Anda di halaman 1dari 29

GLOMERULONEFRITIS

Ery Lione Nanulaitta


102014052
Skenario 1
Seorang ibu membawa anak laki-lakinya usia 5 tahun
ke poli dengan keluhan bengkak pada kedua kelopak
mata sejak bangun tidur pagi tadi.
Rumusan masalah
Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dengan keluhan
bengkak pada kedua kelopak mata sejak bangun tidur
pagi tadi.
Allo-Anamnesis
 Identitas
 KU
 RPS : - lokasi dan penyebaran, menetap, menjalar, berpindah
- keluhan penyerta ?
- keluhan berulang atau baru pernah ?
- apakah warna urin berwarna gelap seperti teh ?
- apakah produksi urin < ?
- apakah pasien mengalami gejala non-spesifik spt lemas, lesu ?
 RPD : - apakah pasien pernah mengalami kecelakaan ?
- apakah pasien pernah mengalami infeksi tenggorokan ?
 RPK : - apakah dalam keluarga ada yang menderita hal yang sama ?
 R. Pribadi
 R. Sosial
 R. Pengobatan
 R. Alergi
Pemeriksaan Fisik
TD : 140/90
Inspeksi : sembab pada daerah preorbital dextra/sinistra
Palpasi : balotement (-)
Perkusi : shifting dullnes (-)
Auskultasi : systolic bruit pada stenosis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan urin :
-Jumlah urin < 500 ml/hari (oliguria)
-BJ >
- Warna urin pekat
- pH urin <
- Proteinuria (0,2-3 g/dL)
- Eritrosit ++
- Leu +
- Silinder eritrosit, Silinder hialin, Silinder berbutir
Pemeriksaan Penunjang (2)
Pemeriksaan darah :
LED >
Hb <
Albumin sedikit menurun
Ureum kreatinin darah >
ASTO >
Leu dan trombo normal
ANATOMI GINJAL
Organ ganda, terletak
dalam rongga abdomen,
retroperitoneal, antara
vertebra L1 – L4
Panjang bervariasi dari
6 -12 cm, dan berat
bervariasi dari 24 – 150
gram
Terdiri dari korteks dan
medulla
ANATOMI GINJAL
NEFRON

Tiap ginjal terdiri dari ±


1 juta nefron
Tiap nefron terdiri dari
glomerulus dan kapsula
bowman, tubulus
proksimal, anse henle
dan tubulus distal
GLOMEROLUS
 Suatu anyaman kapiler yang
sangat khusus dan diliputi
oleh simpai Bowman
 Jalinan glomerulus
merupakan kapiler-kapiler
khusus yang berfungsi
sebagai penyaring
 Membran basal glomerulus
membentuk suatu lapisan
yang berkesinambungan,
antara sel endotel dengan
mesangial pada satu sisi dan
sel epitel disisi lain
FILTRASI GLOMEROLUS
Dengan mengalirnya darah ke dalam kapiler
glomerulus, plasma disaring melalui dinding kapiler
glomerulus. Hasil ultrafiltrasi tersebut yang bebas sel,
mengandung semua substansi plasma seperti  ektrolit,
glukosa, fosfat, ureum, kreatinin, peptida, protein-
protein dengan berat molekul rendah kecuali protein
yang berat molekulnya lebih dari 68.000 (seperti
albumin dan globulin). Filtrat dikumpulkan dalam
ruang bowman dan masuk ke dalam tubulus sebelum
meningalkan ginjal berupa urin.
FUNGSI GINJAL
1. Fungsi ekskresi
 Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285 mOsmol dengan
mengubah ekskresi air.
 Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan kelebihan
H+dan membentuk kembali HCO3ˉ
 Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma dalam rentang
normal.
 Mengekskresikan produk akhir nitrogen dan metabolisme protein
terutama urea, asam urat dan kreatinin.
2. Fungsi non ekskresi
 Menghasilkan renin yang penting untuk mengatur tekanan darah.
 Menghasilkan eritropoietin yaitu suatu faktor yang penting dalam
stimulasi produk sel darah merah oleh sumsum tulang.
 Memetabolisme vitamin D menjadi bentuk aktifnya.
 Degradasi insulin.
 Menghasilkan prostaglandin
Working Diagnosis
Glomerulonefritis akut (GNA) : suatu reaksi
imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus
tertentu.Yang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman
streptococcus
Menurut kejadiannya GN dibedakan atas GN primer
dan GN sekunder. Dikatakan GN primer jika penyakit
dasarnya berasal dari ginjal sendiri dan GN sekunder
jika kelainan ginjal terjadi akibat penyakit sistemik
lain seperti penyakit autoimun tertentu, infeksi,
keganasan atau penyakit metabolik.
PATOFISIOLOGI GNA
Etiologi
 StreptokokusAdalah bakteri
gram positif berbentuk bulat
yang secara khas membentuk
pasangan atau rantai selama
masa pertumbuhannya
 Sebagian besar (75%)
glomerulonefritis akut paska
streptokokus timbul setelah
infeksi saluran pernapasan
bagian atas, yang disebabkan
oleh kuman Streptokokus
beta hemolitikus grup A tipe
1, 3, 4, 12, 18, 25, 49
PREVALENSI
 GNAPS dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun tersering
pada golongan umur 5-15 tahun
 Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1
 Prevalensi meningkat pada orang yang sosial ekonominya rendah,
sehingga lingkungan tempat tinggalnya tidak sehat

