Anda di halaman 1dari 52

Glomerulonefritis

Kelompok 7B
Tujuan Pembelajaran
1.Definisi dan epidemiologi GNA
2.Etiologi dan faktor resiko GNA
3.Manifestasi Klinis GNA
4.Patofisiologi GNA
5.Diagnosis GNA
6.Penatalaksanaan GNA
7.Komplikasi dan prognosis GNA
Definisi dan Epidemiologi
GNA
Glomerulonefritis
Adalah suatu terminologi umum yang
menggambarkan adanya inflamasi pada
glomerulus, ditandai oleh proliferasi sel sel
glomerulus akibat proses imunologi.
Glomerulonefritis Akut
(GNA)
Adalah peradangan glomerulus secara
mendadak. Peradangan akut glomerulus terjadi
akibat peradangan kompleks dari Ag Ab di
kapiler kapiler glomerulus.

( Corwin, Elizabeth J, 2000)


Hampir selalu diawali oleh infeksi streptococcus
dan kompleks imun pada membran basalis
glomerulus
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus
(GNAPS) paling sering menyerang anak usia 2 12
tahun.
Gambaran yang paling sering ditemukan adalah
hematuria, proteinuria, edema, hipertensi.
Glomerulonefritis Kronik
Kerusakan glomerulus secara progresif akibat
glomerulonefritis yang berlangsung lama.
Penyebab tersering adalah diabetes mellitus dan
hipertensi kronik.
Hasil akhir dari peradangan adalah
pembentukan jaringan parut dan menurunnya
fungsi glomerulus
EPIDEMIOLOGI
Secara epidemiologis <2% anak yang terinfeksi
streptokokus galur nefritogenik akan menderita
glomerulonefritis akut, dan sekitar 5%- 19%
menderita faringitis dan 20% di antara impetigo
mengalami glomerulonefritis akut.
Selain faktor kuman, terjadinya GNAPS di- pengaruhi
juga oleh beberapa faktor pejamu seperti umur, jenis
kelamin, keadaan sosioekonomi, dan genetik.
GNAPS dijumpai pada anak berumur antara 212
tahun, meskipun didapatkan 5% pada anak berumur
<2 tahun
Pada tahun 1980 di Indonesia glomerulonefritis
menempati urutan pertama sebagai penyebab
penyakit ginjal tahap akhir dan meliputi 55%
penderita yang mengalami hemodialisis.
Pada tahun 1988 hasil penelitian multicenter di
indonesia terdapat 170 pasien yang dirawat di
Rumah Sakit Pendidikan dalam 12 bulan

1. Surabaya (26,5%)
2. Jakarta (24,7%)
3. Bandung (17,6%)
4. Palembang (8,2%)
Etiologi dan Faktor Resiko
GNA
Glomerulonefritis adalah suatu istilah umum
yang dipakai untuk menjelaskan berbagai
macam penyakit ginjal yang mengalami proses
proliferasi dan inflamasi di glomerulus akibat
suatu proses imunologis
Pada glomerulonefritis pasca infeksi, proses
inflamasi terjadi dalam glomerulus yang dipicu
oleh adanya reaksi antigen antibodi, selanjutnya
menyebabkan aktifasi lokal dari sistem
komplemen dan kaskade koagulasi
Etiologi
Sebagian besar (75%) Glomerulonefritis Akut
Paska Streptokokus (GNAPS) timbul setelah
infeksi saluran pernafasan bagian atas, yang
disebabkan oleh kuman Streptokokus beta
hemolitikus grup A
Streptococcus ini dikemukakan pertama kali oleh
Lohlein dengan alasan bahwa :
Timbulnya GNA setelah Infeksi
Diisolasinya kuman Streptococcus beta hemolyticus
golongan A
Meningkatnya titer anti-streptolisin pada serum
penderita
Etiologi
Ada beberapa penyebab glomerulonefritis akut,
tetapi yang paling sering ditemukan disebabkan
karena infeksi dari streptokokus, penyebab lain
diantaranya :
Bakteri : Streptokokus grup C, meningococcus,
Streptococcus viridans, Gonococcus, Leptospira,
Mycoplasma pneumonas, Staphylococcus albus,
Salmonells typhi, dll
Virus : Hepatitis B, Varicella, vaccinia, echovirus,
parvovirus, influenza, parotitis epidemika,dll
Parasit : Malaria dan toksoplasma
Streptococcus Pyogenes
(Streptococcus Beta Hemolyticus Group A)
Famili :
Streptococcaceae
Genus :
Streptococcus
Species :
Streptococcus
pyogenes
Streptococcus Pyogenes
(Streptococcus Beta Hemolyticus Group A)

Bagian dari
Streptococcus yang
mungkin sebagai
antigen :
Protein M
Streptokinase
FAKTOR RISIKO GLOMERULONEFRITIS
Usia
Jenis
Diabete Kelami
s
n

Glomerulonefriti
s

Autoimu
n
Keadaan
Faringitis Sosioekonomi
USIA
GNAPS paling sering pada anak usia
sekolah antara 5-8 tahun. Disebabkan
karena:
- Status imun rendah
- Konsumsi makanan kurang gizi
GNAPS dijumpai pada anak berumur
antara 212 tahun, meskipun didapatkan
5% pada anak berumur < 2 tahun.
JENIS KELAMIN
GNAPS Perbandingan anak laki-laki
dan anak perempuan 2 : 1.
KEADAAN SOSIOEKONOMI
Sosial

- Kontak langsung dengan penderita


faringitis.
- Penularan : droplet infection melalui
sekret hidung & ludah lewat udara.
Ekonomi
- Ekonomi rendah keinginan berobat
ke dokter menurun GNAPS
FARINGITIS
Anak menderita faringitis, jika tidak diobati
infeksi berat GNAPS
Frekuensi Infeksi berat oleh streptococcus
hemoliticus group A bisa meningkat &
timbul kembali strain streptococcus dengan
kekuatan patogen yang baru.
Pasien dengan sindrom ini, memiliki
eksotoksin pirogenik streptococcus
bertindak sebagai antigen super hasilkan
sitokin cedera jaringan & syok.
AUTOIMUN
GNAPS
Terjadi kompleks imun komplemen (Antigen
Streptococcus + Antibodi Antistreptococcus)
yang bersirkulasi dan mengendap di kapiler
glomerulus kerusakan glomerulus.
Ikatan antibodi antistreptococcus dengan
molekul protein ginjal (mimicry protein) yang
mirip antigen streptococcus.
DIABETES
Diabetes kadar glukosa darah tinggi
Dalam kondisi itu, bakteri streptococcus
hemoliticus group A dapat tumbuh subur
memiliki sifat meragi glukosa.
Manifestasi Klinis GNA
1. Muncul 1-2 mgg stlh infeksi faring / 3-6 mgg stlh
piodermi

2. Gejala umum : demam, malaise, pucat, anoreksia,


tidak nafsu makan

3. Hematuria & Proteinuria


4. Hipertensi
5. Oliguria
6. Edema -> di daerah periorbial, daerah
tungkaiGejala
7. Overload cairan : sembab paru / gagal jantung
kongestif

8. Ensefalo hipertensi
9. Anuria
10. Proteinuria Nefrotik
Patofisiologi GNA
Patofisiologi GNA
Terdapat dua antigien Streptococcus beta
hemolitikus yang berperan dalam terjadinya
GNA:
Nephritis associated plasmin receptor (NAPl r)
Streptococcal pyrogenic exotoxin B (SPEB)
Nephritis associated plasmin
receptor (NAPl r)
Kompleks
NAPl r + anti Terbawa ke
antigen-
NAPl r ginjal
antibodi

Mengendap
Komplemen
Peradangan di ginjal
C3 terbentuk

Fagositosis dan
enzim lisosom
Leukosit merusak
Polimorfonuk endotelium
lear (PMN) dan membran
dasar
glomerulus
Streptococcal pyrogenic exotoxin
B (SPEB)
SPEB
mengenda
Terbawa ke p di
SPEB dalam endothel
ginjal ginjal

Komplemen Komplek
SPEB +
C3 antigen-
Anti-SPEB
terbentuk antibodi

Fagositosis dan
enzim lisosom
merusak
Leukosit endotelium
Peradangan Polimorfonuk dan membran
lear (PMN) dasar
glomerulus
Imunpatogenesis
Glomerulonefritis
Mekanisme 1
memicu
Antigen Antibodi spesifik

Kompleks imun Ag-Ab


C3a, C4a, C5a :
Mengaktifkan komplemen Ab-Ag anafilatoksin dan
kematoksin
Mengalir (sirkulasi)

Terjebak di glomerulus

Mengendap di sub endotel + mesengium


Membrane attack
complex Pengendapan kompleks imun Lisis sel epitel
glomerulus

Mekanisme 2
Ag(bersifat kation) komponen glomerulus

Terjebak di anionik glomerulus

Berikatan dengan Ab

Pengendapan Ab
Kerusakan Glomerulus Pada
Glomerulonefritis
Endapan kompleks imun Sel inflamasi

sitokin kemotaktik Mediasi : leukosit, magrofag, trombosit

Sel endotel

Melepaskan
CD31/PECAM-1
(platetet-endothelial
Permukaan endotel cell adhesion molecule-
:VLA-4 ( very-late 1)
antigen 4)
Merangsang aktivitas sel inflamasi + Pelekatan
Aktivasi sel endotel :
VCAM-1 ( vascular
cell adhesion
molecule 1)
Mempererat Ikatan LFA-1 (lymphocyte
functio-associated antigen-1) pada
permukaan sel inflamasi
Dan ICAM-1 (intracellular adhesion molecule-
1) pada sel endotel

Kerusakan yang menyebar


Diagnosis GNA
Anamnesis
Keluhan Utama: gross Tinjauan sistem:
hematuria Wajah sembab
Keluhan tambahan: Sesak nafas, nafas
demam, malaise, mual cepat & dangkal
muntah, nafsu makan Perut buncit
RPD: Kaki bengkak
Infeksi saluran nafas Oligouria/anuria
(periode laten 10-
21hari)
Diabetes melitus
SLE
Pemeriksaan Fisik
TTV Palpasi
Suhu Edema pd kaki (+)
Hipertensi ringan Perkusi
(tekanan diastolik
Pemeriksaan
80-90 mmHg)
Asites (+)
Pernafasan:
takipnea, dispnea Auskultasi
Inspeksi Edema paru: ronki
basah kasar/halus
Pucat
BB
Mata sembab (+)
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap:
peningkatan LED dan kreatinin serum
meningkat

Level komplemen:
pada pasca infeksi streptokokus C3 rendah
Urinalisis (makroskop & mikroskop):
proteinuria dan hematuria
USG ginjal:
ukuran ginjal biasanya besar dan
terdapat
fimosis.
Penatalaksanaan GNA
Farmako
1. Antibiotik
Golongan penisilin, yaitu Amoksisilin
50mg/KgBB di bagi dalam 3 dosis selama
10 hari
Bila ada alergi terhadap golongan penisilin
dapat di beri eritromisin 30mg/KgBB/hari
2. Edema
furosemid (2mg/KgBB)
3. Hipertensi
Hipertensi sedang - berat tanpa tanda-tanda
ensefalopati
Kaptopril (0,3-2 mg/kgbb)
hidralazin (0,1-0,5 mg/kgbb)
nifedipin (0,25-0,5 mg/kgbb)

Hipertensi berat dengan tanda esefalopati


labetalol (0,5-2mg/kgbb/hari) secara IV
diazoksid (1-3mg/kgbb) secara IV
nitroprusid (0,5-2mg/kgbb) secara IV
Non- Farmako
1. Tirah baring (bed rest)

2. Diet

rendah protein (1g/KgBB/hari)

rendah garam (1g/KgBB/hari)


Pencegahan GNA
Segera memeriksakan jika terjadi infeksi radang
di faring
Harus dibuat kultur untuk pemberian antibiotik
yang tepat
Mengkonsumsi obat yang tepat dari faringitis dan
infeksi saluran pernapasan atas
EDUKASI GNA
1. Penderita dan keluarganya perlu dijelaskan
mengenai perjalanan dan prognosis penyakitnya

2. Pasien disarankan kontrol tiap 4-6 minggu dalam


6 bulan pertama

3. Pengukuran fisik dan lab yang meliputi tekanan


darah, pemeriksaan eritrosit dan protein urin
selama 1 tahun lebih bermanfaat untuk menilai
perbaikan (Geetha D, 2005).
Komplikasi dan Prognosis
GNA
Glomerulonefritis Kronik

Gagal Ginjal Akut

Enselopati Hipertensi

Gangguan sirkulasi berupa dispnea,


ortopnea, terdapatnya ronkhi basah,
pembesaran jantung dan meningginya
tekanan darah

Anemia
Prognosis
GNA

SEMBUH
Daftar Pustaka
Sondang Maniur. Glomerulonefritis Akut Pasca
Streptokokus pada Anak. Sari Pediatri, Vol. 5, No. 2,
September 2003: 58 - 63
Prof.Dr.Syarifuddin Rauf, dr., Sp.A(K) dkk. 2012.
Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus.
Jakarta : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN
GLOMERULONEFRITIS AKUT oleh Dedi Rachmadi.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Fakultas Kedokteran
UNPAD-RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung. Dari:
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2013/12/Pustaka_Unpad_Diagnosis_-
Dan_-Penatalaksanaan_-Glomerulonefritis_-
Akut.pdf.pdf
Daftar Pustaka
Sondang Maniur Lumbanbatu. Glomerulonefritis Akut
Pasca Streptokokus pada Anak. Available from:
http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/5-2-4.pdf/ Diakses 26
Mei 2015.
Sudung O. Pardede. Struktur Sel Streptokokus dan
Patogenesis Glomerulonefritis Akut Pascastreptokokus.
Available from:
http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/11-1-10.pdf/ Diakses
26 Mei 2015.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai