Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL KEGIATAN

SEMINAR KESEHATAN JIWA


“Deteksi Dini Masalah Kesehatan Jiwa di
Masyarakat :
Let’s Care for Our Mental Health !”

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


Sekretariat : Gedung Utama UEU Lt. 8
Jl. Arjuna Utara, No.9, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510
Email : Himmafikes@yahoo.com
Nama Lembaga : Himpunan Mahasiswa Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan
HIMPUNAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Sekretariat : Gedung Utama UEU Lt. 8 Jl. Arjuna Utara No.9, Tol Tomang,
Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11510

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan era globalisasi dan teknologi saat ini memicu adanya perubahan
yang sangat cepat pada berbagai aspek kehidupan manusia di dunia. Hal ini
menimbulkan implikasi pada produktifitas manusia, dimana manusia dituntut untuk
kompentitif dan memiliki daya juang yang tinggi agar mampu bertahan dari segala
tantangan kehidupannya. Perubahan yang paling terlihat adalah adanya tekanan dari
segi ekonomi dan pesatnya perkembangan arus informasi.
Untuk menghadapi hal tersebut, perlunya kondisi di mana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara
produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Ketidakmampuan
akan hal-hal tersebut membuat manusia terpuruk pada kondisi stress bahkan depresi
sehingga mengalami gangguan kesehatan jiwa.
Data WHO (2016) menunjukkan, terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60
juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena
demensia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes tahun
2013, prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala
depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun keatas mencapai sekitar 14 juta orang atau
6% dari jumlah penduduk Indonesia.
Kesehatan jiwa merupakan permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia,
termasuk di Indonesia. Faktanya, satu dari empat orang dewasa akan mengalami
masalah kesehatan jiwa pada satu waktu dalam hidupnya. Bahkan, setiap 40 detik di
suatu tempat di dunia ada seseorang yang meninggal karena bunuh diri (WFMH,
2016). Kasus ini menyumbang 1,4% dari seluruh kematian di dunia. Bunuh diri juga
tercatat sebagai penyebab kematian utama pada kelompok usia 15-29 tahun.
Pandey (2011) menemukan bahwa sebagian besar pelaku bunuh diri memiliki
sejarah ganguan mental. Salah satu gangguan mental yang bisa membawa pelaku
dalam keputusan untuk melakukan bunuh diri adalah Bipolar disorder. Bipolar
disorder adalah ganguan oleh perasaan (mood) yang ekstrem, yaitu depresi dan mania.
Penderita mudah mengalami perubahan suasana hati yang secara tiba-tiba dan dratis
antara 2 kutub (bipolar) yang berlawanan, yaitu depresi dan mania, gangguan ini
sudah menjangkiti 10-12% remaja di luar negeri. Hal ini perlu mendapat perhatian
bersama karena berpotensi untuk meningkatkan resiko kematian bila tidak segera
mendapatkan perawatan dan pengobatan.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes tahun 2013 untuk prevalensi
gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau
sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Mayo Clinic dan WebMD, mendefinisikan
skizofrenia sebagai sekelompok gangguan berat pada otak di mana orang akan
Thank you for using www.freepdfconvert.com service!

Only two pages are converted. Please Sign Up to convert all pages.

https://www.freepdfconvert.com/membership

Anda mungkin juga menyukai