Anda di halaman 1dari 22

Glomerulonefritis akut (GNA)

DEFINISI
Glomerulonefritis akut (GNA) merupakan sindrom yang ditandai oleh
peradangan ginjal dimulai dari glomerulus yang merupakan reaksi
antigen-antibodi terhadap infeksi bakteri atau virus tertentu.

ETIOLOGI
1. Faktor Infeksi

A. Nefritis yang timbul setelah infeksi Streptococcus beta


hemolyticus (Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus).
B. Nefritis yang berhubungan dengan infeksi sistemik
lain : endokarditis bakterialis subakut dan Shunt Nephritis.
C. Penyebab post infeksi lainnya adalah virus dan parasit,
penyakit ginjal dan sistemik, endokarditis, pneumonia.
Bakteri : diplokokus, streptokokus, staphylokokus.
Virus : Cytomegalovirus, coxsackievirus, Epstein-Barr virus,
hepatitis B, rubella. Jamur dan parasit : Toxoplasma
gondii, filariasis, dll.

2. Penyakit multisistemik, antara lain :

a. Lupus Eritematosus Sistemik


b. Purpura Henoch Schonlein (PHS)
3. Penyakit Ginjal Primer, antara lain :

a. Nefropati IgA

PATOFISIOLOGI

Antigen

Terbentuk kompleks antigen-antibodi didalam darah bersirkulasi kedalam glomerulus


terperangkap dalam membran basalis.
komplomen teraktifasi lesi dan peradangan menarik leukosit polimorfonuklear (PMN) dan
trombosit menuju tempat lesi.
Fagositosis dan pelepasan enzim lisosom merusak endothel dan membran basalis glomerulus
(IGBM).
timbu proliferasi sel-sel endotel, sel-sel mesangium dan sel-sel epitel.
kebocoran kapiler gromelurus protein dan sel darah merah keluar ke dalam urine
proteinuria, hematuria dan albuminuria

Penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR)


ekskresi air, natrium, zat-zat nitrogen berkurang
edema dan azotemia

MANIFESTASI KLINIS
Gross Haematuria

PEMERIKSAAN FISIK
Pengukuran berat dan tinggi badan, tekanan

darah, adanya asites.


Bendungan sirkulasi secara klinis bisa nyata
dengan takipne dan dispnea dapat disertai
oliguria sampai anuria karena penurunan laju
filtrasi glomerulus
Melakukan pemeriksaan kemungkinan adanya
penyakit sistemik yang berhubungan dengan
kelainan ginjal seperti atritis, ruam kulit,
gangguan kardiovaskular, paru dan system
syaraf pusat.

Fase akut terdapat vasokonstriksi arteriola

glomerulus tekanan filtrasi menjadi


kurang kecepatan filtrasi glomerulus juga
berkurang Filtrasi air, garam, ureum dan
zat-zat lainnya berkurang dan sebagai
akibatnya kadar ureum dan kreatinin dalam
darah meningkat.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Urinalisa

Pemeriksaan bakteriologis

DD
1. Ig A Nefropati
2. Membranoproliferative grmerulonephritis
3. Henoch Schonlein Purpura (HSP)
4. Systemic Lupus Eritematosus
5. ANCA (Anti Neutrophil Cytoplasmic

Autoantibody) positive vasculitis


6. Alport syndrome

Gejala khas dari DD

TERAPI
Beberapa anak dengan AGN akan membutuhkan rujukan
segera ke pediatrik bagian nephrologist. Anak dengan hipertensi
berat terutama jika disertai dengan keluhan neurologis harus
dirujuk segera. Anak dengan insufisiensi ginjal yang signifikan
harus dinilai oleh dokter spesialis (Welch, 2012).
Post streptokokus glomerulonefritis akut biasanya
sembuh spontan dan pengobatannya hanya suportif.
Anak-anak tanpa kelebihan cairan, hipertensi atau
ketidak seimbangan elektrolit dapat tangani sebagai
pasien rawat jalan yang dipantau secara berkala
(Langstaff, 2013).

