Anda di halaman 1dari 17

Glomerulonefritis akut

post streptokokus
DEFINISI

 Glomerulonefritis akut pasca streptokokus


(GNAPS) adalah suatu bentuk peradangan
glomerulus yang secara histopatologi
menunjukkan proliferasi & inflamasi glomeruli
yang didahului oleh infeksi group A β-hemolitik
streptokokus .2

2. Hidayani ARE, dkk. Profil glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak yang dirawat di bagian ilmu kesehatan
anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic (eCl). 2014;4(2)
Etiologi

 disebabkan oleh infeksi kuman Streptococcus β-


hemolyticus group A strain nephritogenic.5

5. Tatipang PC, dkk. Analisis faktor risiko glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado . Jurnal e-Clinic (eCl). 2017;5
Epidemiologi

 GNAPS dipengaruhi juga oleh beberapa faktor


pejamu seperti :
 usia,
 jenis kelamin,
 keadaan sosial ekonomi,
 genetik,
 status gizi.
 musim. 5

5. Tatipang PC, dkk. Analisis faktor risiko glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado . Jurnal e-Clinic (eCl). 2017;5
Epidemiologi

 Pasien yang berjenis kelamin laki-laki memiliki


perbandingan yang lebih tinggi dibandingkan
perempuan. 5
 lebih sering ditemukan pada kelompok usia 2-15
tahun2 (di Indonesia dengan puncak umur
8,4 tahun). 2,3

2. Hidayani ARE, dkk. Profil glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak yang dirawat di bagian ilmu kesehatan anak
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic (eCl). 2014;4(2)
3. Putri IN, dkk. Glomerulonefritis akut pasca streptokokus dengan krisis hipertensi pada anak. J Medula Unila. 2017;(7):58
5. Tatipang PC, dkk. Analisis faktor risiko glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado . Jurnal e-Clinic (eCl). 2017;5
Epidemiologi

 Sekitar 97% kasus GNAPS terjadi di negara


berkembang dan berkurang di negara industri
atau negara maju. 5
 WHO mempekirakan 472.000 kasus GNAPS
terjadi setiap tahunnya secara global dengan
5.000 kematian setiap tahunnya. 5

5. Tatipang PC, dkk. Analisis faktor risiko glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado . Jurnal e-Clinic (eCl). 2017;5
Patofisiologi

 APSGN biasanya terjadi 1 hingga 2 minggu setelah


infeksi faring dan 2 sampai 4 minggu setelah infeksi
kulit . 4
 Serotipe yang terlibat dalam infeksi faring dan kulit
adalah tipe M 1,3,4,12,25,49 dan M 2,49,55,57,60, 12
dan 49 adalah tipe yang paling umum.4

4. Roy RR, dkk. Acute post-streptococcal glomerulonephritis in children – a review. Bangladesh J Child Health. 2014;38(1):38.
Manifestasi klinis GNAPS

 riwayat infeksi saluran nafas akut, 3


 riwayat infeksi kulit, 3
 anuria/oligouria, 3
 hematuria mikroskopik/makroskopik, 3
 edema 3
 hipertensi. 3

3. Putri IN, dkk. Glomerulonefritis akut pasca streptokokus dengan krisis hipertensi pada anak. J Medula Unila. 2017;(7):58
Pemeriksaan penunjang

 urinalisis, 2
 darah lengkap, 2
 pemeriksaan serologis seperti titer ASTO dan CRP,
serta pemeriksaan aktivitas komplemen C3. 2
 Analisis elektrolit serum 2

2. Hidayani ARE, dkk. Profil glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak yang dirawat di bagian ilmu kesehatan anak
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic (eCl). 2014;4(2)
Diagnosis banding GNAPS:

 Infeksi lainnya yang menular : AGN-bacterial, viral, fungal,


rickettsial, parasit, dll.
 Vasculitis - Lupus eritematosus sistemik, Henoch
schonlene purpura, Wegenersgranulomatosis, polyangitis
mikroskopis.
 Nefropati IgA Akut pada glomerulonefritis kronis –
biasanya glomerulonefritis membranoproliferatif,
glomerulonefritis mesangioproliferatif.
 Sindrom Alports
 Nefritis interstisial akut4
4. Roy RR, dkk. Acute post-streptococcal glomerulonephritis in children – a review. Bangladesh J Child Health. 2014;38(1):38.
Penatalaksanaan GNAPS

 nonfarmakologis
 berupa istirahat yang dapat dilakukan selama 10-14 hari

 diet yaitu pembatasan jumlah asupan garam sebanyak 0,5-1


gr/hari,
 protein dibatasi 0,5-1 gr/kgBB/hari

 jumlah cairan yang harus seimbang dengan pengeluaran. 4

4. Roy RR, dkk. Acute post-streptococcal glomerulonephritis in children – a review. Bangladesh J Child Health. 2014;38(1):38.
Penatalaksanaan GNAPS

 farmakologis
 antibiotik

 pemberian diuretik,

 penanganan hipertensi

 penanganan gangguan ginjal akut seperti asidosis atau


hiperkalemia. 4

4. Roy RR, dkk. Acute post-streptococcal glomerulonephritis in children – a review. Bangladesh J Child Health. 2014;38(1):38.
Penatalaksanaan GNAPS

 Nifedipin dosis 0,1 mg/kgBB dinaikan 0,1


mg/kgBB/kali setiap 5 menit pada 15 menit pertama
selanjutnya setiap 15 menit pada 1 jam selanjutnya
tiap 30 menit, dosis maksimal 10 mg/kali. 3
 Furosemid dosis 1 mg/kgBB/kali intravena, 2 kali
sehari (dapat diberikan oral bila keadaan umum
pasien baik). 3

3. Putri IN, dkk. Glomerulonefritis akut pasca streptokokus dengan krisis hipertensi pada anak. J Medula Unila. 2017;(7):58
Penatalaksanaan GNAPS

 Bila tekanan darah belum turun, ditambah captopril


dosis awal 0,3 mg/kgBB/kali, diberikan 2-3 kali
sehari dosis maksimal 2 mg/kgBB/hari. 3
 Bila tekanan darah belum turun juga, dapat
dikombinasi dengan antihipertensi lain seperti
diazoksid, klonidin, natrium nitroprusid, dan lain-
lain. 3

3. Putri IN, dkk. Glomerulonefritis akut pasca streptokokus dengan krisis hipertensi pada anak. J Medula Unila. 2017;(7):58
Komplikasi

 gagal jantung kiri diikuti oleh gagal jantung kanan


dan edema pulmonal yang mensimulasikan
pneumonia atau miokarditis. 4
 leukoensefalopati reversibel posterior 4
 glomerulonefritis progresif cepat, hiperkalemia,
hyperphosphatemia, hipokalsemia, asidosis 4

4.Roy RR, dkk. Acute post-streptococcal glomerulonephritis in children – a review. Bangladesh J Child Health. 2014;38(1):38
Prognosis

 sebagian besar pasien dengan glomerulonefritis akan sembuh, tetapi 5%


diantaranya mengalami perjalanan penyakit yang memburuk dengan cepat
pembentukan kresen pada epitel glomerulus. 2
 sangat baik di anak-anak. 99% pemulihan dalam beberapa minggu, kurang dari
1% memiliki mortalitas segera. 4
 Prognosis orang dewasa lebih buruk dengan kejadian proteinuria persisten dan
penyakit ginjal kronis setelah 5 tahun di 8% pasien. 4 Pada orang dewasa yang
lemah, tingkat kematian bisa setinggi 30%, sebagai konsekuensi dari
komplikasi kardiovaskular.6

2. Hidayani ARE, dkk. Profil glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak yang dirawat di bagian ilmu
kesehatan anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic (eCl). 2014;4(2)
4. Roy RR, dkk. Acute post-streptococcal glomerulonephritis in children – a review. Bangladesh J Child Health.
2014;38(1):38.
6. Rodriguez-I. B, et al. Post-streptococcal glomerulonephritis. 2016.
DAFTAR PUSTAKA

1. V Kumar G, et al. Study of laboratory profile of acute post streptococcal


glomerulonephritis at the time of presentation in children. International
Journal of Health Sciences & Research. 2015;5(5)
2. Hidayani, A, dkk. Profil glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak
yang dirawat di bagian ilmu kesehatan anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Jurnal e-Clinic (eCl). 2014;4(2)
3. Putri IN, dkk. Glomerulonefritis akut pasca streptokokus dengan krisis
hipertensi pada anak. J Medula Unila. 2017;(7):58
4. Roy R, dkk. Acute post-streptococcal glomerulonephritis in children – a
review. Bangladesh J Child Health. 2014;38(1):38.
5. Tatipang, P, dkk. Analisis faktor risiko glomerulonefritis akut pasca
streptokokus pada anak Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado . Jurnal e-
Clinic (eCl). 2017;5
6. Rodriguez I. B, et al. Post-streptococcal glomerulonephritis. 2016.

Anda mungkin juga menyukai