GEJALA KLINIS
Hematuria
Albuminuria
Edema ringan (periorbita)
Hipertensi
Demam
Gejala gastrointestinal (muntah, tidak nafsu makan, konstipasi, diare)
DIAGNOSIS BANDING
Sindroma nefrotik
Gagal ginjal akut
Gagal ginjal kronis
SINDROMA NEFROTIK
Sindrom nefrotik merupakan gangguan klinis ditandai
oleh:
Peningkatan protein dalam urin secara bermakna
(proteinuria)
Penurunan albumin dalam darah
Edema
Serum cholesterol yang tinggi (hiperlipidemia)
ETIOLOGI GEJALA KLINIS
Sindrom nefrotik Proteinuria > 3,5 g/hari pada
dewasa atau 0,05 g/kg
bawaan BB/hari pada anak-anak.
Sindrom nefrotik Hipoalbuminemia < 30 g/l.
sekunder Edema generalisata. Edema
Sindrom nefrotik terutama jelas pada kaki,
namun dapat ditemukan
idiopatik edema muka, ascxites dan
efusi pleura.
Kelainan minimal Anorexia
Nefropati membranosa Fatigue
Nyeri abdomen
Glomerulonefritis Berat badan meningkat
proliferatif Hiperlipidemia, umumnya
Glomerulosklerosis ditemukan hiperkolesterolemia.
Hiperkoagualabilitas, yang
fokal segmental akan meningkatkan resiko
trombosis vena dan arteri.
GAGAL GINJAL AKUT
DEFINISI
Gagal ginjal akut
merupakan suatu
keadaan klinis yang
ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal
secara mendadak
dengan akibat terjadinya
peningkatan hasil
metabolit seperti ureum
dan kreatinin.
GEJALA KLINIS PENATALAKSANAAN
Anemia Penatalaksanaan harus
Penurunan volume urin
ditujukan kepada penyakit
primer yang menyebabkan
Hipetrensi gagal ginjal akut tersebut, dan
Muntah berdasarkan keadaan klinis
Letargi yang muncul.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Penurunan Hb
Peningkatan kadar BUN serum,
kreatinin, asam urat dan fosfat.
Peningkatan antibodi
streptococcus
Roentgen abdomen
USG ginjal
CT-Scan abdomen
GAGAL GINJAL KRONIK
DEFINISI
Gagal ginjal kronis merupakan kegagalan fungsi ginjal (unit
nefron) yang berlangsung pelahan-lahan karena penyebab
berlangsung lama dan menetap yang mengakibatkan
penumpukan sisa metabolit (toksik uremik) sehingga ginjal
tidak dapat memenuhi kebutuhan biasa lagi dan menimbulkan
gejala sakit (Hudak & Gallo, 1996).
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD)
merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan
irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah
nitrogen lain dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2001; 1448)
Penatalaksanaan PSGNA
Tirah baring
Pemberian penisilin pada fase aktif
Diit rendah protein (1 g/kgbb/hari) dan rendah garam
(1 g/hari)
Pengobatan terhadap hipertensi
Diuretik
Dialisis
Prognosis PSGNA
Penyembuhan sempurna, mortalitas dapat dihindari
dengan penanganan cepat dan tepat.
Pencegahan PSGNA
Terapi antibiotic sistemik pada awas infeksi
streptokokus pada tenggorokan dan kulit untuk
mengurangi resiko.
KESIMPULAN
Glomerunefritis merupakan penyakit perdangan ginjal bilateral.
Paling lazim terjadi pada anak-anak 3 sampai 7 tahun meskipun
orang dewasa muda dan remaja dapat juga terserang , perbandingan
penyakit ini pada pria dan wnita 2:1.
GNA ialah suatu reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri
atau virus tertentu.Yang sering terjadi ialah akibat infeksi. Tidak
semua infeksi streptokokus akan menjadi glomerulonefritis, hanya
beberapa tipe saja. Timbulnya GNA didahului oleh infeksi ekstra
renal, terutama di traktus respiratorius bagian kulit oleh kuman
streptokokus beta hemolitikus golongan A tipe 12, 4, 16, 25 dan 49
Tujuan utama dalam penatalaksanaan glomerulonefritis adalah
untuk Meminimalkan kerusakan pada glomerulus, Meminimalkan
metabolisme pada ginjal, Meningkatkan fungsi ginjal.
Sebagian besar pasien akan sembuh, tetapi 5% diantaranya
mengalami perjalanan penyakit yang memburuk dengan cepat