PENDAHULUAN
Alam perasaan atau mood (afek, perasaan dan emosi) adalah kondisi emosi yang
lama dan mempengaruhi kepribadian dan fungsi hidup. Fungsi adaptif emosi itu ada
empat yaitu komunikasi sosial, karena fisiologis, kesadaran subyektif dan pertahanan
psikodinamika. Komponen sosial komunikasi sosial seperti menangis, gerakan tubuh,
mimik wajah, sentuhan yang bisa mempererat hubungan antar manusia. Alam perasaan
merujuk pada perpanjangan keadaan emosional yang mempengaruhi seluruh kepribadian
dan fungsi kehidupan seseorang. Alam perasaan ini meliputi perlakuan dan penyerapan
emosi seseorang dan mempunyai arti yang sama dengan efek. Keadaan perasaan dan
emosi sama halnya dengan aspek lain. Dari kepribadian, emosi atau alam perasaan
memberikan suatu peran adaptif terhadap individu. Alam perasaan merupakan keadaan
emosional yang berkepanjangan dan mempengaruhi seluruh kehidupan dan fungsi
kehidupan seseorang.
Adapun tujuan dan manfaat pembuatan makalah adalah untuk melatih dan
menambah pengetahuan tentang gangguan alam perasaan. Di sini diharapkan agar
mahasiswa-mahasiswi dapat membuat asuhan keperawatan gangguan alam perasaan. Di
samping itu juga sebagai syarat dari tugas mata kuliah keperawatan jiwa.
BAB II
PEMBAHASAN
Gangguan alam perasaan adalah gangguan aspek atau suasana hati dengan
manifestasi gejala mania atau depresi.
1. Gangguan mania
1) Gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang meningkat
atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang.
a. Afektif
b. Kognitif
c. Fisik
d. Tingkah laku
Agresif, aktivitas motorik meningkat, kurang perawatan, seks berlebihan dan bicara
bertele-tele.
2. Depresi
Gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan. Tanda gejala dengan depresi (Stuart &
Sundeen,1995):
a. Afektif
Sedih, cemas, apatis, perasaan ditolak/bersalah, merasa tidak berdaya, putus asa,
merasa sendirian dan tidak berharga.
b. kognitif
Bingung, ragu, sulit berkonsentrasi, hilang perhatian dan motivasi, menyalahkan diri
sendiri, pikiran merusak diri.
c. Fisik
d. Tingkah laku
Gangguan tingkat aktivitas, menarik diri, isolasi sosial, irritable (mudah marah).
1. Respon emosional
Termasuk dipengaruhi oleh dan berperan aktif dalam dunia internal dan eksternal
seseorang
Terjadi sebagai respon terhadap kehilangan dan tersirat bahwa seseorang sedang
menghadapi suatu kehilangan yang nyata serta terbenam dalam proses berdukanya.
3. Supresi emosi
5. Mania/depresi
Respon emosional yang berat, pengaruhnya terhadap fisik individu dan fungsi sosial.
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor genetik
Menunjukkan bahwa depresi terjadi karena perasaan marah yang ditunjukkan kepada
diri sendiri.
Merujuk kepada perpisahan traumatis individu dengan benda atau yang sangat
berarti.
d. Teori organisasi kepribadian, mengusulkan bagaimana konsep diri yang negatif dan
harga diri rendah mempengaruhi dalam keyakinan dan penilaian seseorang terhadap
stressor.
e. Model kognitif
g. Model perilaku
Berkembang dari kerangka teori belajar sosial, yang mengasumsi penyebab depresi
terletak pada kurangnya keinginan positif dalam berinteraksi dengan lingkungan.
h. Model biologik
Menguraikan perubahan kimia dalam tubuh yang terjadi selama masa depresi,
termasuk defisiensi katekolamin, disfungsi endokrin, hipersekresi dan variasi
periodik dalam irama biologis.
2. Faktor Presipitasi
d. Perubahan fisiologik
1. Berkabung (grief)
Ada dua jenis reaksi patologis dalam berkabung, yaitu berkabung yang
berkepanjangan dan reaksi berkabung yang distorsi. Reaksi berkabung yang
berkepanjangan bisa ditandai dengan tidak adanya emosi apapun pada saat berkabung.
Perasaan mengingkari ini bisa berlangsung bertahun-tahun. Reaksi berkabung yang
distorsi disebut depresi
3. Depresi / melankolis
Individu yang tidak murung dapat mengalami reaksi berkabung yang patologis yang
disebut depresi atau melankolis yaitu reaksi yang berlebihan terhadap kesedihan dan
berkabung. Faktor resiko orang mengalami depresi adalah riwayat keluarga alkoholik,
masa kecil dengan lingkungan yang bermusuhan, tidak kondusif, pengalaman negatif, ada
kematian / kehilangan, tidak ada hubungan intim, punya bayi kurang dari sebulan , punya
penyakit kronis, dan rasio wanita : pria : 2 : 1.
4. Mania
Tanda-tanda orang mengalami maniak adalah mood meningkat, meluas dan peka.
Hipomaniak adalah maniak menengah. Sering kali maniak dan depresi bergantian
datang. Sebenarnya maniak adalah bentuk depresi yang dicoba disangkal oleh klien
sendiri.
2.6 Terapi Depresi/Mania
1. Terapi Individual
5) Upayakan untuk mengubah pola berpikir negatif otomatis tentang diri, orang lain,
lingkungan, dan masa depan.
6) Beri kesempatan kepada klien, seperti berdiskusi dan bermain peran untuk
menyelesaikan masalah interpersonal.
2. Terapi Keluarga
2) Dapatkan informasi dari masing-masing anggota keluarga tentang situasi keluarga saat
ini.
3) Tentukan bagaimana konflik atau krisis ditangani, dan evaluasi dukungan anggota
keluarga yang satu terhadap yang lain.
7) Fasilitasi pengungkapan ansietas, rasa marah,rasa tidak berdaya dan rasa bermusuhan,
dan ajarkan cara-cara untuk mengatasi secara efektif aspek-aspek yang mengancam
pada situasi saat ini.
8) Kaji perasaan bersalah dan menyalahkan yang mungkin terjadi akibat pandangan yang
tidak realistis terhadap situasi krisis.
2.7 Pengobatan
1) Litium karbonat, sebuah obat antimatik, adalah obat pilihan untuk klien yang
menderita gangguan bipolar.
a) Selsctive serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) terbukti sudah sangat berguna untuk
menangani depresi, terutama karena obat tersebut lebih sedikit memiliki efek
antikolinergik yang merugikan, lebih sedikit toksisitas jantung, dan reaksi lebih
cepat daripada antidepresan trisiklik dan inhibitor oksidase monoamin (MAO)
b) Trisiklik dan inhibitor MAO, generasi pertama antidepresan, jarang digunakan sejak
adanya SSRI dan SSRIs atipikal.
A. Pengkajian
1. Identitas
2. Alasan Masuk
- Bagaimana hasilnya ?
3. Faktor Predisposisi
4. TTV
TB dan BB
5. Keadaan psikososial
f. Hubungan sosial
g. Spiritual
Kegiatan ibadah
6. Status mental
a. Penampilan
a) Rapi/tidak
c) Cara berpakaian.
b. Pembicaraan
b) Kalimat berpindah-pindah
c. Aktivitas motorik
c) Tremor
d. Alam perasaan
a) Sedih, putus asa, gembira berlebihan
b) Ketakutan
c) Khawatir
e. Afek
d) Tidak sesuai
f. Persepsi
b) Isi halusinasi
c) Frekuensi halusinasi
g. Proses pikir
c) Kehilangan asosiasi
f) Perseverasi (pengulangan)
h. Isi pikir
b) Fobia (ketakutan)
f) Waham
g) Sedasi
h) Stupor
i. Memori
a) Mudah dialihkan
k. Kemampuan penilaian
a. Makan
c. Mandi
d. Berpakaian
e. Istirahat
8. Mekanisme koping
10. pengetahuan
B. Pohon Masalah
C . Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi
b. Anjurkan membicarakan
efek samping yang
dihasilkan
E. Evaluasi
Klien tidak lagi berespon maladaptif dan mulai menjalankan hidup normal. Klien
sudah menerima kehilangannya dan mulai memulai hidup baru dan hubungan baru
dengan orang lain. Klien aktif iktu dalam kegiatan sosial dengan perasaan dan perilaku
yang benar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gangguan alam perasaan adalah gangguan afek ( suasana hati) dengan manifestasi gejala-
gejala mania dan depresi. seseorang dengan gangguan alam perasaan biasanya akan
didapat suatu keadaan sedih, ketakutan, putus asa, gembira berlebihan dan khawati.
B. Saran
Keliat B.A. (1999). Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Keperawatan Jiwa. Jakarta :
FIK-UI.
Http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/03/gangguan-alam-perasaan.html?m=1.
Diakses pada tanggal 30 Mei 2020