Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

IMMUNOCOMPROMISE

1. Konseppenyakit
1.1 DefinisiImmunocompromise
Definisi Immunocompromised (imunitas lemah) adalah kondisi abnormal di
mana kemampuan seseorang untuk melawan infeksi menurun. Hal ini dapat
disebabkan oleh proses penyakit, obat-obatan tertentu, atau kondisi yang
hadir saat lahir (Yoko, 2017).Imunodefisiensi atau imunokompromais adalah
fungsi sistem imun yang menurun atau tidak berfungsi dengan baik
(Nurahmi, 2012).

Secara garis besar imunodefisiensi dibagi dalam dua golongan yaitu


imunodefisiensi congenital dan imunodefisiensi yang didapat (acquired
immune deficiencies).
1. Imunodefisiensi Kongenital
Imunodefisiensi kongenital atau imunodefisiensi primer pada umumnya
disebabkan oleh kelainan respon imun bawaan yang dapat berupa
kelainan dari sistem fagosit dan komplemen atau kelainan dalam
deferensiasi fungsi limfosit.
a) Penyakit dimana terjadi kelainan pada fungsi pembunuh dari sel
darah putih
- Penyakit granumaltosa kronis
b) Penyakit dimana terdapat kadar antibody yang rendah
- X-linked agammaglobulinemia
- Kekurangan antibody selektif, misalnya kekurangan IgA
- Common variable immunodeficiency
c) Kelainan pada limfosit T
- DiGeorge syndrome
- Kandidiasis mukokutaneus kronis
d) Kelainan pada limfosit T dan limfosit B
- Wiskoott-aladrich syndrome
- Ataksia talangiektasia
2. Imunodefisiensi dapatan (Acquired immune deficiency)
Imunodefisiensi dapatan ini disebabkan oleh berbagai factor antara lain
infeksi virus yang dapat merusak sel limfosit, malnutrisi, penggunaan
obat-obat sitotoksik dan kortikosteroid, serta akibat penyakit kanker
seperti penyakit Hodgkin, leukemia, mieloma, limfositik kronik, dan lain-
lain.
- Penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

1.2 Etiologi
a. Infeksi (AIDS, virus mononucleosis, rubella, dancampak),
b. Penggunaanobat (steroid, penyinaran, kemoterapi, imunosupresi, serum
anti-limfosit),
c. Neoplasma
d. Penyakithematologik (limfoma/hodkin, leukemia, mieloma, neutropenia,
anemia aplastik, anemia selsabit)
e. Penyakitmetabolik (enteropatidengankehilangan protein, sindromnefrotik,
diabetes mellitus, malnutrisi)
f. Trauma
g. Tindakanbedah (lukabakar, spienektomi, anestesi),
h. LupusEritematosusSistemik (LSE)
i. Hepatitiskronis.

1.3 Tanda dan Gejala


a. Proses pemulihan diri yang lama dari penyakit apapun
b. Selalu merasa lelah yang berlebihan meski telah mendapatkan jumlah
istirahat yang cukup
c. Sakit kepala terus menerus bersamaan dengan mata dan hidung berair
d. Sering mengalami nyeri otot dan persendiaan
e. Mengalamai sakit dan menunjukkan gejala yang sama setiap saat

1.4 Patofisiologi
Berbagai mikroorganisme (kuman, virus, parasit, jamur) yang ada di
lingkungan maupun yang sudah ada dalam tubuh penderita, yang dalam
keadaan normal tidak pathogen ikat atau memiliki patogenisitas rendah,
dalam keadaan imunodefisiensi dapat menjadi invasive dan menimbulkan
berbagai penyakit.Oleh karena itu, penderita yang imunodefisiensi
mempunyai risiko yang lebih tinggi terhadap infeksi yang berasal dari tubuh
sendiri maupun secara nasokomial di banding dengan yang tidak
imunodefisiensi.
1.5 PemeriksaanPenunjang
a. Melengkapi kadar dalam darah, atau tes lainnya untuk mengukur zat yang
dilepaskan oleh system kekebalan tubuh
b. Tes HIV
c. Kadar immunoglobulin dalam darah
d. Protein elektroforesis (darah atau urin)
e. T (timus berasal) jumlah limfosit
f. Jumlah sel darah putih

1.6 Komplikasi
a. HIV/Aids
b. Rubella
c. Campak
d. Lupus Eritematosus Sistemik (LSE)

1.7 Penatalaksanaan
a. Terapi Imunosupresi
Sistem imun tubuh dapat membedakan antara antigen diri (self antigen)
dengan antigen asing (non-self antigen).Dalam keadaan normal system
imun memper-tahankan fungsi fisiologis terhadap berbagai perubahan
dari luar.Jika suatu antigen asing masuk kedalam tubuh akan timbul
respons imun, tetapi pada keadaan tertentu dapat tidak timbul response
mun. Suatu antigen disebut imunogen bila mampu membangkitkan
respons imun, jadi bersifat imunogenik.Sebaliknya kalau tidak
menimbulkan respons imun disebut bersifat tolerogenik dan
menimbulkan imunotoleransi.Pada keadaan tertentu respons imun dapat
memberikan keadaan patologik misalnya pada keadaan hipersensitivitas,
atau dapat juga ditimbulkan oleh karena gangguan regulasi system imun,
auto imunitas, dan defisiensi imun.Imuno modulasi adalah usaha untuk
mengembalikan dan memperbaiki keadaan patologik tersebu tmenjadi
normal kembali dengan cara menekan fungsi imun yang berlebihan
(imuno supresi), atau memperbaiki system imun dengan merangsang
system imun (imuno potensiasi).
1.8 Pathway
2. RencanaAsuhanKeperawatanKlienDenganGangguan Immunocompromise
2.1 Pengkajian
a. Riwayat : riwayat perilaku beresiko tinggi, menggunakan obat-obat.
b. Penampilan umum : pucat, kelaparan.

2.2 Pemeriksaanfisik
a. Gejala subyektif : demam kronik, dengan atau tanpa menggigil, keringat
malam hari berulang kali, lemah, lelah, anoreksia, BB menurun, nyeri,
sulit tidur.
b. Psikososial : kehilangan pekerjaan dan penghasilan, perubahan pola
hidup, ungkapkan perasaan takut, cemas, meringis.
c. Status mental : marah atau pasrah, depresi, ide bunuh diri, apati,
withdrawl, hilang interest pada lingkungan sekitar, gangguan prooses
piker, hilang memori, gangguan atensi dan konsentrasi, halusinasi dan
delusi.
d. HEENT : nyeri periorbital, fotophobia, sakit kepala, edem muka, tinitus,
ulser pada bibir atau mulut, mulut kering, suara berubah, disfagia,
epsitaksis.
e. Neurologis :gangguan refleks pupil, nystagmus, vertigo,
ketidakseimbangan , kaku kuduk, kejang, paraplegia.
f. Muskuloskletal : focal motor deifisit, lemah, tidak mampu melakukan
ADL.
g. Kardiovaskuler ; takikardi, sianosis, hipotensi, edem perifer, dizziness.
h. Pernapasan : dyspnea, takipnea, sianosis, SOB, menggunakan otot Bantu
pernapasan, batuk produktif atau non produktif.
i. GI : intake makan dan minum menurun, mual, muntah, BB menurun,
diare, inkontinensia, perut kram, hepatosplenomegali, kuning.
j. Gu : lesi atau eksudat pada genital,
k. Integument : kering, gatal, rash atau lesi, turgor jelek, petekie positif.

2.3 PemeriksaanDiagnostik
1. Melengkapikadardalamdarah, atauteslainnyauntukmengukurzat yang
dilepaskanolehsistemkekebalantubuh
2. Tes HIV
3. Kadar imunoglobulindalamdarah
4. Protein elektroforesis (darahatauurin)
5. T (timusberasal) jumlahlimfosit
6. Jumlahseldarahputih

2.2 DiagnosaKeperawatandanIntervensi.
Diagnosa I: resikoinfeksib.dimunodefisiensi (NANDA, 2013: 15)
2.1.1 Definisi
Rentanmengalamiinvasidanmultiplikasiorganismepatogenik yang
dapatmengganggukesehatan
2.1.2 FaktorRisiko
Kurangpengetahuanuntukmenghindaripemajanan pathogen
Malnutrisi
Penyakitkronis
Pertahanantubuhsekundertidakadekuat:
Imunosupresi
Leukopenia
Penurunan HB
(NANDA: 2015-2017: 405)

Diagnosa II: ketidakefektifanbersihanjalannafasb.d pneumonia carinii


(PCVP),
peningkatansekresibronkusdanpenurunankemampuanuntukmenyertaikelemah
ansertakeadaanmudahletih (NANDA, 2013: 15)
2.2.1 Definisi
Ketidakmampuanmembersihkansekresi/obstruksidarisalurannafas
untukmempertahankanbersihanjalannafas
2.2.2 Batasankarakteristik
Batuk yang tidakefektif
Dispneu
Gelisah
Kesulitanverbalisasi
Penurunanbunyinafas
Perubahanfrekuensinafas
Perubahanpolanafas
2.2.3 Faktor yang berhubungan
Obstruksijalannafas: eksudatdalam alveoli, mucus berlebihan, PPOK
(NANDA: 2015-2017: 406)
2.3 Perencanaan
Diagnosa I: resikoinfeksib.dimunodefesiensy
2.3.1 TujuandanKriteriaHasil
NOC:
Status imun
Pengetahuan: pengendalianinfeksi
Pengendalianrisiko
KH:
Klienbebasdaritandadangejalainfeksi
Mendeskripsikan proses penularanpenyakit, faktor yang
mempengaruhipenularansertapenatalaksanaannya
Menunjukkankemampuanuntukmencegahtimbulnyainfeksi
Jumlahleukositdalambatas normal
Menunjukkanperilakuhidupsehat
(NANDA, 2013: 674)
2.3.2 Intervensikeperawatandanrasional
Pengendalianinfeksi:
R: meminimalkanpenyebarandanpenularanagensinfeksius
Perlindunganinfeksi:
R: mencegahdanmendeteksidiniinfeksipadapasien yang berisiko
(NIC NOC, 2012: 425)

Diagnosa II: ketidakefektifanbersihanjalannafasb.d pneumonia carinii


(PCVP),
peningkatansekresibronkusdanpenurunankemampuanuntukmenyertaikelemah
ansertakeadaanmudahletih
2.3.1 Tujuan Dan KriteriaHasil (Outcomes Criteria): Berdasarkan NOC
Menujukanpembersihanjalannafas yang efektif, yang
dibuktikanolehpencegahanaspirasi; status pernafasan:
kepatenanjalannafas; dan status pernafasan: ventilasitidakterganggu,
MenujukkanStatus Pernafasan: KepatenanJalanNafas, yang
dibuktikkanoleh indicator gangguansebagaiberikut (sebutkan 1- 5:
gangguanekstrem, berat, sedang, ringan, atautidakadagangguan):
Kemudahanbernafas
Frekuensidaniramapernafasan
Pergerakan sputum keluar dari jalan nafas
Pergerakan sumbatan keluar dari jalan nafas
Contoh Lain
Pasienakan:
Batuk efektif
Mengeluarkan sekret secara efektif
Mempunyai jalan nafas yang paten
Pada pemeriksaan auskultasi, memiliki suara nafas yang jernih
Mempunyai irama fan frekuensi pernafasan dalam rentang normal
Mempunyai fungsi paru dalam batas normal
Mampu mendeskrifsikan rencana untuk perawatan dirumah

2.3.2 IntervensiKeperawatan Dan Rasional: Berdasarkan NIC


Manajemen Jalan Napas:memfasilitasi kepatenan jalan udara
Pengisapan Jalan Nafas:mengeluarkan secret dari jalan nafas dan
memasukkan sebuah kateter pengisap kedalam jalan nafas oral atau
trakea
Kewaspadaan Aspirasi:mencegah atau memilnimalkan factor resiko
pada pasien yang beresiko mengalami aspirasi
Manajemen Asma:mengidintifikasi, menangani, dan mencegah reaksi
inflamasi/ konstriksi di dalam jalan nafas
Peningkatan Batuk:menigkatkan inhalasi dalam pada pasien yang
memiliki riwayat keturunan mengalami tekanan intratoraksik dan
kompresi parenkim paru yang mendasari untuk pengerahan tenaga
dalam menghembuskan udara
(NIC NOC, 2012: 37)
III. Daftar Pustaka
https://vartikel.com/18918/penyebab-gejala-gangguan-sistem-imun-tubuh-lemah/
(diakses pada tanggal 03 Juni 2017)
Nurahmi, Irma. 2012. Penyakit Sistem Imun.
http://cimotwihel.blogspot.co.id/2012/09/penyakit-sistem-imun.html
(diakses pada tanggal 03 Juni 2017)
Nurarif.2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
NANDA NIC NOC.EdisiRevisi. Jilid 2. Yogyakarta: MediaAction
Wilkinson, dkk. 2012. Buku Saku Diagnosa KeperawatanEdisi 9. Jakarta: EGC
Yoko. 2017. Pengertian, Definisi Dan Arti Istilah Kesehatan (Ileum Implantasi
Gigi). http://menurut para ahli.com/tag/immunocompromised-adalah/
(diakses pada tanggal 03 Juni 2017)

Banjarmasin, Juli 2017

PreseptorAkademik, PreseptorKlinik,

(...................................) (....................................)

Anda mungkin juga menyukai