Anda di halaman 1dari 34

TUGAS BACA Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus

(GNAPS)
Oleh
JHEAN VANTIKA KENTI
DISCI YELFI PUTRI
VINA SUCI SANTIKA

PRESEPTOR
dr. Fetria Faisal, Sp. A

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU


KESEHATAN ANAK
RSUD M NATSIR KOTA SOLOK
FAKULTAS KEDOKTERAN BAITURRAHMAH
Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus
(GNAPS)
Pendahuluan
01
Definisi
02
Patogenesis dan Patofisiologi
03
Gejala Klinik dan Kelainan
04 Laboratorium
Diagnosis dan Diagnosis Banding
05
Komplikasi
06
Pengobatan dan Pemantauan
07
Prognosis
08
Pendahuluan
Pendahuluan
GNAPS

KEJADIAN GNAPS
TERSERING

6-7 TAHUN
pendahuluan
Di Negara Maju insiden GNAPS
berkurang akibat sanitasi yang
lebih baik dan pengobatan dini Di Negara Berkembang insiden
penyakit infeksi GNAPS masih banyak dan
terdapat pada golongan sosial
ekonomi rendah 68,9%

Rasio

1 : 1,34 Di Indonesia, Usia 2,5-1,5 tahun


dengan rerata usia tertinggi 8,64
tahun
DEFINISI
GNAPS
Suatu bentuk peradangan glomelurus yang secara histopatologi menunjukkan
proliferasi dan inflamasi glomeruli yang di dahului oleh infeksi group A β-
hemolityc streptococci (GBHS) dan ditandai dengan gejala nefritik seperti
01
hematuria, edema, hipertensi, oliguria yang terjadi secara akut
Content Here

Sindroma Nefritik Akut Glomerulonefitis Akut


Suatu kumpulan Gejala Klinik berupa
proteinuria, hemauria, azotemia, red Suatu istilah yang lebih bersifat umum
blood cast, oliguria dan hipertensi dan lebih menggambarkan suatu
(PHAROH) yang terjadi secara akut. proses histopatologi erupa proliferasi
dan inflamasi sel glomeruli akibat
proses imunologik.
Penyakit atau keadaan yang di golongkan SNA antara lain:

Penyakit Ginjal dengan manifestasi


Glomerulonefritis Kronik hematuria
Eksaserbasi Akut • Glomerulonefritis fokal

S W
• Nefritis herediter
(sindrom Alport)
• Nefropati Ig A-Ig G
( Malaide de Berger
• Benign Recurrent
O Hematuria

Glomerulonefritis Progresif
T Penyakit-Penyakit Sistemik
• Purpura Henoch-Scoenlein
Cepat • Lupus Erythematosus sistemik SLE)
• Endokarditis bakterial (subakut (SBE)
Patogenesis dan
patofisiologi
Patogenesis
GNAPS → kompleks imun Berhubungan dengan GNAPS ialah
Group A β hemolytics streptococcus
• Adanya periode laten antara → 15% pd serotipe tertentu
infeksi streptokokus dan gejala
klinik penyebaran: infeksi saluran nafas atas
• Kadar Ig G menurun dalam (tonsilitis/ faringitis) dan kulit
darah (pioderma)
• Kadar komplemen C3 menurun Serotipe Serotipe
dalam darah terbanyak pada terbanyak pada
faringitis piodermi
• Adanya endapan Ig G dan C3
pada glomerulus
TIPE M 1,3,4,12,25,49 2,49,55,57,60
• Titer antistreptolisin O (ASO)
meninggi dalam darah
Patogenesis
2 bentuk Antigen berperan dalam GNAPS

1. Nephritis associated plasmin receptor 2. Streptococcal pyogenic exotoxin


(NAPℓr) (SPEB)
Antigen nefrotik ini dapat ditemukan pada SPEB merupakan antigen
jaringan hasil biopsi ginjal pada fase dini nefritogenik yang dijumpai
penderita GNAPS. ikatan dengan plasmin ini bersama-sama dengan Ig G
dapat meningkatkan proses inflamasi yang komplemen C3 sebagai elestron
pada gilirannya dapat merusak membran dense deposit subepithelial yang
basalis glomerulus. dikenl sebagai HUMPS.
Patogenesis
proses imunologik yang terjadi dapat melalui:

Soluble Antigen-Antibody Complex 2. Streptococcal pyogenic exotoxin


(SPEB)
kompleks imun terjadi dalam sirkulasi SPEB merupakan antigen
NAPℓr sebagai antigen nefritogenik yang dijumpai
bersama-sama dengan Ig G
komplemen C3 sebagai elestron
dense deposit subepithelial yang
proses imunologik yang terjadi dapat melalui: dikenl sebagai HUMPS.
1. ……..
2. ………
Imunitas Seluler

……………………………..

A B

………………………………………
Patofisiologi

,………………………..

…………………….

……………………..

…………………………
Retensi Na dan air di dukung oleh keadaan sbb:
0 0
5 1

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ………………

0
2

0
4 ……………..

…………………….. 0
3

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Gejala Klinis
GNAPS Asimptomatik
1. Periode Laten
Periode antara infeksi streptokokus dan timbulnya gejala kinik.
Periode ini jarang terjadi di bawah 1 minggu

2015
2 3
1 2016 2018

Periode 3 minggu
Periode 1-2 Minggu DI dahului oleh
GNAPS yang didahului oleh ISPA infeksi
kulit/pioderma
2.Edema
Paling sering

EDEMA PERIORBITAL
EDEMA
ASITES
Paling sering TUNGKAI jika terjadi EDEMA
retenairan GENITALIA
yang hebat
3.Hematuria

hematuria hematuria
makroskopik mikroskopik
semua kasus Penelitian multisenter di Indonesia
100
% 10% mendapatkan hematuria
makroskopik berkisar 46-100%
70%

30%

Urin tampak coklat kemerah-merahan


atau seperti teh pekat, air cucian
daging atau berwarna seperti cola.
4. Hipertensi Terjadi 60-70 %
umumnya terjadi dalam minggu
pertama dan menghilang bersamaan
dengan menghilangnya gejala klinik
yang lain
Hipertensi Berat
dapat menyebabkan
enselopati hipertensi yaitu
hipertensi yang disertai gejala
Hipertensi ringan serebral sakit kepala, muntah,
dengan tekanan darah kesadaran menurun dan
diastolik 80-90 mmHg kejang. terjadi berkisar 4-50%
dan tidak perlu diobati
5.OLIGURIA

Terjadi 5-10% dengan produksi urin


kurang dari 350 ml/m2lbp/hari
Terjadi bila fungsi ginjal menurun atau
timbul kegagalan ginjal akut

Timbul dalam minggu 1 dan


menghilang bersamaan dengan
timbulnya diuresis pada akhir minggu 1

Oliguria → Anuria→ prognosis


jelek
6. Gejala Kardiovaskuler
• Terjadi 20-70 % EDEMA PARU
Paling sering akibat bendungan sirkulasi
• Di duga terjadi akibat retensi Na dan
air sehingga terjadi hipervolemic terlihat secara radiologik

GEJALA KLINIS
• kelainan radiologik thorax berkisar Batuk
62,5-85,5% dari kasus GNAPS. Sesak Nafas
berupa: Kardiomegali, Edema Paru, Sianosis
Efusi Pleura sering di sebut Nefritik Pemeriksaan Fisik
Lung ronki basah kasar halus
Timbul pada minggu 1 dan menghilang
bersamaan dengan menghilangkan
klinik lain Acute Pulmonary Udem
perbaikan radiologik paru pd GNAPS lebih cepat (5-10) dibanding Radiologik
paru pada penyakit paru (2-3 minggu)
7. Gejala Lain

Pucat Malaise

Letargi Anoreksia
KELAINAN LABOR
URIN
PROTEINURIA Hematuria Mikroskopik
Kualitatif : (-) → (++) kelainan yang hampir selalu ada
Kuantitatif: < 2 gr/m2lpb/24 jam
DARAH
SW adanya torak eritosit → yang menunjukkan
adanya suatu peradangan glomerulus
Reaksi Serologis
Anti Streptolisin O
OT Aktivitas Komplement
(ASO) -komplement serum ↓ pada GNAPS
Biasanya komplement C3 (B1 C globulin)
-Titer ASO reaksi serologis yang paling sering diperiksa
yang paling sering karena lebih mudah
-Mudah dititrasi, titer ini meningkat 70-80% pd GNAPS
-C3 ↓ selama fase akut atau dalam minggu 1
-Titer ASO ↑ setelah infeksi saluran pernapasan oleh
dan menjadi normal sesudah 4-8 minggu.
streptococccus
timbul gejala penyakit
-kenaikan ini dimulai dari hari 10-14 mencapai puncak
-C3 ↓ : >8 minggu, Kronik →
minggu ke 3 hingga 5 dan menurun pada bulan 2 dan 6
glomerulonefritis membrano proliferatif atau
nefritis lupus
Diagnostik

Anamnesa

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan
DIAGNOSIS
Secara klinik diagnosis GNAPS dapat ditegakkan bila dijumpai full blown case dengan
gejala-gejala hematuria, hipertensi, edema, oliguria yang merupakan gejala-gejala
khas GNAPS

Untuk menunjang diagnosis klinik, dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa ASTO


(meningkat) & C3 (menurun) dan pemeriksaan lain berupa adanya torak eritrosit,
hematuria & proteinuria

Diagnosis pasti ditegakkan bila biakan positif untuk streptokokus ß hemolitikus grup
A.

Pada GNAPS asimtomatik, diagnosis berdasarkan atas kelainan sedimen


urin (hematuria mikroskopik), proteinuria dan adanya epidemi/kontak dengan
penderita GNAPS.
DIAGNOSA BANDING

Penyakit Ginjal Penyakit-Penyakit


Glomerulonefritis kronik Infeksi
eksaserbasi akut
purpura Henoch-Schöenlein
Penyakit ginjal dengan eritematosus
manifestasi hematuria endokarditis bakterial subakut
• glomerulonefritis fokal,
ne7655fritis Penyakit Sistmik
• herediter (sindrom Alport),
• IgA-IgG nefropati (Maladie de Gejala GNA yang timbul sesudah
Berger) infeksi virus morbili, parotitis,
• benign recurrent haematuria varicella,
dan virus ECHO.
Rapidly progressive
glomerulonefritis (RPGN)
Komplikasi
1. Ensefalopati hipertensi (EH).

3. Edema paru

2. Gangguan ginjal akut 4. Posterior


(Acute kidney injury/AKI) GNAPS
leukoencephalopathy
syndrome
Penatalaksanaan

ISTIRAHAT DIET ANTIBIOTIK


. Bila edema berat, diberikan makanan tanpa garam, sedangkan bila
edema ringan, pemberian garam dibatasi sebanyak 0,5-1 g/hari.
Protein dibatasi bila kadar ureum meninggi, yaitu sebanyak 0,5-1
g/kgbb/hari. Asupan cairan harus diperhitungkan dengan baik,
terutama pada penderita oliguria atau anuria, yaitu jumlah cairan
yang masuk harus seimbang dengan pengeluaran, berarti asupan
cairan = jumlah urin + insensible water loss (20-25 ml/kgbb/hari) +
jumlah keperluan cairan pada setiap kenaikan suhu dari normal (10
ml/kgbb/hari).
Terapi medikamentosa golongan penisilin diberikan
untuk eradikasi kuman, yaitu Amoksisilin 50
mg/kgbb dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari. Jika
terdapat alergi terhadap golongan penisilin, dapat
diberi eritromisin dosis 30 mg/kgbb/hari.
Simptomatik
02 03
01

hipertensi Gangguan ginjal akut


Bendungan sirkulasi
Pada hipertensi sedang atau berat tanpa tanda-tanda serebral
menangani sirkulasi pemberian
dapat kalori yang
diberi kaptopril cukup
(0,3-2 dalam bentuk
mg/kgbb/hari) karbohidrat.
atau furosemid Bila
adalah pembatasan terjadi
atau asidosis
kombinasi harus diberi
keduanya. natrium
Selain bikarbonat
obat-obat tersebutdan bila
diatas,
cairan terdapat
pada hiperkalemia
keadaan diberi
asupan oral Ca glukonas
cukup atau
baik dapat Kayexalate
juga diberi
Bila terjadi edema berat nifedipin
untuk mengikat
secara kalium.dengan dosis 0,25-0,5 mg/kgbb/hari
sublingual
atau tanda-tanda edema yang dapat diulangi setiap 30-60 menit bila diperlukan. Pada
paru akut, harus diberi hipertensi berat atau hipertensi dengan gejala serebral
diuretik, misalnya (ensefalopati hipertensi) dapat diberi klonidin (0,002-0,006
furosemid. mg/kgbb) yang dapat diulangi hingga 3 kali atau diazoxide 5
mg/kgbb/hari secara intravena (I.V). Kedua obat tersebut dapat
digabung dengan furosemid (1 – 3 mg/kgbb)
PROGNOSIS

Penyakit ini dapat sembuh sempurna dalam waktu 1-2 minggu


bila tidak ada komplikasi, sehingga sering digolongkan ke
dalam self limiting disease. Walaupun sangat jarang, GNAPS
dapat kambuh kembali.
Pemantauan
……………
…………..
………….
…………

…………
……………. …………
…………

………
………….

Anda mungkin juga menyukai