Fenoksimetil Penisilin
Ini tidak mengubah riwayat penyakit tetapi mencegah penyebaran dari
nefritogenik strain streptokokus grup A. Dosisnya sebagai berikut :
1-5 tahun 125 mg empat kali sehari selama 10 hari
6-12 tahun 250 mg empat kali sehari selama 10 hari
> 12 tahun 500 mg empat kali sehari selama 10 hari

Keseimbangan Cairan
Input dan output urin harus dimonitor
Semua anak harus ditimbang setiap hari.
Semua pasien harus melakukan diet garam dan tidak mengkonsumsi

garam.
Jika oliguri (<0,5 ml / kg / hr) membatasi masukan cairan untuk

penggantian
kehilangan
(400
pengeluaran urin sebelumnya
Jika

ml/m/hari)

ditambah

dengan

kelebihan beban (yaitu hipertensi, peningkatan JVP, edema)


berikan furosemide 1-2 mg/kg dua kali sehari untuk menjaga
keseimbangan cairan

Hipertensi
Terapi kelebihan cairan yang biasanya menjadi penyebab
Jika euvolemik, penggunaan
Nifedipine (mulai dosis 200-300 mcg / kg tiga kali sehari)
Amlodipine (mulai dosis 100-200 mcg / kg sekali sehari)
Jangan gunakan inhibitor ACE karena dapat mengurangi fungsi ginjal. Beta
blockers dapat memperburuk hiperkalemia.
Hiperkalemia berkonsultasi dengan pediatrik bagian nephrologist
Jika K <6,0 mmol / l, mengatur pola makan dan menghentikan obat yang
mungkin memperburuk hiperkalemia.
Jika K 6,0-6,5 mmol / l:
Jika tidak dehidrasi, berikan 1-2 mg / kg Furosemide
Periksa kalsium terionisasi (gas darah) dan jika rendah, berikan bolus 10%
kalsium glukonat secara lambat.
Periksa status asam basa dan jika HCO3 <18 mmol / l berikan natrium
bikarbonat 2mmol / kg / hari dalam 4 dosis terbagi
Periksa kembali kalium setelah 4 - 6 jam.

Jika K> 6,5 mmol / l ini merupakan keadaan medis yang darurat.

Monitoring

jantung secara berkelanjutan


(Perubahan
yang
terkait
dengan
hiperkalemia termasuk gelombang T yang
tinggi, datar atau gelombang p yang tidak
ada, QRS yang melebar dan bradikardia)
Periksa dan obati hipokalsemia dan asidosis
Berikan salbutamol nebulizer
Ikuti pedoman hiperkalemia

PROGNOSIS
Glumerulonefritis Pasca Streptokokus

umumnya ringan.
Proteinuria dan edema berkurang cepat
dalam 5-10 hari.
Hematuria mikroskopik dapat menetap
selama beberapa bulan bahkan tahun,
meskipun demikian > 90% anak akan
sembuh sempurna.

Terapi infeksi streptokokus tidak mencegah

GNPS, namun bila pasien dalam keadaan


infeksi masih aktif, antibiotik harus
diberikan.
Hanya sedkit pasien dengan GNPS atau GN
pasca infeksi lain yang berlanjut menjadi
ESRD (End Stage Renal Desease)/gagal
ginjal Kronik.

KOMPLIKASI
Hipertensi ringan berat
Gagal ginjal

Daftar Pustaka
Langstaff DC. 2013. Guideline for the assessment and management of

acute glomerulonephritis in children and young people. Locum


Consultant Paediatric Nephrologist, Nottingham University Hospitals.
Pp. 5-7.
Vehaskari VM, Aviles DH. Acute glomerulitis and rapidly
progressive glomerulonephritis. In Kher KK, Schnaper
HW, Makker SP, eds. Clinical Paediatric Nephrology (2nd
edition) pp. 145-154. Abingdon, Oxon: Informa
Healthcare, 2006.
Welch TR. 2012. An Approach to the Child with Acute
Glomerulonephritis. International Journal of Pediatrics. Pp. 1-3.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai