Anda di halaman 1dari 27

GLOMERULONEFRITIS

dr. Eva Musdalifah SpA, MKes Sub Bagian Nefrologi Anak IKA FK UNS/SMF Anak RSU Dr.Muwardi Surakarta

Definisi
GN Ialah suatu reaksi imunologik terhadap

bakteri/virus tertentu pada jaringan ginjal. Sering akibat infeksi kuman streptococcus Perjalanan klinis GNA : dapat akut maupun kronis.

Glomerulonefritis Akut (GNA)


Insidens : 2/3 GNA pada anak berumur antara 3-7 tahun. Penderita pria > wanita Jarang pada umur < 3 tahun

Etiologi
Streptococcus hemoliticus Gol. A tipe 12 dan 25

Infeksi ekstra-renal : Traktus Respiratorius bagian

atas atau infeksi pada kulit (piodermia).

Etiologi Lain...
5

bacterial endocarditis karena Streptococcus viridans ventriculoatrial shunts untuk hidrocephalus yang terinfeksi Staphylococcus epidermidis syphilis hepatitis B virus hepatitis C virus candidiasis Infeksi parasit (malaria, schistosomiasis, leishmaniasis, filariasis, trypanosomiasis,toxoplasmosis)

Gejala Klinik
Edema pada kelopak mata dan atau tungkai

Hematuria (kencing berwarna merah daging)


Panas Oliguria/Anuria Hipertensi Gejala penyerta dapat disertai :

muntah,anoreksia, konstipasi atau diare

Hipertensi : Terdapat pada 60-70 % penderita Karena vasospasme atau iskemia ginjal

Komplikasi : Hipertensi ensepalopati &

Kegagalan fungsi jantung


Hipertensi ensepalopati
Tekanan darah naik
Vasospasme pembuluh darah otak Iskemia otak Hipertensi ensepalopati (pusing, muntah,

gelisah,kejang).
7

Komplikasi jantung

Gejala :
Kelainan Elektrokardiografi (T-Wave Flat) Kalau berat dapat menyebabkan gagal jantung

Patogenesis
Hipotesis :

Kompleks antigen-antibodi melekat pada membran basalis glomerulus, mengaktivasi komplemen dan merusak membrana basalis glomerulus. 2. Proses autoimun Autoimun antibodi langsung merusak membran basalis glomerulus.
1.

PATOGENESIS
10

Infeksi Streptococcus B Hemoliticus grup A Pyoderma kulit (serotipe Faringitis (serotipe 12) 49) Bersifat Nefritogenik Mekanisme belum diketahui Reaksi Kompleks imun

Acute poststreptococcal glomerulonephritis

Bukti pendukung :
Menurunnya serum complemen selama fase akut

Terbentuknya IgG dan C3 dikapiler glomerulus

membrana basalis Adanya flourescent-labeled type 12 streptococcal antigen pada dinding kapiler glomerulus membrana basalis

11

Laboratorium
Urin :
Jumlah menurun Berat Jenis meningkat Eritrosit : (+ +), silinder eritrosit

Darah :

Laju Endap Darah meningkat Ureum sedikit meningkat Kreatinin sedikit meningkat C3 menurun Anti Streptolicin Titer O (ASTO) meningkat

Apusan tenggorok : streptococcus hemoliticus


12

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan meliputi pengobatan spesifik

Terapi suportif untuk mencegah dan atau

mengobati sequele, seperti edema, hipertensi, dan progresivitas dari penyakit ginjal

13

Pengobatan
Istirahat-total : 3 - 4 minggu 2. Prokain Penisilin 10 hari atau Ampisilin 100 mg/Kg BB/hari 3. Dietetik : cukup protein (2 gm/kg bb/hari) rendah garram (1 gm/hari) 4. IVFD Glukose 5 - 10 % pada penderita Anuria/muntah bila terjadi Anuria selama (5-7 hari) maka dilakukan : Dialisis peritoneum Hemodialisis Tranplanstasi
1.

14

Pengobatan (lanjutan)
Diuretika : Bila ureum meningkat Forced diuretics (lasix : furosemid). 6. Simtomatik : Hipertensi : obat anti hipertensi spt reserpin, nifedipin, captopril Hypertensive encephalopathy ditambah sedativa (luminal, valium). Dekompensasi jantung : digitalis sedativa, dan O2
5.
15

GLOMERULONEFRITIS KRONIK (GNK)

16

GLOMERULONEFRITIS KRONIK (GNK)


Definisi : Kelainan hematologis dan proteinuria menetap. Eksaserbasi berulang terhadap GNA (beberapa bulan/tahun).

17

Gejala Klinik :
Tanpa gejala gagal ginjal yang spesifik

Edema sedikit
Suhu subfebril Fase nefrotik :
Edema tambah jelas Ratio Alb/Glob. Terbalik Kolesterol meningkat

Fungsi Ginjal dapat menurun : kadar ureum dan

kreatinin meningkat

18

Patologi-Anatomi
Makroskopik : Ginjal mengecil/mengerut. Permukaan berbutir (contracted kidney). Mikroskopik : Glomerulus bergenerasi hialin, tubulus atrofik. Pada nefron jaringan ikat meningkat dengan infiltrasi limfosit.

19

Pengobatan
1.

2.

Gejala klinis diatasi Gangguan elektrolit dikoreksi Hipertensi >< Antihipertensi Anemia >< Transfusi Infeksi >< Antibiotika

Bila diperlukan Dialisis >< Pencangkokan ginjal

20

Prognosis
Fungsi ginjal

perlahan-lahan menurun, lama kelamaan meningkat


cepat berkisar antara 5 - 10

tahun

21

Prognosis
Pada GNAPS, 98% pasien tidak akan mengalami

gejala setelah 5 tahun, 1-3% mengalami gagal ginjal Pada GNA yang terjadi post infeksi non streptococcus prognosis tergantung penyebab GNA yang disebabkan non infeksi, prognosis bervariasi

22

Secara umum, prognosis makin buruk pada

pasien dengan proteinuria berat, hipertensi berat, kenaikan serum creatinine yang signifikan, terjadinya komplikasi kardiopulmoner dan neurologis

23

Perjalanan penyakit
Gross hematuri, edema, hipertensi menghilang

2-3 minggu Hematuri mikroskopik menghilang dalam 6-12 bulan Proteinuria menghilang 3 6 bulan C3 kembali normal 4-6 minggu

24

Tujuan rawat inap :


Evaluasi dari etiologi

Monitoring adanya progresivitas penyakit


Berikan intervensi atau terapi yang diindikasikan

sesuai dengan etiologi

25

Follow up pasien setelah keluar dari bangsal :


Pemeriksaan TD setiap kali pasien datang ke

klinik Serum creatinine monitor setelah 2, 6, dan 12 bulan Urinalisa setelah 2, 4, dan 6 minggu juga setelah 4,6, 12 bulan Bila urinalisa sudah dalam batas normal, follow up dapat dihentikan

26

Edukasi
Pentingnya follow up

Hindari kerja yang terlalu keras karena dapat

memicu proteinuria, hematuria, dan cylindiruria Batasi asupan cairan jika ada udem yang signifikan Hindari makanan yang mengandung Na tinggi Batasi protein jika didapatkan azotemia dan asidosis metabolik

27

Anda mungkin juga menyukai