiah diproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas, maka
diharapkan yang membaca adalah ilmuwan yang tepat, sehingga dapat membantu penelitian
selanjutnya agar para peneliti tidak melakukan penelitan yang sama persis. Hal ini bertujuan
agar penelitian sejenis bisa saling bekerja sama dan saling menjadi acuan, karena IPTEK
akan berkembang sangat pesat, jika para ilmuwan bekerjasama dengan baik. Selain itu, jurnal
ilmiah adalah suatu upaya untuk memasyarakatkan IPTEK.

4. Makalah

5
A. Pengertian Makalah
Menurut KBBI, makalah didefinisikan sebagai (1) tulisan resmi tentang suatu pokok
yang dimaksudkan, untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan dan yang
sering disusun untuk diterbitkan; (2) karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil
pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa makalah
merupakan karya tulis yang berisi tentang suatu pokok yang dimaksudkan, yang dibacakan
kepada khalayak umum sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan
tinggi. Biasanya penulisan makalah dimaksudkan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu,
maka pada dasarnya jenis makalah dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: (1) makalah tugas
perkuliahan, (2) makalah tugas akhir, (3) makalah seminar.
B. Jenis-Jenis Makalah
1. Makalah tugas perkuliahan
Makalah tugas perkuliahan, atau sering disebut dengan paper, ditulis untuk memenuhi tugas
dari dosen mata kuliah tertentu. Sifat makalah ini sangat klasikal. Oleh sebab itu bentuk
makalah tugas perkuliahan ini sangat ditentukan oleh dosen yang membina perkuliahan
tersebut. Adapun demikian bentuk makalah tersebut tetap mengacu kepada sistematika atau
format dasar, yaitu: bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Isi dari masing-masing
bagian terdebut adalah sebagai berikut:
A. Bagian Awal (Bagian Depan)
Bagian awal atau bagian depan makalah tugas perkuliahan adalah bagian yang menginformasikan hal-
hal yang berhubungan dengan informasi awal dari makalah yang bersangkutan. Secara umum yang
membangun bagian awal atau bagian depan makalah tugas perkuliahan adalah sebagai
berikut:
a. Sampul atau halaman buku
b. Halaman pengesahan (kalauada,bersifattentatif)
c. pernyataan (kalau ada, bersifat tentatif)
d. Abstrak (kalauada,bersifattentatif)
e. Kata pengantar
f. Daftar isi
g. Daftar tabel (kalau ada, bersifat tentatif)
B. Bagian Tengah (BagianUtama)
Bagian tengah atau bagian isi makalah perkuliahan adalah bagian yang menginformasikan
hal-hal yang berhubungan dengan isi makalah tugas perkuliahan yang bersangkutan. Secara
umum yang membangun bagian tengah makalah tugas perkuliiahan antara lain: Bab I
(pendahuluan), Bab II (pembahasan), Bab III (penutup).
C. Bagian Akhir (BagianBelakang)

6
Secara umum bagian akhir pada makalah tugas perkuliahan ini adalah sebagai daftar pustaka
dan lampiran (kalau ada, bersifat tentatif).
2. Makalah tugas akhir
Penulisan makalah tugas akhir dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan guna
menyelesaikan pendidikan pada program studi tertentu (misalnya diploma III). Jika tugas
akhir ini dikerjakan o;eh mahasiswa setingkat S-1, maka makalah tugas akhir ini dapat
dianggap sebagai pengganti skripsi (pada lembaga-lembaga pendidikan tertentu ada
kebijakan yang membolehkan mahasiswa S-1 untuk menulis makalah atau skripsi sebagai
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan perkuliahannya), bila dibandingkan dengan
makalah tugas- tugas akhir, ini jauh lebih ketat dan terstruktur.
3. Makalah Seminar
Makalah seminar adalah makalah yang ditulis untuk dibicarakan dalam suatu
pertemuan ilmiah seperti seminar, konfrensi, musyawarah, dan lain-lain. Makalah ini lebih
bersifat kepanitiaan. Oleh karena itu, ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk penulisan
makalah jenis ini sangat ditentukan oleh ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh panitia
yang menyelenggarakan pertemuan ilmiah tersebut.

5. Skripsi
A. Pengertian Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang dibuat untuk menyelesaikan studi tingkat
Sarjana (S1). 4 Sedangkan menurut KBBI, skripsi didefinisikan sebagai karangan ilmiah
yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan
akademisnya. Umumnya, tebal skripsi terdiri atas 50 sampai 100 halaman. Jadi dari definisi
tersebut, skripsi dapat diartikan sebagai karya tulis ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa
sebagai bagian dari persyaratan akhir untuk menyelesaikan studi tingkat sarjana (S1).
B. Jenis-jenis Skripsi
1. Skripsi Berdasarkan Hasil Kajian Pustaka
Yang dimaksud kajian pustaka adalah kajian atau pembahasan suatu topik yang
dilakukan untuk memecahkan suatu masalah yan berpijak pada pengkajian kritis dan
mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Bahan-bahan yang berupa informasi
teoritis, penjelasan teknis, atau temuan aplikatif dari berbagai sumber pustaka ini dianalisis
secara kritis dan disajikan dengan sistematika yang sesuai dengan keperluan tertentu. Dengan
demikian, bahan-bahan pustaka ini diposisikan sebagai sumber ide atau sumber inspirasi yang
dapat membangkitkan gagasan atau pemikiran baru.
Contoh:
a. Strategi Pembelajaran Kontekstual dalam Mata Pelajaran
IPA di Sekolah Menengah Atas
b. Kecenderungan X di Y

7
2. Skripsi Berdasarkan Hasil Penelitian Lapangan
Skripsi ini berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Berdasarkan data
empiris inilah peneliti melakukan analisis secara mendalam sesuai dengan teori yang relevan
dan melakukan kesimpulan.
Contoh:
a. Pengaruh Media Massa terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat Pedesaan
b. Peranan X dalam Y
3. Skripsi Berdasarkan Hasil Pengembangan
Yang dimaksud dengan pengembangan yakni perancangan kegiatan untuk memecahkan
permasalahan-permasalahan aktual dengan memanfaatkan teori-teori, konsep-konsep, dan
prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian yang relevan. Skripsi berjenis pengembangan
ini memiliki perbedaan bila dibanding dengan skripsi jenis penelitian lapangan. Skripsi
berjenis penelitian lapangan berupaya untuk menguji jawaban yang diajukan terhadap suatu
masalah, sedang skripsi berjenis pengembangan berupaya menerapkan pemecahan suatu
masalah.
Contoh:
a. Rancangan Bangun Sistem Kontrol Suhu, Intensitas Cahaya, dan Kelembapan Udara
Berbasis Mikrokontroller untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Ayam Pedaging.
b. Pengembangan program X dalam pelaksanaan Y
c. Adapun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:
a. Lembar sampul
b. Lembar judul
c. Lembar pernyataan
d. Lembar persetujuan pembimbing
e. Lembar pengesahan
BAGIAN AWAL f. Pedoman transliterasi (jika diperlukan)
g. Abstrak
h. Kata pengantar
i. Daftar isi
j. Daftar tabel
k. Daftar pustaka
l. Daftar lampiran
m. Daftar istilah
a. Pendahuluan
BAGIAN TENGAH b. Pembahasan (terdiri dari beberapa bab
sesuai kebutuhan)
c. Penutup
BAGIAN AKHIR a Daftar pustaka
b Lampiran – lampiran (jika diperlukan)

8
d. Dalam memilih pokok skripsi, mahasiswa hendaknya memajukan syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Pokok itu harus sungguh-sungguh menarik minatnya
2. Harus mengandung masalah, sehingga merangsangnya
untuk mengadakan penyelidikan, bacaan, observasi, dan sebagainya.
3. Harus memperluas, memperkaya, dan memperdalam pengetahuannya dalam bidang yang
diselidikinya itu.
4. Jangan terlalu luas, tetapi cukup sempit dan terbatas untuk ditelaah secara mendalam.
5. Pokok itu harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh fakultas dan jurusan.
6. Harus dalam batasan kesanggupan calon untuk menyelesaikannya.

