Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS TINGGI

“NONFIKSI”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

KELAS H PGSD 2017

1. INDAH SARI HARAHAP : 1173311056


2. MELLY NURLIZA : 1173311082
3. MONIKA ARTAULI NAINGGOLAN : 1173311083
4. MUSTIKA HIDAYANTI : 1173311087

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Karena atas berkat dan karuniaNya
penulis dapat menyelesikan Makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Masta Sembiring, S.Pd, M.Pd yang telah memberi tugas serta bimbingan
kepada kami dalam menyelesaikan tugas Makalah ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman semua yang telah memberikan dukungan serta semangat untuk
penulis dalam menyelesaian Makalah ini.

Makalah ini merupakan salah satu tugas rutin yang harus dipenuhi dalam satu semester.
Dalam penyusunan Makalah ini terdapat beberapa komponen yang harus dipenuhi dan harus
sesuai dengan sistematika yang telah ditentukan. Penulis berharap laporan Makalah ini
membawa manfaat bagi pembaca.

Penulisan Makalah ini tidak terlepas dari kesalahan baik dalam penggunaan tanda baca
atau penggunaan kalimat yang kurang tepat. Oleh sebab itu, penulis meminta maaf atas
kekurangan tersebut. Guna memperbaiki kesalahan di masa yang akan datang,maka penulis
mengharapkan adanya saran serta krikan yang membangun.

Medan, April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii

IDENTITAS BUKU........................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

I.1 Latar Belakang ..................................................................................................................1

I.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................1

I.3 Tujuan Makalah ................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................2

II.1 Pengertian Karangan Nonfiksi .......................................................................................2

II.2 Macam-macam Karangan Nonfiksi ...............................................................................2

BAB III PENUTUP .................................................................................................................8

III.1 Kesimpulan .....................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita dituntut untuk terlibat dalam kegiatan tulis menulis.
Kegiatan menulis dapat membantu diri kita untuk menyerap dan memproses informasi. Bila kita
akan menulis sebuah tulisan khususnya tulisan non fiksi itu berarti kita harus menguasai
keterampilan menulis non fiksi dengan baik. Dengan melatih diri menulis non fiksi kita akan
dapat mempertajam kemampuan kita dalam menyerap dan memproses informasi.
Sebagai calon guru sekolah dasar sudah sepatutnya menguasai materi menulis non fiksi
karena pada nantinya sebagai seorang guru harus dapat mengajarkan peserta didiknya mengenai
menulis non fiksi. Hal ini terkait dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk kelas 3-6 SD. Guru
tersebut diharapkan agar dapat memilih materi pelajaran berupa surat, iklan,  pengumuman,
pidato laporan serta membuat model-model pembelajaran menulis non fiksi yang berupa surat,
iklan, pengumuman, pidato, laporan dan makalah. Dengan penguasaan materi ini diharapkan
para guru dapat memberikan dan mengembangkan pengetahuan para siswa mengenai menulis
non fiksi dan mengemas pembelajaran semenarik mungkin sehingga menjadikan siswa lebih
tertarik dalam kegiatan menulis non fiksi.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karangan nonfiksi?
2. Apa saja macam-macam yang ada dalam karangan nonfiksi?

I.3 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui pengertian dari karangan nonfiksi.
2. Untuk mengetahui macam-macam dari karangan nonfiksi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
I.1 Pengertian Karangan Nonfiksi
            Karangan nonfiksi adalah semua jenis karangan yang menyajikan informasi, gagasan,
ide, keinginan, yang dikemukakan berdasarkan pengetahuan serta pengalaman empiris. Dalam
karangann nonfiksi realitas yang disajikan dalam karangan adalah realitas yang aktual, yaitu
yang benar-benar terjadi secara nalar. Ciri-ciri karangan nonfksi bersifat emperik (dapat
dibuktikan secara empiris), dibangun berdasarkan kenyataan dan mempunyai aturan dalam
penulisannya.

I.2 Macam-macam Karangan Nonfiksi


Macam-macam karangan nonfiksi, yaitu:
1. Surat
Surat terbagi menjadi dua yaitu, surat pribadi dan surat dinas. Dalam penulisan surat
pribadi terdapat titimangsa, alamat yang dituju, salam, isi, salam penutup, dan tanda tangan
pengirim surat. Sedangkan dalam surat dinas terdapat KOP (kepala surat) yang berisi alamat
lembaga, no, lampiran, hal, isi, titimangsa, dan keterangan pengirim surat.
2. Iklan
Iklan senenarnya sama dengan pengumuman, hanya saja iklan mengandung unsure
komersil. Iklan adalah pengumuman dari pembuat barang dengan tujuan memberitahukan
produksi kepada konsumen. Ada beberapa macam iklan antara lain:
 Iklan keluarga
 Iklan pengumuman
 Iklan tenaga kerja
 Iklan jual beli
 Iklan propaganda
3. Pengumuman
Pengumuman adalah pemberitahuan yang harus diketahui orang banyak. Tujuannya agar
orang banyak mengetahui perihal yang diumumkan.

2
4. Surat pembaca
Surat pembaca adalah surat yang dibuat oleh pembaca yang ditujukan kepada redaksi.
5. Surat permohonan
Surat permohonan adalah surat yang berisi permintaan  atau permohonan baik kepada
perorangan atau kelompok.
6. Pidato
Pidato dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, yaitu dengan membaca naskah pidato,
menggunakan garis besar atau tanpa naskah. Ada beberapa langkah untuk menyusun naskah
pidato, yaitu:
 Menetukan maksud dan tujuan pidato
 Menentukan pokok permasalahan
 Menyusun naskah pidato
7. Laporan
Laporan adalah suatu dokumen yang memuat informasi tertentu yang telah dikumpulkan
dan disusun.
8. Wacana
Karangan nonfiksi dapat disajikan dalam beberapa jenis wacana, yaitu rangkaian kalimat
yang saling berhubungan baik bentuk  maupun isinya, berisi informasi yang utuh. Wacana-
wacana tersebut adalah deskripsi, narasi, ekspositoris, dan argumentasi.
a. Wacana Deskripsi
Karangan deskripsi melukiskan suatu obyek dengan kata-kata. Obyek yang dilukiskan
bisa orang, benda, tempat, kejadian, dan sebagainya. Dalam karangan deskripsi penulis
menunjukkan bentu, rupa, suara, bau, rasa, suasana, situasi suatu obyek. Dalam menunjukkan
sesuatu penulis seakan0akan menghadirkan sesuatu kehadapan pembaca, sehinggga pembaca
dapat melihat, mendengar, meraba, membau, merasakan obyek dihadirkan oleh pembaca itu.
Dengan cara demikian ini, karangan nonfiksi dengan wacana deskriptif menjadikan
pembacanya secara aktif mengalami proses mental untuk mengalami apa yang ditulis oleh
pengarang.

3
Teknik Menulis Wacana Deskripsi
Cara-cara menulis wacana deskripsi agar dapat mendeskripsikan sesuatu dengan baik,
yaitu sebagai berikut.
1) Mengamati obyek yang akan ditulis
Untuk mendiskripsikan suatu obyek dengan baik memerlukan bahan-bahan yang lengkap
mengenai obyek tersebut. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh melalui observasi atau
pengamatan.

2) Menyeleksi dan menyusun rincian suatu deskripsi


Data atau informasi yang didapat dari pengamatan selanjutnya menyeleksi yaitu memilih
data dan informasi yang memiliki kesan ynag kuat serta menyusun data atau informasi
dengan kerangka deskripsi. 

b. Wacana Eksposisi
Karangan nonfiksi dengan wacana eksposisi menyajikan tulisan yang dimaksudkan untuk
memberikan informasi, menjelaskan sesuatu, atau mengajarkan sesuatu. Setelah seseoarang
membaca karangan yang ditulis dengan wacana eksposisi ini diharapkan dia akan bisa
mengetahui, mengerti, atau dapat melakukan sesuatu sesuai dengan isi wacana.

