Abstrak
Demam pada anak merupakan salah satu gejala klinis paling umum yang
ditangani oleh dokter anak dan penyedia layanan kesehatan lainnya dan sering
menjadi penyebab kekhawatiran orang tua. Banyak orang tua memberikan
antipiretik bahkan ketika demam minimal atau tidak ada, karena mereka khawatir
bahwa anak harus mempertahankan suhu "normal". Namun, demam bukanlah
penyakit utama tetapi merupakan mekanisme fisiologis yang memiliki efek
menguntungkan dalam melawan infeksi. Tidak ada bukti bahwa demam itu
sendiri memperburuk perjalanan penyakit atau menyebabkan komplikasi
neurologis jangka panjang. Dengan demikian, tujuan utama dari perawatan anak
demam adalah untuk meningkatkan kenyamanan anak secara keseluruhan
daripada fokus pada normalisasi suhu tubuh. Saat menasihati orang tua atau
pengasuh anak terkait dengan demam, kesejahteraan umum anak, pentingnya
memantau aktivitas, mengamati tanda-tanda penyakit serius, mendorong asupan
cairan yang tepat, dan penyimpanan antipiretik yang aman harus ditekankan.
Bukti saat ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan substansial dalam
keamanan dan efektivitas acetaminophen dan ibuprofen dalam perawatan anak
yang umumnya sehat dengan demam. Ada bukti bahwa menggabungkan 2
produk ini lebih efektif daripada menggunakan satu agen saja; namun, ada
kekhawatiran bahwa pengobatan gabungan mungkin lebih rumit dan
berkontribusi pada penggunaan obat yang tidak aman. Dokter anak juga harus
mempromosikan keselamatan pasien dengan cara mengadvokasi fomulasi yang
sederhana, instruksi dosis, dan perangkat dosis. Pediatrics 2011;127:580-587
PENDAHULUAN
Demam adalah salah satu gejala klinis paling umum yang ditangani oleh dokter
anak dan penyedia layanan kesehatan lainnya dan, menurut beberapa perkiraan,
untuk sepertiga dari semua kondisi yang ada pada anak-anak. 1 Demam pada
anak biasanya menyebabkan kunjungan dokter yang tidak dijadwalkan,
panggilan telepon oleh orang tua ke dokter anak mereka untuk nasihat tentang
pengendalian demam, dan penggunaan antipiretik secara luas.
Dokter dan perawat adalah sumber utama informasi tentang manajemen demam
untuk orang tua dan pengasuh, meskipun ada beberapa perbedaan antara
pandangan orang tua dan dokter mengenai pengobatan antipiretik.1 Indikasi
paling umum untuk memulai terapi antipiretik oleh dokter anak adalah suhu yang
lebih tinggi dari 38,3°C (101°F) dan meningkatkan kenyamanan anak secara
keseluruhan.5 Meskipun hanya 13% dari dokter anak secara khusus
menyebutkan ketidaknyamanan sebagai indikasi utama untuk penggunaan
antipiretik,6 maksud ini umumnya tersirat dalam rekomendasi mereka. Sebagian
besar dokter anak (80%) percaya bahwa anak yang sakit tidak boleh
dibangunkan pada saat tidur hanya untuk diberikan antipiretik.5
Terapi antipiretik akan tetap menjadi praktik umum oleh orang tua dan umumnya
didorong dan didukung oleh dokter anak. Dengan demikian, dokter anak dan
penyedia layanan kesehatan bertanggung jawab untuk konseling yang tepat dari
orang tua dan pengasuh lainnya tentang demam dan penggunaan antipiretik.7
FISIOLOGI DEMAM
TUJUAN PENGOBATAN
Tidak ada bukti bahwa menurunkan demam dapat mengurangi morbiditas atau
mortalitas dari penyakit demam. Pengecualian yang mungkin untuk hal ini adalah
anak-anak dengan penyakit kronis yang mendasari yang dapat mengakibatkan
cadangan metabolisme terbatas atau anak-anak yang sakit kritis, karena anak-
anak ini mungkin tidak mentoleransi peningkatan kebutuhan metabolik demam. 34
Akhirnya, tidak ada bukti bahwa terapi antipiretik dapat menurunkan kekambuhan
kejang demam.22,35,36
Meskipun bukti tidak cukup, banyak dokter anak merekomendasikan praktik rutin
pra-perawatan dengan asetaminofen atau ibuprofen sebelum pasien menerima
imunisasi untuk mengurangi ketidaknyamanan yang terkait dengan suntikan dan
pada lokasi suntikan dan untuk meminimalkan respon demam. 9,17,37-39 Selain itu,
hasil dari 1 penelitian terbaru menunjukkan kemungkinan penurunan respon
imun terhadap vaksin pada pasien yang diobati dini dengan antipiretik.40
Meskipun literatur yang tersedia terbatas pada risiko aktual terkait demam dan
manfaat terapi antipiretik, harus diakui bahwa peningkatan kenyamanan pasien
merupakan tujuan terapi yang masuk akal. Selanjutnya, saat ini, tidak ada bukti
bahwa penurunan suhu, dengan sendirinya, harus menjadi tujuan utama terapi
antipiretik.
Asetaminofen
Setelah bukti yang cukup muncul tentang hubungan antara salisilat dan sindrom
Reye, asetaminofen pada dasarnya menggantikan aspirin sebagai pengobatan
utama demam. Dosis asetaminofen 10 hingga 15 mg/kg per dosis yang diberikan
setiap 4 hingga 6 jam secara oral umumnya dianggap aman dan efektif.
Biasanya, timbulnya efek antipiretik dalam waktu 30 sampai 60 menit; sekitar
80% anak-anak akan mengalami penurunan suhu dalam waktu tersebut (Tabel
1).
Meskipun rejimen dosis alternatif telah disarankan,41-43 tidak ada bukti konsisten
yang menunjukkan bahwa penggunaan dosis awal baik dengan rute oral (30
mg/kg per dosis) atau rektal (40 mg/kg per dosis) meningkatkan kemanjuran
antipiretik. Dosis rektal yang lebih tinggi sering digunakan dalam kondisi
intraoperatif tetapi tidak dapat direkomendasikan untuk digunakan dalam
perawatan klinis rutin.44,45 Penggunaan dosis awal yang tinggi pada praktik klinis
akan menambah risiko potensial untuk dosing confusion untuk hepatotoksik; oleh
karena itu, dosis tersebut tidak direkomendasikan.
Ibuoprofen
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam
keamanan dosis standar ibuprofen versus acetaminophen pada anak-anak yang
umumnya sehat antara 6 bulan dan 12 tahun dengan penyakit demam. 58 Mirip
dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), ibuprofen berpotensi
menyebabkan gastritis,59,60 meskipun tidak ada data yang menunjukkan bahwa ini
adalah kejadian umum ketika digunakan secara akut, seperti selama penyakit
demam.58 Namun, ada laporan kasus perdarahan, gastritis, dan tukak lambung,
duodenum, dan kerongkongan yang terkait dengan banyak NSAID, termasuk
ibuprofen, bahkan ketika digunakan dalam dosis antipiretik dan analgesik yang
khas.59,60 Ibuprofen tampaknya tidak memperburuk gejala asma.
Meskipun ada beberapa bukti bahwa terapi kombinasi dapat menghasilkan suhu
tubuh yang lebih rendah untuk jangka waktu yang lebih lama, tidak ada bukti
bahwa terapi kombinasi menghasilkan peningkatan keseluruhan dalam hasil
klinis lainnya. Juga, studi ini belum mengandung jumlah subjek yang memadai
untuk sepenuhnya mengevaluasi keamanan praktik ini. Oleh karena itu, tidak ada
bukti yang cukup untuk mendukung atau menyangkal penggunaan rutin dalam
pengobatan kombinasi dengan asetaminofen dan ibuprofen. Praktisi yang
memilih untuk mengikuti praktik ini harus menasihati orang tua dengan hati-hati
mengenai formulasi, dosis, dan interval pemberian dosis yang tepat dan
menekankan kenyamanan anak daripada pengurangan demam.
Sangat penting bagi dokter anak untuk menjelaskan dengan jelas penggunaan
yang tepat (yaitu, formulasi, dosis, dan interval pemberian dosis) dari
acetaminophen dan ibuprofen untuk pengasuh (Tabel 1). Keamanan anak akan
lebih ditingkatkan dengan pelabelan yang jelas dan pengembangan metode
pemberian dosis yang disederhanakan, konsentrasi obat standar, dan perangkat
pengiriman standar.78-80 Produk batuk pilek yang mengandung asetaminofen dan
ibuprofen tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena kemungkinan orang
tua secara tidak sengaja memberi anak mereka dosis antipiretik secara
bersamaan dan obat batuk pilek yang mengandung antipiretik yang sama. Selain
itu, tidak ada bukti kemanjuran untuk kelas produk kombinasi ini untuk anak-
anak. Untuk anak-anak yang membutuhkan sediaan cair, dokter harus
mendorong keluarga untuk hanya menggunakan 1 formulasi. Acetaminophen
adalah bahan tunggal yang paling umum terlibat dalam kunjungan gawat darurat
untuk overdosis obat di kalangan anak-anak, dan lebih dari 80% dari kunjungan
darurat ini adalah hasil dari konsumsi tanpa pengawasan. 81; oleh karena itu,
penanganan dan penyimpanan antipiretik yang tepat harus diketahui.
Kesimpulan