Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BUKU NONFIKSI

KELOMPOK 5 :

NAMA :

MUHAMMAD IMAM ARIZ AZHAR


RIFQY MALIKH HANAPI
SYIFA ARMELIA
VIA REZA NATALIA

XI IPS IV

GURU PEMBIMBING : INA SUPRIATIN, M.Pd

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

SMAN 13 KABUPATEN TANGERANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena anugerah dari-Nya  kami dapat

menyelesaikan makalah tentang “Serba-serbi Penulisan Karangan Nonfiksi ” ini. Sholawat

dan salam tercurah kepada junjungan besar kita, yaitu nabi Muhammad SAW yang kita

tunggu syafa’atnya di yaumul kiyamah.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu,

kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan

makalah ini kedepannya. Kami juga meminta maaf sebesar-besarnya bila banyak kesalahan

yang terdapat dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis lain di

masa yang akan mendatang dan juga para pembaca.

Tangerang, Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI..........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................1

1.3 Tujuan ......................................................................................................1

1.4 Manfaat ....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Ciri-ciri Karangan Nonfiksi ...................................................2

2.2 Deskripsi Jenis Karangan Nonfiksi .........................................................2

2.3 Deskripsi Perbedaan Karangan Fiksi dan Karangan Nonfiksi ................4

2.4 Deskripsi Manfaat dan Fungsi Membaca Karangan Nonfiksi ................4

2.5 Contoh Karangan Nonfiksis ........................................................................5

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ..........................................................................................................9

3.2 Saran.................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................10


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menentukan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat

membaca grafik lambang-lambang tersebut jika mereka memahami bahasa dan grafik

tersebut (Tarigan, 1989:15). Rusyana (1982:1) menyatakan bahwa wujud pengutaraan

sesuatu secara tertulis dapat dituliskan karangan. Jadi, karangan itu adalah susunan

bahasa sebagai pengutaraan pikiran, perasaan, penginderaan, khayalan, keinginan,

keyakinan, dan pengalaman kita.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa menulis adalah proses

mengutarakan pikiran, perasaan, penginderaan, pikiran, kemauan, keyakinan, dan

pengalaman yang disusun dengan lambang-lambang grafik tertulis untuk tujuan

komunikasi. Menulis merupakan salah satu kecakapan berbahasa yang tersusun secara

sistematis. Penggunaan tanda baca dan kepaduan kata serta kalimat juga harus

diperhatikan. Selain itu, keterampilan menulis juga tidak dapat langsung direspon

karena ada batas ruang dan waktu. Menulis bersifat produktif karena menghasilkan

suatu informasi melalui tulisan.

Para ahli bahasa menggolongkan jenis-jenis tulisan atau karangan berdasarkan

sudut pandang masing-masing yang berbeda, sehingga menimbulkan perbedaan

penggolongan jenis tulisan. Ahli bahasa ada yang meninjau tulisan dari keilmiahan

karangan dan dari isi tulisan atau cara menulis.

Dalam menulis kita dapat menemukan jenis-jenis tulisan yang ditinjau dari

keilmiahan karangan tersebut. Jenis-jenis tulisan (karangan) itulah yang akan kami

bahas dalam makalah ini. Ditinjau dari keilmiahannya, karangan dapat dibagi menjadi
dua jenis, yaitu karangan fiksi dan karangan nonfiksi; ilmiah, karangan populer, dan

karangan ilmiah populer. Berdasarkan penjabaran di atas, penulis memilih judul Serba-

serbi Penulisan Karangan Nonfiksi.

1.2 Masalah Rumusan

Rumusan masalah dalam sebuah makalah adalah hal paling mendasar. Rumusan

masalah akan menjadi penentu apa bahasan yang akan dilakukan dalam penelitian

tersebut. Rumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan

apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahan masalahnya. Rumusan

masalah merupakan suatu penjabaran dari masalah dan masalah. Dengan kata lain,

masalah ini merupakan pertanyaan yang merupakan pertanyaan dan rinci ruang lingkup

yang akan dibahas mengenai masalah dan masalah. Adapun rumusan masalah dari

makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana ciri-ciri karangan nonfiksi?

2. Bagamina jenis-jenis dari karangan nonfiksi?

3. Bagaimana perbedaan antara karangan fiksi dan nonfiksi?

4. Bagaimana manfaat dan fungsi membaca karangan nonfiksi?

5. contoh karangan nonfiksi?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mendeskripsikan ciri-ciri karangan nonfiksi.

2. Untuk mendeskripsikan jenis-jenis karangan nonfiksi

3. Untuk mendeskripsikan perbedaan antara karangan fiksi dan karangan nonfiksi

4. untuk mendeskripsikan manfaat dan fungsi karangan nonfiksi

5. Untuk mendeskripsikan contoh karangan nonfiksi


1.4 Manfaat

Bagi penulis, makalah ini bermanfaat untuk memenuhi bahasa Indonesia dan

menambah pengetahuan tentang karangan nonfiksi dan meningkatkan kemampuannya

dalam membuat karangan nonfiksi. Melalui makalah ini, penulis juga dapat

meningkatkan kemampuannya dalam membuat sebuah makalah.

Bagi pembaca, makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai

karangan nonfiksi dan sebagai referensi dalam membuat makalah di masa yang akan

datang. Pembaca juga dapat lebih memahami mengenai pembuatan karangan nonfiksi

secara lebih mendalam. Bagi instansi, makalah ini bermanfaat untuk memberikan

referensi dalam memberikan pendidikan mengenai karangan nonfiksi.


BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian nonfiksi secara umum adalah sebuah karya yang bersifat informatif

(seringkali berupa cerita) yang disusunnya dengan baik bertanggung jawab atas kebenaran

atau akurasi dari peristiwa, orang, dan informasi yang disajikan.

Sedangkan menurut pendapat para ahli:Aceng Hasani (2005:21) karangan nonfiksi

adalah karangan yang berupa data dan fakta. Jadi tidak ada unsur imajinasi pengarang. Dalam

hal ini, Aceng Hasani memberikan batasan bahwa sebuah karangan dapat digolongkan ke

dalam karangan nonfiksi jika didalamnya terdapat data-data yang dapat dibuktikan

kebenarannya. Selain itu, karangan nonfiksi juga disusun melalui fakta-fakta yang secara

nyata terjadi di lapangan tanpa adanya unsur imajinasi dari pengarang.

Yeti Mulyati (2004: 7. 3) karangan nonfiksi adalah tulisan yang disusun berdasarkan

kenyataan. Maksud dari pernyataan tersebut adalah suatu tulisan yang mengandung unsur-

unsur kebenaran dalam pembuatannya dan didapatkan dari kenyataan yang terjadi di

lapangan, maka dapat dikategorikan ke dalam karangan nonfiksi.

2.1 Deskripsi Ciri-ciri Karangan Nonfiksi Ciri-ciri karangan Nonfiksi

adalah :

1.Memiliki ide yang ditulis secara jelas dan logis serta sistematis; 2. Isi informasi yang

sesuai dengan fakta; 3. Menyajikan temuan baru atau penyempurnaan temuan yang sudah

ada; 4. Motivasi, rancangan dan pelaksanaan penelitian yang tertuang dengan jelas;

Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang diketengahkan

dalam tulisannya. Untuk karya nonfiksi diharuskan menggunakan kata baku sesuai

dengan kamus umum Bahasa Indonesia. Karya nonfiksi harus memakai bahasa berciri

tepat, singkat, jelas, resmi dan teratur agar efektif.


2.2 Deskripsi Jenis Jenis Karangan Nonfiksi

Contoh karya sastra yang termasuk non-fiksi antara lain adalah jenis karangan

seperti biografi, karya ilmiah, berita, laporan, resensi, otobiografi, dan masih banyak lagi.

Segala karangan yang logistik dan tidak berdasarkan imajinasi penulis termasuk ke dalam

karangan nonfiksi. Di bawah ini deskripsi adalah dari jenis-jenis karangan nonfiksi.

1. Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi

lebih kompleks daripada menawarkan daftar tanggal lahir atau mati dan data-data

pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam

kejadian-kejadian tersebut. Dalam biografi tersebut dijelaskan secara lengkap

kehidupan seorang tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan sampai meninggal

dunia. Semua jasa, karya, dan segala hal yang dihasilkan atau dilakukan oleh seorang

tokoh dijelaskan juga. Teks biografi disusun oleh orang lain, bukan oleh diri sendiri. 

2. Karya Ilmiah.Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan

hasil penelitian atau pengkajian yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim

dengan menerapkan kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh

masyarakat. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, seminar

makalah atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya merupakan produk

dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam

karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan

penelitian atau pengkajian selanjutnya. 

3. Berita.Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang

terjadi, disajikan melalui bentuk cetak, siaran, internet, atau dari mulut ke mulut

kepada orang ketiga atau orang banyak. Televisi biasanya memiliki acara berita atau

tayangan berita sepanjang waktu. Kebutuhan akan berita ada dalam masyarakat, baik

yang melek huruf maupun yang buta huruf.


4. Laporan.Laporan adalah suatu bentuk penyampaian berita, keterangan,

pemberitahuan atau penjelasan pertanggung jawaban baik secara lisan maupun

tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan yang berwenang dan

tanggung jawab yang ada antara mereka. Ada beberapa jenis laporan yaitu Laporan

bulanan, laporan berkala, laporan administrasi, laporan kegiatan, dan laporan hasil

kunjungan .

5. Resensi Resensi berasal dari bahasa Belanda resentie dan bahasa Latin recensio,

recensere atau juga revidere yang artinya mengulas kembali. Resensi adalah suatu

penilaian terhadap sebuah karya. Karya yang dinilai dapat berupa buku dan karya

seni film dan drama. Menulis resensi terdiri dari kelebihan, kekurangan dan

informasi yang diperoleh dari buku dan disampaikan kepada masyarakat 6. Makalah

adalah tulisan resmi tentang suatu hal untuk dibacakan di umum atau sering juga

disusun untuk diterbitkan. 7. Otobiografi Otobiografi adalah sebuah tulisan atau buku

yang menceritakan riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh diri.

2.3 Deskripsi Perbedaan Karangan Fiksi dan Karangan Nonfiksi

Perbedaan karangan fiksi dan karangan nonfiksi dari segi pengertian

Karangan inya sendiri. fiksi adalah karangan yang berisi kisah atau dongeng yang

dibentuk menurut imajinasi atau imajinasi dari pengarang. Karya fiksi atau dongeng

biasanya berbentuk roman, novel, dan dongeng pendek (cepen). Sedangkan karangan non

fiksi adalah karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar-

benar dan terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Perbedaan fiksi dan nonfiksi dari segi- ciri-ciri-ciri-ciri fiksi: Menciptakan

perasaan atau menggugah emosi pembacanya; Dipengaruhi oleh subyektivitas

pengarangnya;Bahasa bermakna denotatif (yaitu makna sebenarnya) juga konotatif,

asosiatif (yaitu makna tidak sebenarnya), ekspresif (yaitu memberi bayangan suasana
pribadi pengarang), sugestif (yaitu mempengaruhi pembaca), dan plastis (yaitu bersifat

indah untuk menggugah perasaan pembaca); Ciri-ciri tulisan nonfiksi: Biasanya

berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis,

disertasi, makalah, dan sebagainya; Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf

obyektivitas yang tinggi, berusaha menarik dan menggugah nalar (pikiran) pembaca;

Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas sehingga

tidak bermakna ganda.

2.4 Deskripsi Manfaat dan Fungsi Membaca Karangan Nonfiksi

Manfaat nonfiksi karangan bagi pembaca sebagai berikut.

1. Meningkatkan konsentrasi Karangan nonfiksi biasanya mengajak kita untuk berpikir

realistis. Hal ini juga dapat menjadi sarana melatih fokus dan konsentrasi.

2. Melatih kemampuan berfikir dengan membaca karangan nonfiksi, pembaca akan

berfikir sistematis dan otak akan menangkap apa yang sedang dibaca.

3. Sarana pengembangan diri dengan banyak membaca karangan nonfiksi, pola pikir

akan menjadi lebih baik dan berfikir lebih cerdas.

4. Perolehan hidup berharga karangan nonfiksi paling banyak terinspirasi orang-orang

berpengaruh. Tipikal karangan ini memberikan bagaimana kemenangan dan tragedi

yang pernah terjadi. Membaca pengalaman orang lain dapat memberikan pelajaran

hidup berharga dimana dapat membantu menghindari kesalahan serupa dan

memanfaatkan peluang baru.

Menjadi komunikator yang lebih baik membaca karangan nonfiksi dapat

memperbanyak kata-kata sehingga lebih mudah dalam berkomunikasi.


2.5 Contoh Karangan Nonfiksi

A. Karangan non fiksi adalah sebuah karangan/karya yang dibuat berdasarkan fakta,

realita, atau hal-hal yang benar-benar dan terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Contoh karya nyata adalah sebagai berikut: Biografi Biografi Chairul Tanjung Chairul

Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Orang tua Chairul Tanjung

bernama AG Tanjung (Ayah) yang berketurunan Batak sedangkan ibunya bernama

Halimah adalah orang Sunda tepatnya Sukabumi. Awalnya keluarga Chairul Tanjung

adalah keluarga yang kelebihan, ayah adalah seorang wartawan di jaman Presiden

Soekarno dan juga menerbitkan majalah lokal yang oplahnya lumayan. Namun

kemudia saat era Soeharto, surat kabar dari ayah Chairul Tanjung dicurigai sebagai

antek orde lama dan akhirnya dipaksa untuk tutup. Dari sini keadaan dunia menjadi

berubah seratus delapan puluh derajat. Rumah yang cukup luas yang didiami

keluarganya terpaksa harus dijual untuk membayar hutang dan memenuhi kebutuhan

hidup. Akhirnya Chairul Tanjung bersama saudara dan orang tuanya harus pindah ke

kamar losmen yang sangat sempit. Meski tengah dihimpit kesulitan ekonomi namun

ayah dan ibunya ingin mengenyamm pendidikan setinggi mungkin. Oleh karena itu

saat Chairul lulus dari SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, ia kemudian melanjutkan

studinya di Kedokteran gigi Universitas Indonesia. Chairul termasuk mahasiswa yang

pandai. Ia sempat mendapat penghargaan sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional

pada tahun 1984-1985. Kuliah Sambil Berbisnis Untuk mendukung uang sakunya

yang jauh dari cukup, Chairul pun berkuliah sambil berbisnis. awalnya menjual buku

kuliah stensil, kemudian juga menjual kaos. Ia bersama kemudian juga membuka

usaha foto copy di kampusnya. Ia juga membuka kios di daerah Senen Raya Jakarta

Pusat yang menyediakan aneka kebutuhan dan peralatan kedokteran dan laboratorium.

Walau harus membagi waktu antara kuliah dan berbisnis, namun Chairul bisa

menyelesaikan kuliahnya di kedokteran gigi dengan baik. Ia kemudian menyandang


gelar Sarjana kedokteran di belakang namanya. Namun karena darah tampaknya lebih

kental, kemudian memutuskan untuk bertemu rejeki dari bisnis bukan sebagai dokter

gigi.Chairul kemudian tabkan bisnisnya sebesar PT Pariarti Shindutama bersama tiga

temannya pada tahun 1987. Bisnis ini bermodalkan hutangan dari bank Exim 150 juta.

Perusahaan Chairul dan temennya ini memproduksi sepatu anak-anak untuk diekspor.

Mereka patut berbangga karena begitu mendirikan usaha ini mereka langsung

menerima order sebesar 160 ribu pasang sepatu dari Itali. Namun kemudian Chairul

memutuskan untuk berpisah dan berusaha sendiri karena ternyata ketiga temannya

memiliki visi yang berbeda dengan dirinya. Membentuk Konglomerasi Chairul

Tanjung kemudian mendirikan perusahaann sendiri yang bergerak dibidang media

yaitu mendirikan Trans TV. Chairul Tanjung sangat pandai dalam membangun

jaringan . Perusahaannya ini semakin maju dan akhirnya berhasil membuat suatu

konglomerasi yang kemudian diberi nama Para Group. Para Group sendiri kemudian

membagi tiga ladang usaha yaitu dibidang keuangan, properti, multimedia.

B. Berita Sungai Ciliwung Meluap, 2 Desa Terendam Banjir Setinggi 3 Meter Terjadinya

banjir bandang di sekitar sungai ciliwung, banjir tersebut diduga karena hujan yang

turun sangat deras dari jam 19.00 WIB hingga pagi jam 09.00 WIB. 2 Desa terendam

dan banyak keluarga yang mengungsi di kampung sebelah. 137 kepala keluarga

kehilangan tempat tinggalnya karena banjir. Pemerintah segera memberikan bantuan

berupa tempat pengungsian air bersih, makanan, minuman, obat-obatan dan pakaian.

Banjir di desa sebelumnya juga pernah terjadi sekitar dua tahun yang lalu, tetapi banjir

tahun ini lebih besar dibandingkan dengan tahun kemarin. Salah satu penyebabnya

juga diduga karena kebiasaan masyarakat sekitar yang membuang sampah

sembarangan di sungai Ciliwung sehingga terjadi banjir ketika musim hujan datang.

C. Autobiografi Anak Emas Jessy Aprilia Nama saya adalah Jessy Aprilia. Saya biasa

dipanggil Jessy oleh keluarga saya dan teman-teman saya. Saya lahir di Balikpapan
pada tanggal 4 April 1997. Saya adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara. Ayah saya

bernama Baharudin. Beliau adalah seorang pengusaha di bidang industri makanan.

Sedangkan ibu saya bernama Indah. Beliau adalah seorang pengusaha, sama seperti

ayah. Saya dan keluarga saya tinggal di Kota Balikpapan, tepatnya di Gunung 4,

Balikpapan Barat. Saya mulai memasuki dunia pendidikan pada tahun 2006, di usia

saya yang ke 5 tahun. Saya memulai jenjang pendidikan di TK Tunas Harapan I Kota

Balikpapan. Tidak banyak hal istimewa yang terjadi selama saya di TK. Pada tahun

2012 saya lulus dari SD 033 dan melanjutkan ke jenjang pendidikan SMP. Tepatnya di

SMP Negeri 2 Balikpapan. SMP Negeri 3 Balikpapan merupakan salah satu sekolah

terfavorit di Kota Balikpapan. Melalui sekolah ini, saya dapat meraih beberapa

prestasi dalam bidang akademik maupun di bidang non akademik. Selama masa

pendidikan saya di SMP Negeri 3 Balikpapan, saya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler

beladiri, yaitu Pencak Silat. Saya juga aktif mengikuti les tambahan. Kedua hal ini

sangat mendukung kemampuan saya belajar selama duduk di bangku SMP.Melalui

kegiatan ekstrakulikuler Pencak Silat, saya berhasil mendapatkan 3 medali emas dan 4

medali perak. Ke tujuh medali ini berhasil saya dapatkan secara berjenjang mulai dari

lomba tingkat kota sampai dengan tingkat nasional. Saat ini, impian saya adalah

melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia dengan jurusan Kedokteran pada

tahun 2018 kelak. Semoga dengan segala karunia dan kesempatan yang Allah berikan,

kedepannya dapat membawa perubahan yang lebih baik untuk hidup saya.

D. Review buku Judul buku: Ekonomi Islam Penulis: Dr. Akhmad Mujahidin, M.Ag.

Penerbit: Rajawali Pers Cetakan/hal: 2007/198 halaman Ekonomi Menurut Syariat

IslamBuku yang ditulis oleh seorang dosen UIN Suska Riau ini pada dasarnya

ditujukan untuk mahasiswa Fakultas Syariah dan Fakultas Ekonomi di seluruh

Indonesia. Tetapi dengan pembahasan yang sederhana dan mudah dijangkau, buku ini

juga bisa dijadikan bacaan yang bagus untuk masyarakat umum yang ingin
mempelajari ekonomi Islam. Ekonomi Islam merupakan ekonomi yang bebas, tetapi

kebebasannya ditunjukkan lebih banyak dalam bentuk kerja sama daripada dalam

bentuk kompetisi (persaingan). Buku yang hadir di hadapan para pembaca ini

merupakan refleksi dan penilaian dalam bidang ekonomi Islam yang diamanahkan

negara untuk diajarkan, dikembangkan, dan agar dapat memberikan manfaat bagi

umat yang sudah menunggu kejayaan Islam dalam berbagai bidang, tidak ada di

bidang ekonomi . Penulis memulai tulisannya dengan membahas sejarah, landasan dan

prinsip-prinsip ekonomi Islam. Dijelaskan sejarah ekonomi Islam dimulai dari seputar

zaman Nabi Muhammad SAW, kelahiran The Association of Muslim Social Scientist

di Amerika Serikat tahun 1972 hingga pertemuan yang membahas sistem ekonomi

Islam di Ujung Pandang tahun 1982. Selanjutnya dijelaskan tentang perbedaan

landasan antara ekonomi konvensional, sekuler dan Islam jika ditinjau dari aspek

Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi. Jangan lupa penulis menjelaskan tentang lima

prinsip yang harus dipegang teguh dalam menjalankan ekonomi Islam, meliputi tauhid

(keimanan), adl (keadilan), nubuwwah (kenabian), khilafah (pemerintah) dan maad

(hasil). Kelima nilai tersebut menjadi dasar inspirasi untuk menyusun teori-teori

ekonomi Islam. Ada beberapa instrumen ekonomi Islam yang dipaparkan oleh penulis,

yang diawali dengan penjelasan mengenai kepemilikan sumber daya alam. Alam

semesta termasuk manusia adalah milik Allah yang memiliki kemahakuasaan

(kedaulatan) sepenuhnya dan sempurna di atas makhluk-makhluk-Nya. Islam

memandang sumber daya alam sebagai sumber rizki untuk kemaslahatan dan

kemakmuran umat manusia. Jenis-jenis sumber daya alam disini meliputi tanah,

mineral, pegunungan, dan hutan. Selain disebutkan jenis-jenis sumber daya alam,

dijelaskan pula tentang pemanfaatan dan pemberdayaannya. Selanjutnya, penulis

membahas tentang uang dan zakat. Dimulai dari pengertian uang, sejarah uang, dan

teori tentang asal usul uang. Jika pembaca ingin mengetahui tentang teori permintaan
uang misalnya, dalam buku ini ya ampun tidak disinggung. Sebagai referensi

pelengkap, lihat buku dengan judul Ekonomi Islam karya Eko Suprayitno (2005),

disana dijelaskan tentang teori permintaan uang klasik. Begitupun dengan zakat.

dalam buku karya Dr. Akhmad Mujahidin, M.Ag. ini batas menjelaskan tentang

definisi, hukum, hikmah dan fungsi zakat, serta problematika zakat. sedangkan buku

karya Eko Suprayitno lebih membahas nisab, esensi distribusi, pembayaran dan tujuan

pendayagunaan zakat. Sehingga menurut saya keduanya saling melengkapi satu sama

lain. Setelah membahas tentang uang dan zakat, penulis menyajikan pembahasan

mengenai negara dalam Ekonomi Islam.Penegakan syariah, jaminan sosial dalam

ekonomi Islam, sistem keuangan dalam Islam, tanggung jawab pemerintah terhadap

perekonomian, legalitas jaminan sosial hingga pengawasan terhadap praktik ekonomi

Islam merupakan beberapa materi yang diangkat . Disertai dalil Al Quran membuat

pembaca bahwa yang disampaikan penulis karangan, melainkan telah disampaikan

dalam firman Allah. Bagian terakhir yang disampaikan mengenai pasar dalam

ekonomi Islam, dijelaskan mengenai makna dan fungsi, serta mekanisme pasar Islami.

pasti kita ketahui bersama bahwa pasar selain sebagai tempat terjadinya transaksi jual

beli, merupakan fasilitas publik yang sangat vital bagi suatu perekonomian suatu

daerah, juga sebagai barometer bagi tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Dengan begitu penulis ingin mengajak pembaca untuk mengetahui lebih jauh tentang

makna dan fungsi, serta mekanisme pasar Islami. Disertai larangan-larangan yang

menjelaskan Allah larang dalam bertransaksi maupun larangan lainnya. Dengan

bahasan yang cukup bagus dan konkret membuat saya berpendapat bahwa buku ini

cukup bagus dan bisa dijadikan referensi bagi siapa saja. Dalil dan sejarah kenabian

yang shahih digunakan semakin relevan untuk dibaca. Buku ini dan buku dengan judul

Ekonomi Islam karya Eko Suprayitno (2005) bisa saling melengkapi agar pembaca

puas dalam memahami ekonomi Islam. Semoga bermanfaat.


BAB III

PENUTUP
3.1 SIMPULAN

Karangan nonfiksi adalah sebuah karya yang bersifat informatif (seringkali

berupa cerita) yang pengarangnya dengan itikad baik bertanggung jawab atas kebenaran atau

akurasi dari peristiwa, orang, dan informasi yang disajikan.

Karangan non fiksi memiliki ciri yaitu ide yang ditulis harus jelas, berisikan fakta dan

logis, diciptakan untuk menyempurnakan temuan yang sudah ada, dan masih banyak

lagi. Untuk karya nonfiksi diharuskan menggunakan kata baku sesuai dengan kamus umum

Bahasa Indonesia. Karya nonfiksi harus memakai bahasa berciri tepat, singkat, jelas, resmi

dan teratur agar efektif.

Contoh karya sastra yang termasuk non-fiksi antara lain adalah jenis karangan seperti

biografi, karya ilmiah, berita, laporan, resensi, otobiografi, dan masih banyak lagi. Segala

karangan yang logis dan tidak berdasarkan imajinasi penulis termasuk ke dalam karangan

nonfiksi.

Karangan fiksi dan nonfiksi memiliki perbedaan dari segi pengertian dan segi ciri

kebahasaan. Dari segi pengertian yaitu karangan fiksi adalah karangan yang berisi kisahan

atau dongeng yang dibentuk menurut imajinasi atau imajinasi dari pengarang. Sedangkan

karangan non fiksi adalah karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang

benar-benar dan terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Penerbitan dan toko buku kadang-

kadang menggunakan frase "sastra non-fiksi" untuk membedakan karya yang lebih banyak

muatan kesusastraan atau intelektualnya, dengan koleksi karya non-fiksi umum lainnya yang

jumlahnya lebih besar.

Contoh karanganan non fiksi adalah sebuah karangan/karya yang dibuat berdasarkan

fakta, realita, atau hal-hal yang benar-benar dan terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Contoh karya karangan nyata yang berupa biografi seperti biografi Chairul Tanjung, biografi
Soekarno. Selain biografi, contoh dari karangan nonfiksi bisa berupa makalah atau laporan

kegiatan.

3.2 SARAN

Dalam pembuatan makalah untuk tahun selanjutnya penulis harus memiliki wawasan yang luas.

Informasi yang terdapat pada makalah harus lengkap sehingga dapat memberikan informasi yang

maksimal kepada pembaca. Informasi yang didapat tersebut juga harus diolah secara maksimal

sehingga para pembaca mudah memahami materi yang terdapat dalam makalah.

DAFTAR PUSTAKA
Melita,Erina.“Makalah Fiksi dan Nonfiksi”.(online)Tersedia :

http://erinamelita.blogspot.co.id/2012/09/makalah-fiksi-dan-non-fiksi.html (13 Januari 2018)

Moura.“4 Manfaat Membaca Buku Nonfiksi”.(online)Tersedia :

https://www.cssmorauinsa.com/2016/11/4-manfaat-membaca-buku-nonfiksi.html?m=1 (15

Januari 2018)

Rona.“Manfaat Membaca Buku Nonfiksi”.(online) Tersedia :

https://www.google.co.id/amp/www.metrotvnews.com/amp/VNxQLA8b-manfaat-membaca-

buku-nonfiksi (15 Januari 2018)

Yadi. “Perbedaan Karangan Fiksi dan Nonfiksi (Ciri-ciri Tulisan Fiksi dan Nonfiksi)”. (online)

Tersedia : http://www.wartabahasa.com/2016/08/perbedaan-karangan-fiksi-dan-karangan.html?m=1

(13 Januari 2018)

Anda mungkin juga menyukai