B. Struktur Karya Ilmiah


Sebuah karya tulis ilmiah pada umumnya terbagi dalam tiga bagian pokok, yaitu
pendahuluan, isi, dan penutup. Unsur tambahan lain dapat berupa halaman judul, prakata,
judul, daftar isi, daftar tabel/skema, bibliografi, dan lampiran. Keberadaan unsur tambahan ini
bergantung pada tingkat formalitas dari sebuah tulisan. Semakin tinggi tingkat formalitas
sebuah karya ilmiah, semakin lengkap pula unsur-unsur tambahan tersebut digunakan
(Pardede, 2017). Penjelasan tiga bagian pokok karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut
(Pardede, 2017):
A. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian awal dari tulisan ilmiah yang berisi gambaran topik
permasalahan yang akan disajikan. Aspek-aspek yang umumnya disertakan pada bagian ini
meliputi:
a. Latar belakang masalah
Pada bagian latar belakang, penulis memaparkan ketertarikannya terhadap objek
bahasan yang menjadi inti penulisan dan menjelaskan topik atau pokok permasalahannya.
Selain itu, pada latar belakang, penulis juga perlu memaparkan tinjauan pustaka yaitu
tinjauan terhadap beberapa penelitian yang relevan dengan topik yang sedang dibahas. Hal ini
dilakukan untuk menjelaskan kepada pembaca bahwa pembahasan yang akan dilakukan
bukan untuk mengulangi kajian dari penulis-penulis lain atau mengulang penelitian-
penelitian sebelumnya.
b. Masalah dan batasannya
Penulis harus secara eksplisit mengemukakan masalah yang hendak dibahas
berdasarkan fenomena yang menarik perhatiannya. Karena pada bagian latar belakang
biasanya penulis tidak mengemukakan secara eksplisit permasalahan yang hendak dibahas.
Meskipun demikian, permasalahan yang hendak dibahas atau diteliti itu harus dibatasi. Hal
ini dilakukan agar pembahasan bisa lebih fokus dan tidak meluas kepada isu-isu yang tidak
relevan, sehingga penulisan bisa lebih efektif.