GEJALA KLINIS
 Hematuria
 Albuminuria
 Edema ringan (periorbita)
 Hipertensi
 Demam
 Gejala gastrointestinal (muntah, tidak nafsu makan, konstipasi, diare)
DIAGNOSIS BANDING
Sindroma nefrotik
Gagal ginjal akut
Gagal ginjal kronis
SINDROMA NEFROTIK
Sindrom nefrotik merupakan gangguan klinis ditandai
oleh:
Peningkatan protein dalam urin secara bermakna
(proteinuria)
Penurunan albumin dalam darah
Edema
Serum cholesterol yang tinggi (hiperlipidemia)
ETIOLOGI GEJALA KLINIS
Sindrom nefrotik  Proteinuria > 3,5 g/hari pada
dewasa atau 0,05 g/kg
bawaan BB/hari pada anak-anak.
Sindrom nefrotik  Hipoalbuminemia < 30 g/l.
sekunder  Edema generalisata. Edema
Sindrom nefrotik terutama jelas pada kaki,
namun dapat ditemukan
idiopatik  edema muka, ascxites dan
efusi pleura.
Kelainan minimal  Anorexia
Nefropati membranosa  Fatigue
 Nyeri abdomen
Glomerulonefritis  Berat badan meningkat
proliferatif  Hiperlipidemia, umumnya
Glomerulosklerosis ditemukan hiperkolesterolemia.
 Hiperkoagualabilitas, yang
fokal segmental akan meningkatkan resiko
trombosis vena dan arteri.
GAGAL GINJAL AKUT
DEFINISI
Gagal ginjal akut
merupakan suatu
keadaan klinis yang
ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal
secara mendadak
dengan akibat terjadinya
peningkatan hasil
metabolit seperti ureum
dan kreatinin.
GEJALA KLINIS PENATALAKSANAAN
 Anemia  Penatalaksanaan harus
 Penurunan volume urin
ditujukan kepada penyakit
primer yang menyebabkan
 Hipetrensi gagal ginjal akut tersebut, dan
 Muntah berdasarkan keadaan klinis
 Letargi yang muncul.

DIAGNOSIS
 Anamnesis
 Penurunan Hb
 Peningkatan kadar BUN serum,
kreatinin, asam urat dan fosfat.
 Peningkatan antibodi
streptococcus
 Roentgen abdomen
 USG ginjal
 CT-Scan abdomen
GAGAL GINJAL KRONIK
DEFINISI
 Gagal ginjal kronis merupakan kegagalan fungsi ginjal (unit
nefron) yang berlangsung pelahan-lahan karena penyebab
berlangsung lama dan menetap yang mengakibatkan
penumpukan sisa metabolit (toksik uremik) sehingga ginjal
tidak dapat memenuhi kebutuhan biasa lagi dan menimbulkan
gejala sakit (Hudak & Gallo, 1996).
 Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD)
merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan
irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah
nitrogen lain dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2001; 1448)
Penatalaksanaan PSGNA

Tirah baring
Pemberian penisilin pada fase aktif
Diit rendah protein (1 g/kgbb/hari) dan rendah garam
(1 g/hari)
Pengobatan terhadap hipertensi
Diuretik
Dialisis
Prognosis PSGNA
Penyembuhan sempurna, mortalitas dapat dihindari
dengan penanganan cepat dan tepat.
Pencegahan PSGNA
Terapi antibiotic sistemik pada awas infeksi
streptokokus pada tenggorokan dan kulit untuk
mengurangi resiko.
KESIMPULAN
 Glomerunefritis merupakan penyakit perdangan ginjal bilateral.
Paling lazim terjadi pada anak-anak 3 sampai 7 tahun meskipun
orang dewasa muda dan remaja dapat juga terserang , perbandingan
penyakit ini pada pria dan wnita 2:1.
 GNA ialah suatu reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri
atau virus tertentu.Yang sering terjadi ialah akibat infeksi. Tidak
semua infeksi streptokokus akan menjadi glomerulonefritis, hanya
beberapa tipe saja. Timbulnya GNA didahului oleh infeksi ekstra
renal, terutama di traktus respiratorius bagian kulit oleh kuman
streptokokus beta hemolitikus golongan A tipe 12, 4, 16, 25 dan 49
 Tujuan utama dalam penatalaksanaan glomerulonefritis adalah
untuk Meminimalkan kerusakan pada glomerulus, Meminimalkan
metabolisme pada ginjal, Meningkatkan fungsi ginjal.
 Sebagian besar pasien akan sembuh, tetapi 5% diantaranya
mengalami perjalanan penyakit yang memburuk dengan cepat

Anda mungkin juga menyukai