Teknik menulis wacana eksposisi


Ada enam buah hal yang perlu diperhatikan dalam menulis wacana eksposisi, yaitu:
1) Panjang karangan yang akan disusun. Bisa diperkirakan dengan jumlah halaman atau
jumlah kata-kata.
2) Tujuan penulisan (memberitahu, menjelaskan, atau mengajari cara melakukan sesuatu).
3) Kesempatan untuk menulis (tersedianya sumber penulisan, waktu dan dana).
4) Kondisi pembaca yang dituju (umur, jenis kelamin, pengetahuannya, lapisan sosialnya,
dan sebagainya).
5) Pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan masalah yang akan ditulis (seberapa
luas dan dalam pengetahuan).
6) Hal yang paling utama tentang masalh yang akan disajikan kepada pembaca.
4
c. Wacana Argumentasi
Karangan nonfiksi  dengan wacana  argumentasi menyajikan tulisan yang dimaksudkan
untuk mempersuasi (mempengaruhi, mendorong) pembaca untuk mengambil suatu sikap
tertentu atau agar pembaca melakukan  tindakan  tertentu. Dengan wacana argumentasi ini
penulis bermaksud untuk:
1) mendorong pembaca untuk mengemukakan sikapnya,
2) mempengaruhi pembaca untuk mengubah sikapnya yang sekarang,
3) mempengaruhi pembaca untuk meninggalkan sikapnya yang sekarang,
4) mempengaruhi pembaca untuk meninggalkan sikapnya yang sekarang dan kemudian
mengganti dengan sikap yang lain,
5) mempengaruhi agar pembaca melakukan suatu tindakan tertentu,
6) menyokong pembaca agar tetap bertindak seperti sekarang.

Teknik menulis wacana argumentasi


Wacana argumentasi harus didukung dengan bukti-bukti yang meyakinkan. Bukti-bukti
itu bisa ditemukan dalam berbagai bentuk sebagai berikut:
1) Definisi
2) Perbandingan
Dengan perbandingan dapat menunjukkan persamaan dan perbedaan, kelebihan dan
kekurangan antara dua hal yang dibandingkan.
3) Hubungan
Salah satu hubungan yang digunakan dalam wacana argumentasi adalah hubungan sebab
akibat.
4) Kesaksian
Wacana argumentasi dapat ditulis dengan memberikan bukti-bukti yang berupa kesaksian
oleh seseorang, pejabat yang berwenang, atau pendapat para ahli yang berkompeten

5
9. Prosa
a. Biografi dan Otobiografi
Biografi adalah suatu cerita (novel biografi) yang melukiskan riwayat hidup seorang
tokoh, bagaimana masa kecilnya, cita-cita, perjuangan, dan sukses hidupnya, pengalaman
hidupnya, kehidupan keluarganya dan lain-lain yang ditulis oleh orang lain. Contohnya:
Gelombang Hidupku oleh Ramadhan K.H. Gelombang Hidupku merupakan novel biografi
yang mengangkat kisah perjuangan hidup saniwati panggung bernama Dewi Dja alias Miss
Dja. Pada tahun 30-an Miss Dja dikenal sebagai bintang tonil “Dardanella” yang bersama
suaminya Pedro dan rombongan sandiwaranya mengembara dan mengadakan pertunjukan ke
berbagai benua (Asia, Eropa, dan Amerika).
Otobiografi adalah suatu cerita yang melukiskan kehidupan seorang tokoh yang
ditulisnya sendiri. Contohnya Pengalaman Masa Kecil oleh Nur Sultan Iskandar.
b. Kisah dan Lukisan
Semacam cerita yang mengisahkan suasana, keadaan dan kejadian-kejadian yang
dilihatnya, dialami penulisnya, tapi didalamnya tidak menceritakan persoalan jiwa seorang
tokoh. Kisah disebut juga lukisan, karena kisahnya melukiskan suasana, peristiwa juang
dilihat pengarang. Contohnya: Surabaya oleh Idrus,berisi lukisan seumumnya tentang
suasana pertempuran di Surabaya pada masa revolusi; Kota Harmoni(Idrus) dan Catatan
Suversif oleh Mochtar Lubis,yang mengisahkan suasana, peristiwa-peristiwa yang dialami
oleh pengarangdan tokoh-tokoh politik di dalam tahanan pemirintah Orde Lama, serta
keadaan umumnya masa pemerintahan Orde Lama di sekitar tahun 1996.
c. Sejarah, Tembo, babat
Karangan yang berisi uraian sejarah suatu kerajaan yang umumnya mengenai silsilah raja
dan keturunannya, asal usul kerajaan yang acapkali bercampur dengan dongeng. Jadi sejarah
disini semacam hikayat, namun demikian ada juga yang berisi petunjuk (perundang-
undangan) bagi raja dan materi-materinya dalam menjalankan pemerinntahan. Sejarah
disebut juga dengan istilah tambo atau babat. Contohnya: Sejarah Melayu(tun Sri Lanang)
Tambo Babat Tanah Jawi, Tujuhsalatin (Bukhari alJauhari) dan Bastanussalation oleh
Nuruddin ar Raniri.

6
d. Esei(Essay)
Karangan yang mengupas, membahas persoalan-persoalan dibidang seni dan kebudayaan
umumnya. Pengarang mengemukakan pendapat dan pemikirannya tentang objek seni atau
kebudayaan yang diminatinya. Contoh-contoh esei dalam bahasa sastra Indonesia: Potret
Seorang Penyair Sebagai Si Malan kundang oleh Gunawan Muhammad ; Antologi Esei
Tentang Persoalan-Persoalan Sastra Indonesia dalam Krtik san Esai oleh H.B Jassin.
e. Kritik Sastra
Kritik Sastra adalah sebuah karangan yang memberikan penilain objektif terhadap suatu
karya sastra seperti novel, cerpen, puisi, drrama, dan lain-lain. Dengan menunjukan
keunggulan dan kelemahannya. Contohnya Tanggapan Dunia Asrul Sani oleh
M.As.Hutagalug Pujangga Sanusi Pane oleh J.U. Nasution. Uraian lebih luas mengenai kritik
sastra ini disajikan dalam bab tersendiri.

Contoh Cerita Non Fiksi


Penemuan Mobil

Penemuan mobil dimulai dengan upaya seorang Austria, yaitu S. Marcus (1875), untuk
menghasilkan mesin gas pertama. Sebenarnya, sistem mesin gas juga merupakan hasil dari
serangkaian ide yang telah dikembangkan sebelum Marcus. Tetap saja, Marcus yang
mengumpulkan penemuan itu dan menghubungkan mesin gas ke kendaraan untuk pertama
kalinya sehingga dia bisa berjalan tanpa ditarik oleh kuda.

Sejak itulah mobil menjadi penemuan. Tiga puluh tahun kemudian, setelah serangkaian
kontribusi dari begitu banyak pengembang lain yang membantu dalam memperbaiki mobil,
sebuah mobil dapat mencapai bentuk yang dapat digunakan sebagai sarana transportasi yang
nyaman bagi orang-orang.

Bentuk mobil seperti itu yang mendapatkan hak paten dari Amerika Serikat pada tahun 1911,
dapat digambarkan sebagai awal dari kendaraan yang saat ini menjadi salah satu alat paling
penting dalam kehidupan masyarakat manusia.

https://www.edin08.com/cerita-non-fiksi/

7
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Karangan nonfiksi adalah semua jenis karangan yang menyajikan informasi, gagasan, ide,
keinginan, yang dikemukakan berdasarkan pengetahuan serta pengalaman empiris. Macam-
macam Karangan Nonfiksi seperti Surat, Iklan, Pengumuman, Surat Pembaca, Surat
Permohonan, Pidato, Laporan, Wacana dan Prosa.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.edin08.com/cerita-non-fiksi/
Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi, 1998. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Zulfahnur Z.F. dkk, 1996. Teori Sastra. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru
SLTP Setara D-III

Anda mungkin juga menyukai