Anda di halaman 1dari 20

GNAPS

(Glomerulonefritis Akut Pasca


Streptokokus)

Yuliana (712019080)

Dosen Pembing Klinik


dr. Hadi Asyik, Sp.A
Definisi

GNAPS adalah suatu bentuk peradangan glomerulus yang secara


histopatologi menunjukkan proliferasi & Inflamasi glomeruli yang
didahului oleh infeksi group A β-hemolytic streptococci (GABHS) dan
ditandai dengan gejala nefritik seperti hematuria, edema, hipertensi,dan
oliguria yang terjadi secara akut
Epidemiologi
Angka kejadiantertinggi
pada usia

5 - 12 tahun
Angka Kejadian GNAPS berada
pada tingkat yang stabil setiap
tahun
rasio ♂ : ♀ = 1, 34 : 1
97%
Ditemukan pada negara - negara
berkembang dengan insidensi 9,5 - 28,5%
setiap tahunnya
Etiologi

GNAPS pada anak paling sering disebabkan


Streptococcus Beta hemolyticus Group A Tipe
Nefritogenik
Serotipe streptokokus beta hemolitik yang paling
sering dihubungkan dengan glomerulonefritis akut
(GNA) yang didahului faringitis adalah tipe 12, tetapi
kadang- kadang juga tipe 1,3,4, 25 dan 9. Tipe 49
paling sering dijumpai pada glomerulonefritis yang
didahului infeksi kulit / pioderma walaupun tipe 2,
55,57, 60 juga dapat menyebabkan komplikasi
Patofisiologi

Nephritic Associated Plasmin reseptor yang diisiolasi oleh streptokokus grup A 


terikat dengan plasmin dan meningkatkan proses inflamasi pada gilirannya 
merusak membrane basalis glomerulus

Neuroamidase yang dihasilkan oleh streptokokus mengubah  IgG endotel


menjadi autoantigen  autoantibodi mengendap dalam ginjal  Merusak
glomerulus
Gejala Klinis

01 Periode Laten 04 Hipertensi

02 Edema 05 Oligouria

Gejala
03 Hematuria 06 Kardiovaskuler dan
Gejala lainnya
Gambaran Laboratorium

Aktivitas
Proteinuria Hematuria Rx Serologis
Komplemen
Secara kualitatif Mikroskopik timbul antibodi yang
proteinuria berkisar titernya dapat diukur, Dan LED
antara negatif sampai adanya eritrosit dalam seperti antistreptolisin O Komplemen serum
dengan ++, urin ini merupakan tanda (ASO) hampir selalu menurun
Secara kuantitatif yang paling penting Titer ASO >200 IU pada GNAPS . Titter C3
proteinuria biasanya untuk melacak lebih rendah (,80mg/dl)
kurang dari 2 gram/ m2 lanjut kemungkinan LED umumnya
LPB/24 jam suatu glomerulonefritis. meninggi pada fase akut
dan menurun setelah
gejala klinik menghilang
Gambaran Patologi

pembesaran glomerular proliferasi dari sel


yang membuat endothel dan sel mesangial
pembesaran ruang urinary juga infiltrasi lekosit yang
dan hiperselluler. bergabung dengan deposit
Hiperselluler terjadi electron di subephitelia
karnea proliferasi dari sel
endogen dan infiltasi
lekosit PMN
Diagnosis

01 02 03
Secara klinik diagnosis Untuk menunjang Diagnosis pasti ditegakkan
GNAPS dapat ditegakkan diagnosis klinik, dilakukan bila biakan positif untuk
bila dijumpai full blown pemeriksaan laboratorium streptokokus ß hemolitikus
case dengan gejala-gejala berupa ASTO (meningkat) grup A berdasarkan biakan
hematuria, hipertensi, & C3 (menurun) dan apusan tenggorok atau
edema, oliguria yang pemeriksaan lain berupa keropeng kulit
merupakan gejala-gejala adanya torak eritrosit,
khas GNAP hematuria & proteinuria.
Diagnosis Banding

Penyakit Ginjal Penyakit – penyakit infeksi


1. Glomerulonefritis kronik
Eksaserbasi akut GNA bisa pula terjadi sesudah
2. Penyakit ginjal dengan infeksi bakteri atau virus
manifestasi hematuria tertentu selain oleh Group A β-
3. Rapidly progressive hemolytic streptococci.
glomerulonefritis (RPGN) Beberapa kepustakaan
melaporkan gejala GNA yang
timbul sesudah infeksi virus
Penyakit Penyakit Sistemik morbili, parotitis, varicella,
1. purpura Henoch- dan virus ECHO
Schöenlein
2. SLE
3. Endokarditis bakterial
Tatalaksana
Tatalaksana
Diagnosis

