DOSEN PENGAMPUH:
Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
TINGKAT II / SEMESTER II
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AJARAN
2021/2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
PEMBAHASAN
1.PENGERTIAN
Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang
terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat
dilihat dan disepakati pemakainnya (Suparno, 2008:3).
Menulis sendiri bukanlah sesuatu yang asing bagi kita. Banyak karya-karya tulis yang sering kita
jumpai di sekitar kita seperti artikel, esai, laporan, resensi, karya sastra, buku, komik dan cerita fiksi.
Tulisan-tulisan tersebut menyajikan berbagai informasi secara runtut dan menarik kepada pembaca
sesuai dengan perasaan yang ingin disampaikan penulis. Sayangnya, kegiatan menulis ini masih
jarang dilakukan oleh kita karena berbagai alasan.
Banyak kendala yang dialami oleh seorang penulis, apalagi bagi penulis pemula. Kendala yang sering
terjadi biasanya dalam merumuskan ide tulisan. Meskipun dalam pikiran kita sudah banyak
permasalahan-permasalahan yang akan ditulis, tetapi ketika sudah disusun ke dalam tulisan seakan-
akan menjadi serangkaian kalimat-kalimat yang kurang efektif bahkan setelah dibaca menjadi rancu.
Modal utama yang harus dimiliki oleh seorang penulis adalah ilmu pengetahuan. Semakin banyak
imu yang dimiliki, maka semakin banyak pula pesan yang akan disampaikan kepada pembaca.
Menurut teori yang ditulis dalam buku “Menulis di Media Massa” (Paryati Sudarman, 2008:12) Ilmu
pengetahuan adalah segenap apa yang kita ketahui tentang sesuatu hal, sesuatu objek yang
tersusun secara konsisten.
Berdasarkan hal tersebut setiap orang berarti telah memiliki pengetahuan tentang sesuatu hal yang
tidak terbatas hanya dalam bidang tertentu saja, melainkan banyak cabang ilmu tergantung bidang
apa yang ia tekuni. Hal ini menunjukan bahwa ada kesempatan untuk berbagai ilmu pengetahuan
kepada orang lain melalui tulisan. Maka dengan menuliskan pesan atau informasi yang dianggap
bermanfaat bagi pembaca itu akan menjadi sebuah amal kebaikan.
2. Banyak Membaca
Membaca merupakan aktivitas yang wajib dilakukan oleh penulis. Dengan membaca seseorang akan
memperoleh informasi serta wawasan yang akan dijadikan referensi dalam tulisannya. Banyak karya-
karya hebat yang lahir dari para penulis yang berpengaruh bagi kehidupan banyak orang untuk
melakukan perubahan yang lebih baik. Bayangkan jika kita mampu menuliskan sebuah karya,
kemudian itu dapat mempengaruhi terhadap ribuan orang untuk melakukan perubahan yang lebih
baik, maka bukan hanya kepuasan materi yang kita dapatkan. Secara batiniah kita akan merasa
senang karena dapat bermanfaat untuk orang lain. Ada 10 manfaat yang dapat kita ambil dari
membaca seperti yang disampaikan dalam buku Laa Tahzan karya Al-Qarni diantaranya:
3. Pengalaman (exsperience)
Seorang penulis harus kaya akan pengalaman, karena pepatah mengatakan “pengalaman
merupakan guru terbaik sepanjang sejarah kehidupan”. Pengalaman berharga akan tercatat sebagai
momen penting dalam kehidupan yang tidak akan pernah terlupakan. Biasanya seseorang lebih
mudah menuliskan sesuatu berdasarkan apa yang sudah dialaminya. Sebagai contoh seorang
mahasiswa yang telah lulus menjadi sarjana di salah satu universitasnya, lalu ia tidak ingin
melewatkan momen penting selama hidupnya berlalu begitu saja seperti air yang mengalir. Sehingga
ia harus menuliskan ke dalam sebuah karya tulis baik berupa cerpen, novel maupun karya ilmiah.
Dari beberapa tulisan tersebut jika kita mampu menyampaikannya dengan baik dan menarik, maka
suatu saat karya itu akan tercatat menjadi tinta sejarah yang akan dibaca oleh ribuan orang. Dengan
demikian pengalaman apa pun yang kita miliki jika kita mampu memanfaatkannya menjadi sebuah
karya, maka akan menjadi modal dasar untuk meraih kesuksesan di bidang menulis.
Seseorang yang memiliki keinginan tinggi terhadap sesuatu, maka ia akan berusaha untuk
mencapainya. Termasuk keinginan menjadi penulis. Kita sadari menulis itu pada awalnya memang
sulit, karena dibutuhkan pemikiran yang dinamis, kreatif, unik, ilmiah serta sesuai dengan minat
pembaca. Dengan demikian penulis dituntut untuk banyak belajar dari berbagai hal termasuk dari
tulisan-tulisan orang lain.
Menulis sendiri perlu dibarengi dengan kamauan dan semangat yang tinggi agar dapat
menyelesaikan tulisannya dengan baik. Selalu membiasakan berpikir positif karena hal ini akan
berpengaruh terhadap mood serta kualitas tulisan yang berbobot.
Menulis membutuhkan waktu yang tidak instan karena ada proses yang harus ditempuh dalam
mengumpulkan bahan tulisan. Sebelum melakukan kegiatan menulis, sebaiknya memperhatikan
langkah-langkah dan perencanaan yang harus ditempuh agar informasi yang terdapat dalam tulisan
sampai kepada pembaca. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh meliputi lima tahap, yaitu
tahap prapenulisan, tahap penulisan, tahap revisi, tahap penyuntingan, dan tahap publikasi.
Tahap prapenulisan merupakan tahap awal dalam kegiatan menulis yang meliputi pemilihan topik,
pembatasan topik, pemilihan judul, tujuan penulisan, bahan penelitian, dan kerangka karangan.
Tahap penulisan membahas setiap butir topik yang ada di dalam kerangka yang disusun. Tahap
Revisi yaitu tahap untuk memperbaiki, mengurangi, memperluas karangan apabila terdapat
kesalahan baik mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, dan
lain sebagainya. Tahap publikasi yaitu tahap untuk mempublikasikan tulisannya kepada khalayak
umum.
Keuletan merupakan usaha yang dilakukan secara konsisten dengan penuh kesabaran meskipun
harus melewati berbagai tantangan dan rintangan yang menghadang, namun tetap semangat untuk
menggali potensi diri dan menciptakan inovasi untuk terus berkarya dengan sungguh-sungguh. Tidak
hanya itu keuletan harus dibarengi dengan kesabaran, sebab banyak penulis yang tidak bertahan
lama dengan berbagai alasan dan proses yang harus dilaluinya. Maka untuk menghindari hal
tersebut sikap ulet dan sabarlah yang akan menjadi modal penulis sukses dan berkelanjutan.
Dari ke enam pembahasan di atas sekiranya dapat dijadikan sebagai modal dasar yang harus dimiliki
oleh seorang penulis. Saya yakin setiap orang dibekali potensi untuk menulis, namun apakah kita
akan melakukannya atau malah membiarkannya. Jika kita ingin menjadi seorang penulis, maka
segera menulis dari sekarang juga. Terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri walaupun
harus memulai dengan rintangan yang menghadang.
3. TUJUAN MENULIS
Menulis tidak hanya sekadar merangkai kata-kata. Penulis perlu paham tentang tujuan menulis
sebelum akhirnya tercipta sebuah karya sastra yang indah. Selain itu, tulisan juga merupakan media
komunikasi antara penulis dan pembacanya.
Sehingga penulis menentukan dahulu tujuannya menulis untuk memberikan wawasan luas atau
hanya memberikan hiburan kepada pembacanya. Berikut ini, 4 tujuan utama yang perlu dipahami:
1. Memberikan informasi
Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diolah sedemikian rupa, sehingga
menghasilkan sesuatu yang bisa dipahami dan memberikan manfaat bagi seseorang atau
pembacanya.
2. Membujuk
Membujuk adalah usaha untuk meyakinkan seseorang bahwa yang dikatakannya benar dengan kata-
kata manis, merayu dan memikat hati. Tindakan ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah
satunya lewat tulisan.
3. Mendidik
Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Informasi atau data yang
disampaikan melalui tulisan akan memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi para
pembacanya.
4. Menghibur
Menghibur adalah fungsi dan tujuan dalam komunikasi melalui tulisan. Karena, ada beberapa karya
tulis yang memang bertujuan untuk menghibur pembacanya, seperti cerpen, novel atau cerita-cerita
lucu lainnya.
4.Manfaat menulis
Menulis bisa menyalurkan bakat dan hobi kita, dengan menulis juga kita bisa mengungkapkan apa
yang ada dalam pikiran dan perasaan kita yang kita sedang rasakan.Menulis dapat menyalrkan
kreatifitas seseorang, orang yang menulis akan lebih bisa menyalurkan apa yang ada dalam
pikirannya, seorang pengarang ceritapun akan menulis segala yang ada dipikirannya.Tidak sedikit
orang yang memiliki pemikiran luas akan tetapi tibak bisa menyampaikan apa yang dipikirkannya
dengan cara berbicara.
2. Menggembangkan Imajinasi
Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan arti imajinasi yaitu daya pikir untuk
membayangkan(dalam angan-angan). Imajinasi itu hanya ada didalam pikiran kita, dan imajinasi itu
akan sia-sia dantakberguna sama sekali jika hanya kita pikirkan dalam angan-angan saja.
Ini sudah penting dengan menulis mau tidak mau kita harus mencari reverensi tulisan tersebut yang
kitabahas dan tulis, contoh kecil kita ingin membuat suatu artikel tentang bumi, kiat tidak tahu apa
yang akan kita tulis atau kita hanya mengetahui sedikit tetang bumi.
Ini adalah manfaat terakhir dari menulis, kita akan bisa menguasai dunia hanya dengan menulis, kita
bisa membuat bukti-bukti baru dan membuat sebuah karya tulis bari yang isinya diluar akal “out of
the books” semua akan penasaran dengan apa yang kita tulis.