9
c. Tujuan dan manfaat
Tujuan dan manfaat harus dijelaskan pada bagian pendahuluan. Pada bagian ini harus
dijabarkan tujuan dan manfaat baik bagi lingkungan akademis maupun masyarakat secara
umum.
d. Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Bagian ini menjelaskan bagaimana data diperoleh, metode apa yang digunakan dalam
mengumpulkan data, serta teknik apa yang digunakan dalam menganalisis data yang
diperoleh.
e. Landasan Teori
Setiap kajian ilmiah harus menggunakan dasar teoritis yang kuat. Oleh karena itu,
penulis harus benar-benar teliti dan tepat dalam menentukan dasar teoritis yang akan
digunakan untuk mengkaji masalah dalam tulisan tersebut. Penentuan teori yang hendak
dipakai biasanya akan lebih mudah jika karakteristik data yang diperoleh sudah dipahami.
B. Inti pembahasan/Isi
Bagian isi ini merupakan inti dari tulisan. Dalam bagian ini, penulis memaparkan
informasi atau data yang telah diperoleh untuk kemudian dianalisis berdasarkan data-data
yang diperoleh. Analisis ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul
dalam rumusan masalah pada bagian pendahuluan. Pada bagian ini bisa terdiri dari beberapa
Sub-bagian atau sub-pembahasan yang isinya tergantung pada ruang lingkup permasalahan.
Jika permasalahan yang hendak dibahas terdiri dari tiga hal maka isi bisa terdiri dari tiga sub-
bagian atau sub- pembahasan.
C. Penutup
Penutup biasanya berisi kesimpulan dan saran atau rekomendasi. Pada bagian
kesimpulan, penulis harus menyajikan ringkasan dari temuan penelitiannya secara sederhana
dan singkat agar pembaca dapat menangkap hasil penelitian dengan tepat. Pada bagian saran,
penulis harus menyampaikan rekomendasi kepada pihak yang terkait berdasarkan temuan
dari penelitian atau menyampaikan kelemahan dari penelitian yang dilakukan, sehingga perlu
untuk ditindaklanjuti oleh peneliti lainnya.
D. Unsur-Unsur Tambahan
Unsur-unsur berikut ini, biasanya perlu ditulis pada karya tulis ilmiah yang tingkat
formalitasnya tinggi, seperti skripsi, thesis dan sejenisnya. Adapaun unsur-unsur tambahan
tersebut penjelasannya adalah sebagai berikut:
1) Daftar Pustaka (Bibliografi)
Daftar pustaka disajikan setelah bagian penutup yaitu dibagian akhir dari karya tulis.
Bagian ini termasuk bagian yang penting karena sebuah karya ilmiah harus didukung oleh
referensi-referensi yang berasal dari kutipan-kutipan yang digunakan dalam tulisan. Tidak
ada batasan minimal atau maksimal dalam mencantumkan daftar pustaka, namun
pencantuman referensi yang terlalu sedikit dapat menjadi indikator bahwa penulis hanya
membaca sedikit literatur. Sebaliknya, jika referensi yang dicantumkan terlalu banyak bisa

10
menjadi indikasi bahwa tulisan tersebut banyak menjiplak atau mengutip karya orang lain.
Oleh karena itu, pemanfaatan referensi harus dilakukan dengan wajar dan seperlunya saja
(Pardede, 2017).
2) Judul
Judul tulisan ilmiah harus mencerminkan tema dan menggambarkan secara singkat
tentang masalah. Judul harus dirumuskan secara singkat, jelas, relevan dengan isi tulisan.
Dengan kata lain, judul harus mencerminkan masalah yang dibahas secara tepat serta
memiliki daya tarik yang cukup kuat hingga merangsang pembaca untuk membaca. Selain
itu, judul juga perlu mencerminkan gambaran kegiatan ilmiah yang dilakukan, dimana
variabel-variabel penelitian ilmiah dan hubungan antar-variabel serta informasi lain
tercantum secara eksplisit dalam judul.
3) Abstrak
Abstrak menurut Keraf (1984) merupakan suatu bagian uraian yang sangat singkat,
umumnya panjangnya kurang dari enam atau delapan baris, dan digunakan untuk
menerangkan kepada para pembaca aspek-aspek penting mana yang dibicarakan terkait
dengan pokok permasalahan. Abstrak berisi penjelasan ringkas tentang isi dari suatu karya
tulis atau artikel yang umumnya terdapat pada bagian awal tulisan untuk menjelaskan secara
singkat tentang isi dari karya tulis tersebut. Umumnya, isi dari abstrak berupa rangkuman isi
karya tulis yang mencakup masalah, tujuan, metode, dengan fokus utama pada hasil
penelitian dan disusun dalam satu paragraf serta diketik dengan jarak satu spasi. Dalam
abstrak terdapat kata kunci yang terletak pada bagian bawah dengan jumlah sekitar 3-5 kata.
Kata kunci ini merupakan istilah yang menjadi representasi dari ide atau konsep dasar
keseluruhan artikel.
Sebagian jurnal dan lembaga memberikan ketentuan khusus dalam penulisan abstrak,
yakni ditulis dalam bahasa inggris meskipun bagian artikel lainnya tidak ditulis dalam bahasa
inggris. Bahkan, ada pula lembaga tau jurnal yang mensyaratkan abstrak ditulis dalam dua
bahasa, yakni bahasa yang digunakan dalam artikel dan juga bahasa inggris. Namun, ada pula
lembaga yang tidak mensyaratkan hal tersebut sehingga abstrak cukup ditulis dengan bahasa
yang digunakan dalam artikel. Sehingga, ketentuan penulisan abstrak terkait bahasa
tergantung pada syarat yang diberikan suatu lembaga atau jurnal dimana karya akan
dipublikasikan.
4) Prakata
Sebagian besar penulis yang tidak mengetahui perbedaan antara prakata dan kata
pengantar sehingga dalam penulisan karya ilmiah, kata pengantar masih lazim digunakan.
Keduanya adalah hal yang berbeda apabila ditinjau dari segi jenis dan tujuan. Kata pengantar
ditulis oleh orang lain (bukan penulis karya yang diterbitkan untuk memberi testimoni yang
menguatkan bagi pembaca, bahwa karya yang disajikan penulis pantas dibaca atau menjadi
sebuah acuan. Sebaliknya, prakata merupakan sebuah pengantar yang disajikan oleh penulis
karya itu sendiri.
Bagian prakata berfungsi untuk memberi gambaran singkat terkait karya tulis yang
disusun oleh si penulis sendiri. Prakata yang disajikan harus dalam variasi yang kreatif
supaya tidak dianggap menjiplak bagian latar belakang masalah pada bab pendahuluan.

11
C. Selingkung Karya Ilmiah Politeknik Kesehatan Banten
Menurut KBBI, selingkung artinya terbatas pada satu lingkungan. Berasal dari kata
“lingkung-melingkung” yang berarti memberi batas pada sekeliling. Seperti pagar. Jadi, gaya
selingkung adalah gaya penulisan yang disepakati pada satu lingkungan tertentu. Lingkungan
di sini maksudnya bisa penerbit atau media, ya. Bisa media cetak, bisa juga media elektronik.
Setiap media atau penerbit punya gaya selingkungnya masing-masing. Ada yang
mengikuti KBBI, ada juga yang tidak. Memilih untuk mengikuti KBBI atau tidak, setiap
media pasti punya alasannya sendiri. Mempertimbangkan kalangan, usia, dan kenyamanan
pembaca, misalnya. Atau karena kata tersebut sudah menjadi kebiasaan orang banyak.

1. Penulisan Artikel

Artikel ini diketik pada kertas HVS putih 70/80 gram dengan ukuran A4 (21,0 × 29,7
cm) dengan kiri dan margin atas diatur ke 4 cm; margin bawah dan kanan diatur ke 3 cm, dan
tidak dicetak di kedua sisi (hanya satu sisi). Panjang minimum naskah adalah 10 halaman
dengan maksimal 20 halaman (termasuk gambar, tabel, dan foto). Setiap halaman diberi
nomor diketik di kanan bawah halaman, mulai dari halaman judul hingga halaman terakhir,
secara berurutan.
Artikel ini ditulis di Times New Roman dengan ukuran font 12, dibenarkan, 1 spasi
kecuali untuk judul (2 spasi). Artikel ini ditulis hanya menggunakan, tidak ada gaya
dwibahasa (misalnya, bahasa Indonesia dan Inggris atau bahasa lain). Istilah dalam bahasa
asing atau daerah yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia diketik dalam
huruf miring.
Alamat korespondensi ditulis sebagai catatan kaki pada halaman pertama yang berisi
nama lengkap dengan judul/sebutan profesi, lembaga, nomor telepon, dan alamat e-mail.

2. Komponen Penulisan

A. Judul dan Nama Penulis


Judul artikel diketik dalam huruf tebal, dengan inisial setiap kata ditulis dalam huruf
kapital (kecuali untuk konjungsi). Artikel ini diketik menggunakan Times New Romance
ukuran 12, spasi tunggal dengan jumlah kata maksimum 15 (pertimbangkan kata-kata dan
istilah yang digunakan dalam artikel mewakili seluruh isi naskah). Garis kepemilikan terdiri
dari 2 elemen: nama penulis dan lembaga asal. Nama penulis ditulis di bawah judul tanpa
gelar akademik, tidak disingkat, huruf pertama dari setiap kata dikapitalisasi, tanpa
menggunakan kata "oleh" sebelum nama penulis. Nama penulis pertama ditulis terlebih
dahulu dan diikuti dengan nama penulis kedua, dan seterusnya. Huruf kapital awal nama

12
penulis ditulis dalam huruf tebal, ukuran font 11, dan perataan tengah. Nama lembaga ditulis
dengan huruf kapital awal, ukuran font 10, dan perataan terpusat.
B. Abstrak
Abstrak ditulis dalam satu paragraf, dalam bahasa Indonesia dengan maksimal 200
kata atau dalam bahasa Inggris dengan maksimal 250 kata. Kata "Abstrak" diketik dalam
huruf tebal. Abstrak diketik menggunakan Times New Roman, ukuran font 11, spasi tunggal,
dengan perataan yang dibenarkan tanpa indentasi di awal paragraf. Abstrak harus
menggambarkan seluruh isi artikel termasuk IMRAD (Pendahuluan, Metode, Hasil, dan
Diskusi). Kata kunci yang relevan disertakan, terdiri dari 3-5 kata yang mewakili gagasan
utama abstrak itu sendiri. Kata Kunci (atau Kata Kunci)" diketik tebal.
C. Perkenalan
Pendahuluan ditulis secara singkat untuk menarik perhatian pembaca. Pendahuluan
terdiri dari latar belakang penelitian yang didukung oleh data terkini, masalah yang dibangun,
dan tujuan penelitian.
D. Metode
Bagian Metode menjelaskan tentang metode penelitian, sampel/populasi sampel,
variabel, waktu dan tempat, bagaimana penelitian dilakukan, teknik pengumpulan data, dan
analisis data. Nomor izin etika penelitian dan Persetujuan Komite Etik juga tertulis di bagian
ini.
E. Hasil
Bagian ini menjelaskan hasil penelitian yang berkaitan dengan tujuan. Hasil penelitian
dapat berupa tabel, diagram, gambar, kata-kata, dll. Bagian Hasil ditulis secara terpisah
dengan bagian Diskusi.
F. Pembahasan
Bagian Pembahasan adalah bagian lengkap yang berisi penjelasan hasil yang
berkaitan dengan tujuan. Setiap hasil dibahas dengan jelas secara lugas. Bagian ini berisi
interpretasi hasil penelitian yang mencakup fakta, teori, pendapat atau perbedaan dengan
penelitian sebelumnya.
G. Kesimpulan
Bagian ini menyimpulkan hasil penelitian dengan membahas masalah dan tujuan,
yang ditulis dalam bentuk kesimpulan bagian Diskusi, implikasi hasil, dan rekomendasi dari
para peneliti.
H. Pengakuan
Pengakuan dapat diberikan kepada kontributor (Institusional atau individu) tanpa
menuliskan gelar akademik.
I. Referensi
Bagian Referensi terdiri dari semua referensi yang digunakan untuk mendukung
artikel. Sumber yang dirujuk harus dalam bentuk literatur yang diterbitkan dalam 10 tahun

13
terakhir (untuk jurnal), sumber primer (artikel dari jurnal, atau laporan ilmiah (tesis,
disertasi).

Jumlah referensi yang digunakan dalam bentuk jurnal harus minimal 10 jurnal.
Jumlah total referensi yang digunakan dalam bentuk berbagai sumber tidak boleh melebihi 30
referensi.
Bagian Referensi harus ditulis dalam urutan abjad dan kronologis. Contoh tentang
cara menulis bagian Referensi tersedia di akhir pedoman ini.
Bagian Referensi ditulis adalah gaya Harvard secara otomatis menggunakan
perangkat lunak. Perangkat lunak ini dapat diunduh dari tautan yang tersedia di situs web
Jurnal ini atau menggunakan perangkat lunak serupa lainnya.

14
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

15

Anda mungkin juga menyukai