Tirah Baring Diet Medikamentosa

Medical Monitoring
Recommendations

● Istirahat di tempat tidur terutama ● Jumlah garam yang diberikan


bila dijumpai komplikasi yang perlu diperhatikan. Bila edema
biasanya timbul dalam minggu berat, diberikan makanan tanpa
pertama perjalanan penyakit garam, sedangkan bila edema
GNAPS. Atau sampai gejala ringan, pemberian garam dibatasi
edema, kongesti vaskuler sebanyak 0,5-1 g/hari.
(dispneu, edema paru, ● Protein dibatasi bila kadar ureum
kardiomegali, hipertensi ) meninggi, yaitu sebanyak 0,5-1
menghilang g/kgbb/hari.
● Asupan cairan harus
diperhitungkan dengan baik,
terutama pada penderita oliguria
atau anuria,
Medikamentosa

Antibiotik
Terapi medikamentosa golongan
penisilin diberikan untuk eradikasi
kuman, yaitu Amoksisilin 50 mg/kgbb
dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari.
Jika terdapat alergi terhadap golongan
penisilin, dapat diberi eritromisin dosis
30 mg/kgbb/hari.
Simtomatik

Hipertensi Gangguan Ginjal Akut


Bendungan sirkulasi Hal penting yang harus
1. Ringan Istirahat dan
Hal paling penting dalam pembatasan jumlah cairan diperhatikan adalah
menangani sirkulasi adalah 2. Sedang/Berat Tanpa Tanda pembatasan cairan,
pembatasan cairan. Serebral kaptopril (0,3-2 pemberian kalori yang cukup
mg/kgbb/hari) atau furosemid dalam bentuk karbohidrat.
Bila terjadi edema berat atau atau kombinasi keduanya
tanda-tanda edema paru akut, 3. berat atau dengan gejala
Bila terjadi asidosis harus
harus diberi diuretik, serebral (ensefalopati diberi natrium bikarbonat dan
misalnya furosemid. Bila hipertensi) dapat diberi bila terdapat hiperkalemia
tidak berhasil, maka klonidin (0,002-0,006 diberi Ca glukonas atau
dilakukan dialisis peritoneal. mg/kgbb) yang dapat Kayexalate untuk mengikat
diulangi hingga 3 kali kalium.
Komplikasi

● Hipertensi krisis atau


ensefalopati
● Gangguan ginjal akut
● Retinopati
● Edema paru
Prognosis
Penyakit ini dapat sembuh sempurna dalam waktu 1-2
minggu bila tidak ada komplikasi, sehingga sering
digolongkan ke dalam self limiting disease. Walaupun sangat
jarang, GNAPS dapat kambuh kembali. Walaupun prognosis
GNAPS baik, kematian bisa terjadi terutama dalam fase akut
akibat gangguan ginjal akut (Acute kidney injury), edema
paru akut atau ensefalopati hipertensi.
Kesimpulan
1. GNAPS adalah suatu bentuk peradangan glomerulus yang secara histopatologi menunjukkan
proliferasi & Inflamasi glomeruli yang didahului oleh infeksi group A β-hemolytic streptococci (GABHS)
dan ditandai dengan gejala nefritik seperti hematuria, edema, hipertensi,dan oliguria yang terjadi
secara akut,
2. GNAPS pada anak paling sering disebabkan Streptococcus Beta hemolyticus Group A Tipe Nefritogenik
3. Bentuk GNAPS asimtomatik lebih banyak dijumpai daripada bentuk simtomatik
4. Bila dijumpai gejala klinik yang khas seperti edema, protenuria, hematuria, oliguria dan hipertensi (full
blown case) maka diagnosis GNAPS dapat ditegakkan.
5. Tatalaksana berupa Istirahat, Diet, Medikamentosa, dan pemantauan
6. Penyakit ini dapat sembuh sempurna dalam waktu 1-2 minggu bila tidak ada komplikasi, sehingga sering
digolongkan ke dalam self limiting disease.
References
● Ekarwana HN. Rekomendasi mutahir tatalaksana
glomerulonefritis akut pasca streptokokus. Dalam:
Aditiawati, Bahrun D, Herman E, Prambudi R,
penyunting. Buku naskah lengkap simposium nefrologi
VIII dan simposium kardiologi V. Ikatan Dokter Anak
Indonesia Palembang, 2001. h. 141-62.
● IDAI. Unit Koordinasi Nefrologi Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Konsesus Glomerulonefritis Akut Pasca
Sterptokokus. Jakarta . 2016
● http://www.uam.es/departamentos/medicina/patologiaglo
merulonefritis/19-20x.JPG
. 2006/ocid
Thanks!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon
and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai