Anda di halaman 1dari 13

GLOMERULONEFRITIS ( GCA) PADA ANAK

Di Susun Oleh : Hepi Masrita Ndruru


 DEFENISI GLOMERULONEFRITIS

Glomerulonefritis kronis (GNC) adalah suatu kondisi


peradangan yang lama dari sel-sel glomerulus dengan diagnosis
klinis berdasarkan ditemukannya hematuria dan proteinuria
yang menetap. Glomerulonefritis kronis sering timbul beberapa
tahun setelah cedera dan peradangan glomerulus subklinis yang
disertai oleh hematuria (darah dalam urine) dan proteinuria
(protein dalam urine) ringan (Mutaqqin dan Sari, 2012;
Mansjoer, et al., 2000).
Glomerulonefritis ialah reaksi imunologis pada ginjal
terhadap bakteri atau virus tertentu. Terjadi akibat infeksi
kuman streptococcus. Sering ditemukan pada usia 3-7 tahun
(pada awal usia sekolah). Lebih sering mengenai anak laki-laki
dari pada wanita dengan perbandingan 2: 1 (Mansjoer, Arif,
dkk. 2000: 487).
Glomerulonefritis kronik ditandai oleh kerusakan
glomerulus secara progresif lambat akibat
glomerulonefritis yang sudah berlangsung lama.
Penyakit cenderung timbul tanpa diketahui asal
usulnya, dan biasanya baru ditemukan pada stadium
yang sudah lanjut, ketika gejala-gejala insufisiensi
ginjal timbul.
Epidemiologi

Glomerulusnefritis sering ditemukan pada anak berumur


antara 3-7 tahun dan lebih sering mengani anak laki-laki
dibandingkan anak perempuan.. Perbandingan antara anak laki-
laki dan perempuan adalah 2:1 dan jarang menyerang anak
dibawah usia 3 tahun. Hasil penelitian multisenter di Indonesia
pada tahun 1988, melaporkan adanya 170 pasien yang dirawat
di
rumah sakit pendidikan dalam 12 bulan. Pasien terbanyak
dirawat di Surabaya (26,5%), kemudian disusul berturut-turut
di Jakarta (24,7%). Bandung (17,65%), dan Palembang
(8.2%).Pasien laki-laki dan perempuan berbanding 2: 1 dan
terbanyak pada anak usia antara 6-8 tahun (40,6%). Gejala
glomerulusnefritis bisa berlangsung secara mendadak (akut)
atau secara menahun (kronis) seringkali tidak diketahui karena
tidak menimbulkan gejala. Gejalanya dapat berupa mual-mual,
kurang darah (anemia), atau hipertensi. Gejala umum berupa
sembab kelopak mata, kencing sedikit, dan berwarna merah,
biasanya disertai hipertensi. Penyakit ini umumnya (sekitar
80%) sembuh spontan, 10% menjadi kronis dan 10% berakibat
fatal
 ETIOLOGI

• Seringkali tanpa riwayat infeksi


• Keracunan ( timah hitam)
• Diabetes melitus
• Hipertensi kronik
• Kelainan sistem imun ( penyakit lupus)
 PATOFISIOLOGI

Glomerulonefritis kronis, awalnya seperti glomerulonefritis akut


atau tampak sebagai tipe reaksi antigen/antibody yang lebih
ringan, kadang- kadang sangat ringan, sehingga terabaikan.
Setelah kejadian berulang infeksi ini, ukuran ginjal sedikit
berkurang sekitar seperlima dari ukuran normal,dan terdiri dari
jaringan fibrosa yang luas, korteks mengecil menjadi lapisan yang
tebalnya 1-2 mm atau kurang. Berkas jaringan parut merusak
sistem korteks, menyebabkan permukaan ginjal kasar dan ireguler.
Sejumlah glomeruli dan tubulusnya berubah menjadi jaringan
parut, dan cabang-cabang arteri renal menebal.
 MANIFESTASI KLINIS

Glomerulusnefritis kronis ditandai dengan kerusakan glomerulus secara


progresif lambat akibat glomerulusnefritis yang berlangsung lama.

GEJALA UTAMA:
• Hematuria (kencing bercampur darah)
• Edema pada bagian wajah biasanya sekitar mata (kelopak).
• Penurunan kadar albumin (hipoalbuminemia)
• Hipertensi
• Peningkatan suhu badan
• Sakit kepala, lemah, gelisah
• Mual, tidak ada nafsu makan, berat badan menurun
• Ureum dan kreatinin meningkat
• Proteinurea
• Suhu subfebril
• Kolestrol darah naik
• Fungsi ginjal menurun
• Selalu merasa haus meski pada malam hari ( nokturia)
 PEMERIKSAAN PENUNJANG

Adapun pemeriksaan penunjang untuk GNC menurut Beta


Gelly & Sowden Linda (2002) adalah:

1. Pemeriksaan Laboratorium
• LED (Laju Endap Darah) meningkat.
• Kadar Hb menurun sebagai akibat hipervolemia (retensi
garam dan air).
• Pemeriksaan urin menunjukkan jumlah urin menurun, Berat
jenis urine meningkat.
• Ureum dan kreatinin meningkat.
• USG-CT SCAN untuk melihat bentuk dan ukuran ginjal
• Uji fungsi ginjal normal pada 50% pasien.
• Test gangguan kompleks imun
 PENATALAKSANAAN

MEDIK
• Istirahat mutlak selama 3-4 minggu dahulu lalu dianjurkan selama 6-8
minggu
• Pemberian penisilin pada fase akut.
• Pengaturan dalam pemberian cairan (perlu diperhatikan keseimbangan
cairan dan elektrolit).
• Pengobatan terhadap hipertensi
• Bila anuria berlangsung lama (5-7) hari, maka ureum harus dikeluarkan
dari dalam darah. Dapat dengan cara peritoneum dialisis, hemodialisis,
transfuse tukar dan sebagainya.
• Bila tidak timbul gagal gagal jantung, diberikan digitalis, sedativum dan
oksigen.
 KEPERAWATAN

• Istirahat mutlak selama 2 minggu.


• Pengawasan tanda-tanda vital secara 3x sehari
• Jika terdapat gejala dyspnea/ortopnea dan pasien terlihat lemah
adalah kemungkinan adanya gejala payah jantung, segera berikan
posisi yang nyaman (semi fowler), berikan O2 dan hubungi dokter.
• Diet protein 1 gr/kg BB/hari dan garam 1 gr/hari (rendah garam).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai