Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
PASIEN SINDROM
NEFROTIK
NAMA ANGGOTA
KELOMPOK
1. YUSTIKA EFFRIYANI
2. VONI PUTRIANI
3. WIKA NURAZIZAH
4. RIZKI NUR AKBAR
5. AGUNG SUWITO
6. WAHYU MAHESA
7. M.REPAN SAPUTRA
8. BAMBANG PRAYOGO
9. ANANTA AULIA
10. SINDY ZURIAH
11. SUCI LESTARY
12. SINDI JUWITA
13. TIARA
A. DEFINISI SINDROM
NEFROTIK
Sindroma Nefrotik adalah status klinis yang ditandai
dengan peningkatan permeabilitas membran
glomerulus terhadap protein yang mengakibatkan
kehilangan urinarius yang massif (Whaley & Wong,
2003). Sindroma nefrotik adalah kumpulan gejala klinis
yang timbul dari kehilangan protein karena kerusakan
glomerulus yang difus (Luckman, 1996). Sindrom
Nefrotik ditandai dengan proteinuria masif ( ≥ 40
mg/m2 LPB/jam atau rasio protein/kreatinin pada urine
sewaktu >2mg/mg), hipoproteinemia,
Whaley and Wong (1998) membagi tipe-tipe Sindrom Nefrotik :
1. Sindroma Nefrotik lesi minimal (MCNS : Minimal Change
Nefrotik Sindroma) : Merupakan kondisi yang tersering yang
menyebabkan sindroma nefrotik pada anak usia sekolah.
2. Sindroma Nefrotik Sekunder : Terjadi selama perjalanan
penyakit vaskuler kolagen, seperti lupus eritematosus sistemik
dan purpura anafilaktoid, glomerulonefritis, infeksi sistem
endokarditis, bakterialis dan neoplasma limfoproliferatif.
3. Sindroma Nefirotik Kongenital : Faktor herediter sindroma
nefrotik disebabkan oleh gen resesif autosomal. Bayi yang terkena
sindroma nefrotik, usia gestasinya pendek dan gejala awalnya
adalah edema dan proteinuria. Penyakit ini resisten terhadap
semua pengobatan dan kematian dapat terjadi pada tahun-tahun
pertama kehidupan bayi jika tidak dilakukan dialisis.

Hal 4
ETIOLOGI

Penyebab sindrom nefrotik dibagi menjadi dua menurut


Muttaqin, 2012 adalah:
1. Primer, yaitu berkaitan dengan berbagai penyakit ginjal,
seperti glomerulonefritis, dan nefrotik sindrom perubahan
minimal
2. Sekunder, yaitu yang diakibatkan infeksi, penggunaan
obat, dan penyakit sistemik lain, seperti diabetes mellitus,
sistema lupus eritematosus, dan amyloidosis
ANANTOMI
FISIOLOGI GINJAL

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk


mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi
menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya
bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran
yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi (Astuti,
2013).
Kedudukan ginjal di belakang dari kavum abdominalis di belakang
peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III melekat langsung pada
dinding abdomen. Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di
belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri
tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal
terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal). Ginjal
kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi
tempat untuk hati.Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga
ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak
(lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam
goncangan (Astuti, 2013).
UNIT FUNGSIONAL
GINJAL
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut
korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran
(tubulus).Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang
disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap
glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari
glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah
dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus
dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong
plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal.
Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen
(Astuti, 2013).
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang
dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu
ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai
regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam
tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian
mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan
tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang.
Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan
mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil
akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin (Astuti,
2013).
Ginjal berfungs i sebagai salah satu alat
ekskresi yang sangat penting melalui ultrafiltrat
yang terbentuk dalam glomerulus. Terben
tuknya ultrafiltrat ini sangat dipengaruhi oleh
sirkulasi ginjal yang mendapat darah 20% dari
seluruh cardiac output (A stuti, 2013).
PATOFISIOLOGI
Kelainan yang terjadi pada sindrom nefrotik yang paling utama adalah proteinuria
sedangkan yang lain dianggap sebagai manifestasi sekunder. Kelainan ini disebabkan
oleh karena kenaikan permeabilitas dinding kapiler glomerulus yang sebabnya belum
diketahui yang terkait dengan hilangnya muatan negative gliko protein dalam dinding
kapiler. Pada sindrom nefrotik keluarnya protein terdiri atas campuran albumin dan
protein yang sebelumnya terjadi filtrasi protein didalam tubulus terlalu banyak akibat
dari kebocoran glomerolus dan akhirnya diekskresikan dalam urin. (Latas, 2002 : 383).
Meningkatnya permeabilitas dinding kapiler glomerular akan berakibat pada hilangnya
protein plasma dan kemudian akan terjadinya proteinuria. Kelanjutan dari proteinuria
menyebabkan hipoalbuminemia. Dengan menurunya albumin, tekanan osmotic plasma
menurun sehingga cairan intravascular berpindah ke dalam intertisial. Perpindahan
cairan tersebut menjadikan volume cairan intravascular berkurang, sehingga
menurunkan jumlah aliran darah ke renal karena hipovolemi. Menurunya aliran darah
ke renal, ginjal akan melakukan kompensasi dengan merangsang produksi renin
angiotensin dan peningkatan sekresi antideuretik hormone (ADH) dan sekresi aldosteron
yang kemudian menjadi retensi natrium dan air. Dengan retensi natrium dan air, akan
menyebabkan edema (Wati, 2012).
Terjadi peningkatan cholesterol dan Triglicerida serum akibat dari
peningkatan stimulasi produksi lipoprotein karena penurunan
plasma albumin atau penurunan onkotik plasma. Adanya
hiperlipidemia juga akibat dari meningkatnya produksi lipoprotein
dalam hati yang timbul oleh karena kompensasi hilangnya protein
dan lemak akan banyak dalam urin (lipiduria). Menurunya respon
imun karena sel imun tertekan, kemungkinan disebabkan oleh
karena hipoalbuminemia, hyperlipidemia, atau defisiensi seng.
(Suriadi dan yuliani, 2001 : 217).
MANIFESTASI
KLINIS
Adapun manifestasi klinis menurut Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol. 2 (2001),
manifestasi utama sindrom nefrotik adalah edema. Edema biasanya lunak
dan cekung bila ditekan (pitting), dan umumnya ditemukan di sekitar mata
(periorbital), pada area ekstremitas (sekrum, tumit, dan tangan), dan pada
abdomen (asites). Gejala lain seperti malese, sakit kepala, iritabilitas dan
keletihan umumnya terjadi.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Penegakan diagnosis sindrom nefrotik tidak
ditentukan dengan hanya penampilan klinis.
Diagnosis sindrom nefrotik dapat ditegakkan
melalui beberapa pemeriksaan penunjang berikut
yaitu urinalisis, pemeriksaan sedimen urin,
pengukuran protein urin, albumin serum,
pemeriksaan serologis untuk infeksi dan kelainan
immunologis, USG renal, biopsi ginjal, dan darah,
dimana :
1. Urinalisis
Volume biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (fase oliguri ) yang terjadi dalam 24- 48
jam setelah ginjal rusak, warna kotor, sedimen kecoklatan menunjukkan adanya
darah, Hb, Monoglobin, Porfirin. Berat jenis kurang dari 1,020 menunjukkan
penyakit ginjal. Protein urin meningkat (nilai normal negatif). Urinalisis adalah tes
awal diagnosis sindrom nefrotik. Proteinuria berkisar 3+ atau 4+ pada pembacaan
dipstik, atau melalui tes semikuantitatif dengan asam sulfosalisilat, 3+ menandakan
kandungan protein urin sebesar 300 mg/dL atau lebih, yang artinya 3g/dL atau lebih
yang masuk dalam nephrotic range.
2. Pemeriksaan sedimen urin
Pemeriksaan sedimen akan memberikan gambaran oval fat bodies: epitel sel yang
mengandung butir-butir lemak, kadang-kadang dijumpai eritrosit, leukosit, torak
hialin dan torak eritrosit.
3. Pengukuran protein urin
Pengukuran protein urin dilakukan melalui timed collection atau single spot
collection. Timed collection dilakukan melalui pengumpulan urin 24 jam, mulai dari
jam 7 pagi hingga waktu yang sama keesokan harinya. Pada individu sehat, total
protein urin ≤ 150 mg. Adanya proteinuria masif merupakan kriteria diagnosis.
Single spot collection lebih mudah dilakukan. Saat rasio protein urin dan kreatinin >
2g/g, ini mengarahkan pada kadar protein urin per hari
sebanyak ≥ 3g.
4. Albumin serum
kualitatif : ++ sampai ++++
kuantitatif :> 50 mg/kgBB/hari (diperiksa dengan memakai reagen ESBACH)
5. Pemeriksaan serologis untuk infeksi dan kelainan imunologis
6. USG renal: Terdapat tanda-tanda glomerulonefritis kronik.
7. Biopsi ginjal
Biopsi ginjal diindikasikan pada anak dengan SN kongenital, onset usia > 8 tahun, resisten
steroid, dependen steroid atau frequent relaps, serta terdapat manifestasi
nefrIitmik psligenmifeiknatna. sPia d1a SN dewasa yang tidak diketahui asalnya, biopsy
mungkin
diperlukan untuk diagnosis. Penegakan diagnosis patologi penting dilakukan
karena masing-masing tipe memiliki pengobatan dan prognosis yang berbeda.
Penting untuk membedakan minimal-change disease pada dewasa dengan
glomerulosklerosisfokal, karena minimal-change disease memiliki respon yang
lebih baik terhadap steroid. Prosedur ini digunakan untuk mengambil sampel
jaringan pada ginjal yang kemudian akan diperiksa di laboratorium. Adapan
prosedur biopsi ginjal sebagai berikut :
a. Peralatan USG digunakan sebagai penuntun. USG dilakukan oleh petugas
radiologi untuk mengetahui letak ginjal.
b. Anestesi (lokal).
c. Jarum (piston biopsi). Apabila tidak ada piston biopsi dapat menggunakan jarum
model TRUCUT maupun VIM SILVERMAN.
d. Tempat (pool bawah ginjal, lebih disukai disukai ginjal kiri).
e. Jaringan yang didapatkan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu untuk
pemeriksaan mikroskop cahaya & imunofluoresen.
f. Setelah biopsi.
1) Berikan pasien tengkurap + - sejam, tetapi apabila
I
pmapdleam peonstaissii 1tengurap
mengalami sejas nafas pasien
maka biopsi dilakukan pada posisi duduk
2) Anjurkan untuk minum banyak
3) Monitor tanda-tanda vital terutama tekanan darah,
&
lakukan pemeriksaan lab urin lengkap.
g. Apabila tidak terdapat kencing darah (hematuria)
maka pasien dipulangkan.
pasienBiasanya untuk pada
yang beresiko rendah, pagi biopsi sore pulang (one
day care ).
8. Darah
Hb menurun adanya anemia, Ht menurun pada gagal ginjal, natrium meningkat tapi
biasanya bervariasi, kalium meningkat sehubungan dengan retensi dengan perpindahan
seluler (asidosis) atau pengeluaran jaringan (hemolisis sel darah nerah). Penurunan pada
Imkpaldeamr esnertuamsi d1apat menunjukkan kehilangan protein dan albumin
melalui urin, perpindahan cairan, penurunan pemasukan dan
penurunan sintesis karena kekurangan asam amino essensial.
Kolesterol serum meningkat (umur 5-14 tahun : kurang dari atau sama
dengan 220 mg/dl). Pada pemeriksaan kimia darah dijumpai Protein
total menurun (N: 6,2-8,1 gm/100ml), Albumin menurun (N:4-5,8
gm/100ml), α1 globulin normal (N: 0,1-0,3 gm/100ml), α2 globulin
meninggi (N: 0,4-1 gm/100ml), β globulin normal (N: 0,5-0,9
gm/100ml), γ globulin normal (N: 0,3-1 gm/100ml), rasio
albumin/globulin <1 (N:3/2), komplemen C3 normal/rendah (N: 80-120
mg/100ml), ureum, kreatinin dan klirens kreatinin normal.
PENATALAKSAAN

Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mempertahankan


fungsi ginjal. Menjaga pasien dalam keadaan tirah baring
selama beberapa hari mungkin diperlukan untuk
meningkatkan diuresis guna mengurangi edema. Masukan
protein ditingkatkan untuk menggantikan protein yang
hilang dalam urin dan untuk membentuk cadangan
protein di tubuh. Jika edema berat, pasien diberikan diet
rendah natrium
DIET BAGI KLIEN SYNDROM NEFROTIC
TUJUAN DIET

Mengganti kehilangan protein terutama albumin.


Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida.
Mengontrol hipertensi.
Mengatasi anoreksia. (Almatsier, 2007)
CUKUP ANTARTIKA AJA
YANG JAUH ANTARKITA
JANGAN!
SEKIAN PRESENTASI DARI KAMI JIKA ADA YANG
BELUM JELAS SILAHKAN TANYAKAN TAPI JANGAN
MINTA KEPASTIAN KARNA KAMI PRESENTASI
BUKAN MENGISI HATI MU YANG SUNYI

Anda mungkin juga menyukai