Anda di halaman 1dari 36

Patofisiologi peradangan pada sistem urinary dan

asuhan keperawatan pada anak : NS, SNA, GNC

Ns. Ignasia Nila Siwi, M.Kep.


24 September 2018
PSIK STIKes Madani Yogyakarta
ayat Al-Qur'an yang terkait

• “ Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-anda


( kekuasaan ) Kami di wilayah bumi dan pada diri mereka
sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al- Qur’an itu
adalah benar. Tidaklah cukup bahwa sesungguhnya
Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” ( Fushilat:
53 )
• “Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak
memperhatikan ?” (Adz-Dzariyat: 21).
Tujuan
Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa memahami :
A. Patofisiologi NS, SNA, GNC :
1. Definisi,
2. epidemiologi,
3. etiologi,
4. patofisiologi,
5. manifestasi klinis,
6. tatalaksana medis,
7. prognosis dan
8. komplikasi
B. Askep anak dengan NS, SNA, GNC :
1. pengkajian
2. diagnosis
3. perencanaan
4. implementasi
5. evaluasi
Sindrom Nefrotik

• Gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh manusia


kehilangan terlalu banyak protein yang dibuang melalui
urine.
• umumnya terdeteksi pertama kali pada anak-anak,
terutama yang berusia antara 2 sampai 5 tahun
• kelainan ginjal yang ditandai dengan gejala : edema,
proteinuria, hipoalbuminemia dg gejala tambahan
berupa : hiperlipidemia, trombofilia, lipiduria
manifestasi klinis SN

• Penumpukan cairan atau edema (terutama di sekitar


mata, pergelangan kaki, dan kaki)
• Perubahan pada urine (urine biasanya akan berbuih,
penurunan jumlah dan frekuensi berkemih)
• Rentan terkena infeksi (penurunan protein --> penurunan
antibodi)
• pembekuan darah akan meningkat (protein terbuang mll
urin)
• Tekanan darah tinggi.
gejala-gejala sampingan lainnya

• mudah lelah,
• nafsu makan menurun,
• muntah dan diare, serta
• penyusutan otot dan perubahan warna kulit menjadi putih
(leukonychia).
etiologi SN

• Kerusakan pada glomeruli bagian saluran filtrasi ginjal akibat adanya


peradangan atau pembentukan jaringan hyalin. Terdapat berbagai jenis penyakit
serta kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan kerusakan tersebut, di
antaranya:
– Perubahan minimal pada glomeruli (gangguan pada sistem kekebalan tubuh
--> kebocoran protein) --> 90 persen sindrom nefrotik pada anak
– Glomerulosklerosis segmental atau fokal (terbentuk jaringan parut (krn
gangguan genetik atau peny. kronis ain) pada glomeruli) --> 10% kasus SN
– Nefropati membranosa atau glomerulonefritis membranosa (dewasa)
– Kondisi lain (nefropati diabetes atau komplikasi ginjal akibat diabetes, lupus,
anemia bulan sabit, HIV, hepatitis, sifilis, berapa jenis kanker, efek samping
obat --> obat antiinflamasi non steroid (OAINS), pereda infeksi)
Proses Diagnosis Sindrom Nefrotik

• anamnesis
• Tes urine (kadar protein yang tinggi dalam urine)
• Tes darah (kadar albumin yang rendah, mengecek fungsi
ginjal)
• Biopsi ginjal
tatalaksana medis

• Penanganan sindrom nefrotik berbeda-beda tergantung


pada penyakit yang menyebabkan kondisi tersebut.
– Untuk penderita glomerulonefritis perubahan minimal, 90
persen penderitanya dapat diobati secara efektif dengan steroid
dalam waktu 6-8 minggu
– Bagi anak yang mengidap sindrom nefrotik bawaan atau
kongenital, dokter akan memberikan albumin melalui infus.
Dokter juga mungkin akan menyarankan dialisis atau cuci
darah, operasi pengangkatan atau transplantasi ginjal sebagai
pengobatan.
• untuk mengurangi gejala atau mengatasi komplikasi, obat
yg akan dianjurkan:
– Diuretik
– Obat antihipertensi
– Obat antikoagulan
– Steroid
– Imunosupresan
– Penisilin
prognosis

• Tingkat kesembuhan dari kondisi ini sangat bergantung


pada penyebab, tingkat keparahan, dan respon tubuh
terhadap pengobatan.
• Umumnya anak-anak dapat sembuh dari kondisi ini walau
sekitar 70 persen kembali mengalaminya lagi di masa
depan.
komplikasi

• Sejumlah komplikasi yang berpotensi muncul meliputi::


– Meningkatnya risiko infeksi dan penggumpalan darah.
– Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah.
– Anemia.
– Kekurangan gizi, misalnya defisiensi vitamin D dan kalsium.
– Hipertensi.
– Gagal ginjal akut.
– Penyakit ginjal kronis
preventif

• mengonsumsi makanan berprotein tinggi dan mengurangi


konsumsi makan yang mengandung garam, lemak, serta
kolestrol.
Sindrom nefritik akut (SNA)

• sekumpulan gejala-gejala yang timbul secara mendadak,


terdiri dari hematuria, proteinuria, silinderuria (terutama
silinder eritrosit), dengan atau tanpa disertai hipertensi,
edema, gejala-gejala dari kongesti vaskuler atau gagal
ginjal akut, sebagai akibat dari suatu proses peradangan
yang ditimbulkan akibat reaksi imunologik pada ginjal
yang secara spesifik mengenai glomeruli.
• sekumpulan gejala yang muncul dan berkaitan dengan
kondisi peradangan pada organ ginjal
etiologi SNA

• sering disebabkan oleh respon imun yang dipicu oleh infeksi atau
penyakit lainnya dan dapat dialami baik pada anak-anak maupun
orang dewasa.
• Sindrom nefritik akut memiliki beberapa macam penyebab sesuai
jenisnya, sebagian di antaranya adalah :
– Sindrom hemolitik uremik
– Henoch-Schonlein purpura
– Hepatitis B atau C
– Lupus nefritis
– Peradangan pada pembuluh darah yang lama kelamaan dapat menyebabkan kerusakan
organ (vaskulitis).
manifestasi klinis SNA

• sering buang air kecil,


• rasa panas atau perih saat buang air kecil,
• nyeri panggul,
• warna urine yang keruh,
• muncul darah pada urine dan
• nyeri di sekitar pinggang hingga perut.
• muntah,
• demam,
• tekanan darah tinggi serta
• pembengkakan pada wajah dan kaki.
tatalaksana

• Pengobatan sindrom nefritik akut pada dasarnya


bertujuan untuk mengurangi peradangan pada ginjal,
serta gejala yang ditimbulkannya.
• Proses pengobatan tersebut umumnya meliputi:
– istirahat --> beristirahat total (bed rest) hingga kondisi membaik
dan mengalami pemulihan
– obat (antibiotik, anti inflamasi, anti hipertensi)
– suplemen dan diet (koreksi elektrolit)
– cuci darah
glomerulonefritis kronis (GNC)

• sejumlah penyakit ginjal di mana glomeruli rusak secara


bertahap seiringnya waktu berlangsung dalam jangka
waktu lama (kronis)
• salah satu penyebab utama gagal ginjal kronis dan
penyakit ginjal/hati tahap akhir
manifestasi klinis

• Gejala umum untuk glomerulonefritis kronis meliputi:


– Buang air kecil berlebih
– Adanya darah pada urin
– Urin yang berbuih saat buang air kecil
– Tekanan darah tinggi atau hipertensi
– Episode mimisan yang sering
– Mudah lelah, nyeri otot dan kram otot yang memburuk di
malam hari
– Tanda-tanda dan gejala anemia yang meliputi kulit pucat,
kelelahan dan pusing
– Kehilangan napsu makan dan menurunnya berat badan
– Kulit kering, dengan atau tanpa gatal
– Kesulitan saat tidur
– Mual, muntah dan diare; perut kembung
– Sesak napas dan batuk
• Pada kasus tahap lanjut, mungkin terdapat gejala
neurologis seperti:
– Menurunnya kesadaran
– Rasa kantuk
– Mengigau
– Linglung
etiologi

• Penyakit ginjal diabetik: Diabetes yang tidak terkendali dapat


menyebabkan kerusakan lebih besar pada ginjal sebagai akibat
komplikasi
• Focal segmental glomerulosclerosis (FSGS): Luka pada jaringan
ginjal mempengaruhi fungsi ginjal dan mengakibatkan sindrom
nefrotik
• IgA nephropathy: Kondisi dimana antibodi IgA terakumulasi pada
jaringan ginjal, menyebabkan kerusakan jaringan
• Systemic lupus erythematosus (SLE atau lupus): Autoantibodi
yang ditemukan di SLE dapat menyerang jaringan ginjal dan
merusak fungsi ginjal
• Individu dengan beberapa episode glomerulonefritis akut dapat
mengalami glomerulonefritis kronis seiringnya waktu
• Penyakit dapat memiliki komponen genetik, dimana penyakit telah
terjadi lebih sering pada beberapa keluarga
• Sistem imun abnormal dapat menyebabkan glomerulonefritis
kronis: Imunitas abnormal dapat menyebabkan kerusakan
jaringan ginjal melalui beberapa mekanisme
• Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dapat merusak ginjal,
dimana dalam periode waktu dapat menyebabkan jenis penyakit
ginjal kronis ini.
Faktor-faktor risiko yang meningkatkan GNC

• Kondisi ini diketahui lebih sering terjadi pada beberapa


keluarga, yang menunjukkan adanya faktor genetik
• Individu dengan Alport syndrome
• Individu dengan episode glomerulonefritis akut dapat
mengalami kondisi kronis tanpa perawatan yang cukup,
seiringnya waktu
• Vaskulitis, yang merupakan peradangan arteri abnormal
• Merokok dalam jangka panjang
• Paparan terhadap solven hidrokarbon, seperti cat, bensin,
asap kendaraan, lem, uap pelarut organik, beberapa
aerosol dan pestisida, dapat meningkatkan risiko.
• Sejarah kanker: Kanker dapat mempengaruhi fungsi
berbagai organ termasuk ginjal
• Penyakit autoimun seperti Goodpasture syndrome dan
systemic lupus erythematosus
• Diabetes yang tidak terkendali
• Infeksi, yang disebabkan oleh bakteri atau virus
diagnosis GNC

• Riwayat medis lengkap


• Pemeriksaan fisik menyeluruh
• Tes darah :
– Hitung darah lengkap
– Kadar glukosa darah dan hemoglobin A1c
– Tes darah bersihan kreatinin (creatinine clearance)
– Blood urea nitrogen (BUN) dan kadar kreatinin
– Tes darah khusus untuk mendeteksi fungsi imun abnormal
seperti autoantibodi dan tes level tambahan
• Analisis 24 jam protein urin: Mungkin ada peningkatan darah dan/atau
protein pada urin
• Rontgen dada
• Scan ultrasonik pada ginjal
• CT dan MRI scan pada perut
• Intravenous pyelogram (IVP): Rangkaian rontgen dengan pewarna kontras
untuk mendeteksi kelainan pada ginjal
• Biopsi ginjal
• Kadang ahli patologi dapat melakukan studi khusus, yang dapat meliputi
pewarnaan imunohistokimia, tes molekular, dan pemeriksaan dengan
mikroskop elektron, untuk membantu diagnosis
medikasi

• Hingga kini belum ditemukan obat untuk glomerulonefritis


kronis.
• Perawatan bervariasi pada masing-masing individu, juga
tergantung pada penyakit penyebab.
• Kebanyakan langkah perawatan terfokus untuk
mengendalikan gejala.
• Sering kali, menurunkan tekanan darah tinggi menjadi prioritas
pada perawatan glomerulonefritis, yang menggunakan
pengobatan, serta perubahan pola makan yang terfokus untuk
mengurangi asupan sodium dan kalium
• Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
• Menjaga jumlah protein yang cukup pada tubuh
• Mengendalikan diabetes menggunakan berbagai metode
perawatan
• Individu sering dianjurkan untuk minum pil diuretik, yang
mengatasi pembengkakan akibat penyakit
• Jika penyebab glomerulonefritis kronis disebabkan oleh kelainan
autoimun, plasmapheresis untuk mengurangi kadar autoantibodi dapat
dipertimbangkan
• Jika penyakit disebabkan oleh kelainan pada sistem imun,
kortikosteroid dan obat imunosupresif lainnya dapat diberikan
• Jika disebabkan oleh kelainan pada sistem imun, kortikosteroid dan
obat imunosupresif lain dapat diberikan
• Jika kerusakan pada ginjal menyebabkan ESRD, individu dapat
memerlukan dialisis kemih atau bahkan transplantasi ginjal
• Bergabung dengan kelompok dukungan dapat membantu mengerti
kondisi lebih baik dan mengurangi faktor stres
Pengobatan di rumah

• Batasi asupan garam untuk mencegah atau


meminimalisir retensi cairan, pembengkakan atau
hipertensi
• Batasi konsumsi protein dan kalium untuk memperlambat
penumpukkan zat sisa pada darah
• Jaga berat badan yang sehat
• Kendalikan kadar gula darah jika Anda memiliki diabetes
• Berhenti merokok
prognosis

• Tidak ada obat untuk glomerulonefritis kronis, yang dapat


menyebabkan penyakit ini mengancam nyawa.
• Namun, prognosis untuk glomerulonefritis kronis dapat
ditingkatkan dengan diagnosis akurat dan perawatan
awal.
Askep anak dengan NS, SNA, GNC
No Px Dx NOC NIC Eva-
luasi
DO Kelebihan Volume cairan bd NOC Nerologi hal 731 : keseimbangan -Manajemen asam basa, S
DS gangguan mekanisme elektrolit, keseimbangan cairan, manajemen hipervolemia, O
regulasi, risiko ketegangan keparahan cairan berlebih, fungsi ginjal, manajemen elektrolit/cairan, A
pengertahun proses penyakit, peningkatan kesadaran kesehatan, P
peran pemberi asuhan,
ansietas, kesiapan pengetahuan: manajemen penyakit ginjal, peningkatan keterlibatan keluarga,
meningkatkan koping, pengetahuan: diet yang disarankan, status terapi hemodialisa, kontrol infeksi,
nutrisi, manajemen diri: penyakit ginjal, interpretasi data lab, pemberian
kesiapan meningkatan
keterlibatan sosial, kesehatan spiritual, obat, monitor nutrisi, peningkatan
koping keluarga, ketakutan,
kontrol gejala, pengetahuan: aktivitas- efikasi diri, pengajaran: proses
gangguan penyesuain aktivitas yang disarankan, kontrol risiko: penyakit, monitor TTV, konsultasi
individu, kesiapan hipertensi melalui telepon, manajemen
meningkatak harapan, spesimen, konferensi asuhan
konflik pengambilan NOC pediatrik hal 736-737: adaptasi multidisiplin (NIC: Keperawatan
keputusan, risiko infeksi, caregiver thdp hospitalisasi pasien, Nefrologi hal 470-471)
nyeri akut, gangguan rasa kesehatan emosi caregiver, adaptasi anak
nyaman, risiko pertumbuhan thdp perawtan di RS, perkembangan -peningkatan perkembangan: anak,
tidak proporsional, risiko anak(sesuai usia), koping, koping peningkatan pengasuhan, bermain
keterlambatan keluarga, tgkat rasa takut: anak, kinerja terapeutik (NIC Keperawatan anak
perkembangan (NANDA) pengasuhan: sesuai usia anak, partisipasi hal 457-458)
bermain, kontrol risiko, TTV
referensi

• Marianti. 17 September 2018. Sindrom Nefrotik diakses


pada 24 September 2018 melalui
https://www.alodokter.com/sindrom-nefrotik
• Fahlevi, Reza. 2017. Definisi Sindrom Nefritik Akut
diakses pada 24 September 2018 melalui
https://www.klikdokter.com/tanya-
dokter/read/2983779/sindrom-nefritik-akut
• Savitri, T., Samiadi, L.A. 2017. Apa itu glomerulonefritis
kronis? diakses pada 24 September 2018 melalui
https://hellosehat.com/penyakit/glomerulonefritis-kronis/
• Putri, D.S. 2014. Perbedaan Sindrom Nefrotik dan GNA diakses
pada 24 September 2018 melalui
https://www.klikdokter.com/tanya-
dokter/read/2737406/perbedaan-sindrom-nefrotik-dan-gna
• Noya, A. 9 Agustus 2018. Memahami Penyebab Sindrom Nefritik
Akut dan Cara Mengobatinya diakses pada 24 September 2018
melalui https://www.alodokter.com/memahami-penyebab-sindrom-
nefritik-akut-dan-cara-mengobatinya
• 3N

Anda mungkin juga menyukai