PENDAHULUAN
2
PENDAHULUAN
Sindrom pulih imun kumpulan gejala dan tanda klinis yang terjadi pada individu yang sebelumnya
dalam keadaan imunosupresi kemudian mengalami pemulihan system imun yang cepat, dengan atau
tanpa adanya pathogen atau antigen
Jenis IRIS :
IRIS Paradoxial
IRIS unmasking
3
IRIS PARADOXIAL
Definisi
Tanda atau gejala yang baru, memburuk, atau berulang yang konsisten dengan reaksi inflamasi yang
berlebihan atau atipikal dari infeksi oportunistik yang sebelumnya sudah didiagnosis
Dapat disingkirkan adanya toksisitas obat atau proses penyakit lainnnya sebagai penyebab manifestasi
klinis
Setidaknya ada satu buah bukti pendukung berupa :
Manifestasi peradangan kelenjar getah bening lokal yang ditemukan pada pemeriksaan fisik
Manifestasi atau lesi peradangan yang terlihat pada pemeriksaan radiologis (Rontgen, CT Scan,
MRI), oftalmologis atau endoskopik (esofagogastroduodenoskopi, bronkoskopi atau kolonoskopi)
Hasil pemeriksaan histopatologis atau sitologis jaringan atau cairan konsisten dengan peradangan,
granuloma atau nekrosis
4
IRIS UNMASKING
Gejala yang muncul akibat infeksi oportunistik yang belum terdeteksi sebelumnya
5
PATOGENESIS
Kemampuan suatu pathogen untuk masuk dan menyerang sel saraf di SSP neurotrofisme
Faktor lain yang dapat meningkatkan terjadinya IRIS SSP dari segi pathogen adalah jumlah patogen,
visibilitas, pathogen oleh system imun, dan kemampuan bertahan hidup pathogen dari ancaman
system imun
6
PATOGENESIS
Faktor Genetik
7
Faktor Pulihnya Sistem
Faktor terkait Patogen Faktor Genetik
Imun akibat Terapi ARV
Proliferasi limfosit yang disebabkan oleh limfositopenia : limfosit mempunyai system homeostasis
yang secara otomatis akan meningkatkan diferensiasi sel T naif menjadi sel T CD4 dan sel T CD8
memori apabila jumlah limfosit sangat berkurang
Renspons spesifik sel T pada patogen : sistem imun mempunyai respon spesifik tergantung jenis
patogen. Infeksi M. tuberculosis sel T CD8 sitotoksik tipe cepat, C.neoformans tipe lambal T
CD4 tipe T helper 1
Berkurangnya jumlah sel T regulator: berperan dalam homeostasis sistem imun, menyesuaikan
besarnya respons imun yang timbul dan kerusakan jaringan yang timbul akibat aktivasi system imun
Faktor Pulihnya Sistem Imun
Faktor terkait Patogen Faktor Genetik
akibat Terapi ARV
9
MANIFESTASI KLINIS
11
SINDROM PULIH IMUN TB OTAK
Pemeriksaan Penunjang:
CSS peningkatan neutrophil, limfosit, kadar protein.
Kultur TB dari CSS hasil negative
CT Scan atau MRI Otak gambaran inflamasi berupa pachymeningitis (penyangatan
leptomeningen fokal yang disertai edema serebri di sekitarnya), bila normal tidak menyingkirkan
kemungkinan IRIS TB
Tatalaksana: prednisone 0,75-1,5 mg/kgBB/hari kemudian diturunkan setelah 2-4 minggu tergantung
respon klinis
Prognosis : Mortalitas secara umum adalah 3,2 %, mortalitas di SSP setelah 6-9 bulan mencapai 30%
12
SINDROM PULIH IMUN MENINGITIS KRIPTOKOKUS
Epidemiologi : Insiden IRIS tipe paradoksikal adalah 13-30%, dan IRIS tipe unmasking 0,4-1,7%
Faktor resiko:
Paradoksikal
Tingginya jumlah antigen dan keparahan disfungsi imunitas pemeriksaan titer CrAg dan
kultur jamur kuantitatif
Berkurangnya respon inflamasi di awal baik sistemik maupun pada CSS. Pada CSS leukosit
rendah, kadar protein normal, IL 6, IL 8, TNF α, , IFN ϒ yang rendah. Pada sistemik CRP, IL-
4, IL-17, VEGF dan TNF α serum rendah
Unmasking
Kadar CD 4 rendah (<100 sel/ul), titer CrAg tinggi
Pencegahan: pemberian ARV setelah 5 minggu diagnosis ditegakkan, pemberian fluconazole
profilaksis
13
SINDROM PULIH IMUN MENINGITIS KRIPTOKOKUS
Diagnosis: manifestasi klinis meningitis berulang denga kultur jamur steril, tampak space
occupying lesion, limfadenitis, pneumonia, penyulit oftalmologis
Tatalaksana : lumbal pungsi berulang untuk menurunkan TIK, kortikosteroid, azathriopine,
thalidomide, amfoterisin B
Prognosis: Mortalitas 7,7-36%
14
SINDROM PULIH IMUN PROGRESSIVE MULTIFOCAL
LEUKOENCEPHALOPATHY
Merupakan penyakit demielinisasi pada otak yang disebabkan virus JC yang terjadi pada
imunosupresi
Epidemiologi: 18-40%, dengan waktu timbul 4 minggu setelah terapi ARV (tipe paradoksikal), dan 7-
8 minggu (tipe unmasking)
Faktor resiko : CD4 rendah
Diagnosis: manifestasi klinis tergantung area otak yang terkena
15
SINDROM PULIH IMUN PROGRESSIVE MULTIFOCAL
LEUKOENCEPHALOPATHY
Pemeriksaan penunjang:
PCR JC virus dari CSS memiliki sensitivitas rendah pada pasien yang sudah mendapat ARV.
MRI otak penyengatan kontras,
MR spectroscopy peningkatan lipid/laktat terhadap kreatinin >1,5
Tatalaksana: steroid kontroversi. Steroid direkomendasikan pada keadaan berat yang mengancam
nyawa untuk mengontrol edema serebri
Prognosis: mortalitas 53% pada tipe paradoksikal, 31% pada tipe unmasking
16
SINDROM PULIH IMUN ENSEFALITIS TOKSOPLASMA
Muncul 2-6 minggu setelah konsumsi ARV tipe paradoxal, tipe unmasking jarang ditemukan
Berkaitan dengan penggunaan cotrimoxazole sebagai profilaksis pneumocystis carinii
Faktor resiko: CD 4 rendah, viral load tinggi
Tatalaksana: blm ada consensus, kortikosteroid secara singkat dapat meningkatkan luaran pasien
17
SINDROM PULIH IMUN GANGGUAN NEUROKOGNITIF TERKAIT
HIV
Manifestasi klinis: demensia yang baru timbul atau perburukan demensia yang sudah ada
MRI otak: edema serebri setelah diekslusi penyebab yang lain, ditemukan lesi substansia alba
terutama area periventrikel
Patofisiologi: adanya aktivasi langsung sel T oleh protein Tat HIV dalam CSS
Tatalaksana: belum ada konsensus, ada perbaikan derajat gangguan dengan atau tanpa pemberian
kortikosteroid
18
SINDROM PULIH IMUN GANGGUAN NEUROKOGNITIF TERKAIT
HIV
19
THANK YOU