NIM : 1924080316
Tugas pertemuan ke 2
1. Jelaskan tahap-tahap perkembangan manusia!
2. Bagaimana perkembangan manusia dalam teori :
a. Psikoseksual dan siapa tokohnya
b. Psikososial dan siapa tokohnya
Jawaban :
Periode ini disebut juga dengan tahap perkembangan sensorik oral, karena
individu biasa melihat bayi memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya.
Sosok Orang tua memainkan peranan terpenting untuk memberikan perhatian
positif dan penuh kasih kepada bayi, dengan penekanan pada kontak visual
dan sentuhan. Jika periode ini dilalui dengan baik,
Di masa ini, individu berkesempatan untuk belajar tentang harga diri dan
otonomi, seiring dengan berkembangnya kemampuan mengendalikan bagian
tubuh dan tumbuhnya pemahaman tentang benar dan salah. Salah satu
ketrampilan yant muncul di periode adalah kemampuan berkata tidak.
Sekalipun tidak menyenangkan individu tua, hal ini berguna untuk
pengembangan semangat dan kemauan.
5. Tahap Perkembangan Seorang Usia Bermain (Play Age): 3 sd 5 Tahun
Periode ini sering disebut juga dengan periode laten, karena individu sepintas
hanya menunjukkan tahap perkembangan seseorang tahap perkembangan
seseorang perkembangan fisik tanpa tahap perkembangan seseorang
perkembangan aspek mental yang berarti, berbeda dengan fase-fase
sebelumnya. Ketrampilan baru yang dikembangkan selama periode ini
mengarah pada sikap industri (ketekunan belajar, aktivitas, produktivitas,
Karena di periode ini individu bukan lagi anak tetapi belum menjadi dewasa,
hidup berubah sangat kompleks karena individu berusaha mencari
identitasnya, berjuang dalam interaksi psikologi, dan bergulat dengan
persoalan-persoalan moral.
Langkah awal menjadi dewasa adalah mencari teman dan cinta. Hubungan
yang saling memberikan rasa senang dan puas, utamanya melalui perkawinan
dan persahabatan. Keberhasilan di stage ini memberikan keintiman di level
yang dalam.
Individu berusia lanjut yang bisa melihat kembali masa-masa yang telah
dilaluinya dengan bahagia, merasa tercukupi, dan merasa telah memberikan
kontribusi pada kehidupan, ia akan merasakan integritas. Kebijaksanaannya
yang tumbuh menerima keluasan dunia dan menjelang kematian sebagai
kelengkapan kehidupan.
2. Perkembnagan manusia
Aktualitas adalah cara baru dalam berhubungan satu dengan yang lain,
memperkuat hubungan untuk mencapai tujuan bersama. Ego adalah realitas
kekinian, terus mengembangkan cara baru dalam memecahkan masalah
kehidupan, yang lebih efektif, prospektif, dan progresif.
Teori Ego dari Erikson yang dapat dipandang sebagai pengembangan dari
teori perkembangan seksual-infantil dari Freud, mendapat pengakuan yang
luas sebagai teori yang khas, berkat pandangannya bahwa perkembangan
kepribadian mengikuti prinsip epigenetik. Bagi organisme, untuk mencapai
perkembangan penuh dari struktur biologis potensialnya, lingkungan harus
memberi stimulasi yang khusus. Menurut Erikson, fungsi psikoseksual dari
Freud yang bersifat biologis juga bersifat epigenesis, artinya psikoseksual
untuk berkembang membutuhkan stimulasi khusus dari lingkungan, dalam
hal ini yang terpenting adalah lingkungan sosial.
Sama seperti Freud, Erikson menganggap hubungan ibu-anak menjadi bagian
penting dari perkembangan kepribadian. Tetapi Erikson tidak membatasi
teori hubungan id-ego dalam bentuk usaha memuaskan kebutuhan id oleh
ego. Menurutnya, situasi memberi makan merupakan model interaksi sosial
antara bayi dengan dunia luar. Lapar jelas manifestasi biologis, tetapi
konsekuensi dari pemuasan id (oleh ibu) itu akan menimbulkan kesan bagi
bayi tentang dunia luar. Dari pengalaman makannya, bayi belajar untuk
mengantisipasi interaksinya dalam bentuk kepercayaan dasar (basic
trust), yakni mereka memandang kontak dengan manusia sangat
menyenangkan karena pada masa lalu hubungan semacam itu menimbulkan
rasa aman dan menyenangkan. Sebaliknya, tanpa basic trust bayi akan
mengantisipasi interaksi interpersonal dengan kecemasan, karena masa lalu
hubungan interpersonalnya menimbulkan frustrasi dan rasa sakit
Tahapan 1
Rasa bersalahTahapan 4
Kekacauan tujuan, umpan balik yang tidak jelas, harapan-harapan yang tidak
tepatIdentitas
KeterkucilanTahapan 7
KemandekanTahapan 8
Seperti dijelaskan pada jawaban di atas bahwa, Erikson adalah murid dari
Freud sehingga Erikson adalah pengembang teori Freud dan mendasarkan
kunstruk teori psikososialnya dari psiko-analisas Freud. Kalau Freud
memapar teori perkembangan manusia hanya sampai masa remaja, maka
para penganut teori psiko-analisa (freud) akan menemukan kelengkapan
penjelasan dari Erikson, walaupun demikian ada perbedaan antara
psikoseksual Freud dengan psikososial Erikson. Beberapa aspek perbedan
tersebut dapat dilihat di bawah ini:
Erik Erikson
Sigmund Freud
Apabila teori Freud bertumpu pada hubungan antara energi kehidupan
(libido) dengan fungsi-fungsi psikologis individu, teori Erikson menekankan
pentingnya kedudukan ego. Bagi Erikson, ego merupakan struktur penyatu,
dan kekuatan ego merupakan lem yang merekatkan berbagai aspek atau
dimensi fungsi-fungsi psikologis. Pandangan Erikson mengenai ego ini serupa
dengan yang ada pada Freud: ego adalah pelaksana tindakan pencapaian-
tujuan realistis dan menjadi penengah antara dorongan biologis id dan
batasan masyarakat berupa superego. Namun sifat perkembangan yang ada
dalam teori Erikson menjadikan ego sebagai struktur yang paling penting.
Melalui ego, manusia mengalami dan menyelesaikan krisis-krisis
perkembangan tertentu. Ketika ego goyah dan tidak bisa menangani suatu
krisis, maka perkembangan pun menjadi terancam.
Seperti Freud, Erikson yakin bahwa meskipun dorongan biologis memiliki arti
yang amat penting, namun tekanan sosial dan kekuatan lingkungan memiliki
dampak yang lebih besar. Pengamatan terperinci atas kekuatan-kekuatan
seperti ini dalam kehidupan individu akan memperlihatkan apa yang oleh
Erikson disebut sebagai psikohistori (psychohistory) -yakni riwayat kejadian-
kejadian sosial yang berinteraksi dengan proses-proses biologis sehingga
menghasilkan perilaku. Teknik yang banyak digunakan Erikson adalah
menghubungkan antara pengalaman masa lalu individu dengan perilaku
mereka sekarang sebagai upaya untuk memahami faktor-faktor motivasi,
hasil-hasil perilaku, dan kebutuhan-kebutuhan individu pada masa
berikutnya. Apabila tahapan-tahapan perkembangan dalam teori Freud
mengandung ciri psikoseksual, maka tahapan-tahapan Erikson mengandung
ciri psikososial, lantaran pengamatannya yang serius terhadap faktor-faktor
tersebut.