Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MENGANALISIS KEBAHASAAN ARTIKEL DAN/ATAU


BUKU ILMIAH

Makalah ini Diajukan sebagai Materi Pembelajaran dan untuk

Mendapatkan Nilai Pembelajaran Bahasa Indonesia Semester

Genap Tahun Pelajaran 2023-2024

oleh Kelompok 5:
NAOMIRA INTANIA SIREGAR (Ketua)

JIHAN DWI KARTIKA (Wakil Ketua)

AFIF FALAH AHMAD DAMANIK

ANNISA SYAHFITRI

GALANG PRASETYA

ZAINNA AZZAHRA LUBIS

SMA SWASTA DHARMAWANGSA MEDAN

2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Menganalisis Kebahasaan Artikel dan/atau Buku Ilmiah.

Makalah ini telah kami susun secara maksimal. Makalah ini dibuat untuk
mendapatkan nilai Bahasa Indonesia. Dalam membuat makalah ini bagian tersulit
adalah cara menganalisis kebahasaan artikel dan/atau buku ilmiah. Tidak dapat
disangkal bahwa butuh usaha yang keras dalam penyelesaian makalah ini.

Laporan ini telah kami selesaikan secara cepat dengan bantuan dari anggota
kelompok, di antaranya: Naomira Intania Siregar, Jihan Dwi Kartika, Afif Falah Ahmad
Damanik, Annisa Syahfitri, Galang Prasetya, dan Zainna Azzahra Lubis. Oleh karena
itu, kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga, dan pikirannya yang telah
diberikan.

Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Tapi kami sebagai penyusun sudah berusaha sebaik mungkin.
Sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sekalian.

Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan manfaat dan inspirasi bagi kami
maupun para pembaca sekalian.

Medan, 09 Januari 2024

Kelompok 5
i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………..i

Daftar Isi………………………………………………………………………………….....ii

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah..……………………………………………………1

1.2 Rumusan Masalah…………..………………………………………….……1

1.3 Tujuan Penulisan Makalah..….…….………………………..……………….2

BAB II: PEMBAHASAN

2.1 Menganalisis Isi Novel Berdasarkan Unsur Intrinsiknya………...…………………….3

2.2 Menganalisis Kebahasaan Novel.………………….……4

BAB III: PENUTUP

3.1 Kesimpulan……….………….……………………………………..………5

3.2 Saran..………………….…………….……………………………………..5

Daftar Pustaka..……………………..………………..…………………………….6
ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa secara umum dapat diartikan sebagai suatu alat komunikasi yang
disampaikan seseorang kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang
menjadi maksud dan tujuannnya. Bahasa ditempatkan seba
g a i a l a t komunikasi manusia untuk mengungkapkan pikiran atau
perasaan dengan menggunakan simbol-simbol komunikasi yang baik yang
berupa suara. Gestur (sikap badan) atau tanda-tanda berupa tulisan.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus
dikuasai dalam bidang pendidikan nasional. Sesuai dengan fungsi
pendidikan nasional pengajaran bahasa Indonesia bertujuan mengembangkan warga
Indonesia baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat, serta mampu
mengembangkan fungsi bahasa dan kebudayaan. Artikel adalah karangan faktual
secara lengkap dengan panjang tertentuyang dibuat untuk mempublikasikan.
Artikel adalah tulisan lepas
berisiopini seseoorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang
sifatnya aktual. Artikel merupakan karya tulis ilmiah yang palingsederhana. Dari
pemilihan judul, sistimatika penulisan sampaiisi sebuah artikel lebih
sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitulah pemilihankata dan ragam bahasa
yang santai.Walaupun demikian, dalam artikel tetap diperlukan penyelesain
yangm e m a d a i . K a n d u n g a n p u n h a r u s d a p a t d i p e r t a n g g u n g j a w a b k a
n s e c a r a ilmiah pula. Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk
dimuatd a l a m j u r n a l a t a u b u k u k u m p u l a n a r t i ke l y a n g d i t u l i s
d e n g a n t a t a c a r a ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah
disepakatiatau ditetapkan Isi dan kebahasaan novel sangat penting untuk diketahui
oleh peserta didik sebab dengan mempelajari isi dan kebahasaan novel, pemahaman
peserta didik dalam menganalisis isi dan kebahasaan pada novel akan semakin tajam.
Selain itu, peserta didik SMA DHARMAWANGSA, khususnya siswa kelas XII MIPA 8
belum dapat memahami bagaimana cara menganalisis isi dan kebahasaan novel.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah merupakan permasalahan penelitian yang dijelaskan dalam
bentuk pertanyaan dengan intensi untuk dijawab melalui proses penelitian yang akan
dilakukan. Rumusan masalah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
kegiatan penelitian, karena tanpa rumusan masalah suatu kegiatan penelitian akan
menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa. Manfaat rumusan
masalah, yaitu sebagai titik sentral, sebagai sebuah solusi, membuka pikiran peneliti,
dan mendorong pelaksanaan penelitian.

Rumusan masalah dari makalah kami:

1. Bagaimana cara menemukan unsur kebahasaan artikel opini dan buku ilmiah?

2. Bagaimana cara membandingkan karakteristik artikel opini dan buku ilmiah?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan penulisan makalah merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya
suatu hasil atau bagaimana sesuatu akan diperoleh setelah penelitian selesai
dilakukan. Tujuan penulisan makalah penting, agar data dapat ditemukan,
dikembangkan, dan dibuktikan. Manfaat penulisan makalah yaitu, untuk
memperoleh pengetahuan atau penemuan baru.

Tujuan penulisan makalah kami:

1. Menemukan unsur kebahasaan artikel opini dan buku ilmiah

2. Membedakan unsur kebahasaan dalam artikel opini dan buku ilmiah


2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Menganalisis Isi Novel Berdasarkan Unsur


Intrinsiknya
Novel merupakan karya prosa fiksi yang panjang, mengandung rangkaian cerita
kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan
watak dan sifat setiap pelaku. Pada pelajaran sebelumnya, kamu telah belajar
menangkap maksud pengarang terhadap kehidupan dalam novel, kaitannya dengan
latar belakang sosial budaya pengarang. Pada pelajaran ini, kamu akan berlatih
menganalisis isi novel, yaitu unsur-unsur intrinsik novel. Berikut ini uraian unsur-
unsur intrinsik novel, yang terdiri dari tokoh, alur, latar, sudut pandang, dan tema.

a. Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam cerita. Tokoh utama adalah tokoh
sentral atau tokoh yang sangat penting perannya dalam fiksi. Tokoh tambahan adalah
tokoh bawah atau tokoh yang tidak selalu diceritakan namun memiliki hubungan
dengan tokoh utama. Tokoh protagonis adalah tokoh yang disukai pembaca karena
sifat-sifatnya (biasanya hero, baik, penyelamat). Tokoh antagonis adalah tokoh yang
tidak disukai pembaca karena sifat-sifatnya (biasanya jahat, pengecut). Penokohan
merupakan teknik atau cara-cara tokoh ditampilkan atau dicitrakan di dalam fiksi.
Para ahli menunjukkan dua cara menampilkan atau mencitrakan tokoh, yakni cara
analitik dan cara dramatik. Secara analitik, perwatakan tokoh-tokoh cerita
ditampilkan atau dicitrakan langsung dalam bentuk perincian oleh pengarang. Secara
dramatik, perwatakan tokoh-tokoh cerita dicitrakan melalui dialog, pikiran, perasaan,
lukisan fisik, perbuatan, dan komentar atau penilaian tokoh lain dalam fiksi.
b. Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan
kausalitas. Di dalam alur terkandung peristiwa, konflik, dan klimaks. Peristiwa
merupakan peralihan dari satu situasi kepada situasi yang lain, baik peristiwa
fungsional (penentu bagi perkembangan alur), kaitan (satu peristiwa dikaitkan
dengan peristiwa yang lain agar masuk akal), maupun acuan (peristiwa yang diacu
melalui tokoh). Konflik merupakan peristiwa yang memunculkan kejadian-kejadian
yang sangat penting yang disebabkan oleh adanya interaksi antartokoh, tokoh
dengan masyarakat, tokoh dengan dirinya sendiri dalam dua atau lebih masalah yang

bertentangan. Klimaks merupakan konflik yang mencapai tahap memuncak dan tak
terhindarkan. Secara garis besar, alur dibagi dalam tiga bagian, yaitu awal, tengah,
dan akhir.

c. Latar atau setting adalah gambaran yang digunakan untuk menempatkan peristiwa
di dalam suatu penceritaan fiksi. Latar ini menyaran pada tempat, waktu, sosial
sehingga latar seringkali dibedakan menjadi tiga macam, yakni tempat, waktu, dan
sosial. Latar tempat berkaitan dengan kondisi geografis. Acuannya dapat berupa
pusat keramaian, pusat perbelanjaan, pusat olahraga, pusat perdesaan, pusat
perkotaan, sekolah, rumah, dan lain-lain. Latar waktu berkaitan dengan kondisi abad,
dasawarsa, abad, tahun, bulan, hari, jam, zaman, maupun historis. Latar sosial
berkaitan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang digambarkan dalam cerita.
Acuannya dapat berupa lapisan dalam masyarakat, budaya masyarakat, seni pada
masa tertentu, cara berpikir masyarakat pada masa tertentu, kehidupan beragama,
dan sebagainya.

d. Sudut pandang atau point of view memasalahkan siapa yang bercerita. Pencerita
akan menempatkan tokoh melalui berbagai cara atau pandangan dalam
menampilkan tokoh, laku, latar, dan peristiwa untuk menata cerita fiksi kepada
pembaca. Sudut pandang dibedakan menjadi sudut pandang orang pertama dan
orang ketiga. Jika tokoh tersebut adalah tokoh utama, cerita sudut pandangnya
adalah orang pertama (protagonis). Jika tokoh tersebut bukan tokoh utama, sudut
pandangnya adalah orang pertama pengamat (pengamat). Cerita yang
penyampaiannya dilakukan bukan oleh seorang tokoh yang ada dalam cerita tetapi
oleh penulis yang berada di luar cerita (dia/ia) disebut sebagai sudut pandang orang
pertama. Jika narator hanya menceritakan/memberikan informasi sebatas yang bisa
dilihat atau didengar dan belum sampai pada pengungkapan pemikiran, sudut
pandang cerita adalah orang ketiga.

e. Tema merupakan pokok pikiran atau dasar sebuah cerita yang memiliki kaitan
dengan makna kehidupan. Pada umumnya pengarang menawarkan kepada pembaca
tentang makna kehidupan, mengajak pembaca untuk melihat, merasakan, dan
menghayati makna kehidupan tersebut dengan cara memandang permasalahan itu
sebagaiman ia memandangnya.

2.2 Menganalisis Kebahasaan Novel


Teks editorial dapat diasumsikan sebagai sikap atau pandangan redaksi media
terhadap suatu peristiwa. Sikap ini diawali dengan rumusan pernyataan umum atau

tesis atas peristiwa yang terjadi di masyarakat. Redaktur menguatkannya dengan


argumentasi-argumentasi. Kemudian, redaktur memberikan pendapat dan saran
yang ditegaskan pada paragraf terakhir. Artinya, di dalam teks editorial akan selalu
terdapat fakta dan opini.

Fakta adalah hal, keadaan, peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang
benar-benar terjadi. Dengan kata lain, fakta merupakan potret tentang keadaan atau
peristiwa. Oleh karena itu, fakta sulit terbantahkan karena dapat dilihat, didengar,
atau diketahui oleh banyak pihak. Namun, fakta bisa saja berubah jika ditemukan
fakta baru yang lebih jelas dan akurat. Fakta yang disajikan dalam teks editorial
berupa peristiwa dan data-data terkait dengan peristiwa yang dibahas. Kalimat yang
mengandung fakta biasa disebut kalimat fakta.

Selain menyajikan fakta, teks editorial juga dilengkapi dengan opini atau tanggapan
redaksi untuk mendukung pandangan atau sikapnya terhadap peristiwa yang sedang
dibahas. Jika fakta tidak terbantahkan, opini sebaliknya justru masih bisa
diperdebatkan. Dalam menanggapi satu objek atau peristiwa yang sama, akan timbul
berbagai pendapat yang sifatnya beragam. Opini dalam teks editorial dapat berupa
penilaian, kritik, prediksi (dugaan berdasarkan fakta empiris), harapan, dan saran
penyelesaian masalah.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Editorial atau Tajuk rencana adalah sikap, pandangan atau pendapat penerbit
terhadap masalah-masalah yang sedang hangat dibicarakan masyarakat. Opini berisi
pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap
persoalan aktual, fenomenal atau kontroversial yang berkembang di masyarakat.
Opini yang ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus
mencerminkan pendapat dan sikap resmi media yang bersangkutan. Menulis tajuk
memerlukan situasi dan kondisi tertentu yang sangat dipengaruhi oleh peristiwa atau
kejadian dalam pemberitaan sehari-hari. Tajuk tidak bisa mengupas suatu kejadian
yang sudah lama berlangsung.

3.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan yaitu semoga masih banyak generasi-generasi
baru, mahasiswa/i yang sedang mengambil mata kuliah skripsi untuk membedah
kembali sebuah editorial/ tajuk rencana dari surat kabar atau media lainnya, dengan
analisis wacana kritis yang beragam. Sehingga, dengan seiringnya kemajuan zaman,
kemajuan teknologi, setiap masyarakat juga dapat lebih melek media, dan
mengetahui sikap-sikap dari media. Selain itu, agar semua media bisa tetap
mempertahankan apa yang baik untuk kepentingan rakyat, dan bukan untuk
kepentingan pribadi, organisasi, maupun kepentingan lainnya, melainkan nilai-nilai
jurnalistik tetap diprioritaskan sebagai penyalur informasi kepada masyarakat. Semua
hal yang baik atau informasi yang buruk, seharusnya disampaikan secara transparan
kepada khalayak, tanpa kepentingan apapun.

5
DAFTAR PUSTAKA

Suryaman, Maman dkk. (2018). Bahasa Indonesia Kelas XII. Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang. Kemendikbud.

Anda mungkin juga menyukai